Ibunya masuk rumah sakit jiwa
Ayahnya sedari dulu tidak pernah mengakuinya
dan kekasihnya malah berpaling pada Kaka tirinya.
Inilah kisah Naina, gadis sejuta luka tapi tetap tersenyum.
ketika usia Naina berusia 12 tahun, ibunya masuk ke dalam rumah sakit jiwa akibat ulah ayahnya, dia juga dibuang ke panti asuhan.
6 tahun berlalu ayahnya memanggilnya, Dia pikir ayahnya memanggilnya untuk meminta maaf tapi ternyata Naina salah.
ayahnya menyuruh dia datang, meminta dia melepaskan Gerald yang tak lain kekasihnya, yang juga sama-sama berasal dari panti asuhan. ayahnya melakukan ini karena ternyata, Kakak tirinya menyukai kekasihnya. yang paling membuat Naina sesak, ternyata kekasihnya juga menyetujui ucapan ayahnya.
Dan pada akhirnya Naina jatuh di luka paling dalam, tapi tanpa Naina sadari balik luka yang dia derita ada kebaha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kondisi yang berbalik
Aku update beberapa bab gengs, scroll aja sampe mentok
“Na-Naina, bisa kita bicara?” tanya Gerald, Walaupun dia tahu konsekuensi yang akan dia terima karena yakin Sekarang dia sedang diawasi. Tapi, Gerald tetap nekad mengajak Naina berbicara, dia hanya ingin memastikan sesuatu. Kenapa Naina bisa sampai seperti ini dan apa yang terjadi dengan Naina setelah dia pergi sampai Naina bisa menikah dengan lelaki sehebat Carlos.
Mendengar permintaan Gerald, Naina menoleh ke arah suaminya. Sepertinya Naina juga ingin berbicara dengan Gerald, dia ingin mengatakan sesuatu pada mantan kekasihnya.
“Sayang bolehkah aku berbicara dengannya?” tanya Naina namun dengan cepat Carlos menggeleng, tentu saja saat ini dia sedang merasakan cemburu apalagi sedari tadi Gerald menatap Naina dengan tatapan berbeda, dan Carlos yakin istrinya berbohong, lelaki yang ada di depan mereka bukan hanya sekedar teman istrinya.
“Sebentar saja Oke aku ingin berbicara dengannya." Naina kembali membujuk Carlos, tatapan matanya memohon pada Carlos agar Carlos mengijinkannya.
Dan beruntung Carlos mengerti tatapan Naina, hingga mau tak mau Carlos pun melepaskan tangannya istrinya, membiarkan Naina pergi dan berbicara dengan Gerald walaupun sekarang hati Lelaki itu begitu panas.
Dan sekarang Gerald serta Naina sudah duduk di sebuah tempat khusus yang memang diperuntukkan untuk pengunjung Mall, kedua insan itu duduk saling berhadap-hadapan.
“Naina, Bagaimana mungkin kau ....” Gerald tidak sanggup lagi meneruskan ucapannya, sedangkan Naina hanya tersenyum ketika mendengar ucapan Gerald. Entah kenapa, Naina merasa puas ketika melihat Gerald seperti ini. Rasa syukur Naina panjatkan Ketika Tuhan mempertemukannya dengan Gerald ketika dia sudah bersama Carlos.
“Dia suamiku, kami menikah berapa bulan lalu dan sekarang aku sedang mengandung.”
“Ta-tapi bagaimana mungkin kau bisa ....” lagi-lagi, Gerald menghentikan ucapannya.
“Aku juga tidak membayangkan, Aku akan menikah dengan lelaki sehebat dia. Tapi aku rasa ini adalah balasan rasa sakit yang kau dan ayahku torehkan.” lagi-lagi Naina menjawab dengan senyuman. Sungguh dia begitu senang ketika melihat Gerald seperti ini.
Sedangkan Gerald langsung membulatkan matanya ketika mendengar ucapan Naina tentang dia Dan Mario. “Ka-Kau. ...”
“Hmm, Gerald aku tau Apa yang kau lakukan bersama ayahku. Awalnya ini memang sangat menyakitkan. Kita pernah berjanji untuk terus bersama-sama. Tapi ternyata kau terbuai dengan permintaan ayahku agar bersama dengan Kirea. Awalnya Aku mengutukmu, karena kau begitu tega meninggalkanku hanya karena materi. Aku juga mengutuk semesta karena menganggap ini tidak adil untukku. Tapi pada akhirnya, ketika aku menikah dengan suamiku, aku menyadari sesuatu. Bahwa di balik Apa yang kau lakukan, ternyata Tuhan menyiapkan rencana baik untukku. Bisa Dibayangkan jika saat itu kau tidak mengambil kesempatan dari ayahku, maka aku tidak akan seperti ini dan akan terus menjadi Naina yang bekerja menjadi office girl di hotel. jadi Gerald, Aku ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya. Karena berkatmu aku bertemu dengan suamiku, dan juga Aku hanya ingin memberitahukan padamu bahwa ayahku tidak sebaiknya Kau kira, mungkin sekarang Dia terlihat baik padamu tapi ada saatnya dia akan mencekikmu sampai kau tidak bisa bernafas.”
Naina berbicara tanpa beban, dan ucapan Naina bagai bola panas yang terlempar ke wajah Gerald.
“Naina semudah itu kau melupakanku?" Tanya Gerald tanpa tahu malu hingga Naina terkekeh pelan. Sungguh sekarang Naina bingung kenapa dia bisa mencintai Gerald Karena sekarang Naina malah merasa sedikit jijik dengan Gerald. Padahal, Gerald sudah memilih jalannya sendiri. Tapi sekarang malah bertanya hal seperti ini.
“kenapa kau bertanya seperti itu, kau meninggalkanku hanya untuk harta dan kemewahan apa menurutmu kau pantas mempertanyakan hal seperti ini.” Naina kembali mengeluarkan kata-kata pedas, hingga lidah Gerald terasa kelu untuk digerakkan. Dia tidak bisa menjawab, karena Jawaban Naina barusan membuat Gerald mati kutu.
“Gerald, sudahlah tidak perlu melihat ke belakang. Jalani saja harimu seperti biasa, aku juga akan menjalani hariku seperti biasa dengan suami dan calon anak-anakku. Dan aku juga tidak mau melihat ke belakang. Sama sepertimu yang sekarang mempunyai segalanya, aku pun juga sudah mempunyai segalanya. Jika ditanya kenapa aku mudah melupakanmu jawabannya karena suamiku sangat baik, suamiku selalu memberikan apapun yang aku mau. Berbahagialah atas pilihanmu Gerald. Kalau begitu aku permisi.”
Setelah mengatakan itu Naina pun langsung bangkit dari duduknya, kemudian wanita cantik itu langsung menghampiri Carlos yang sedari tadi berdiri menatap ke arahnya.
Sedari tadi dada Carlos terasa terbakar ketika melihat Naina mengobrol dengan Gerald, dan sedari tadi pula rasanya dia ingin menarik tangan Naina dari hadapan Gerald tapi beruntung dia masih bisa menahannya.
“Kau terlihat bahagia sekali ketika berbicara dengannya." Carlos langsung menyindir Naina ketika wajah Naina tampak terlihat berbinar. Padahal Naina sedang senang karena dia bisa membuat Carlos mati kutu.
“Hmm, aku senang.” Naina malah mengiyakan ucapan Carlos, membuat mata Carlos membulat, seketika rasa kesal yang dirasakan semakin menjadi-jadi. Namun, baru saja dia akan berbicara lagi, niatnya terhenti ketika mendengar ucapan Naina.
“Aku senang bisa menunjukkan padanya bahwa aku bahagia setelah dia meninggalkanku dan lebih memilih kemewahan yang diberi oleh ayahku.”
Carlos sedikit bingung dengan ucapan Naina, karena dia memang belum mengetahui tentang apa yang terjadi sebelumnya, dan dia juga tidak tau menau tentang Mario dan Gerald. Saat itu Gavin tidak menyelidiki terlalu jauh, dan ketika tahu ibu Naina di rumah sakit jiwa, Gavin tidak menyelidiki apapun lagi, hingga Carlos juga tidak tau menau tentang masa lalu Naina.
“Maksudmu?” tanya Carlos.
“Ceritanya panjang, aku bingung harus mulai dari mana. Tapi ...." Pada Naina menceritakan secara garis besarnya saja pada Carlos, tapi dia hanya menceritakan tentang hubungannya dengan Gerald dan Mario yang memaksa Gerald meninggalkannya.
Dia tidak sampai menceritakan tentang masa lalunya yang selalu di perlakukan buruk oleh Mario, Karen Naina atidak ingin lagi melihat ke belakang hingga dia merasakan tidak harus menceritakan hal pahit yang dia rasakan..
“Kenapa ayahmu Setega itu?” tanya Carlos, dia heran kenapa ayah istrinya malah menyuruh Gerald meninggalkan Naina untuk bersama Kirea.
“Ceritanya panjang tapi aku belum siap bercerita. Bisakah kita langsung pulang saja.”
Carlos tertegun Ketika melihat raut wajah Naina yang berubah, padahal saat tadi menghampirinya, raut wajah Naina tampak senang. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba wajah istrinya terlihat sendu ketika membahas ayah mertuanya.
“Hmm, kita pulang.” Tak ingin memperpanjang pembicaraan, Carlos langsung menarik lembut tangannya Naina, kemudian mereka pun berjalan untuk keluar dari mall. Sedangkan belakang yang di pilih oleh Naina diurus oleh para anak buahnya yang sedari tadi mengikuti mereka.
Ketika Naina sudah pergi dari hadapannya, Gerald masih dia mematung, ucapan Naina barusan berputar-putar di otak Gerald. Sungguh, Gerald masih belum bisa terima ketika Naina mendapatkan lelaki yang jauh di atasnya.
“Gerald, sedari tadi kau di sini, aku mencarimu ke mana-mana," ucap Kirea setelah dia dekat dengan Gerald.
Kirea mengerutkan keningnya karena Gerald seperti orang linglung, hingga Kirea pun langsung menepuk lembut bahu kekasihnya hingga pada akhirnya Gerald pun tersadar, hingga dia langsung menoleh.
Dan ketika melihat Kirea rasa sesak yang dia rasakan semakin menjadi-jadi.
.“Gerald, kau kenapa? Apa ada masalah?” tanya Kirea. Gerald yang sekarang sedang dalam kondisi hancur langsung bangkit dari duduknya, lelaki tampan itu langsung berjalan meninggalkan Kirea begitu saja, hingga Kirea kebingungan, dan dia pun langsung mengejar langkah Gerald.
“Gerald ada apa?” ketika Kirea sudah berhasil menarik tangan Gerald. Gerald malah menghempaskan tangan Kirea, membuat mata Kirea membulat, apalagi Gerald menghempaskan tangannya dengan keras.
Dan tanpa berbicara apapun Gerald langsung meninggalkan Kirea begitu saja.
mengsedih terus dari bab 1 sampai bab ini