NovelToon NovelToon
Pernikahan Status

Pernikahan Status

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Juwita Simangunsong

Enam bulan pernikahan yang terlihat bahagia ternyata tak menjamin kebahagiaan itu abadi. Anya merasa sudah memenangkan hati Adipati sepenuhnya, namun satu kiriman video menghancurkan semua kepercayaannya. Tanpa memberi ruang penjelasan, Anya memilih pergi... menghilang dari dunia Adipati, membawa serta rahasia besar dalam kandungannya.

Lima tahun berlalu. Anya kini hidup sebagai single mom di desa kecil, membesarkan putranya dan menjalankan usaha kue sederhana. Namun takdir membawanya kembali ke kota, menghadapi masa lalu yang belum selesai. Dalam sebuah acara penghargaan bergengsi, dia kembali bertemu Adipati—pria yang masih menyimpan luka dan tanya.

Adipati tak pernah menikah lagi, dan pertemuan itu membuatnya yakin: Anya adalah bagian dari hidup yang ingin ia perjuangkan kembali. Namun Anya tak ingin kembali terjebak dalam luka lama, apalagi jika Adipati masih menyimpan rahasia yang belum terjawab.

Akankah cinta mereka menemukan jalannya kembali? Atau justru masa lalu kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juwita Simangunsong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Aku senang sekali karena pada akhirnya aku dan mas Pati mau saling menerima kekurangan yang kami miliki.

Tapi aku dan mas Patih harus bisa sabar untuk bisa berjuang untuk mengeluarkan mas Pati dari lingkungan hubungan sejenis. Tapi saat ini aku harus bersyukur kepada Tuhan karena pada akhirnya mas Pati mau untuk berubah, walaupun aku yakin itu tidak mudah tapi aku akan terus mendampingi nya sampai dia lepas dari Bram.

" Mas." Panggil ku lembut pada mas Pati yang masih sibuk dengan pekerjaan nya didepan laptop.

" Hem ." Jawab nya tanpa melihat aku yang sedang duduk di sofa yang ada diruangan kerja mas Pati.

" Aku boleh ke rumah Mami mertua?" Kata ku dengan manja dan akhirnya mas Pati langsung melihat kearah ku.

" Kerumah Mami?" Katanya terkejut tidak percaya.

" Iya ke rumah Mami mertua... Mami kamu mas." Aku memanyunkan bibirku dan ternyata itu membuat mas Pati tidak kuat.

" Kamu mau ngapain manyun - manyun begitu?" Protes mas Pati.

" Habis mas, sih menantu mau lihat mertua tapi tidak dibolehin." Kata ku lagi dan lagi protes tapi dengan nada menggoda.

" Ya sudah biar aku antar." Kata mas Pati tegas.

" Tidak usah mas kan kamu lagi kerja." Kata ku menolak, karena sebenarnya aku tidak ingin mas Pati ikut karena aku mau membicarakan perihal mas Pati pada Mami mertua.

" Tapi kamu bilang kamu mau bersama aku dua puluh empat jam? Ini baru beberapa jam sudah mau pergi ninggalin aku sendiri. Hemm?" Kata mas Pati mengingatkan janji ku.

Walaupun dengan berat hati aku menjawab " Ya sudah kalau begitu kita pergi sekarang ya mas?"

" Sebentar ya, ini sedikit lagi juga selesai kamu duduk manis dulu ya." Bujuk mas Pati pada ku.

" Aku bosan mas." Kata ku masih manyun.

Mas Pati menelepon seseorang, entah siapa yang dia hubungi , dalam percakapan itu mas Pati memesan makanan dan dari yang kudengar mas Pati memesan semua yang aku suka yaitu milkshake dan burger " Sabar ya sebentar lagi makanan kamu datang."

Aku bingung kenapa mas Pati tahu makanan kesukaan aku, kalau aku lagi bosan. Karena aku penasaran aku langsung bertanya " Mas kok tahu kalau aku lagi bosan suka makan itu?"

" Anya , sebelum aku menikah dengan kamu aku sudah melihat CV kamu. Aku tahu kamu luarnya karena dalam nya aku belum pernah lihat." Kata mas Pati tersenyum penuh arti.

" Ih mas Pati ternyata mesum juga." Jawab ku kesal.

" Ya kan memang betul, walaupun kita sudah menikah kita belum pernah saling lihat dalamnya." Mas Pati tersenyum sementara aku jadi malu.

Tiba-tiba pintu ruangan mas Pati diketuk dan mas Pati langsung menyuruh orang yang diluar masuk dan ternyata seorang OB yang datang membawa milkshake dan burger yang dipesan mas Pati untuk ku.

Setelah OB itu pergi mas Pati berkata "Sekarang kamu nikmati makanan itu dan aku kerja dulu. Setelah semua selesai baru kita pergi." Kata mas Pati dan aku langsung melahap makanan yang ada di hadapanku. Benar saja semuanya ludes tanpa sisa dan berpindah ke dalam perut ku.

Setelah aku selesai memindahkan makanan itu ke perut aku , tiba - tiba aku ngantuk dan aku langsung meletakkan tubuh ku di sofa ruang kantor mas Pati.

Aku terlelap dan tertidur sambil menunggu mas Pati selesai bekerja. Selama aku tidur sepertinya mas Pati lebih tenang dalam pekerjaan nya. Aku tidur sangat lama sampai pekerjaan mas Pati benar - benar selesai dan akhirnya mas Pati yang menunggu aku hingga aku terjaga.

Ketika aku terjaga aku ternyata sedang tidur dipangkuan mas Pati.

" Kamu sudah bangun?" Kata mas Pati.

Aku yang masih mengumpulkan nyawa bingung karena aku terjaga sudah dalam posisi tidur dipangkuan mas Pati " Kok aku bisa tidur dipangkuan mas Pati?"

" Tadi aku kasihan lihat kamu tidur tidak ada bantal, jadi aku jadikan paha aku untuk bantal kamu." Kata Pati dengan datar.

" Maaf ya mas aku jadi merepotkan mas Pati." Kata ku tidak enak.

" Ahh tidak apa-apa, aku tidak merasa direpotkan kok." Kata mas Pati tersenyum " sekarang kita jadi tidak kerumah Mami?" Tanya mas Pati mengingatkan.

" Jadi mas, tapi apa pekerjaan mas Pati sudah selesai?" Tanya ku lagi memastikan.

" Sudah dong , makanya aku nanya pada kamu, jadi tidak kerumah Mami?" Kata mas Pati.

" Jadi dong mas, ayo kita pergi sekarang. Tapi ..." Aku tidak meneruskan kalimat ku.

" Tapi kenapa?" Kata mas Pati penasaran.

" Aku bingung mau bawa apa untuk Mami mertua aku yang super kaya dan baik itu." Kata ku tersenyum bingung.

" Mami bukan orang yang bawel apa pun yang kamu bawa pasti Mami menerima nya asalkan kamu tulus." Kata mas Pati dengan santai.

" Kalau begitu aku jadi tambah bingung mas."

"Kenapa bingung?"

" Ya karena aku sebagai menantu tidak tahu apa yang mertua aku suka."

" Mami itu suka bronis yang ada di toko kue sweet."

" Wah terimakasih ya mas sudah memberi tahukan kue kesukaan Mami mertua." Kata ku senang karena akhirnya aku tidak lagi bingung untuk membawa apa untuk Mami mertua.

" Iya Anya." Mas Pati mengelus rambut ku.

" Mas boleh tidak kamu panggil aku " istri ku." Pinta ku dengan nada takut kalau-kalau mas Pati marah.

" Baiklah istri ku. Mulai sekarang aku akan panggil kamu dengan sebutan istri ku." Kata mas Pati tersenyum.

 "Terimakasih mas, aku berharap ini awal yang baik untuk kita kedepannya." Kata ku tersenyum penuh kehangatan.

***

Sampai dirumah Mami mertua, aku langsung disambut dengan hangat oleh Mami mertua " Akhirnya kamu datang juga ke rumah Mami sayang."

" Iya Mi. Maaf baru sempat." Kata ku sambil menyodorkan sebuah paper bag yang berisi bronis kesukaan Mami mertua ku.

" Ini apa sayang?" tanya Mami mertua sambil membuka paper bag itu " Wah ini bronis kesukaan Mami. Terimakasih sayang." Kata Mami mertua ku senang.

" Syukurlah Mami mertua senang." Kata ku ikut bahagia.

" Kamu tahu dari mana kalau Mami suka bronis ini." Tanya Mami mertua.

" Dari mas Pati mi." Jawab ku tersenyum sambil melirik mas Pati.

Mami mertua yang melihat interaksi aku dengan mas Pati tersenyum bahagia dia mungkin berpikir hubungan kami sudah semakin baik.

" Mami senang melihat kalian seperti ini , itu tandanya kalian akan segera memberikan Mami cucu." Ucapan Mami mertua itu membuat mas Pati panik.

" Sabar dong Mi, ini kita lagi usaha." Kata ku mengalihkan pembicaraan.

" Iya iya deh tapi ini tinggal lima bulan lagi loh sayang." Mami mertua mengingatkan kembali janji mereka.

" Iya Mi, doakan saja kami cepat kasih Mami cucu " kini mas Pati yang menjawab " Papi mana mi?" Tanya mas Pati lagi sambil mencari keberadaan Papi mertua.

" Papi sedang main golf sama teman - temannya di tempat biasa. Kalau kamu mau nyusul pergi saja tapi , sebelum jam makan malam kamu dan Papi harus pulang." Kata Mami mertua ku pada mas Pati.

" Kalau begitu aku nyusul Papi ya mi. Istri Pati , sama Mami dulu ya di sini." Kata mas Pati datar.

" Iya mas." Jawabku singkat.

Setelah mas Pati pergi , Mami mertua bertanya "Sekarang kalian sudah punya panggilan sayang?"

" Iya Mi sekarang aku minta mas Pati panggil aku dengan sebutan ' Istri '." Kata ku tersipu-sipu malu.

" Itu bagus sayang, kamu memang pawang Adipati. Dulu Mama pikir pernikahan ini tidak akan bertahan sebulan melihat sosok Adipati yang seperti nya tidak suka dengan pernikahan." Kata Mami mertua ku dengan suara sedih.

" Makanya mami mertua harus doa kan agar rumah tangga kami langgeng ya Mami." Pinta ku pada Mami mertua.

" Pasti sayang, Mami selalu berdoa yang terbaik untuk kamu dan Adipati." Kata Mami mertua sambil memegang tangan ku dengan lembut.

" Mami , sebenarnya ada yang ingin Anya sampaikan ke Mami." Kata ku hati - hati takut Mami mertua ku tersinggung.

" Apa sayang katakan saja." Kata Mami mertua lembut.

" Mami sebenarnya Anya sudah tahu kalau mas Pati dan Bram punya hubungan yang tidak wajar." Kata ku memulai pembicaraan serius kami antara mertua dan menantu.

" Maksudnya hubungan tidak wajar bagaimana? Terangkan pada Mami." Kata Mami mertua penasaran.

Apakah aku sanggup mengatakan semua? Apakah Mami mertua akan marah? Aku bingung harus memulai dari mana agar aku bisa mendapatkan dukungan dari Mami mertua ku ini. Pesan orang tua ku pada ku kalau ada masalah dalam keluarga dan yang membuat masalah adalah suami kita , maka kita harus bercerita kepada mertua kita begitu pula sebaliknya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!