cerita ini hanya fiktif belaka...mohon ma'af apabila ada kesamaan nama,tempat dan latar belakang.
cerita sederhana tentang dua insan yang disatukan oleh takdir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAMIFA_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24.fitnah 2
di tengah grasak -grusuk orang -orang,teman ustadz Azzam,Nizam dan satu orang santri,datang menggunakan mobil,mereka berdua turun dari mobil,kemudian berjalan tergesa dan membelah kerumunan orang -orang.
"permisi...permisi...kami mau lewat"ujar Nizam sopan,beberapa orang sontak menyingkir ke samping,memberi mereka jalan.
Nizam dan santri tersebut melangkah maju hingga tiba di samping ustadz Azzam yang masih berjongkok di samping wanita yang tergeletak di dekatnya,namun pandangannya tidak terarah ke wanita itu.
mereka bukan tidak mendengar ucapan -ucapan orang di sekitar,sebagian dari mereka mencerca ustadz Azzam,namun pria itu diam tanpa bicara sepatah katapun.
"Zam..."panggil Nizam
ustadz Azzam yang mendengar suara familiar memanggil namanya,sontak menoleh ke samping."Zam...kamu sudah datang?"
"ayo Zam,minta seseorang buat angkat wanita itu dan bawa ke rumah sakit"
seperti yang terjadi pada umumnya,dari banyaknya orang yang datang,tidak ada satupun dari mereka yang berniat membantu menolong wanita itu,malah asik bicara ini itu,menduga -duga sesuai pemikiran mereka masing -masing.
mau di bilang aneh,tapi faktanya nyata di depan mata...mau marah juga percuma.
"baik Zam,kamu mau ikut atau gimana?"
Nizam langsung melaksanakan apa yang di suruh tanpa bertanya apapun,dia sangat percaya temannya itu tidak akan pernah melakukan seperti yang di tuduhkan.
"aku tetap disini,mau bicara sebentar dengan mereka semua"
dia sedari tadi sengaja tidak berbicara sepatah katapun,bahkan tidak membenarkan atau mendustakan pemikiran orang -orang tentang apa yang terjadi.setelah Nizam dan beberapa orang perempuan membawa wanita itu masuk ke mobil dan di bawa ke rumah sakit terdekat.barulah ustadz Azzam menceritakan apa yang telah terjadi.
itupun hanya satu kali dengan singkat,padat dan pastinya bisa di paham tanpa ada kalimat yang ambigu,selesai bercerita,dia langsung pamit,tidak perduli orang -orang percaya atau tidak,dia lebih percaya kepada Allah,selagi dia memang benar tidak melakukan hal yang buruk,untuk apa takut atau berkoar mencari pembenaran,cukup yakin bahwa sang pencipta pasti akan menampakkan kebenaran itu dengan cara -Nya.
"wanita itu sudah bisa di ajak bicara Zam,dan dia sudah mengakui bahwa kamu tidak berbuat sesuatu seperti yang di tuduhkan"
ketika wanita itu di bawa ke rumah sakit,rupanya dua orang pria yang mengejarkan mengikuti sampai kesana,terus memantau dari kejauhan,hingga keadaan lengang,kedua orang itu menyelinap masuk ke dalam ruangan,berusaha membawa paksa wanita itu,membuatnya sangat ketakutan,beruntung ada dokter jaga yang kebetulan lewat dan melihat kejadian itu,langsung menolongnya.
diagnosis dokter,wanita itu memiliki trauma yang cukup parah,di tambah kejadian terakhir,hampir di bawa dari rumah sakit di saat dia sudah merasa aman,semakin menambah ketakutan dan traumanya meningkat,sehingga tidak bisa di ajak bicara,baru dua hari kemudian,di tangani oleh dokter psikiater,kondisinya sedikit membaik dan sudah bisa di tanya sedikit,itupun harus ekstra hati -hati.
"tapi tetap akan terus di selidiki,kalau bisa sampai ada minimal satu orang saksi,karena kalau cuma pernyataan wanita itu,bisa saja ada orang yang menganggap wanita itu sudah di ancam"sambung kyai Abdullah panjang lebar.
"terima kasih kyai sudah membantu saya,dan saya ikut kata kyai"sahut ustadz Azzam,padahal dia tidak meminta,namun kyai Abdullah yang mengetahui hal tersebut,langsung menolongnya dan dia sangat bersyukur atas bantuan itu.
...****************...
"pa,tadikan mama beli sayur di tukang sayur depan,terus denger berita yang nggak mengenakkan"ujar mama Amelia,begitu papa Brian duduk di kursi meja makan,mereka bersiap untuk sarapan,tinggal menunggu kehadiran putri mereka,Senja.
"berita apa emangnya bu?"papa Brian jadi penasaran setelah mendengar penuturan mama Amelia,entah kenapa?biasanya dia tidak sepenasaran itu,bahkan terkesan acuh tak acuh.
"itu,katanya ustadz Azzam..."
"ada apa sama calon suami Jana ma?"seru Senja yang baru saja memasuki area ruang makan,kemudian duduk di samping mama Amelia.
sekilas dia mendengar mamanya menyebut nama pria yang dia klaim seenak jidat sebagai calon suaminya itu.
mama Amelia yang ucapannya di potong,mendengus kesal,"kamu datang -datang main potong ucapan mama aja,kebiasaan"omelnya.
yang di omeli malah cekikikan,"abisnya mama sebut -sebut nama calon suami Jana,kan Jana jadi kepo"
"calon suami,calon suami,kayak yang pasti banget gitu"
"pede dikit ma,harusnya mama aminin dong,ya nggak pa?"Senja menoleh ke samping,ke arah papa Brian yang sedari tadi diam,tidak berniat ikut campur perdebatan dua wanita kesayangannya itu,tapi akhirnya terseret juga,hanya bisa menghela nafas pasrah.
"iya,papa setuju sama Jana"
"bela aja terus anaknya..."
"bukan begitu istriku sayang...memangnya mama nggak mau ustadz Azzam jadi mantu mama?"
"mau dong,mama nggak bilang nggak mau"
"udah...udah...malah kalian yang debat,tadi mama mau bilang apa?"ucap Senja,sok -sokan melerai,menolak ingat kalau dia yang memulai perdebatan lebih dulu.
"iya,tuh kan gara -gara kalian,mama jadi lupa mau cerita"tuduh mama Amelia,tuduhan berdasar fakta,namun tak di terima begitu saja.
"enak aja,Jana nggak salah ya"
"udah...tadi mama mau bilang apa?"lerai papa Brian,kalau di biarkan,bisa di pastikan akan terus berlanjut.
"kamu juga Jana,jangan debat ucapan mama kamu lagi"
"iya,iya pa"
dari dulu sampai sekarang,pawang seorang Senjana Agustina adalah papa Brian,kalau pria itu berkata ini,dia langsung menurut,tapi kalau mama Amelia yang ngomong,pasti ada aja debatnya dulu,ini lah,itulah,kadang mama Amelia kesal dulu baru nurut.seperti sekarang...
"jadi tadi apa yang terjadi sama calsu aku ma?"
"mama denger dari ibu -ibu tadi,katanya ustadz Azzam di fitnah melecehkan seorang wanita di malam beberapa hari lalu"
"masa sih ma?Jana mah nggak percaya,masa orang seperti ustadz Azzam ngelakuin hal itu"
"sama mama mah juga nggak percaya,itu paling ulah orang -orang yang nggak suka sama dia"
"astagfirullah...udah cukup,kalian nggak usah di lanjut lagi,nanti jadi gosip"
padahal mah itu juga sudah gosip,cuman belum panjang kali lebar,melebar kemana -mana,baru permulaan aja.
"baik pa"sahut keduanya kompak,kalau kepala sudah bicara,anggota lain mah bisa apa,selain menurut,bisa -bisa di usir dari KK kalau tetap bandel.
Bantu like dan comment ya...biar author lebih semangat lagi buat lanjutin ceritanya,oke...?