novel berjudul CINTA yang SALAH menceritakan tentang seorang laki-laki tampan kaya raya memiliki segalanya,Arion adalah seorang suami yang sangat mencintai istrinya Tara, meski Tara berkali-kali melukai hati dan perasaannya karena di sebabkan dendam.
Tara juga terjebak pada cinta yang salah dengan paman Arion sendiri,padahal Tuan Jona paman Arion sudah memiliki istri yang setia,namun karena cinta yang salah tuan Jona rela membunuh istrinya demi melindungi Tara.
mungkin, inilah yang dinamakan manusia.
mereka tidak pernah sempurna.
semua manusia mempunyai ujian sendiri,jika ia sukses dalam perekonomian belum tentu ia bahagia.
banyak sakit hati yang telah Arion simpan sejak dulu,hingga Arion bertemu dengan sosok seorang gadis bernama Elena,yang ternyata adalah jodoh masa kecilnya yang Arion tolak dan memilih menikahi Tara.
entah kebetulan atau memang takdir yang mempertemukan mereka,kisah mereka ternyata akan lebih pahit.baca selanjutnya di novel kesayangan, cinta yang salah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dinaa lusye', isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tuan Jona meninggal
kring.g...
Sejak tadi ponsel Arion terus berbunyi,namun Arion enggan melihat siapa yang memanggilnya, keadaannya saat sudah lebih baik dari pada sebelumnya.
Selesai sarapan Arion duduk di gazebo belakang rumahnya,dia sesekali menatap Elena yang terlihat anggun sedang menata bunga-bunga yang sedang mekar di taman belakang.
Ponselnya kembali berdering,kali ini adalah panggilan dari kedua sahabatnya,Arion kembali menolak panggilan tersebut.
kakek yang sedang menata tanaman menoleh pada Arion,"kenapa di abaikan soon,sejak tadi aku mendengar ponselmu berbunyi siapa tahu ada sesuatu yang terjadi pada Brian dan sahabatmu, perasaan kakek sangat gelisah sejak tadi malam".
Arion menatap ponselnya,benar apa yang di katakan kakek,bukankah Brian saat ini sedang frustasi, bagaimana jika dia menyerang kelompok ayahnya dan terjadi sesuatu.
Arion membuat panggilan pada Brian namun tidak ada jawaban, kemudian dia mencoba menghubungi Denis dan Max,terdengar suara langkah orang berlari dari arah depan,Arion dan Kakek menatap pada pintu,ternyata Max dan Denis menyusul Arion ke rumah impian.
"sejak tadi kami menghubungimu kenapa kau menolak panggilan kami?",Denis dan Max mengatur napas mereka yang tersengal.
kakek menghentikan aktivitasnya begitu juga Elena,dia meninggalkan paman Daw yang sedang membantunya,"paman aku kesana sebentar", Elena menunjuk ke arah kakek dan yang lainnya,paman Daw mengangguk dia mengambil alih pekerjaan Elena.
"ada apa nak?,kalian membuat Kakek khawatir,ayo katakan",ucap kakek sambil mencuci tangannya.
Max dan Denis saling melirik,mereka lupa jika kakek saat ini sedang dalam masa pemulihan, seharusnya mereka tak menyusul datang ke rumah tersebut.
wajah Max dan Denis pucat,mereka gugup dan takut jika kakek akan jatuh sakit mendengar kabar yang mereka bawa, Elena juga ikut penasaran dia semakin mendekat.
"anu,Yon apa kau sudah mendapat kabar?",Denis mengusap tengkuknya dia jadi serba salah.
"o.om Jona dan Tara kecelakaan,mereka sedang di larikan kerumah sakit keluarga Wilson,yang kami dengar om Jona meninggal di tempat",mata Max terpejam sambil berucap dia tak ingin melihat kakek bersedih.
Arion mundur beberapa langkah sambil menggeleng kasar,"tidak,jangan main-main Max".
"bukalah ponselmu pasti banyak yang memberi kabar ini,ada juga berita televisi pagi ini",jawab Max.
"aku harus pergi",Arion berlari menuju mobilnya,sedangkan kakek bergetar menahan tangisnya.
"Jona putraku, hiks",tubuh kakek terguncang,untung ada Elena yang sigap menahan kakek yang akan pingsan.
"astaga",mereka segera mengangkat kakek masuk ke dalam,paman Daw juga ikut berlari saat melihat kakek pingsan,dia ikut menolong membawa kakek masuk ke dalam bersama Max, Denis dan Elena.
"tuan,apa yang terjadi?",Bibi Fu yang sedang berkemas di ruang tengah juga sangat terkejut.
"sebaiknya kita bawa kakek ke rumah sakit,aku khawatir kakek terkena serangan jantung lagi", ucap Denis.
"kau benar,tapi sebaiknya kakek kita bawa ke rumah sakit milikmu saja,untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu", Max segera menyiapkan mobil untuk membawa kakek.
"Elena kau juga ikut",ucap Denis, Elena mengangguk dia segera berganti pakaian ke kamarnya.
"paman tolong panggil satpam untuk membatu kita membawa kakek ke depan",ucap Max sambil berlari ke arah mobilnya.
"baik tuan",paman Daw segera menuju gerbang tempat para satpam sedang berjaga,mereka segera berangkat membawa kakek ke rumah sakit milik Denis.
saat di perjalanan Elena melihat kakek yang sedang berusaha membuka mata,"kakek siuman", Elena memberi tahu Max dan Denis yang sedang fokus ke arah jalanan.
"kakek sebentar lagi kita akan tiba di rumah sakit,kakek jatuh pingsan tadi",ucap Max sambil menyentuh lengan kakek.
"tidak perlu nak,aku tidak apa-apa tolong bawa aku menemui putraku untuk yang terakhir kalinya",kakek berusaha untuk duduk.
meski kakek bilang dia baik-baik saja tetapi mereka tahu kakek sedang sangat berduka, bagaimana tuan Jona adalah putranya,meskipun kakek terlanjur kecewa karena tuan Jona telah menjadi penyebab kematian ayah dan ibu Arion,mereka saling melirik,Denis menepikan mobilnya ke samping jalanan.
"tapi kakek harus janji,kakek tidak boleh sakit atau pun pingsan saat melihat keadaan om Jona nanti,jika kakek hadir di sana orang-orang akan mengetahui kakek hanya berpura-pura meninggal", sahut Max.
"tidak apa-apa Max,kakek tidak bersedih justru kakek pikir inilah yang terbaik,seandainya Jona masih hidup Brian akan menjadi pembunuh untuk ayahnya sendiri,Arion juga tak luput dari dendam Jona yang tak berkesudahan,akan banyak korban selanjutnya akibat dendam",kakek mengusap airmatanya,"mungkin ini rencana terbaik tuhan".
kakek tak pernah menyangka jika putra bungsunya memiliki dendam hingga tega menjadi pembunuh,"aku pikir aku sudah mendidiknya dengan baik,ternyata aku gagal,dia menjadi manusia kejam,dia tersesat,kakek tak perlu lagi menyembunyikan diri,kemarin kakek hanya takut dengan mendiang,kakek takut jika Jona menyakiti kakek yang renta ini".
"kakek tidak boleh bersedih,biarkan semua berlalu,semoga om Jona tenang di alam sana,tuhan memberkatinya",Denis berusaha menguatkan kakek,dia memutar arah mobilnya ke rumah sakit milik keluarga Wilson mereka menyusul Arion yang sudah tiba di rumah sakit.
"bagaimana dengan Elena?", tanya Max.
"biar saja Elena ikut,kakek akan memperkenalkan Elena pada semua orang,dia adalah cucu kakek",sahut kakek enteng.
"tidak kek,aku belum bersedia untuk menunjukkan diri di depan orang-orang", Elena tampak ketakutan.
"biar Elena menunggu di dalam mobil saja kek, Elena masih belum siap bertemu dengan banyak orang",Denis dan yang lainnya menatap Elena yang tampak ketakutan,wajahnya berubah pucat,mental Elena masih belum pulih seutuhnya akibat lama di kurung di kandang anjing oleh pamannya sendiri.
"ya sudah,kau harus segera memberi tahu kami jika ada sesuatu,jangan lupa dengan kegunaan ponselmu",pesan Kakek pada Elena.
"baik kek,aku akan memberi kabar kalian jika ada sesuatu",jawab Elena.
Denis dan Max juga mengangguk mereka sama-sama turun sambil memastikan agar Elena tetap aman,Denis memarkir mobilnya tak jauh dari pintu keluar masuk rumah sakit,agar dia bisa memastikan dari jauh Elena tetap baik-baik saja.
orang-orang di rumah sakit sangat terkejut dengan kedatangan kakek bahkan ada yang diam-diam ketakutan dan menjauh.
"b.bukan kah itu tuan Wilson?,dia sudah meninggal beberapa waktu lalu bersamaan dengan istri tuan Jona menantunya", bisik beberapa orang pengunjung dan pekerja rumah sakit yang tidak tahu kebenarannya.
Ada juga yang menyapa dan terlihat santai,karena mereka telah di beri tahu dan mereka adalah orang-orang yang terlibat dalam skenario meninggalnya kakek.
"selamat datang tuan besar,kami turut berdukacita atas meninggalnya putra tuan yaitu tuan Jona Wilson,maafkan kami tidak bisa menyelamatkan nyawa tuan Jona",ucap ketua kepala instalasi gawat darurat rumah sakit milik kakek,mereka kembali memberi penghormatan dan duka cita atas meninggalnya putra tuan Wilson.
Kakek dengan raut wajah sedih berusaha tenang,dia mengangguk,"terimakasih untuk rekan semua,maaf jika kehadiranku membuat kalian terkejut,aku memang belum meninggal dunia,aku punya alasan di balik semua ini,maaf pada pihak-pihak yang merasa di bohongi",kakek menyatukan kedua telapak tangan di dadanya sebagai permintaan maaf yang sebesarnya.
Denis dan Max juga sedang berdiri di belakang kakek,mereka menjelma sebagai bodyguard untuk mengawal kakek.
"aku ingin melihat jenazah putraku",ucap kakek.
"mari tuan kami antarkan ke ruang jenazah,kami masih menunggu tuan muda Brian",tawar seorang Dokter,"mereka bertiga mengikuti langkah perawat dan Dokter yang menunjukkan ruang jenazah yang terletak agak jauh dari ruang instalasi gawat darurat.
buat tara mga aj tu kakinya diamputasi biar dia bisa tobat.tp mg aj arion g berfikir kasihan ma tara dan mo balikan lg.
jd laki....
habis dapet istri berbagi garap lahan dg pamanny pisah ma istri dapet yg belum prnah menjelajah d dijamah oleh mahluk luar
habis buang emas karatan malah nemu berlian
surga othor emang tak ad yg didustakan untuk dunia penamu arion🤭