NovelToon NovelToon
RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Selingkuh / Romansa / POV Pelakor
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: Agnes Fetrika

Cerita penuh adegan sadis, kekerasan mohon bagi pembaca menyesuaikan usia !!

RM 2, Kisah sang Raja Mafia kedua.

Sehari sebelum pertunangannya, Joella mendapatkan kejutan yang tidak dia inginkan. Di hari bahagia dengan kekasihnya, Maximillian. Tiba-tiba saja, Isabella, istri sah Maximillian datang dan membawa anak.

Joella yang merasa sakit hati dan kecewa, berencana akan pergi meninggalkan kekasihnya, tapi dengan segala kegilaannya, Maximillian terus menahan Joella.

“Sejak kita bertemu, kau adalah milikku, dan wanita kesayanganku, Joella. Aromamu seperti alkohol yang memabukkanku, tubuhmu adalah bentuk terindah yang pernah aku lihat.”

“Kau mencintaiku, atau terobsesi padaku ??”

Maxi menyeringai licik, “Both.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. RM2 : Penembakan Sophia

Sophia berjalan di rumahnya itu dengan gelisah, dia menunggu Marcelo untuk datang. Dan sejak dua hari yang lalu, dia tidak datang ke rumah. Tentu saja membuat Sophia merasa bingung dan gelisah.

“Jika Marcelo tidak segera datang, aku tidak bisa melaksanakan rencanaku selanjutnya, dan Calvin pasti akan kembali memarahiku.” Ujar Sophia pada dirinya sendiri, dia sudah kesal karena Calvin melampiaskan emosinya kepadanya, hanya karena rencananya untuk membunuh anak dalam kandungan Joella gagal, tapi malah Calvin marah kepadanya.

Lelaki gila itu, memarahiku setelah rencananya gagal, mungkin jika rencanaku kali ini gagal, dia mungkin akan memutuskan hubungan denganku Batin Sophia melangkahkan kakinya ke ruangan tengah melihat beberapa pelayan sedang mengepel lantai dan beberapa membersihkan barang-barang.

“Apakah Marcelo tidak memberitahu kapan dia akan datang kemari ??”

“Maaf, Nyonya.. Tapi Tuan Marcelo tidak meninggalkan pesan apapun.” Ujar salah satu pelayan.

“Baiklah kalau begitu.” Ujar Sophia hendak meninggalkan mereka, Sophia yang melangkahkan kakinya hendak ke ruangan belakang, untuk mengambil minuman, tiba-tiba saja..

 

Dor !!!

 

Byar !!!

 

Para pelayan terkejut mendengarkan suara peluru dan kaca jendela yang pecah, mereka menoleh dan mendapati Sophia tergeletak dengan darah keluar dari tubuhnya, segera para pelayan menjadi panik dan beberapa dari mereka mendekati tubuh Sophia, dan beberapa dari mereka memanggil ambulan.

“Ada apa ini ?? Astaga !!”

Isabella yang mendengarkan kericuhan di ruang tengah, dia melangkahkan kakinya ke arah sumber suara dan terkejut mendapati Sophia, tergeletak di sana. Segera Isabella mendekati dan memeriksa tubuh Sophia, karena peluru itu begitu cepat, dan mengenai tubuhnya membuat Sophia malah tak sadarkan dirinya di sana.

“Cepat panggil ambulan !!”

“Sudah Nona.. Kami sudah memanggil ambulan.” Ucap pelayan yang tadinya memanggil ambulan.

Benar saja, tidak lama, sirine ambulan terdengar, dan segera saja petugas ambulan segera datang dan masuk ke dalam rumah, setelah itu mereka membawa Sophia masuk ke dalam mobil ambulan.

“Salah satu keluarganya bisa ikut dengan kami ??” Ujar salah satu petugas di dalam mobil ambulan.

“Aku ikut, tolong kalian jaga anak-anak.” Ujar Isabella memberikan perintah kepada para pelayan, untuk menjaga anak-anaknya.

“Baik, Nona.”

 

...

 

Kring... Kring... Kring..

 

“Hah, astaga.. Ada apalagi ??”

“Darling, bisakah kau ke rumah, jemput anak-anak, dan ke rumah sakit ***** ??”

“Ada apa ??”

“Mom Sophia tertembak secara misterius, aku membawanya ke rumah sakit, tapi aku tidak bisa membawa anak-anak.”

“Baiklah, aku akan segera kesana.”

Lelaki itu mematikan telepon dari kekasihnya itu.

“Hmm.. Marcelo.. Atau Maximilian ??” Ujar Alejandro menimang, siapakah yang melakukan penembakan kepada Sophia.

Jika melihat dari korbannya, maka Alejandro menebak ini perbuatan dari Marcelo. Alejandro kemudian segera bangkit dari kursinya, meraih kunci untuk menjemput kedua anak-anaknya, masalah kehadiran Alejandro ke rumah itu, para pelayan sudah terbiasa mengetahui dan mengenali lelaki itu, sebagai saudara dari Isabella.

Hah, kebohongan kecil, hanya saja para pelayan tidak terlalu memperdulikan kehidupan Isabella dan Sophia, keduanya sudah seperti wanita yang diasingkan oleh Marcelo dan Maximillian. Dan tugas para pelayan adalah membersihkan dan menuruti saja perintah dari Marcelo, sosok yang membayar mereka.

 

...

 

“APA ?! SOPHIA TERTEMBAK ?!”

“I..iya.. Bisakah kau ke rumah sakit **** ??”

“Aku akan segera kesana sekarang !!” Ujar Calvin yang terkejut bukan main mendengarkan nama dari kekasihnya itu tertembak dan masuk ke rumah sakit.

Setelah telepon dimatikan, Calvin segera bergegas meraih kunci mobilnya dan menuju ke arah rumah sakit yang diberitahukan oleh Isabella melalui teleponnya itu.

 

...

 

Sementara disisi lain, para pelayan sendiri merasa kebingungan, di tengah kebingungan dan kegundahan mereka, tiba-tiba telepon rumah berbunyi, mereka mengangkat telepon itu, dan terdengar suara dari seberang sana.

“Halo ??”

“Tu.. Tuan Marcelo ??”

“Oh, ya katakan kepada Sophia, hari ini aku akan datang malam ini, suruh dia mempersiapkan semua.”

“Tua... Tuan Marcelo.. Tapi..”

“Kenapa ?? Apakah ada masalah ??”

“Nyonya.. Maksudku.. Sophia.. Dia tertembak tuan, dan sekarang dia berada di rumah sakit.”

“Tertembak ?? Siapa pelakunya ??”

“Kami tidak tahu, tuan. Kami mendengarkan suara tembakan, jendela kaca pecah, dan kemudian tubuh Nyonya Sophia terbujur di bawah lantai.”

“Hah.. Astaga.. Dimana rumah sakit tempat dia di rawat sekarang ??”

“Rumah sakit *****”

“Hah.. Dia pasti berpikir jika akulah yang merencanakan semua ini.. Aku akan datang, aku akan ke rumah sakit, sekarang.”

“Baik, Tuan.”

Setelah telepon dimatikan, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu, beberapa pelayan lainnya berlari menuju ke arah pintu depan, dan membuka pintunya. Setelah itu terlihat sosok lelaki yang mereka kenali.

“Oh, maaf Isabella menelfonku untuk membawa kedua.. Keponakanku..” Ujar Alejandro tersenyum kecil di sana. Para pelayan menganggukkan kepalanya.

“Hah.. Benar Tuan.. Joan dan Joana terus saja menangis sedari tadi.” Ujar Pelayan itu dengan sedikit kewalahan dengan semua yang ada. Alejandro terkekeh pelan.

“Aku mengerti, bisa aku membawanya ??”

“Tentu saja, masuk saja Tuan.”

Alejandro memasuki rumah itu, dia sudah terbiasa memasuki rumah itu, sejak Isabella menikah dengan Maxi, dia sering masuk ke dalam rumah itu, dengan mengaku sebagai saudara jauh dari Isabella. Apalagi, para pelayan tidak tahu nama marga Isabella sebelum menikah dengan Maximillian, jadilah para pelayan tidak terlalu mencurigai Alejandro.

Setelah memasuki ruangan tempat kedua anak itu, kedua anak itu tadinya menangis dengan keras dan kencang, kemudian Alejandro mendekati kedua anak itu, sembari tersenyum kecil.

“Hey.. Kenapa kalian menangis, hmm~ kedua anak manis ini dilarang menangis..” Ujar Alejandro dengan lembut, membuat kedua anak itu perlahan berhenti menangis, keduanya mengangkat tangannya seakan meminta gendong.

Pemandangan itu membuat para pelayan sebenarnya merasa sangat penasaran dan heran, karena... Kedua anak itu terlihat acuh saat bertemu Maximillian, tapi malah terlihat akrab dan begitu dekat dengan Alejandro, kenapa malah terbalik ?? Bukankah seharusnya seorang anak bisa lebih dekat dengan ayahnya ?? Apakah karena Maximilian sering meninggalkan, dan bahkan Maxi tidak pulang saat Isabella melahirkan kedua anak itu, malah Alejandro disana sebagai saudaranya menggantikan Maximilian yang sibuk dan tidak bisa hadir.

Alejandro menggendong kedua anak itu dengan perlahan, lelaki itu kemudian membalik badan, dan tersenyum kepada para pelayan.

“Aku akan membawa kedua anak ini kepada ibunya.” Ujar Alejandro.

“Baiklah, Tuan.. Maaf merepotkan anda.”

“Sama sekali tidak, justru Isabella meneleponku dan meminta tolong kepadaku.” Ujar Alejandro tersenyum kecil, lalu kemudian dia berpamitan.

“Kalau begitu aku duluan.”

“Tentu saja Tuan, mungkin anda juga akan bertemu Tuan Maximillian disana.” Alejandro menghentikan langkah kakinya.

“Tuan Maximillian ?? Dia akan datang ??”

“Sebenarnya Tuan Marcelo yang menelfon saya, dan berkata akan datang, tapi jika Nona Isabella ada di sana, maka kemungkinan Tuan Maximillian juga akan datang, tapi saya tidak tahu.” Ujar pelayan itu menjelaskan, Alejandro hanya menganggukkan kepalanya saja.

Tentu saja, Alejandro tidak pernah mengetahui hubungan Sophia dan Calvin, sebaliknya Calvin juga tidak tahu hubungan Isabella dan Alejandro.

1
joulee
/Kiss/
Agnes Fetrika: 😉😉😉 terima kasih atas komentarnya kak 😁😁
total 1 replies
joulee
🥰
Agnes Fetrika: terima kasih atas komentarnya, semoga suka ya sama cerita ini 😁
total 1 replies
samara betric
mirip cerita sebelah yang lagi aku ikutin... tapi pemeran utamanya protagonis. di sini isabellanya antagonis ya
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, disini antagonis.. cuma gak tau, udah kelihatan jahat banget atau gak 😅😅
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Agnes Fetrika: Iya, salam kenal jugaa 😁😁 jangan ragu berikan komentar ya, dan semoga terhibur dengan cerita ini 😁😁
total 1 replies
joulee
semangatt 🥰
Agnes Fetrika: Terima kasih kak 😍👍🏻 buat komentarnya.. 😁😁
total 1 replies
Umisah Asther
janganlah Thor masak Freya sama bapaknya Maxim .... cariin jodoh yg imbang kasian lah
Agnes Fetrika: Hahahahaha.. Jadinya kaya Sugar Daddy, sama Sugar Daddy 🤣😂
total 1 replies
Umisah Asther
suka karter tegas maxi...buat joella jd wanita kuat tidak mudah di tinndas...biar imbang
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, aku sendiri gak suka karakter terlalu mencla-mencle, bosenin banget 🤣😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!