Ini kisah berawal dari sebuah ramalan yang akan muncul di masaa depan. Menceritakan tentang saintes ajaib yang tiba-tiba muncul dan datang ke Kekaisaran sebagai cahaya dan berkah dari sang Dewi.
Dibuka dari pertunangan politik yang dilakukan oleh sang tokoh utama Arthur Leander atas permintaan yang mulia kaisar. Arthur Leander merupakan seorang arcduke orang nomor satu setelah yang mulia kaisar howard Maximus.
Dia jelmaan dari seorang dewa Hermes yang memiliki parah tampan rupawan bak pahatan patung yang luar biasa. Dewa menciptakan dirinya memalui seleksi yang ketat. Karena dinilai dari tampang, kekuatan, kekuasaan dan kekayaan dia memiliki segalanya.
Mcnya antagonis side character yang ga terlalu ngaruh ke cerita.
ini bukan cerita tentang masak-masak atau pastry lady kok aman aja.
kak kok nama Female leadnya sama Mulu shhhhhuuuttttttt males Mikir kebanyakan nama MC. 😔🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahmaossamu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. POKER FACE
Untuk merayakan suksesnya acara pertemuan bisnis beberapa hari lalu, istana kekaisaran mengadakan jamuan pesta. Jamuan itu sendiri bahkan atas usulan dari yang mulia kaisar Howard Maximus sendiri
Selain untuk menjadi ajang mendekatkan diri kekaisaran Calesterra dengan para tamu bisnis yang hadir, acara itu juga bertujuan untuk mengenalkan para tamu undangan dari luar terkait budaya yang ada di Calesterra.
Putra mahkota melakukan tugasnya dengan baik. Dia bahkan mengundang semua daftar tamu bisnis penting yang ivana minta. Nantinya ketika acara itu sukses ivana berencana untuk menjalin koneksi dengan orang-orang penting pada daftar hitamnya melalui kegiatan ini
Secara tidak langsung ivana juga memanfaatkan putra mahkota sebagai batu loncatannya agar bisa bertemu dengan para tokoh penting dimasa depan.
Perjamuan ini juga tak hanya ivana yang memanfaatkan kesempatan itu. Seluruh bangsawan calesterra pasti juga akan ikut berbondong-bondong Hadir dalam jamuan bisnis besar ini
Banyak dari mereka yang berusaha mencoba meraih peruntungan dalam pertemuan ini.
Dalam acara yang akan diselenggarakan lusa petang aula istana disulap menjadi ruang perjamuan yang mewah. Meja-meja tempat stand-stand makanan yang disediakan memenuhi aula dalam istana hanya ruang tengah nya yang diberikan sedikit ruang untuk akses jalan lalu lalang tamu yang hadir.
Berbeda dengan acara pesta jamuan ini lebih bersifat formal. Maka tak heran aula istana tak direka seluas acara pesta dansa dan berbagai perayaan lainnya.
Maka dari itu untuk menunjang kenyamanan para tamu yang hadir aula istana di lengkapi banyak fasilitas penunjang jalannya acara seperti ratusan bangku dan meja yang telah disusun rapi dengan kian kali nya.
Arcduchy dikediamannya Arthur sedang disuguhkan dengan berbagai dokumen di ruang kerjanya.
Lalu gadis itu Imelda moren sang sahabat dekat Arthur datang menemuinya seperti biasa tanpa membuat janji. Wanita itu kini telah menerobos masuk kerja kerja pribadi milik Arthur.
"Arthur!! Apakah kau sibuk sekarang?" Tanya Imelda tanpa sopan menerobos masuk ruang kerja Arthur. Dia kini berdiri tepat dihadapan pria itu
"Yaa ada apa Elda?" Kata Arthur sambil menatap sekilas Imelda kemudian tersenyum.
"Ayo pergi besok malam, aku ingin mengajakmu pada sebuah tempat yang bagus" ucap Imelda dengan antusias
Imelda berencana untuk mengajak Arthur berkencan pada lusa malam, jadi hari ini tentu dia datang untuk mengatakan hal itu.
"Maafkan aku Elda seperti tidak bisa, hari ini aku harus pergi ke ibukota, aku harus menghadiri acara yang dilangsungkan di istana " kata Arthur sambil menolak halus ajakan wanita itu
"Apa?! Lagi? bukankah beberapa hari lalu kau sudah pergi " protes Imelda pada pria itu yang terlihat masih sibuk dengan tumpukan dokumen ditangannya
Sayangnya Arthur menolak karena dia akan berangkat hari ini menuju ibukota. Lusa malam akan diadakan acara perjamuan bisnis. Bangsawan tingkat tinggi seluruhnya mendapatkan undangan tersebut.
"Yaa karena ini merupakan acara bisnis cukup penting semua bangsawan tinggi hadir disana" jelas Arthur pada wanita yang sedang merajuk dihadapannya.
Mendengar penolakan Arthur Imelda langsung mengerucutkan bibirnya. Dia terlihat kecewa dan kesal namun gadis itu tak habis akal kini giliran dia yang meminta Arthur mengajaknya ikut dalam acara perjamuan itu
"Ahh begitukah, " Imelda masih kekeh mempertahankan eksistensinya
"Maafkan aku mungkin lain kali" ucap Arthur kembali sambil menatap Elda
"Jika begitu bawalah aku bersamamu ar" ucap Imelda kemudian yang terdengar serius
"Itu tidak bisa. tidak dapat sembarang orang yang datang ini bukan sebuah pesta Elda " Arthur cukup terkejut mendengar pernyataan wanita itu
"Aku tahu meskipun begitu aku ingin " kata Imelda dengan gigih dia sekarang terlihat semakin memaksa
"Itu tidak mungkin, mengertilah " Arthur dibuat cukup pening mendengar sahabatnya yang keras kepala ini. Dia memijit pelipisnya pelan
"Jika aku berjanji akan tetap diam dan tidak akan menganggu mu? Kumohon Arthur sekali ini saja " kini ekspresi serius nya berubah menjadi memelas. Hebat Elda pasti wanita itu masuk dalam nominasi tiga besar aktris terfavorit
"Tapi elda—" belum sempat pria itu berbicara Imelda memotong
"Aku bersumpah untuk tidak merepotkan mu, aku hanya ingin ikut bersamamu karena kemarin-kemarin kau saja sibuk " ungkap Elda dengan seribu kata rayuan manis pada Arthur
"Baiklah " helaan pasrah keluar dari mulut pria itu. Arthur mengusap wajahnya pelan sebelum menyetujui permintaan elda
"Yeaaayy aku menyayangimu Arthur " kata Elda sambil berjingkrak riang berlari memeluk Arthur.
Meskipun Imelda tak mengetahui sama sekali terkait acara bisnis ataupun forum acara pertemuan lainya, dia tetap memaksa ikut datang bersama Arthur. Dengan begitu orang-orang pasti akan menganggap bahwa dirinya cukup penting dan membuat namanya semakin dikenal dalam pergaulan kelas atas.
Cukup merepotkan bukan, yang Imelda tahu hanya sebatas sosialita bangsawan yang sering dilakukan.
Arthur atas paksaan Imelda mau tak mau harus mengikuti sertakan dirinya dalam jadwal kegiatan itu.
Istana kekaisaran
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Jamuan pertemuan mewah dilangsungkan di istana kekaisaran. Sambungan hangat dilakukan oleh kaisar dan Putra mahkota
Semua tamu yang hadir nampak dalam keadaan yang baik. Setelah sesi sambutan selesai semua tamu yang hadir menikmati pestanya.
Putra mahkota bersama ivana kini tengah berdiri disebelah stand makanan dan minuman yang tak jauh dari kaisar.
Mereka berdua tengah menyaksikan interaksi setiap orang yang hadir dalam acara ini.
Arthur dan Imelda berjalan sebentar untuk memberikan salam kepada kaisar. Kaisar tak henti-hentinya mendapatkan salam dan sambutan dari para tamu yang hadir
Suasana hatinya terlihat sangat baik. Wajahnya dihiasi senyum sumringah merekah sempurna. Bagaimana tak berseri-seri menyaksikan hampir seluruh tamu penting yang hadir dalam kegiatan proyek besar itu terlihat menyetujui rencananya.
Kaisar tak henti-hentinya harus memuji keberhasilan ivana dalam proyek ini. Bahkan ditengah-tengah perbincangan dengan beberapa tamu penting terlintas ivana gadis itu dalam benaknya.
Gadis kecil yang membawa pengaruh sangat besar. Dan baru kali ini dia sejutu dengan pendapat putra pertama untuk menyeret gadis itu dalam kubu Mereka
Setelah Arthur selesai menyapa dan berbincang sejenak dengan Kaisar dia melangkahkan kakinya menuju ketempat putra mahkota berada.
Meskipun tidak terlalu penting hanya untuk sekedar basa-basi saja, itu lebih baik ketimbang berbincang dengan aristokrat lain yang Hadir.
Imelda gadis itu memandang ivana yang tengah berada dengan putra mahkota dia tak menyangka bahwa gadis kecil itu akan hadir.
Saat mereka selesai bercengkrama Arthur lebih memilih diam dan menikmati suasana jamuan.
Lalu gumaman singkat ivana yang berada disamping putra mahkota Xavier mengalihkan perhatiannya.
"Ini dia" ucap ivana berguman pelan pada Xavier, sambil memusatkan tatapannya pada seorang pria dewasa yang hampir memasuki umur paruh baya. Pria itu kini sedang menyapa dan berbincang Dengan kaisar
Putra mahkota dibuat penasaran dengan siapa orang yang gadis itu maksud. Tak banyak bicara namun dia langsung dapat paham dan mengikuti kemana arah pandangan mata itu menatap.
"Apakah dia yang kau sebut-sebut itu" tanya putra mahkota Xavier pada gadis disebelah nya
"Yahh siapa lagi" ucap ivana santai sambil menyesap wine miliknya
"Terkadang kau mengerikan ivana seakan tahu semua" ucap putra mahkota sambil bergidik ngeri menatap kearah gadis itu
"Hanya firasat saja " jawab ivana asal kembali meletakkan gelasnya wine nya lalu bersilang tangan
Interaksi singkat putra mahkota dan ivana tanpa mereka ketahui memancing perhatian Arthur pria itu dan lady moren yang berada tepat disebelah mereka.
Keduanya pun juga ikut penasaran dan mengamati siapa orang yang gadis itu sebut-sebut.Meskipun mereka tak begitu paham, mereka masih setia menyimak obrolan mereka.
Disela perbincangan kecilnya dengan putra mahkota ivana seperti melihat dari ekor matanya bahwa terlihat seorang pria sedang berjalan mendekat kearah mereka.
Yaa benar itu pria yang ivana maksudkan. Lalu buru-buru dia mengalihkan pandangan dari putra mahkota melihat kearah pria itu disertai senyuman simpul.
Arthur yang masih memperhatikan setiap ekspresi intens dari wajah gadis itu dia tak dapat menebak sebuah senyum yang barusan terbit dari sudut bibir gadisnya.
Entah senyum penuh kepuasan atau seringai licik. Bak menyelami sebuah makna dari sebuah buku, Arthur terlihat sedang berusaha keras membaca pikiran gadis itu.
Tapi sayang seribu sayang poker face ivana samasekali tidak pernah dapat terbaca.
Kemampuan Arthur untuk membaca niat terselubung pada aristokrat - aristokrat itu sepertinya tak dapat berlaku pada ivana.
"Salam kepada matahari kekaisaran Calesterra yang mulia putra mahkota" ucap pria tampan yang barusan datang sambil memberi salam kepada matahari kekaisaran Calesterra
"Senang bertemu dengan anda tuan, saya harap anda menikmati jamuan pesta ini" ucap putra mahkota dengan ramah
"Yaa tentu saya dibuat terhibur ketika berada disini, Calesterra ternyata memiliki banyak orang yang menarik tentunya" ujar pria itu, sesekali dia melirik gadis kecil yang berada di samping putra mahkota
"Terimakasih atas perhatian tuan Christoffer ahh yaa lalu ini perkenalkan putri ivana Caesarion " kode tak langsung itu tentu saja langsung bisa dipahami oleh sang putra mahkota Xavier.
"Senang bisa bertemu dengan putri Caesarion "ucap pria itu beralih menatap gadis disampingnya
"Suatu kehormatan juga bisa bertemu dengan orang seperti anda tuan president" kata ivana dengan ramah sambil tersenyum
President? Ungkap Arthur dalam hati apa yang sebenarnya tengah terjadi
"Ini pertama' kalinya saya bertemu dengan orang seperti putri namun saya dibuat langsung kagum dengan bagaimana anda membawakan presentasi"
"Pujian anda seperti nya berlebihan tuan, saya juga masih dalam proses berkembang "
" penampilan anda dalam acara itu sungguh memukau. Harus saya akui hanya sedikit orang yang berani berspekulasi dengan cara yang dibilang lumayan gila tersebut."
"Tuan President christoper nolan, saya tidak akan menyangkal pendapat tentang hal yang anda katakan, kerena saya sendiri juga mengakui bahwa diri saya ini memang sepenuhnya gila." Kata ivana sambil tersenyum dia menatap manik hazel pria itu dalam
"Menarik bisa tolong beritahu saya lebih jelas?" Ketika tatapan mereka beradu dengan netra sebiru lautan ivana Nolan dibuat terpukau sejenak kemudian kembali memusatkan atensi nya pada gadis itu
" Orang tua saya sering memarahi saya karena suka berbuat onar dan melakukan hal gila. Begitupun dengan teman-teman saya juga mengatakan bahwa saya ini memang sangat keras kepala. " Ucap ivana pada pria itu sambil tersenyum simpul.
Apakah ivana menjual kesedihannya ah kalian pasti salah paham tentu tidak. Inilah yang dinamakan merendah untuk terbang tinggi
"Yahh sebagai orang tua saya dapat memahami situasi tersebut anak-anak selalu melakukan apa yang dikatakan oleh hati mereka tidak peduli salah maupun benar." Pria tadi membenarkan pernyataan gadis itu. Ivana merasa umpannya telah termakan kian bersemangat
Ayoo sedikit lagi ivana! batin gadis itu dipenuhi gejolak yang membara
"Anda benar tuan, lalu saya tersadar hingga saat mendengar salah seorang hebat berkata kepada saya, bahwa sifat dan kegilaan yang saya miliki ini tidak akan berguna dan hanya menganggu jalan untuk menuju masa depan.
Namun jika kau tetap terus ingin menjadi gila, maka jadikan kegilaan mu sampai level yang ekstrem. Jadikan kegilaanmu hingga tak bisa tersentuh oleh orang lain, maka dengan itu kegilaanmu akan menjadi kekuatan, dan akan membantu mu untuk mencapai apapun.
Saat itu tiba kegilaanmu lah yg membuat dirimu lebih kuat dari siapa pun
Saya terus merenungi arti dari perkataan beliau sampai saya menyadari nya sendiri.
Karena itu saya tidak akan pernah menyesal, memilih jalan seperti keinginan saya. Karna itu jalan hidup saya sendiri!
Orang yang tidak dapat dikendalikan dengan mudah, begitu ternyata dia memilih membuat jalannya sendiri Christoffer tersenyum menyeringai dalam hati. Dia sangat puas mendengar jawaban ivana Caesarion.
"Wahh anda ternyata memang selalu menjawab diluar dugaan saya, Putri ivana setelah ini aku ingin berbicara dengan anda" ucap pria tampan itu sambil mengulurkan tangannya. Dia terlihat membuat simbol kesepakatan dengan ivana
" Bingo!! kena kau! Akhirnya aku mendapatkan mu! Seru ivana dalam hati
"Suatu kehormatan bagi saya tuan presiden " ivana menangkup uluran tangan pria itu dengan kedua tangannya lalu menjabatnya pelan
"Jika begitu saya permisi dahulu, selamat menikmati jamuannya"
"Terimakasih atas perhatiannya tuan president" ucap ivana sambil tersenyum simpul menatap punggung kepergian pria itu
Lalu setelah pria itu pergi dari hadapannya, ivana mengangkat tangan kanannya yang barusan digunakan untuk menjabat tangan pria tampan tadi. Ivana mengepalkan tangan dan menghirup rakus aroma parfum Christoffer yang tertinggal di genggaman tangannya.
Lady moren yang mengamati sikapnya dibuat sukses membuka kedua matanya. Gadis ini berbahaya suara intrupsi dari batinnya mengatakan hal itu. Sontak saja bulu kuduknya langsung berdiri dan tersapu
Matanya terpejam beberapa saat, sebuah seringai tipis muncul dari sudut bibirnya tak lama kemudian matanya terbuka dan beralih menatap tajam kearah depan
Putra mahkota yang menyaksikan aksi ivana tak dapat menahan senyum ketika mendapati gadis itu sangat menikmati interaksinya tadi
Arthur yang masih setia memandang ivana, dibuat semakin bertanya-tanya sesuatu yang besar tampaknya telah dia lewatkan. Sangat sulit untuk menebak apa yang gadis itu rencanakan
"Kau terlihat sangat menikmatinya " ucap putra mahkota dengan senyum simpulnya dia ikut merasa kala melihat gadis itu mendapatkan apa yang dia Incar
"Tentu saja yang mulia" ucap ivana penuh percaya diri
"Haruskah aku mengatakan padamu untuk berhati-hati?" Kata putra mahkota kini sambil memainkan gelas wine merah ditangannya
"Kekhawatiran anda itu tidak diperlukan " ucap ivana buru-buru menepis pikiran aneh pria disampingnya
"Kalau begitu bersenang-senanglah " ucap putra mahkota kemudian
Pria dewasa yang akan memasuki umur paruh baya bernama Christoffer Nolan. Merupakan president asosiasi Cortez Corporation salam satu organisasi perdagangan terbesar yang ada di kekaisaran Tempest.
Tak hanya itu ada sisi lain yang orang-orang tidak ketahui dari pria ini. Dia merupakan salah satu orang yang memiliki pengaruh besar dalam serikat perdagangan internasional.
Christoffer Nolan merupakan salah satu dari delapan anggota illuminate. Organisasi kecil yang memiliki pengaruh luar biasa pada keseimbangan dunia.
Bagaimana dia bisa tahu dia salah satu dari delapan anggota illuminate? Illuminate adalah sesuatu yang yang masih abu-abu seperti legenda yang masih sangat dipertanyakan asal-usulnya, Yaa karena ivana adalah seorang pembaca novel itu. Seluruh secret key dalam dunia itu dia tahu segalanya.
Maka tak heran ivana begitu dibuat tertarik pada pria itu. Dengan mendapatkan kepercayaan dari salah seorang anggota illuminate, maka jalan ivana akan lebih mudah kedepannya.