Keluarga Grand Duke Chamberlain yang hidup dalam keharmonisan dikejutkan dengan kedatangan Putri asli setelah 20 tahun usai insiden yang menewaskan Amrielle, Grand Duchess Chamberlain sebelumnya.
Kedatangan Calista otomatis mengusik Faelynn, Sang Putri palsu yang selama ini di besarkan tanpa kekurangan apapun.
"Apa Kau tidak merasa janggal dengan dirinya yang tiba-tiba ada di Kediaman ini ? Putri asli yang muncul setelah sekian lama, kira-kira apa pemicunya ? Kita tidak akan tahu sampai Dia bertindak. Aku bahkan tidak mendapat gambaran sedikit pun untuk masa mendatang. Calista itu terlalu tenang. Terlalu sunyi. Terlalu tersembunyi. Dia bermain terlalu rapi." —Putra Mahkota, Davendra Czar Aberstwyth
“Jangan sentuh Aku dengan tangan kotor Mu! Ayah tidak mungkin memihak Mu hanya karena hal yang terjadi malam ini!” —Faelynn Lirael Chamberlain
“Tapi Kau di tampar ‘Hanya karena’ hal yang terjadi malam ini Faelynn, sebanyak dua kali malah. Huhuhu," —Calista
=> Silahkan dibaca♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
Calista juga tidak tau setan apa yang merasuki nya sehingga tidak berusaha lebih keras lagi menolak Putra Mahkota menjauh.
“Yang Mulia, sebaiknya mulai sekarang—”
“Davendra.” Potong Pria yang saat ini masih melindungi Kepala Calista. Mereka masih berhadap-hadapan dalam jarak satu jengkal.
Calista mengerutkan alisnya. Jujur, Dia kebingungan sesaat kenapa Pria di depannya ini menyebut nama nya sendiri sampai Dia kembali bersuara.
“Panggil Aku Davendra. Bukan Yang Mulia Putra Mahkota. Dan juga, tidak boleh ada dialek hamba di sini. Kau adalah Putri Grand Duke Chamberlian. Satu-satu nya wanita yang statusnya paling tingi di kekaisaran Nethoria ini setelah adikku, Victoria.”
“Ini akan sangat merepotkan.” Sahut Calista di dalam batin dan di sahut oleh Davendra,
“Aku suka membuat Mu kerepotan.”
“Astaga... Pokoknya Da...Ugh, Davendra. Mari tentukan tempat pertemuan Kita lagi. Aku tidak bisa setiap hari senin datang ke pohon ini.”
“Lalu kenapa Kau menyepakati untuk selalu bertemu dengan Ku di sini sebelumnya ?”
“Aku hanya berniat untuk melupakan pertemuan itu.Tetapi tidak bisa karena yang Ku temui di pesta perayaan punya suara yang sama dengan ‘Tuan Ksatria’. Aku tidak punya pilihan lain selain membuktikan praduga Ku.”
“Baiklah. Kalau begitu terima ini.” Ucap Davendra sambil melepaskan Liontin di leher nya.
“Apa ini Kristal sihir ?”
“Tepat sekali. Tapi Dia akan berfungsi jika Kau menyentuh kristal sihir ini sebanyak tiga kali.”
Takh takh takh
Sringg
Begitu sebuah cahaya hijau muncul, tubuh Calista yang sudah Davendra bawa dalam dekapannya di tarik paksa oleh cahaya yang baru muncul itu.
Calista reflek memejamkan mata, sampai...
“Bukalah mata Mu. Kita sudah sampai.”
Perlahan Calista membuka kelopak mata dan atensinya langsung di sambut hamparan bunga Daisy yang bertebaran indah di halaman, juga Bunga mawar merambat yang berwarna merah muda dan menghiasi dinding sebuah rumah kecil berwarna putih pucat.
“Indah...” Gumam Calista yang tak sadar bahwa Putra Mahkota tengah melingkarkan tangan di pinggang kecil nan ramping nya sambil menuntun Calista sampai ke depan pintu.
Klek
“Selamat datang di rumah pelarian Ku.”
Bukan hanya di luar, saat di dalam pun tak kalah indah. Ada satu tempat tidur yang terletak didekat jendela, rak buku kecil, meja bundar yang di temani dua kursi serta dapur. Kehangatan langsung memeluk kedatangan Mereka dengan lembut.
“Ini milik Ibu Ku, Permaisuri Nevara Aneira Elthira Aberstwyth.”
“Permaisuri adalah seorang Mage Sihir kan ?”
“Benar... Saat para Bangsawan memiliki kekuasaan tersendiri beberapa tahun silam, Mereka memaksa Raja untuk memiliki Selir. Karena asal usul Ibu dari Kerajaan yang sangat jauh, Mereka tak ingin mengakui anak Permaisuri sebagai penerus tahta. Mereka ingin penerus yang lahir dari orang-orang Nethoria asli. Pergolakan politik saat itu sangat menyesakkan. Ibu membuat rumah ini, liontin sihir ini, untuk melarikan diri bersama Ku. Kami bisa bernafas dengan bebas di sini. Selain Ibu dan Aku, Kau orang ketiga yang masuk ke rumah ini.”
“Bagaimana dengan Putri Victoria ?”
“Aku hampir mengajak nya, namun setelah di pikir-pikir... jika Dia tahu, Dia akan menggunakan rumah ini untuk melarikan diri dari Ayah selama-lamanya.”
Calista melangkah pelan, menyusuri rumah kecil itu yang akan berhasil di jamah kurang dari satu jam. Setelah puas melihat-lihat, Dia duduk di kursi yang sudah Davendra Seduhkan teh di atas meja bundar.
“Ini akan menjadi tempat pertemuan Kita ?”
“Umm.. Di sini sangat aman. Waktu tidak bisa menjamah tempat ini. Seberapa lama pun waktu yang Kita habiskan disini, saat kembali waktu masih sama saat Kita masuk.”
Sambil menyesap teh, Calista tersenyum. “Aku menyukai tempat ini.”
Sreet
Davendra pun memberikan Liontin kepada Calista. Dia punya satu lagi liontin milik sang Ibu di Istana. Mereka sepakat untuk tetap bertemu setiap hari senin pukul 8 malam di ‘Rumah pelarian’.
...***...
Sringg...
Mereka kembali ke dunia luar. Kembali berada di bawah pohon yang sama.
“Sampai bertemu lagi, Da...Davendra.”
“Calista,” panggil Putra Mahkota sambil menarik tangannya.
Muach
Dia memberikan kecupan di kening Calista dengan lembut.
“Sampai bertemu lagi,” pungkas nya sambil memberikan semua atensi dalam jarak satu jengkal.
Setelah Davendra melepaskan tangan yang menahan Calista, Gadis itu langsung berbalik dan nampak berjalan cepat. Dia ingin marah dan berteriak pada Davendra tetapi lidah nya tak sanggup di gerakkan. Sepanjang jalan kembali ke kamar yang Dia pakai, Calista tidak bisa menghentikan debaran jantung nya.
“Kau sangat berisik!” Kelakarnya pada sang jantung yang menciptakan tempo berbeda malam ini.
Lalu di sisi lain, Faelynn sudah di datangi oleh Fiorrela.
“Ibu sudah mendapat kan racunnya. Dia tidak berbahaya namun akan membuat tubuh Mu bereaksi seperti akan mati. Sayang, Kau harus bisa mengambil kembali perhatian Grand Duke dan Jayendra.” Bisik Fiorrela sambil memegang kedua pipi anaknya.
“Tenang saja Ibu. Aku sangat yakin racun ini tidak bisa membunuh Ku. Aku akan kembali sadar dan pada saat itu, Ayah dan Kak Jayen pasti sudah memeluk dan menyambut kedatangan Ku seperti sebelum-sebelumnya.”
Fiorrela langsung memberikan pelukan erat, kemudian berkata. “Kau memang Putri Ku sayang.. Kau sangat mirip dengan Ibu dari berbagai aspek.”
“Aku sangat senang karena mirip dengan Ibu. Aku tidak boleh kalah dari wanita itu!”
“Benar Faelynn...” Fiorrela lanjut mengusapkan puncak kepala sang Putri sambil berucap dalam batin. “Kau tidak boleh kalah dari anak itu. Anak yang di kandung oleh Amrielle. Setelah merebut Jarrel dan Jayendra di sisi Mu, mari hilangkan keberadaan Calista dengan sebuah insiden mengerikan. Kali ini, alam pasti akan membantu Kita seperti 20 tahun yang lalu.”
Setelah sampai di kamar dan berhasil menenangkan diri, jendela kamar Calista di patuk tiga kali oleh burung merpati hitam.
Klek
“Halo Beri. Terimakasih karena mau direpotkan kapan pun.” Tutur Calista dan kembali duduk di kasur. Burung Merpati itu kini bertengger di pundak Calista sambil ikut melihat ke arah kertas kecil yang di gulung dan di masukkan dalam tabung kecil dan melingkar di leher nya beberapa saat yang lalu seolah Dia juga bisa membaca.
...‘Fiorrela membeli racun yang Kau racik. Tidak akan mengancam kematian, namun akan memberikan reaksi mendekati kematian. Dan tentunya yang memiliki efek samping.’...
“Huhuhu, Elisha sangat pandai memberikan racun Beri. Uang Mereka akan mengalir deras untuk Kita ke depannya. Sampaikan pada Elisha bahwa Dia melakukan tugas nya dengan baik.”
Tuk tuk tuk
Beri mematuk pelan tangan kanan Calista dan melihat reaksinya.
“Ummm.. Seperti biasa, patuh tangannya tiga kali.”
Calista sudah berjalan ke arah jendela. Sebelum melepas kepergian Beri, Dia mengelus kepala burung merpati itu dengan lembut. Kemudian Beri pun menduselkan kepala nya di ceruk leher Calista. Nampak sangat menyukai tuan nya ini.
“Hahaha, dasar genit.”
Usai memastikan Beri sudah pergi menjauh, Calista menutup jendela dan kembali berjalan ke arah kasur sambil bermonolog.
“Kalian akan memakai trik itu ? Maka besok Aku harus pergi dari kediaman ini. Ambil kembali semua perhatian dan kasih sayang Grand Duke dan Kakak Mu, Faelynn. Karena meskipun Mereka kembali memperlakukan Mu seperti sebelumnya, Mereka akan tetap berusaha mendapat kan Ku. Pertarungan Kita akan semakin seru, Putri Manja.”
...***...
...Jangan lupa like dan komen Guys. Oia, jangan lupa memberi Penilaian untuk novel ini juga ya. Biar makin banyak yang mampir ke cerita ini. Thank You♥️...