ISTRI BAYARAN
Derap langkah dan suara sepatu itu terdengar saat pintu tertutup. Tiba-tiba derit menyaring terdengar dari pintu tadi yang di buka dengan kasar.
Terlihat pria paruh baya dengan wajah yang menakutkan berjalan tergesa-gesa, seperti mencari sesuatu.
Terdengar suara teriakan mencari-cari seseorang yang selalu ia disebut sebagai anak pembawa sial.
"Dimana kau? Hei ... anak pembawa sial! Keluar kau!" Pria itu terus saja berteriak dengan keras, sembari mencari seseorang yang selalu dia sebut sebagai anak pembawa sial.
"Di mana kau simpan? Beraninya kau! Hardik pria paruh baya tadi dengan nada suara yang keras seperti seorang debt collector yang menagih hutang.
Pria itu adalah Kim Jung, ayah dari Moly. Ayahnya itu memiliki kebiasaan buruk yaitu mabuk-mabukan dan berjudi hingga hutangnya begitu besar. Tabiat sang ayah membuat Moly harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kim Jung seperti tidak memperdulilakan keluarganya. Kim Jung hanya bersenang-senang berjalan kesana kemari seperti orang tidak waras.
Pagi ini langit sangat cerah matahari mulai menerbitkan sinarnya.
Adegan sebelum insiden terjadi.
Moly sedang bersiap-siap untuk pergi berbelanja kebutuhan sehari-hari bersama adiknya. Tak lupa dirinya mengajak ibunya untuk menghirup udara yang sangat segar.
"Josen! kenapa kamu lama sekali?" teriak Moly membuat josen terburu-buru keluar kamar mandi.
"Iya tunggu sebentar kakak?" ucap Josen segera keluar kamar mandi .
Mereka pun berangkat kepasar berjalan kaki, Moly bersajalan sambil bersenda gurau dengan Josen. Mereka kejar-kejaran seperti anak kecil yang sedang rebutan permen.
Airin terlihat bahagia melihat anak-anaknya tertawa sebahagia itu.
"Bu, kakak memukul ku. Tolong hukum dia?" ucap Josen lee.
"Kita sudah sampai, kalian mau membeli makanan apa untuk dimasak?" Tanya Airin kepada Moly.
"aku ingin makan ayam bu." jawab Moly
"memangnya kakak punya uang untuk membeli ayam?" celetuk Josen membuat Moly langsung menatapnya.
PLAK ! Pukulan mendarat dibahu josen.
"Kakak! Kenapa kakak memukul ku? aku hanya bertanya?" gerutu Josen.
"Kau ini meremehkan ku! " seru Moly ingin memukul Josen tapi dengam cepat Josen menghindar.
"Lihat lah bu, kakak memukul dan mebentak ku?" Keluh Josen kepada Airin.
Airin hanya tersenyum melihat josen mengadu kepadanya.
"Apa uangnya cukup untuk membeli ayam?" tanya Airin sedikit khawatir.
"Ibu tenang saja, aku dapat uang tambahan dari bosku. Jadi hari ini kita bisa makan enak." jawab moly langsung berjalan membeli ayam.
Ketika Moly sedang meminta penjual ayam untuk membungkus satu ekor ayam. Matanya langsung menatap kearah Josen yang sedang berdiri dengan santai, Moly memanggil namanya dengan begitu lembut.
"Josen ... Kemarilah." Moly memanggil Josen dengan suara yang lembut. Mendegar nada suara yang berbeda daei biasanya, Josen pun mendekat kearah sang kakak.
Moly langsung memberikan beberapa kantong belanjaan yang cukup banyak kepada Josen. Membuat Josen kualahan dengan banyak nya barang ditangannya.
"Kak sudah cukup! Tanganku sudah penuh kantong belanjaan." keluh Josen kepada Moly.
"Baiklah, mari kita pulang." ajak Moly berjalan keluar pasar bersama ibu dan adiknya.
Mereka berjalan kaki karena akses menuju pasar cukup dekat dengan rumahnya, terlihat Josen kesusahan membawa barang pelanjaan itu. Moly terus berjalan tanpa menghiraukan Josen, tiba-tiba langkahnya berhenti didepan rumah.
Moly merasakan ada sesuatu yang janggal dirumahnya. Moly langsung menyuruh Josen untuk membelikan sesuatu.
"Kakak lupa membeli cabe bubuk? Tolong kamu belikan ya. "pinta Moly memberi uang kepada Josen.
"Astaga, kakak ini sengaja mengerjai ku ya?" ucap Josen meletakan semua barang itu.
"Jika kau tidak mau, aku tidak akan memberikan mu uang jajan." ucap Moly menatap Josen.
Josen pun terpaksa menerima uang itu dan pergi memembeli cabe bubu, ditemani Airin.
"Menyebalkan." gerutu Josen sambil berjalan.
"Sudah ikuti saja kata kakakmu, mungkin dia lupa." Airin berusahan melerai emosi Josen, sambil membeli sesuatu yang dibutuhkan.
Moly langsung masuk kerumah, dirinya terkejut melihat rumah begitu berantakan. Moly melihat setiap sudut tetapi dirinya tidak menemukan siapapun.
Moly memegang botol minuman keras yang sering diminum ayahnya, terdengar suara yang tak asing Moly menoleh ke arah sumber suara.
"Rupanya kamu sedang membeli banyak makanan?" ucap Kim jung kepada Moly.
"Ayah" ucap Moly.
"Apa kamu terkejut melihat ku? Aku kemari ingin mengambil sertifikat itu! katakan dimana surat itu!" seru Kim jung kepada Moly.
Moly pun hanya terdiam tidak mengeluarkan satu katapun.
"Jangan diam saja! Dimana surat itu! Apa kau tidak menganggap aku ini ayahmu? " seru Kim Jung mulai frustasi dengan sikap Moly yang hanya diam saja.
Tetap tidak ada jawaban dari Moly, Kim Jung dengan sekuat tenaga mendekati Moly dan menampar Moly sampai Moly terjatuh kelantai.
Tamparan itu cukup keras, sampai membekas tanda merah dipipi Moly. Dengan penuh keberanian Moly bangkit dan menatap Kim Jung dengan penuh amarah.
"Sampai kapan pun aku tidak akan memberikan surat ini kepada ayah!" triak Moly dengan nada bergetar.
"Apa! Beraninya kau berteriak didepan ayahmu sendiri? Astaga, kau anak yang tidak tahu sopan santun!" seru Kim Jung.
"Kali ini aku beri kesempatan mu untuk hidup, jika kau tidak memberikan surat itu? Maka aku akan membunuhmu." jelas Kim Jung membuat Moly terpaku diam tak menjawab apapun.
Moly masih terpaku dengan ucapan ayahnya sendiri. Tidak menyangka ayahnya akan setega itu untuk membunuhnya.
Moly mengusap air matanya, dan langsung membereskan rumah yang berantakan. Tak lama Josen dan Airin kembali dengan sekantung belanjaan.
Tanpa rasa curiga, Airin memasak makanan kesukaan Moly dan Josen. Saat sedang memasak Airin merasa perutnya mulai terasa nyeri, Airin mencoba menahan sampai keluar keringat di keningnya.
Josen dan Moly sedang asik menyiram bunga di halaman rumahnya. Terdengar suara seperti sesuatu yang terjatuh membuat Moly langsung masuk kedalam mencari sumber suara.
Moly terkejut melihat ibunya tergeletak pingsan dilantai.
'Ibu !" Seru moly langsung mendekat kearah ibunya.
Moly berusaha mengangkat Airin ke kursi ruang tamu, Moly terus mengusap tangan ibunya.Tak lama Airin pun tersadar dari pingsannya.
"Jangan khawatirkan ibu, Ibu hanya kelelahan." ucap Airin.
"Maafin Moly ya bu, ngajakin ibu jalan kaki kepasar." ucap Moly sambil menundukan kepalanya
"kak ini air hangatnya."kata Josen memberikan air hangat itu kepada Moly.
"Apa yang ibu rasakan?" tanya josen terlihat khawatir.
" Mungkin ibu hanya kelelahan." jawab Moly.
"Ibu tenang saja, nanti biar Josen yang mencuci piring bu." ucap Josen.
Moly yang mendengar Josen menawarkan diri untuk mencuci piring, langsung menatap josen. "Awas jika kau berbohong ya? Kakak akan memukul mu! Mengerti!" seru Moly menatap Josen seakan memukulnya.
"Kakak mulai lagi." gerutu Josen meletakan makanan diatas meja.
Mereka pun menikmati makanan, Moly terus memperhatikan gerak-gerik ibunya yang seperti menahan sakit.
"Apa ini terasa sangat sakit bu?" ucap Moly membuat Airin menoleh kearah Moly.
"Bu, apa boleh aku bermain futsal bersama teman-teman ku?" ucap Josen meminta izin kepada ibunya.
"Tidak diizinkan! Kamu harus jagain ibu! Kakak mau berangkat kerja." perintah Moly sambil mengunyah makanan.
"Jahat sekali kakak ini, ibu saja sudah mengizinkan ku. Kenapa kamu melarangku?" ucap josen dengan wajah cemberut.
Karena mengetahui adiknya merajuk. Moly akhirnya langsung menggodanya.
"Nanti kakak kasih tambahan uang jajan." bujuk Moly.
"Benarkah? Yasudah berikan sekarang!" ucap Josen.
" Lakukan tugasmu dulu nanti aku akan membayarmu." ucap Moly dengan senyuman.
"Baiklah, jika kakak bohong aku tidak ingin berbicara dengan kakak lagi."ucap Josen.
Moly pun mempersiapkan diri untuk berangkat kerja, jarak tempat kerja Moly dengan rumah cukup jauh, membuat Moly harus berangkat lebih awal. Moly bekerja di salah satu resto ternama dikota "XX" resto yang selalu ramai pengunjung.
Membuat banyak orang selalu berdatangan dari beberbagai penjuru.
Kesibukan Moly dimulai.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
triana 13
mampir kak
2023-03-10
0
Faiz Novel
hadir kak seperti yang diminta🥺semangat yaa content nya
2023-02-02
0
Ummu Jihad Elmoro
aku hadir, Thor..😍
2023-01-18
0