Pernikahan Puncak Balas Dendamku

"maaf ga"ucap di sela-sela tangisnya.

"aku ngk tau harus gapain wi, kenapa kamu baru kasih tau aku sekarang, kebiasaan burukmu adalah ketika kamu selalu bersikap tertutup wi, tolong dong setiap masalah yang ada itu kamu ceritakan sama aku"ucap Rangga berusaha lembut tapi masih menahan amarah.

"maaf"lirih Dewi

Hanya kata maaf yang bisa keluar dari mulut mungil Dewi.

"siapa nama suami kamu wi"tanya Rangga dingin sambil melepaskan pelukkannya.

"belm saat kamu tau ga, cukup aku aja karna aku sudh berjanji akan merahasiakan sosok itu ga, "ucap Dewi sendu, seketika wajah Kevin terlintas dibenaknya ketika Kevin yang selalu berbuat kasar kepadanya hingga hinaan Kevin yang selalu mengema ditelinga nya, semua terekam jelas dimna Kevin yang selalu mengantai seorang wanita j*l*Ng dan mur*han.

"tapi..."ucap

"semua aku serahkan smaa kamu ga, tentang kelanjutan hubungan ini aku serahkan sama kamu, kalau kamu ingin kita putus aku siap ga"ucap Dewi memotong ucapannya Rangga

"aku juga ngk mau kamu tersiksa hanya demi aku, aku sekrang sudh menjadi istri orang ga, dan aku siap jika kamu meninggalkan aku, meskipun sangat berat bagi aku nanti"ucap Dewi tanpa memberi Rangga kesempatan untuk berbicara sambil berdiri dari sofa.

"aku sangat mencintaimu Rangga, tapi mulai saat ini aku akan mulai mengubur cinta ini, kejar cinta kamu Rangga, aku buka perempuan yang baik buat kamu, aku sudh menghianati hubungan ini"ucap Dewi meninggalkan Rangga.

"please jangan kamu mengubur cintamu wi, kamu cinta sama aku, bahkan aku lebih cinta smaa kamu wi"ucap Rangga memeluk Dewi dari belakang.

"tapi aku sudh menghianati hubungan ini ga dengan menikah dengan laki-laki lain,"ucap Dewi menahan air matanya.

"ngk perduli wi, aku akui awalnya aku kecewa ketika mendengar kamu sudh menikah, tapi rasa kecewaku itu dikalahkan dengan rasa cintaku yang sangat besar sama kamu"ucap Rangga masih posisi memeluk Dewi dari belakang, lalu ia mencium kepala Dewi.

"kamu ngk bisa seperti ini ga, kamu berhak mendapat perempuan yang baik, setia dan sempurna diluar sana, tolong jangan buat aku semakin bersalah dengan kamu menerima penghianatan ini begitu sja, sudh cukup selama ini aku bersalah dengan menutupi fakta ini"ucap Dewi kembali menangis histeris.

"kalau wanita yang kamu maksud itu adalah kamu, aku bisa apa wi, hati aku memilih kamu"ucap Rangga sambil membalikkan tubuh Dewi.

"aku akan menunggu kmu sampai satu tahun pernikahan kamu selesai, habis itu aku akan membawamu jauh dari suami dan kita akan memulai hidup bersama"ucap Rangga menghapus sisa air mata Dewi di pipinya.

"tapi ga"

"ngk ada tapi-tapian sayang, aku akan menunggu kamu, pokoknya kamu jalani hidupmu sebagai mana mesti, dan kita jalani hubungan ini seperti duluh wi, aku cinta sama kamu"ucap Rangga membawa Dewi kedalam dekapannya.

Sedangkan Dewi hanya bisa menangis dalam diam, sebegitu besarnya cinta Rangga sama dia, bahkan Rangga menerima Dewi meskipun sudh menikah.

"sekrang kamu pulang, istirahat yang cukup sayang, jangan pernh mikir macam-macam iyh, kalau ada apa-apa segera hubungi aku, aku ngk mau ada lagi yang ditutupi diantara kita, maaf sudh membentak mu tadi"ucap Rangga lembut, lalu ia menuntun Dewi berjaln ke arah lobby rumah sakit.

"maaf aku tidak bisa mengantarmu, soalnya aku mau mendamping dokter lain hari ini untuk melaksanakan operasi."ucap Rangga lembut sedangkan Dewi hanya mengangguk.

"kamu naik taksi iyh, aku sudh pesan...tuh taksi sudh datang"ucap Rangga.

"kabari kalau sudah sampai dirumah"ucap Rangga mencium kening Dewi dengan lembut lalu membukakan pintu mobil buat Dewi.

Setelah Dewi dirasa sudh berangkat Rangga langsung masuk keruangan untuk melakukan persiapan operasi terakhirnya untuk hari ini.

Lain hal dengan Rangga yang dengan mudah menerima kenyataan keadaan sedangkan Dewi, ia belm bisa menerima pernikahan ini, dan sampai kapan pun, dan ia semakin membenci Kevin, karna ulah pria itulah yang membuat hubungan dengan Rangga menjadi bermasalah, karna ulah kevin-lah yang membuat Dewi semakin merasa bersalah.

######

Seperti jadwal yang telah dibacakan Daffa tadi pagi, hari ini Kevin sudh berada di bandara internasional yang ada dikota ini, ia menunggu Icha diruang tunggu, sejenak ia berselancar di dunia Instagram nya, tanpa segaja ia melihat dibagian instori muncul atas nama "dewi_sga"nama Instragram Dewi, ia baru sadar ternyata selama ini ia sudh berteman dengan Dewi di Instragram.

Dan dengan rasa penasarannya Kevin pun membuka status yang di pasang oleh Dewi di layar pertama terdapat layar gelap dengan sebuah tulisan yang mengatakan :

"Kekecewaan adalah semacam kebangkrutan. Kebangkrutan dari sebuah jiwa yang bertaruh terlalu banyak pada keyakinan dan harapan."

Dan di layar kedua terdapat foto Rangga dan Dewi yang sama-sama tertawa bahagia disebuah taman dengan caption "jika bertemu denganmu adalah awal kebahagian bagiku, maka aku mohon jangan biarkan kebahagian itu datang hanya sesaat, disaat seperti itu aku hanya butuh dukungan dari kamu l love you Rangga". Ketika membaca caption isi dari status Dewi Kevin langsung melemparkan ponselnya ke sembarangan arah, dia sangat marah ketika Dewi mengatakan i love you kepada seseorang yang notabennya kepada kekasihnya sendiri dan walaupun itu hanya sebatas tulisan semata.

Lalu ia teringat dengan ucapan Dewi ketika di lorong perpustakaan yang mengatakan kalau ia akan mengunjungi Rangga kerumah sakit, seketika bayangan Rangga dan Dewi ketika bermesraan terlintas begitu saja di pikiran nya. dapat ia pastikan klau saat ini mereka sedang bermesraan dirumah sakit bahkan bercinta mungkin, itulah isi otak Kevin saat ini.

Jika badanya disini, maka tak dapat dipungkiri jika hati dan pikirannya ada diantar Dewi dan Rangga yang sedang bermesraan dan hal itu membuatnya melamun terlalu dalam sampai tidak menyadari sosok Icha perempuan yang dicintai sudh berdiri dihadapannya.

"sayang"

"sayang"

"sayanggggg"teriak Icha membuyarkan lamunan Kevin.

"ahhh iyah,. hey sejak kapan disini..?"ucap Kevin terkejut.

"sejak kemarin lusa"ucap Icha kesal

"kamu mikirin apa sih, dari tadi aku panggilin ngk nyahut-nyahut"ucap icha.

"ngk papa sayang, cuma sedikit pekerjaanku yang terbengkalai"ucap Kevin membawa Icha dalam pelukkan.

"iyh sudh yuk kita pulang, pasti kamu kelelahan kan"ucap Kevin menatap wajah Icha yang memang sedang lesu, sedangkan Icha hanya mengangguk bahagia mendapat perlakuan lembut dari Kevin.

Lalu mereka meninggalkan ruang tunggu, di lobby ternyata Daffa sudh menunggu sedari tadi, ketika ia melihat Kevin dan Icha berjalan keluar bandara Daffa langsung keluar dari mobil.

"selamat datang kembali ditanah air nona Icha"ucap Daffa membungkuk badan kepada Icha lalu membukakan mobil buat mereka.

"terimaksih kasih Daffa"ucap Icha memandang remeh Daffa, sedangkan daffa hanya tersenyum ia sudh terbiasa dengan sikap judesnya Icha.

"dimana posisi Dewi sekrang daf"tanya Kevin ketika dirasa Icha sudh masuk ke dalam mobil.

"nona Dewi sedang perjalan kerumah tuan Herman tuan, sepertinya dia akan menginap disna malam ini"ucap Daffa setengah berbisik.

"baguslah, jadi aku tidak pusing menjelaskan kepada Icha siapa Dewi dan begitu juga sebaliknya."ucap Kevin lalu masuk kedalam mobil.

"untuk apa anda menjelaskan kepada Dewi tuan, toh nona Dewi tidak ambil pusing dengan kehidupan anda, dan dia juga tidak akan cemburu"batin Daffa mengeleng membayakan nasip pernikahan tuannya.

"mudah-mudahan nona Dewi tidak jatuh cinta duluan sama tuan, biarlah tuan yang jatuh cinta duluan"batin Daffa

"sayang besok aku ikut kekampus iyh"ucap Icha bermanja-manja dengan Kevin.

"gapain..?, kamu istirahat aja duluh dirumah"ucap Kevin lembut.

"aku kangen suasana kampus disini yank, aku juga mau ketemu sama Siska, katanya sekarang dia sibuk di organisasi"ucap Icha.

"sepertinya begitu"jawab Kevin cuek

Kevin benar-benar tidak tertarik dengan topik pembicaraan Icha, pikirannya sekarang hanya Dewi dan Dewi saja.

Seperti yang dikatakan Daffa saat ini Dewi memutuskan untuk pulang kerumah orang tuanya, ia perlu menata hati untuk menerima hinaan dan perlakuan kasar Kevin untuk satu tahun kedepan.

"kak Dewi, kok baru datang sekarang"ucap Dinda yang baru saja pulang sekolah.

"biasa aku lagi sibuk soalnya"ucap Dewi tersenyum

"suami kakak dimana, kok ngk ikut kesini"

"mas Kevin lavu dinas diluar kota, jadi aku disuruh kesini supaya ngk kesepian dirumah sendiri"ucap Dewi berbohong.

"oo iyh sduh yuk kak masuk"ucap Dinda sedangkan Dewi hanya mengangguk sambil mengikuti Dinda.

"gapain kesini..?"tanya Herman ketika melihat Dewi melewati ruang tamu begitu saja.

"apa salahnya kalau sya berkunjung kerumah orang tuaku sendiri"ucap Dewi dingin.

"apakah suami tidak membiayai kamu, sampai-sampai kamu harus datang kesini"ucap Herman meledek dewi.

"bahkan suamiku bisa membeli rumah ini dan diri anda"ucap Dewi meninggalkan mereka.

"lihat saja, cepat atau lambat Kevin akan membuang mu, dan jika Kevin membuang mu jangan pernah berharap kau diterima dirumah ini"teriak Herman yang membuat langkah Dewi terhenti.

Lalu dewi berjalan ke arah dimna Herman dan juga istriyan.

"dan aku akan menunggu saat itu tiba, aku akan menunggu saat Kevin membuang ku, dan tenang saja aku tidak akan menginjakkan kaki dirumah ini"ucap Dewi menatap Herman tajam.

"jangan sombong kamu Dewi, kalau pun Kevin membuang mu dia tidak akan memberikanmu apapun"ucap Herman.

"aku tidak butuh uang bulanan dari Kevin, aku masih punya tangan dan otak untuk bekerja,bukan ongka-ongka kaki menikmati harta orang lain"ucap Dewi menyindir ibu tirinya.

"maksud kamu apa Dewi, jaga ucapan kamu, dia mama kamu"teriak Herman tak terima dengan sindiran Dewi.

"dia mama aku, asal ayah tau, mama yang aku kenal sudh lama meninggal, dan semua itu karna anda"teriak Dewi.

"dan saya sedang berusaha keras untuk terlepas dari pernikahan konyol ini, dan saya tidak perlu menunggu Kevin membuang saya, karna cepat atau lambat saya akan pergi dari Kevin"

"dan tolong minta kepada menantu kesayangan ayah untuk melepaskan aku tanpa menunggu satu tahun, karna aku sudh capek bahkan aku sudh mauk"teriak Dewi lalu berlari kearah kamarnya.