NovelToon NovelToon
King Mafia And Queen Mafia

King Mafia And Queen Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:193.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alif Irma

Squel Terpaksa Menikahi Tawanan-ku

Bagaimana jadinya jika king Mafia dan Queen Mafia disatukan dalam sebuah pernikahan. Apakah mereka akan saling mencintai atau sebaliknya malah saling membunuh? mengingat keduanya sama-sama kejam.

Begitu halnya yang dialami oleh King Ares Robinson dan Violet Matteo Manav. Dimana mereka selalu saja berdebat setiap kali bertemu, bahkan ingin saling membunuh.

Akankah ada ketertarikan diantara mereka? atau mungkin benih-benih cinta mulai bersemi seiring berjalannya waktu.

Yuk simak kisah mereka hanya di cerita King Mafia and Queen Mafia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menginap

"Semuanya sudah terjadi dan takdir seolah mengikat kalian. Tapi, jika kau tidak nyaman dengan hubungan pernikahanmu, maka Daddy akan membantumu untuk membatalkan pernikahanmu saat ini juga." ucap Ayahnya tak main-main.

Entah mengapa Violet menjadi ragu untuk mengakhiri pernikahannya yang baru sehari. Apa karena dirinya begitu kasihan kepada Ares, sampai tidak ingin mengakhirinya cepat? hanya waktu yang bisa menjawabnya.

"Tidak sekarang Daddy, aku bisa mengatasinya sendiri." timpal Violet.

"Ya, Daddy percaya kepadamu, nak. Daddy tidak akan ikut campur dengan urusan rumah tanggamu. Tapi, jika kau butuh bantuan Daddy akan selalu siap membantumu." ucap tuan Keynand tersenyum tipis dan Violet menggangguk cepat menanggapi ucapan ayahnya.

Tak berselang lama, pesanan mereka datang, berupa dua gelas kopi cappucino dan roti isi daging. Violet dan tuan Keynand mulai menikmatinya, sesekali mereka mengobrol bersama.

"Daddy"

"Ya, kenapa nak?"

"Daddy, aku mau menanyakan perihal keluarga paman Alex? apa tante Laurent istri paman Alex?" tanya Violet ragu-ragu.

"Ya." jawab tuan Keynand dengan mantap. "Mereka pasangan suami istri, tapi entah masalah apa yang mereka hadapi hingga mereka memutuskan berpisah. Kenapa kau ingin tahu keluarga paman Alex, nak?" tanya balik tuan Keynand kepada putrinya.

"Aku cuma ingin tau saja, Daddy. Karena selama ini aku tidak tahu siapa istri Paman Alex sebelumnya. Setelah Daddy mengatakan bahwa mereka pasangan suami istri, sungguh sangat disayangkan mereka memutuskan untuk berpisah tanpa memikirkan masa depan anak-anaknya." ucap Violet sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Ya begitulah, Daddy pikir mereka egois. Cepat habiskan makananmu, nak" ucap tuan Keynand dengan tatapan hangatnya, lalu melirik ponselnya yang berdering.

Tuan Keynand bangkit dari duduknya dan memilih menjauh dari putrinya untuk mengangkat panggilan masuk dari istri tercintanya. Dia sudah menduganya bahwa sang istri tidak akan tenang jika menelepon cuma sekali hanya sekedar membahas keberadaan putrinya.

Sementara Violet menyesap kopinya cepat dan sudah tidak memiliki nafsu makan untuk menghabiskan roti isi daging yang baru saja ia cicipi.

Violet mulai memikirkan tentang keluarga Ares, sepertinya masih ada secercah harapan untuk keluarga mereka kembali bersatu.

Sungguh malang nasib Ares dan Evan selama ini, mereka masing-masing memiliki orang tua tunggal. Ares hidup bersama ibunya sedangkan Evan hidup bersama ayahnya. Batin Violet yang mampu mendeskripsikan keluarga Ares.

Tuan Keynand menghampiri putrinya dengan seulas senyuman. Kemudian mereka berjalan bersama-sama menuju ruang perawatan tuan Alex.

Kini tuan Keynand dan Violet sudah bergabung dengan Ares dan Victor. Dengan ragu Violet menyodorkan segelas kopi yang sempat dibelinya di kantin kepada Ares.

Tampak Ares hanya melirik sekilas kopi yang dibeli oleh Violet tanpa ingin menerimanya. Kecurigaannya kepada orang lain teramat tinggi, jadi ia tidak akan mudah mempercayai orang lain.

"Ambil ini, aku tidak berniat meracuni mu." ucap Violet yang mampu membaca lirikan mata Ares.

Tuan Keynand dan Victor refleks menoleh ke arah Ares dengan tatapan mengintimidasi, membuat Ares langsung mengambil kopi pemberian Violet lalu meneguknya secara perlahan, seolah tatapan kedua pria itu sebuah ancaman untuknya.

"Daddy, ini sudah larut malam, sebaiknya Daddy pulang beristirahat. Biar Victor yang mengantar Daddy. Aku dan tuan Ares yang akan menginap di sini." ucap Violet membujuk ayahnya. Violet mampu melihat raut wajah ayahnya tampak kelelahan. Apalagi Violet sudah tahu tempat ayahnya akan menginap.

"Tapi..."

"Daddy, harus menurut! jangan sampai mommy tahu kelakuan Daddy disini. Bukankah aku jelmaan mommy yang akan selalu menegur, Daddy." pinta Violet.

Diam-diam Ares mendengar percakapan keduanya. Ares merasa sikap Violet berubah seratus delapan puluh derajat jika bersama dengan keluarganya, berbeda halnya jika bersama dengannya.

"Aku setuju yang diucapkan kak Violet. Akan tetapi, kak Violet harus ikut bersama kami dan tak usah menginap di rumah sakit. Nanti aku menghubungi kak Evan untuk menanyakan kondisi paman." ucap Victor sembari menatap tajam kearah Ares. Victor tidak ingin kakak perempuannya berduaan dengan pria kejam itu, ia sungguh ingin menjaga dan melindungi kakaknya dari pria kejam itu.

"Baiklah, Daddy akan pulang. Tapi, Violet akan tetap disini bersama suaminya." ucap Tuan Keynand sembari melirik ke arah putrinya.

Membuat Ares ikut mengalihkan pandangannya ke arah pria paruh baya yang sangat ia yakini adalah ayah kandung istrinya dan berarti ayah mertuanya.

"Tapi, Daddy! pria itu jahat. Apa kita bisa pastikan kak Violet baik-baik saja selama bersamanya" protes Victor sambil menatap tajam wajah pria berpenampilan dingin itu.

"Aku bisa jaga diri, jadi sebaiknya kalian pergi." usir Violet sambil mendorong pelan tubuh adiknya.

"Jaga dirimu baik-baik, nak" ucap tuan Keynand lalu memeluk tubuh putrinya sebelum pergi. Begitu halnya yang dilakukan oleh Victor, memeluk tubuh kakaknya yang sangat disayanginya. Setelah itu, mereka melenggang pergi.

Sehingga hanya Violet dan Ares yang duduk di kursi tunggu, dimana Violet menjaga jarak dengan pria tersebut.

Tampak Ares menelepon seseorang, sesekali ia melirik ke arah Violet yang sedang duduk bersandar di kursi.

"Ya baiklah." ucapnya dan panggilan teleponnya berakhir.

Ares menghampiri Violet dan mengajaknya untuk pulang ke rumah.

"Bagaimana bisa kau mengajakku pulang ke rumah, sedangkan ayahmu sedang terbaring lemah di dalam sana. Itu semua karena perbuatan mu!" ucap Violet sambil menunjuk pintu ruang perawatan Tuan Alex.

"Aku tidak peduli, sebaiknya kita pulang. Apa kau ingin menginap di lorong rumah sakit semalaman." ucap Ares.

"Ya, aku sama sekali tidak keberatan, yang jelasnya aku bisa menjaga dan memastikan kondisi orang terdekatku baik-baik saja. Kalau perlu aku bisa menginap di sini selama seminggu bahkan sebulan lamanya. Jika kau ingin pulang, aku tidak akan menghalangi mu." ucap Violet panjang lebar dan menolak ajakan Ares untuk pulang bersama.

"Kalau begitu kita akan menginap di rumah sakit." ucap Ares dengan entengnya, seolah menyetujui ucapan Violet.

Dengan terpaksa Ares menyewa ruang rawat inap kelas VVIP yang bersebelahan dengan ruang rawat inap tuan Alex. Mereka nantinya menginap di ruangan tersebut.

***

Sementara di ruang rawat inap yang ditempati oleh tuan Alex, terlihat nyonya Laurent tampak panik melihat kondisi tuan Alex yang belum juga siuman pasca operasi.

Evan sendiri duduk di kursi samping ranjang pasien hanya mampu menghela nafas berat berulangkali memandangi wajah ayahnya. Tak henti-hentinya ia berdoa kepada Tuhan demi kesembuhan ayahnya.

"Sebaiknya anda beristirahat, biar aku saja yang menjaga ayah ku" ucap Evan yang mulai buka suara.

Nyonya Laurent terkejut mendengar ucapan Evan, namun sebisa mungkin ia tampak baik-baik saja di depan putranya, mengingat mereka baru saja bertemu.

Saat akan beranjak pergi, mendadak jemari tangan tuan Alex mulai bergerak, refleks nyonya Laurent mengurungkan niatnya dan langsung menyentuh tangan tuan Alex.

"Syukurlah, kau sudah siuman mas." ucap Nyonya Laurent dengan mata berkaca-kaca dan berharap pria itu segera membuka matanya untuk melihatnya

Evan hanya mampu diam membisu mendengar ucapan Nyonya Laurent. Ada rasa bersalah yang muncul di lubuk hatinya ketika menghiraukan wanita paruh baya itu yang ternyata adalah ibu kandungnya.

Bersambung...

Terima kasih atas dukungannya teman-teman 🤧

1
Dini Mulyati
Luar biasa
Claudia f Umboh
ternyata hamil juga
Fahmi Fahmi
menarik
Ana Hidayati
Luar biasa
GuGuGaGa_90
tq Thor ceritanya sgt² best...
Alif_Cha: makasih atas komentarnya 🙏
total 1 replies
GuGuGaGa_90
kesian sekali hana/Scowl/
GuGuGaGa_90
/Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
GuGuGaGa_90
adehhh..sllu tanpa disedari....dup dap
GuGuGaGa_90
nicee
GuGuGaGa_90
/Drool//Drool//Drool//Drool/
GuGuGaGa_90
mulai ada rasa ke tu🤣🤣🤣
GuGuGaGa_90
niceeee
GuGuGaGa_90
Luar biasa
GuGuGaGa_90
nnt awk juga jatuh hati kat violet tuh...
Ririn Nursisminingsih
hadeh knapa harus amnesia
Leng Loy
Gak usah cerailah Evan,nti kamu nyesel klo sudah kehilangan Aileen ☺️
Leng Loy
Klo Violet amnesia pasti gak inget sm Ares klo Ares suaminya 😥
Leng Loy
Jangan galak" Evan sm Aileen ☺️
Leng Loy
Wah berani sekali Aileen mencium Evan,hati Evan jd ketar ketir nech,trus salting ☺️
Leng Loy
Evan udah tau siapa pencuri nya,hayoloh Aileen takut" dech lho, sebenarnya Aileen gx mau jd pencuri,tp Krn terpaksa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!