NovelToon NovelToon
Oh My Jasson

Oh My Jasson

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Sudah Terbit
Popularitas:40.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: nona lancaster

Kimmy mencoba berusaha melupakan Jasson, laki-laki yang sudah ia sukai sejak dari kecil. Ia memilih fokus dengan pendidikannya untuk menjadi calon dokter.

Setelah tiga tahun, Kimmy kembali menjadi wanita dewasa dan mendapat gelar sebagai seorang dokter muda. Namun pertemuannya kembali dengan Jasson, pria yang memiliki sikap dingin itu justru malah membuat usahanya selama ini menjadi sia-sia.

Sebuah jebakan memerangkap mereka berdua dalam sebuah ikatan pernikahan. Namun pernikahan mereka berdua semata hanya tertulis di atas kertas dan di depan keluarga saja. Perjanjian demi perjanjian mereka sepakati bersama. Meskipun dalam hubungan ini Kimmy yang paling banyak menderita karna memendam perasaannya.

Banyak sekali wanita yang ingin mendapatkan hati Jasson, tak terkecuali teman sekaligus sekretaris pribadinya. Lantas, akankah Kimmy mampu meluluhkan hati laki-laki yang ia sukai sejak kecil itu?

Kisah ini bagian dari My Introvert Husband 3

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sungguh menyusahkan!

Jasson segera turun dari mobil, dengan langkah panjang, ia berjalan menghampiri mobil milik Mark yang kala itu juga berhenti. Dengan raut wajah yang tak ramah, Mark pun juga terlihat turun meninggalkan mobilnya tersebut. Saling berjalan memhampiri.

"Apa kau tau adab mengemudi?" seru Mark, laki-laki itu merasa kesal. "Mobilmu yang berhenti mendadak bisa membahayakan nyawa orang lain!" Intonasi suaranya semakin diperjelas, diikuti kerutan di keningnya.

"Aku tau itu!" jawab Jasson dengan santainya.

"Jika kau tau, kenapa kau tiba-tiba  berhenti  dan menghalangi jalanku!" seru Mark.

"Aku menghentikan mobilmu karna aku  hanya mau membawa Kimmy pulang bersamaku!" ujar Jasson.

"Kimmy berangkat bersamaku, dan dia juga akan pulang bersamaku! Jadi sudah tanggung jawabku mengantarkan dia pulang! Kau tidak ada hak, lebih baik kau pergi dari sini!" Mark menegaskan suaranya, namun tak membuat Jasson menciut mundur akan niatnya.

"Pulang? setauku ini bukan jalan pulang menuju ke rumah Kimmy. Lalu kenapa kau membawanya melintas kemari? kau mau berniat buruk kepadanya?"

"Tolong jaga sikapmu dalam berbicara!" Mark menegaskan jari telunjuknya di wajah Jasson. "Aku melintaskan Kimmy di jalanan ini, karna jalanan menuju tol sedang diperbaiki dan sekarang tidak bisa dilewati."

"Lalu kenapa kau lewat jalanan ini? kau tau, hanya ada satu saja akses jalan yang menuju rumah Kimmy, dan ini bukan-lah jalan pilihan menuju ke jalan tol!"

"Aku tau! Aku memang mau membawa Kimmy bermalam di rumah saudaraku, dan kami akan pulang besok pagi."

"Itu tidak perlu! Kimmy akan pulang bersamaku!" Jasson hendak menerobos tubuh Mark yang menghalangi jalannya. Namun, Mark tak membiarkan itu.

"Kau tidak ada hak!" seru Mark, sedikit dorongan ia layangkan di bahu Jasson, membuat tubuhnya berpindah dari posisinya.

"Aku berhak! Karna paman Louis sendiri yang menitipkan Kimmy kepadaku, paman Louis tidak bisa pulang ke rumah. Itu sebabnya paman Louis menitipkan Kimmy kepada keluargaku dan menyuruhnya untuk bermalam di rumah kami." Perkataan Jasson membuat Mark membungkam.

"Kau tidak percaya?"

Jasson terlihat meyakinkan hingga ia  tak membuat Mark berkutik, lak-laki itu segera berpindah posisi dan membiarkan Jasson melewati dirinya untuk membawa Kimmy pergi.

Jasson membuka pintu mobil itu, ia melihat Kimmy masih tak sadarkan diri. Hendak memapahnya, namun rasanya ia begitu kesulitan, hingga akhirnya, Jasson memilih untuk menggendong tubuh wanita itu, supaya lebih memudahkan jalannya. Tubuh Kimmy memang tidak-lah ringan, namun tangan dan tubuh Jasson yang memiliki ukuran dua kali lipat lebih besar dari wanita itu membuat laki-laki itu sama sekali tidak merasa berat.

Mark hanya bisa menatap kesal Jasson yang saat ini memindahkan Kimmy dan memasukan tubuh wanita itu dengan begitu hati-hati ke dalam mobilnya, Jasson sejenak saling baradu pandang dengan Mark dari kejauhan, sebelum akhirnya laki-laki itu masuk ke dalam mobil dan berlalu pergi meninggalkan tempat tersebut tanpa berpamitan kepada Mark yang masih mematung di posisi yang sama.

 

***

 

Jasson mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, sesekali ekor matanya melirik ke arah Kimmy yang masih tak sadarkan diri, bibir tipisnya terlihat bergerak dan  mengigau dengan jarang. Telinganya tak mampu menangkap suara wanita itu dengan jelas.

Waktu sudah menunjukan pukul setengah satu pagi, ini terlalu malam. Tiba-tiba Jasson teringat akan Alea. Namun, tak membuat dirinya mengkhawatirkan wanita itu, ia justru lebih tenang dibanding saat mengetahui Kimmy yang sedang mabuk diantar oleh Mark. Karna pasti  ada Daven yang akan mengantarkan Alea, mungkin itu yang membuat dirinya tenang.

Hawa dingin malam itu terasa menusuk,  membuat orang-orang yang masih berada di luar akan terasa membeku sekalipun menggunakan mantel tebal sekalipun. Kedua ekor mata Jasson kembali melirik ke arah Kimmy yang baru saja mengigau kedinginan dan mendekap hangat tubuhnya dengan kedua tangannya sendiri.

Jasson tak memiliki mantel ataupun jas untuk dibalutkan di tubuh wanita itu, karna dirinya sendiri hanya memakai kaus lengan panjang saja. Tidak mungkin ia melepaskan kaus itu dan memberikannya kepada Kimmy.

"Dingin ...." Kata itu berucap berulangkali dari bibir Kimmy, telapak tangannya bergerak dan memberi sedikit  usapan di lengan tangannya, kedua matanya masih terpejam.

Jasson semakin menambah  laju kecepatan mobilnya, berharap lekas tiba di rumahnya. Perjalanan menuju pulang ke rumah memakan waktu sekitar 15 menit.

Dan setibanya di sana, Jasson menghentikan mobilnya di halaman rumah, ia melihat rumahnya itu masih terlihat gelap hanya beberapa ruangan dengan penerangan masih menyala, sudah Jasson yakini bahwa di rumahnya itu  tidak ada siapapun kecuali bi Molley dan satu pelayannya lagi yang bekerja di rumahnya itu.

"Harry belum mengantarkan Jesslyn pulang?"  Jasson mengambil ponselnya yang tadi sempat ia pindahkan ke dalam laci mobil, ia mulai menghubungi Harry melalui panggilan video supaya ia bisa benar-benar memastikan keberadaan saudara  kembarnya dan juga sahabatnya tersebut. Jasson meletakan ponsel itu tepat di depan wajahnya, hingga tak lama kemudian, wajah Harry nampak di balik layar ponsel itu, masih buram hingga akhirnya wajah sahabatnya kini nampak dengan sangat jelas, laki-laki itu terlihat sedang berada  di jalan raya, membuat Jasson bertanya-tanya.

"Kau sedang di mana?" tanya Jasson dengan tatapan penuh selidik.

"Aku di jalan raya, ban mobilku pecah dan aku baru saja menggantinya."

"Kau tidak bohong? di mana Jesslyn?"

"Aku tidak bohong. Lihatlah!" Harry mengarahkan kamera ponsel miliknya ke arah ban mobil yang terlihat terlepas, lalu mengalihkannya ke arah Jesslyn yang masih menunggu di dalam mobil. "Jesslyn masih belum sadar," imbuhnya menghadapkan kamera ponsel itu tepat di wajahnya kembali.

"Kau di jalan raya mana? biar aku menghampirimu."

"Tidak usah, ini aku sudah selesai, aku akan mengantarkan Jesslyn sekarang."

"Baiklah, cepat bawa adikku pulang!" perintah Jasson seraya mengakhiri panggilan video itu terlebih dulu dan meletakan ponselnya itu kembali ke dalam laci mobil.

 

 

***

Jasson membuka pintu mobil dan segera turun. Ia mengangkat tubuh Kimmy dan mengeluarkan wanita itu dari dalam sana  dengan begitu hati-hati.

"Aku tidak mau ...." Kimmy berucap lirih, tangannya menepis tangan Jasson yang mencoba membantunya keluar dari dalam mobil itu.

"Menyusahkan!"

Merasa kesal, Jasson pun akhirnya mengangkat tubuh Kimmy dan segera menggendongnya untuk masuk ke dalam rumahnya yang baru saja ia buka dengan kunci cadangan yang selalu ia lekatkan jadi satu dengan kunci mobil miliknya.

Jasson hendak membawa Kimmy masuk ke dalam kamar Jesslyn. Namun, Kimmy yang masih belum sadar sepenuhnya tiba-tiba meronta ingin dilepaskan.

"Lepaskan aku ... lepaskan!" Tubuh Kimmy terlepas dari tangan Jasson yang memang sengaja direnggangkan, namun Jasson tetap menumpu tubuh Kimmy  dan tak membiarkan wanita itu terjatuh.

"Kau sudah sadar?" tanya Jasson. Kedua mata Kimmy masih terlihat layu.

"Aku daritadi sadar, kau pikir apa?" suara Kimmy terdengar tak jelas, ia menutupi mulutnya karna merasa mual.

"Dia belum sadar," gumam Jasson.

"Kau sedang apa di sini?" Kimmy mencoba menyempurnakan tubuhnya supaya berdiri dengan tegap, namun ia kesulitan untuk menjaga keseimbangannya. Hingga Jasson kembali memegangi tubuh wanita itu.

"Jangan berani menyentuhku!" Kimmy menepis kasar tangan Jasson. Tangannya kembali membekap mulutnya akan rasa mual yang mengaduk-aduk perutnya.

"Aku akan membantumu berjalan. Kau belum sadar!"

"Kau pikir  aku anak kecil." Kimmy mencoba berjalan sendiri, namun saat tubuhnya kembali kehilangan keseimbangan, Jasson pun segera menangkapnya.

"Kau dan Jesslyn sama saja keras kepala!" Jasson berbicara seolah melupakan dirinya yang sama halnya juga keras kepala.

"Kepalaku memang keras, lihatlah." Kimmy mengetuk tiga kali kepalanya hingga berbunyi, Jasson pun bisa mendengarnya.

"Kau dengar, kan? kepala manusia memang keras karna dilapisi tempurung, kalau lunak berarti kepala kodok."

"Apa kau tau kodok? bunyinya seperti ini---"

"Sudah diam! Jangan banyak berbicara!" Jasson membekap mulut Kimmy hingga wanita itu tak berbicara lagi. Ia segera memapah tubuh Kimmy dan menggeratnya secara paksa berjalan menuju  tempat tidur dan hendak merebahkannya di atas tempat tidur.

"Ayo tidurlah dan tunggu Jesslyn kembali!"

"Tidak mau, aku belum mengantuk dan kau menyuruhku tidur. Aku mau jalan-jalan." Kimmy beranjak berdiri dan hendak meninggalkan tempat tidur itu.

"Tidurlah dan jangan pergi ke mana-mana ...." Jasson segera menahan tubuh Kimmy. Memaksanya agar tetap berada di kamar itu. Namun wanita itu meronta dengan suara paraunya  dan ingin dilepaskan.

Kimmy yang sedaritadi menahan rasa mual, kini  sudah tak sanggup untuk menahannya lagi, hingga akhirnya,  seluruh makanan dan minuman yang sudah mengendap di perutnya selama berjam-jam tak segan ia muntahkan hingga cairan itu tak tanggung-tanggung mengotori tubuh Jasson.

Kedua mata Jasson mendelik. "Kimmy!" Jasson berteriak.

.

.

.

.

 

 

Jika kalian suka dengan karya Nona yang ini, jangan lupa beri dukungan Like dan Vote supaya Nona semangat menulis dan menyelesaikan cerita ini seperti cerita Nona yang lainnya, ya. Terimakasih ^_^

 

 

 

 

1
Earlyta a.s Salsabila
Lumayan
Earlyta a.s Salsabila
Biasa
£!@
Luar biasa
£!@
Kecewa
Tri Wulandari
Luar biasa
Tri Wulandari
alea terlalu cengeng... dikit-dikit berkaca-kaca.
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
udah beberapa kali baca karyamu thor,dari kisah Gio sampai anak-anaknya aku baca semua,kali ini timbul lagi ceritanya aku baca lagi deh🥰
Ianatul Fajriyati
dibaca bolak balik tetep seru, gk pernah bosan pokoknya
Diana Sofya
Luar biasa
Riswana rizz
haha.. ale2
Riswana rizz
iyya ngambek
Ry
jasson suka melawakkk
Kastinie Mamanya Shasa Ardhitya
udah baca berkali kali omj dan omk tp tiap ada bab yg alea berhrap bisa miliki jason rsanya pen ngulek muka alea pakai samballl
Ririndiyani
Luar biasa
Rose Reea
☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️
Dewi Mashita
Luar biasa
Rose Reea
manisnyaaa
Felicya
aku sangat rindu sampe baca ulang thor the best bngat susa move on
Aizsyah Ncie
ntah kenapa aku baca berulang ²tetap gak bosen yua ka bner² keren
🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!