NovelToon NovelToon
Resign

Resign

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir / Kontras Takdir
Popularitas:87.2k
Nilai: 5
Nama Author: kaka santika

3 tahun lamanya, Felicia bekerja sebagai sekretaris dari pimpinan perusahaan tempatnya bekerja. Selama lebih dari 2½ tahun juga dirinya menyimpan perasaan untuk direkturnya.

Felicia tidak memiliki niat untuk menyatakan perasaannya sama sekali, dia hanya berniat menyimpan perasaan itu untuk dirinya sendiri sambil terus mengagumi sang atasan. Sampai kartu undangan yang diberikan sang direktur membuatnya memilih menghapus perasaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kaka santika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Setelah Felix dan Felicia puas night drive bersama dan selesai makan. Mereka memutuskan untuk pulang.

Diperjalanan pulang,

"Felicia, jika aku mengajakmu berpacaran sekarang apa kamu mau menerima ajakanku?" Tanya Felix tiba-tiba sambil melirik Felicia yang duduk di kursi passenger di sampingnya.

Felicia yang sebelumnya menikmati pemandangan jalan malam ini langsung menoleh, menatap Felix yang terlihat sedang melirik dirinya lalu kembali fokus ke jalanan di depan.

"Pak, kita memang sudah sepakat akan menjalani hubungan dan status kita nantinya dengan baik sih. Tapi saya bingung, apa hati bapak secepat itu berubah?" Tanya Felicia.

Felix terdiam mendengar itu, karena dirinya pun bingung. Padahal tidak pernah sekalipun dirinya berpikir atau terpikirkan akan menjalin hubungan spesial dengan Felicia selama mereka bekerja bersama selama lebih dari 3 tahun.

Bahkan sampai saat beberapa hari setelah Felicia sebenarnya sudah menjadi istrinya, Felix yakin dirinya tidak memiliki perasaan apapun terhadap Felicia sekretarisnya yang paling cekatan itu.

Tapi, setelah hari dirinya bersama kedua orang tuanya menemui keluarga Felicia hari-hari yang di jalani nya selama berada di kota ini setelah itu terasa membuat hatinya merasa aneh.

Semua ini terasa sama seperti saat dirinya dan Angel masih bersama dulu. Bahkan perasaannya terasa lebih kuat.

Padahal dia yakin jika dirinya bukan tipe pria yang mudah jatuh hati begitu saja.

Sedangkan di sisi Felicia, sebenarnya dirinya senang mendapat pertanyaan dari atasannya yang seperti itu. Tapi, dirinya merasa ragu untuk menerimanya. Karena dia merasa, atasannya tidak mungkin melupakan masa lalunya secepat itu apalagi mengingat atasannya sudah melangkah menuju pernikahan sebelumnya walaupun akhirnya tidak jadi karena perempuan yang seharusnya menikahi atasannya itu dikatakan pergi bersama pria lain.

Felix diam tidak tau harus menjawab apa atas pertanyaan yang diajukan Felicia.

Jika dirinya menjawab iya, bukankah Felicia akan melihatnya sebagai pria yang mudah jatuh hati.

Tapi, jika dia menjawab tidak. Dia mungkin akan menghancurkan hati Felicia.

Jadi, Felix memilih diam dan tidak menjawab pertanyaan Felicia.

"Kamu hanya perlu menjawab pertanyaanku saja, Felicia. Lagipula, bukankah lebih baik kita tidak membahas masa lalu ku. Dan lagi, bukankah kamu mencintaiku?" Ucap Felix dan diakhirnya pertanyaan.

"Kamu bisa menganggap kamu sedang membantu pria yang kamu cintai ini dan bukannya kamu akan merasa." Ucap Felix sambil menunjukkan wajah yang terlihat menyebalkan dimata Felicia karena ekspresi Felix jelas terlihat mengejek dan menggoda dirinya.

"Kamu juga tidak rugi bukan jika kita menjalin hubungan. Bahkan bisa dikatakan kamu untung banyak loh bisa kencan dengan pria tampan seperti diriku." Ucap Felix dengan PD nya.

Felicia yang mendengar dan melihat ekspresi Felix saat ini menganga tidak percaya.

"Pak Felix, sejak kapan anda menjadi senarsis ini? Apa sejak ditinggal calon istri bapak, bapak berusaha menaikan kepercayaan diri bapak seperti ini?" Tanya Felicia.

Pertanyaan yang Felicia berikan itu berhasil membuat Felix menoleh dan menatap Felicia dengan ekspresi kesalnya.

"Tidak ada hal seperti itu. Dan lagi, sudah kukatakan jangan memanggilku dengan sebutan itu lagi bukan." Ucap Felix dengan suara yang terdengar jelas sangat kesal itu.

"Ditambah, aku tidak narsis. Itu adalah kenyataannya." Ucap Felix sekali lagi.

Felicia yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas. Atasannya memang sudah memberitahu dirinya agar membiasakan diri agar memanggil dirinya dengan nama saja jika masih sulit dengan sebutan lainnya. Tapi, Felicia benar-benar belum terbiasa dengan itu dan sering kali memanggil atasannya dengan sebutan bapak.

"Saya sedang berusaha kok, pak." Ucap Felicia akhirnya.

"Kau itu tidak pernah berusaha. Sudahlah, coba kamu sebut nama saya sekarang jika kamu memang berusaha." Ucap Felix.

"Felix." Ucap Felicia akhirnya. Sebenarnya ini bukan sekali-dua kali atasannya menyuruh dirinya memanggil nama atasannya.

Tapi setiap kali mereka membahas sesuatu, Felicia pasti akan kembali ke kebiasaannya.

"Betul, lain kali panggil aku seperti itu dan berhenti memanggil ku bapak atau pak Felix. Aku bukan ayah ataupun gurumu." Ucap Felix lagi.

"Jangan seperti sebelum-sebelumnya lagi." Ucap Felix lagi.

Felicia yang tadinya ingin menjawab langsung terdiam dirinya pikir atasannya tidak menyadari kebiasaannya.

"Baiklah, Felix." Ucap Felicia akhirnya.

Mendengar namanya disebut Felix mengangguk puas.

Setelah itu mereka berdua hanya membicarakan hal-hal ringan dan masalah pekerjaan saja seperti kebiasaan pekerjaan tidak pernah lepas dari bahasan mereka berdua seperti saat ini.

Sampai akhirnya, mobil Felix sudah sampai di depan rumah kedua orang tua.

Mereka berdua pun langsung turun dari mobil Felix, dapat Felix lihat papa nya Felicia yang duduk di depan teras bersama kakak Felicia yang sudah pasti sedang menunggu kepulangan Felicia.

Felix sendiri berniat turun untuk pamit pulang kepada papa Felicia dan kakaknya Felicia.

Felicia berjalan kearah mereka berdua, sebelum masuk Felicia memeluk papanya dan mengucapkan selamat malam terlebih dahulu.

Sedangkan untuk kakaknya, Felicia hanya menatap permusuhan saja dan melewatinya begitu saja. Dia masih kesal dengan kejadian saat Felix datang tadi. Kakaknya itu tidak pernah melewatkan kesempatan apapun untuk mengejek dirinya bahkan jika ada orang sekali pun, seperti orang yang tidak tahu malu saja.

Dan Felix yang melihat Felicia di ejek oleh kakaknya malah menertawai Felicia tadi, itu sangat membuat Felicia sangat kesal dan malu. Karena selama dirinya bekerja image yang Felicia pakai adalah pegawai yang ramah, sopan dan tidak banyak tingkah.

Yah, walaupun mungkin dimata atasannya diri sopan santunnya tidak terlalu kelihatan apalagi saat di meja makan. Tapi, tetap saja dimata karyawan dan petinggi di perusahaan tetap memandangnya seperti itu.

"Marahnya tahan lama kan." Ucap Charlie sambil memandang kepergian Felicia.

Tentunya sebelum Felicia benar-benar masuk ke dalam rumah, Felicia sudah mengatakannya kepada Felix terlebih dahulu.

Felix yang tadinya memperhatikan Felicia yang sedang berjalan masuk menoleh, menatap Charlie. Kakak Felicia itu mengatakan itu sambil menatap Felix.

Felix mengangguk mengiyakan ucapan itu.

"Iya, lumayan." Balas Felix.

Karena menurutnya Felicia memang marah cukup lama juga.

"Mungkin, setelah kalian menikah kamu juga akan sering menghadapi itu jika kamu membuat masalah dengannya." Ucap Diego setelah mendengar perkataan putra dan anak temannya yang akan segera menjadi menantunya itu.

Mendengar itu Felix terdiam. Dalam diamnya, dia berharap itu tidak akan terjadi di dalam rumah tangga nya nanti.

Karena dia tahu setelah beberapa hari di sini, Felicia bukanlah gadis yang bisa dibujuk dengan mudah.

Dalam diamnya Felix, Felix memutuskan untuk tidak membuat masalah dengan Felicia nantinya jika dia hidup dengan Felicia nantinya.

"Kuharap kamu bisa bertahan hidup dengan macan betina itu nantinya. Hahaha." Charlie tertawa setelah mengucapkan kalimat itu, tentunya setelah dia puas tertawa pukulan sayang dari papa nya langsung menyambut perutnya.

"Coba katakan sekali lagi, dan kamu akan mendapatkan masalah besar nantinya." Ucap Diego sambil menunjukkan kepalan tangannya.

Felix yang melihat itu hanya bisa tertawa melihat kondisi Charlie yang saat ini terbatuk pelan.

Setelah itu, dia pamit kepada mereka berdua. Tentunya sebelum itu, Felix mendapat sedikit ceramah karena membawa Felicia pulang terlalu larut malam.

~Bersambung

1
Ke Azhea
zzzzzzzzz
Ke Azhea
/Silent//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ibnu Ardhi
semoga langgeng sampe nenek kakek
Disya♡💕
wah mau nikahan nih si Felicia kan Thor🤭keknya si Felix punya misi sama mama dan kakak nya si Felicia😁
Disya♡💕
jangan jangan Felicia lagi pengentinnya🤭
Juleha
Luar biasa
Nora♡~
Semoga saja tiada perpisahan antara Felix ❤Felcia.. walaupun bekas Tunangan Felix mengganggu Rumahtangga mereka harap2 lah Felix bucin akut kat Felicia... lanjut..
Anita Jenius
sejauh ini jalan ceritanya oke.
5 like buat kamu. aku bacanya nyicil ya
Anita Jenius
Salam kenal thor..
Noey Aprilia
Hai kk....
bru gbung nih,slm knl y....
lnjut dong,pnsran sm ksah mreka....
mga ga ada prpsahan ,trs sng mntan ga blik lg buat bkin ulah....
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
BhaGha
alurnya bagus.
idenya boleh juga.
recommended
FUZEIN
Serakat ni...saya suka jalan cerita ni...watak dan skrip tak berulang2 atau sengaja dilambat2kan....selalu saja buat kita penasaran...
FUZEIN
Jangan mundur thorrrrrrrr....cepat update ye....senang sangat baca cerita dr awak ni....semaaaaangaatttttttt
Lovely92
bagus ceritanya
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
kiya
lanjut thor, bagus ceritanya
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
FUZEIN
Baru mula je saya rasa deggg..bagus bagus2
FUZEIN
Thorrr.....masih berlanjut tidak ni cerita...semangat ya.....harus semangat....usaha tangga kejayaa....jangan buat peminatmu rasa stressss...gara2 cerita tergantung sepi....ditinggal lergibtrngah sayang2nya....update ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!