Bagaimana rasa nya, ? Di hari pernikahan mu, perselingkuhan calon suami mu justru terbongkar. Dengan wanita yang tak lain adalah sepupu mu sendiri.
JANGAN LUPA KASIH DUKUNGAN BUAT AUTHOR NYA😘😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momy siu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B, S, P, 29
Mobil yang di kendarai oleh Arsen, kini berbelok ke salah satu restoran sederhana yang dia temui saat perjalanan pulang ke kota nya. Mengingat jam yang sudah hampir jam dua belas siang, Arsen mengajak istri nya mengisi perut nya terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan kembali.
''Selamat siang, ini buku menu nya.'' Sapa pelayan restoran tersebut dengan ramah.
Arsen bergerak meraih buku menu nya, dan segera membaca apa aja menu di restoran yang baru dia singgahi itu.
''Kamu mau pesan apa, sayang.?'' Tawar Arsen.
''Samain aja Mas,''
Arsen menggeleng, ''Aku kurang paham dengan selera kamu, Ev. ''
Eva melihat buku menu nya, ''Terserah Mas aja, Aku suka semua menu nya.''
''Baiklah, Aku pesan udang asam manis dua, sama ikan bakar nya juga dua, jangan lupa nasi nya juga dua.'' Pesan Arsen.
''Minuman nya apa, Mas. ?'' Ucap Pelayan lagi.
''Kalau minum nya, Aku pesan Blue Ocean Soda dua.'' Lanjut Arsen lagi.
''Silakan di tunggu,'' Ucap pelayan tersebut.
''Kamu sering makan di sini.?''
''Enggak juga,''
Dret
Dret
''Sebentar. ''
''Mas,'' Panggil Eva dengan memperlihatkan satu nama yang tertera di layar sentuh nya.
''Iya, '' Arsen melihat layar sentuh milik istri nya itu.
''Juan menelfon mu, ?''
''Iya, apa Mas mau mengangkat nya.?'' Tawar Eva.
''Silakan di makan, Mas, Mbak '' Ucap pelayan yang tiba-tiba sudah membawa pesanan nya tadi.
''Terima kasih, '' Ucap Eva.
''Sama-sama Mbak, saya permisi dulu'' Balas sang pelayan.
Dret
Dret
Ponsel Eva kembali bergetar, dan nama Juan kembali muncul lagi.
''Angkat aja, kasian dia menelfon mu terus-menerus.!'' Tegur Arsen.
''Tapi_______''
''Aku gak apa-apa, angkat aja.!''
''Iya hallo, '' Jawab Eva yang akhir nya mengangkat panggilan dari mantan calon suami nya itu.
''Hallo sayang, ''
''Ada apa, ?''
''Aku hanya mengingatkan kamu, sayang. Sudah makan siang, apa belum.?'' Tanya Juan, yang sok perhatian.
''Sudah atau belum itu bukan lagi urusan kamu, Juan. Lebih baik kamu itu perhatikan saja ke pada istri kamu, kakak ipar ku, '' Ucap Eva, penuh penekanan dengan status mereka berdua. Yang status nya bukan lagi kekasih nya, atau calon suami nya seperti dulu, melainkan adik ipar sama kakak ipar sekarang ini.
Tut,
Eva memutuskan panggilan nya sepihak. Dia harus bisa menjaga perasaan suami nya sekarang ini. Mas Arsen masa depan nya bukan Juan, yang hanya masa lalu nya yang perlu di lupakan.
Sudah sepatutnya dia melupakan Juan, dan untuk tidak menanggapi sakitnya penderitaan masa lalu dengan serius. Karena aku sedang hidup di hari ini dan berjuang untuk menggapai masa depan ku bersama sang suami ku.
''Masa lalu, masa sekarang, dan masa depan adalah setiap hal yang bakal kita lewati. Sadarilah posisimu saat ini dan pikirkan jalan terbaik tentang ke mana seharusnya kau melangkah.'' Ucap Arsen tiba-tiba, ketika melihat sang istri nya sedang ngelamun setelah menerima telefon dari mantan calon suami nya itu.
Eva tersenyum, bukan tersinggung atas sindiran dari suami nya itu. Kini hati nya sedikit lega, ternyata suami nya itu benar-benar serius menjalani pernikahan bersama dengan dirinya. Eva benar-benar tidak salah melangkah mengambil keputusan mempertahankan pernikahan nya bersama dengan Mas Arsen.
''Siapa yang tadi bilang,? Aku gak apa-apa, angkat aja. '' Ejek Eva.
''Giliran di angkat, Sadarilah posisimu saat ini dan pikirkan jalan terbaik tentang ke mana seharusnya kau melangkah.'' Ucap Eva menirukan gaya bicara suami nya tadi.
''Kalau cemburu, bilang Mas Arsen.'' Goda Eva, menahan tawa.
Arsen mati-matian menahan malu, ''Siapa bilang aku cemburu. ? Aku, aku hanya mengingatkan kamu aja, tidak lebih.'' Ucap Arsen sedikit salah tingkah.
''Mas, Mas Arsen cemburu, ya.'' Goda Eva, mengedipkan sebelah mata nya.
''Kita jadi makan gak, nanti keburu dingin.'' Ucap Arsen, dengan pura-pura tak mempan dengan godaan dari istri nya itu.
''Jantung, kamu harus aman jantung, harus.'' Batin Arsen.
''Baiklah, baiklah kita makan.'' Putus Eva.
Ry tunggu
Ry tunggu