NovelToon NovelToon
ISTRI BAYARAN

ISTRI BAYARAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Aliansi Pernikahan / Anime
Popularitas:61.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Ap

Karena ingin mengambil alih harta kekayaan dari keluarga Park Je Bom, cucu pewaris dari Mc. group itu terpaksa menikah dengan wanita yang tidak di kenal, karena melihat wanita malang itu sangat membutuhkan uang untuk membiayai pengobatan ibunya, akhirnya Park Yojin memberi tawaran kepada gadis cantik yang bernama Kim Moly.

"Jika kau tidak menjawab, artinya Deal," ucap Park Yojin mengulurkan tangannya kepada Moly.

Menikah karena paksaan bukan lah kemauan Moly, tetapi menjadi ISTRI BAYARAN seorang pengusaha terkaya di negaranya buka pula menjadi hal yang buruk.

Apakah kisah cinta mereka akan tumbuh seperti bunga yang sedang mekar, atau justru Kim Moly akan terlibat di dalam permasalahan yang di alami Park Yojin.

Jangan lupa mampir ya guys. borahe💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Ap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 29

Pagi hari.

Seperti biasanya, Moly menyiapkan semua kebutuhan Yojin. Saat melihat Yojin masih tertidur, Moly langsung bergegas pergi meninggalkannya tanpa berpamitan.

Yojin pun membuka matanya, melihat sekitaran kamarnya ada kemeja, jas, celana, dasi, dan jam tangan sudah di siapkan dengan rapih membuat Yojin terheran.

"Apa dia pergi sepagi ini? Kenapa tidak izin kepadaku?" tanya Yojin membuka hodeng yang mengarah jalan raya.

Selesai makai kemeja yang di siapkan oleh Moly, Yojin pun keluar dari kamarnya. Melihat sarapan sudah di siapkan di meja makan, Yojin pun duduk di meja itu sambil menikmati sandwich dan capucino hangat.

"Kemana perginya Moly?" tanya.

Menatap jam, Yojin langsung meninggalkan dapur itu dan keluar dari apartemen menuju kantornya.

Moly dengan pakaian casualnya berjalan menuju asrama Josen, semua orang terpesona dengan penampilan Moly yang mamakai barang brand mahal.

Moly melihat Josen sedang mengobrol dengan teman sebayanya, Moly langsung mendekati Josen dan memukul kepalanya.

"Kemana saja kau ini, tidak menjawab telpon dari kakak," ucap Moly dengan wajah yang kesal.

Teman josen yang melihat Moly memarahi Josen langsung kabur, menjauh dari Josen.

"Hei, mau kemana! Kita belom selesai berbicara!"triak Josen kepada temannya yang semakin menjauh.

"Kakak! Kau ini mengacaukan obrolan ku, eh penampilan kakak berbeda ya? Liat baju yang kakak pakai, ini pasti mahal harganya?"Josen mengamati dengan cermat pakaian Moly.

"Apa kau sudah membereskan barang-barang mu?" tanya Moly.

"Kakak ini tidak menjawab ku malah mengalihkan pembicaraan, itu kopernya ada di sana," gerutu Josen.

Moly yang bersiap akan memukul Josen karena ulahnya yang membuat Moly kesal, Josen langsung menghindari dari Moly.

"Anak nakal," celetuk Moly mendekati koper itu.

"Sudah lah kak jangan marah, aku hanya bercanda. Kak!" suara Josen terdengar begitu manis.

"Aku sudah menduganya, ada apa?" tanya Moly.

"He...he... kak, belikan aku baju dan semua keperluan ku, aku harus mengganti semuanya dengan yang baru," bujuk Josen dengan wajah memelas.

Tanpa berpikir panjanga, Moly pun mengiyakan permintaan Josen, dan mereka segera pergi meninggalkan asrama itu dengan membawa barang yang cukup membuatnya kualahan.

Moly beberapa kali memeriksa asrama yang cocok untuk Josen, dan lokasinya dekar dengan kampusnya. Memeriksa setiap lokasi yang menurutnya nyaman, akhirnya Moly menemukan asrama yang cukup elit. Seperti apartement mini yang memiliki fasilitas yang sangat memadahi.

Moly dan Josen memeriksa asrama itu, merasa cocok dengan asrama yang satu ini. Moly pun langsung melakukan transaksi dengan pemilik asrama itu, setelah melakukan transaksi. Moly mengangkut barang dari dalam taxi ke dalam asrama, berulang kali membuat kaki nya terasa akan patah menjadi dua. Karena terlalu lelah akhirnya Moly merebahkan tubuhnya di lantai.

"Sangat melelahkan ya kak," ucap Josen ikut merebahkan tubuhnya di dekat Moly.

Terdengar suara cacing di dalam perut Josen, Moly pun langsung menoleh ke arah Josen.

"Apa kau lapar?" tanya Moly.

"Pertanyaan yang sangat aneh, kali ini kakak menyiksa ku. Sampai perut ku berbunyi karena lapar," sahut Josen memegang perut nya.

"Baiklah kita cari makan dulu ya," ajak Moly.

"Kak," panggil Josen.

"Iya, ada apa lagi?" tanya Moly.

"Sekalian belanja ya kak, plis ... biar kita sekalian jalan," pinta Josen tersenyum manis.

Moly tidak mengiyakan permintaan Josen, Moly hanya mengajak Josen untuk makan. Tetapi Josen terus membujuk Moly agar mau meniruti kemauannya, tak akan berhenti Josen merengek kepada Moly, sampai akhirnya Moly pun menganggukan kemauan Josen membuat Josen sangat senang.

Mereka berdua sampai di salah resto dan langsung memesan makanan. Merasa kenyang mereka melanjutkan berbelanja kebutuhan Josen, memilih-milih pakaian, tas, sepatu dan masih banyak lagi. Semua yang Josen inginkan langsung memasukan ke dalam keranjang pakaian.

Moly yang tidak memperhatikan Josen yang mengambil begitu banyak barang. Moly yang kelehan duduk di dekat ruang ganti.

Josen yang sudah membawa banyak banyak, menghampiri Moly yang ternyata tertidur di kursi itu, Josen terus memanggil Moly sampai akhirnya Moly terbangun.

"Hem, ada apa Jo?" suara itu terdengar serak.

"Kak, ayo kita bayar semua ini," kata Josen.

Tak memperhatikan barang yang di bawa Josen, Moly pun dengan santai berjalan menuju meja kasir. Saat semua barang sedang di cek satu per satu Moly menunggu sambil menguap karena masih ngantuk.

Kasir itu menyebutkan nomimal semua belanjaan yang akan di bayar, Moly meminta kasir itu untuk mengulanginya sekali lagi karena Moly takut dirinya yang salah mendengar. Sekali lagi kasir itu menyebutkan nomal yang harus di bayar, mata Moly langsung melotot seakan jatuh ke bawah.

Moly langsung memberikan ATM nya kepada mba kasir, transaksi sedang berlangsung. Mata Moly menatap tajam Josen, terlihat seakan memakan Josen hidup-hidup.

Selesai melakukan transaksi, Moly mendekati Josen. Dengan begitu ringan tangan Moly melayang di bahu Josen.

PLAK!

"Kenapa kakak memukul ku? Sakit tau kak," tanya Josen.

"Kau masih tanya kenapa? Ya ampun Josen, kau membuat ku bangkrut. Liatlah semua ini barang belanjaan mu," sahut Moly menujukan struk belanjaan nya kepada Josen.

Wajah Josen yang langsung tersenyum merayu kakanya, " kakak kan baik, jadi jangan lah marah. Nanti cantiknya hilang, coba lihat lah pakaian kakak brand mahal semua. Apa kakak tidak malu melihat pakaian adik mu yang lusuh ini?" rayuan Josen membuat Moly hanya menghelakan napasnya.

"kakak akan menguragi uang jajan mu!" seru Moly.

"Jangan lakukan itu kakak ku sayang, sini semua barang ku," sahut Josen membawa semua barangnya dan menjauh dari hadapan kakaknya.

Setelah melakukan perjalanan yang sangat melelahkan, Moly dan Josen akhirnya sampai di depan asrama. Terlalu sibuk dengan mengurus semua kebutuhan Josen tak terasa waktu susah sore hari.

"Kakak tidak masuk ke dalam ya, kakak harus pulang," ucap Moly.

"Baiklah, hati-hati kak. Terimakasih ya kak," kata Josen menurunkan barangnya.

"Belajar yang rajin, jangan kecewakan kakak!" pinta Moly.

"Siap kakak ku, sarangheyo," ucap Josen.

Moly pun langsung menyuruh supir taxi itu melajukan mobilnya. Mobil itu menjauh dari hadapan Josen dan mulai masuk ke jalur jalan raya.

"Ya ampun, aku tidak memberitahu Yojin, mana ini udah sore? Waduh dia marah atau tidak ya? Terlibat masalah lagi aku ini," gumam Moly di dalam hati.

Sampai di apartement Moly berjalan akan masuk ke dalam apartement, saat melihat pintu apartemen itu tidak di kunci. Moly pun masuk dengan langkah yang sangat hati-hati, tetapi dirinya tidak melihat ada siapapun di dalam apartemen itu.

"Tidak ada siapapun, lantas siapa yang membuka pintu apartemen ini?" tanya Moly.

Saat tubuhnya membelakangi pintu itu, Moly sangat terkejut dengan Yojin yang tiba-tiba berdiri di depan ruang tamu. Terlihat berdiri tegap dengan badan kekar dan bahu yang lebar.

"Astaga!" seru Moly sangat terkejut melihat Yojin.

"Tuan anda sudah pulang?" tanya Moly dengan nada yang sangat gugup, mencoba melangkahkan kakinya.

"Mau kemana kau?" tanya Yojin membuatMoly menghentikan langkah kakinya.

"He ... he ... he, mau mandi tuan," jawab Moly dengan senyum pepsodennya.

"Kau merasa tidak bersalah ya," sahut Yojin.

Moly langsung menunduka kepalanya, "tuan aku minta maaf, tidak meminta izin dengan mu."

"Sepertinya kau harus di hukum, atas kesalahan mu," ucap Yojin yang memperlakukan Moly seperti anak sekolah yang akan di hukum oleh gurunya karena telat.

"Memangnya aku akan sekolah, harus mendapat hukuman, dasar bos gila! Tidak mau menerima alasan apapun, sangat melelahkan," gumam Moly di dalam hati.

Moly memandang Yojin dengan raut wajah yang kesal bercampur lelah karena perjlanan nya yang panjang tadi, membuat badannya terasa sakit semua.

BERSAMBUNG.

1
hai kak.. salam kenal.
ijin promo ya. mampir di novel ku yuk
"Terjerat cinta si boss"
Mei Shin Manalu
lanjut like
Imyourlove
Sukaaaaa...
Cemangat nulisnya!
triana 13
mampir lagi
triana 13
semangat kak
triana 13
mampir kak
in_JUMI
Semangat kk ...
aku tunggu backnya di cerita aku y ...
in_JUMI
yee yang pertama komen...
di tunggu mampirannya di cerita aku y
Ayu Ap
mau lanjut apa di endingin nih
Amar Pandy
habiskah sudah thor
Shopia Asmodeus
mantap 👍👍
Mei Shin Manalu
Aku kasih like dan gift 🌹
Mei Shin Manalu
Hallo Kak, aku mampir lagi
Wiwit Yuliza
seandai nya jika yojin tidak menikah dengan moly gimana nasin sertifikat itu ya pasti ndx akan di temukan kn donh
Ayu Ap: bakal terus jadi misteri yang tak bisa terpecahkan
total 1 replies
Shopia Asmodeus
mantap 👍👍
Faiz Novel
hadir kak seperti yang diminta🥺semangat yaa content nya
bunda Qamariah
👍👍👍👍👍👍👍👍
Ayu Ap
menarik
Keyboard Harapan
tetap semangat💪💪💪
Keyboard Harapan
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!