Arqian Yulandres, seorang CEO muda di perusahaan Yulandres Grup. Ia sosok yang dikenal berwibawa dikalangan pembisnis lainnya.
Viona Adira, gadis berparas cantik yang juga anak dari seorang pengusaha dikota itu bernama Rico Adira, pemilik perusahaan Adira Corp.
Qian diharuskan pulang ke tanah air karna akan diangkat menjadi CEO pengganti sang ayah. Tak disangka kepulangannya ke tanah air bukan hanya karna ia akan diangkat menjadi CEO, namun ternyata orang tuanya telah menyiapkan perjodohan untuknya dengan seorang gadis manis yang memiliki sikap bar bar diatas rata rata.
"Kamu nggak tergoda sama aku mas? Cantik gini masak dianggurin. rugi loh, nanti kalau aku diambil orang gimana?" ucap Vio menggoda sang suami.
"Cih lebay, tiap hari juga kamu 'minta"
Bagaimana kisah selanjutnya? apakah Qian menerima perjodohan itu? nantikan kisahnya di "Cinta Tuan Muda Arogan"
Dilarang plagiat,, Dilarang Hate Komen
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANIVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gimana? Enak nggak?
"Aku panggilin pelayan dulu"
Qian pun memanggil pelayan agar membawakan makanan ke kamarnya.
Beberapa saat kemudian pelayan datang dengan membawa makanan.
Qian pun segera mengambil makanan itu dan segera memakannya bersama sang istri.
Malam hari,
Qian, Vio, mami Ara, papi Rifqi dan juga Nana telah berkumpul dimeja makan untuk makan malam.
"Tadi kenapa nggak makan siang bareng?" Tanya papi Rifqi tertuju pada Qian.
"Ketiduran pi" jawab Qian santai.
"Yakin cuma ketiduran?" Tanya mami Ara sambil menatap leher sang menantu yang sudah berubah warna menjadi merah merah.
"Emang ngapain lagi kalo nggak tidur?" Qian membalikan keadaan.
"Ya siapa tau nidurin" celetuk papi Rifqi.
"Emang siapa pi yang nggak bisa tidur? Kok pakek ditidurin segala?" Tanya Nana polos.
"Huss anak kecil nggak boleh nyimak" celetuk Qian mengingatkan sang adik.
"Nana kan cuma nanya, lagi pula kupingku kan masih bekerja nomal, jadi masih bisa denger" kesal Nana.
"Udah udah kok malah pada berantem sih" papi Rifqi menengahi.
"Apapun itu mami pengen cepet cepet dapet cucu" ucap mami Ara.
Dari tadi Vio diam saja menyimak obrolan keluarga itu.
"Vio kok diem aja dari tadi?" Tanya mami Ara.
"Nggak papa Mi, oh ya Vio mau izin besok mulai masuk kerja bareng mas Qian"
"Loh langsung kerja? Nggak ada rencana honeymoon?" Tanya papi Rifqi.
"Belum ada sih pi" jawab Vio.
"Iya pi, lagi pula kan jadwal kantor lagi padet" sambung Qian.
"Ya kalau nurutin kerjaan nggak bakal ada habisnya, kalo bisa kan seneng seneng dulu"
"Iya pi, nanti Qian cari waktu yang tepat"
Papi Rifqi mengangguki ucapan sang putra.
Pagi hari,
Nampak Qian sudah siap dengan setelan baju kerjanya, begitupun dengan Vio.
"Kamu bareng aku aja" ucap Qian yang bernada perintah.
Vio mengangguk menyetujui, toh semua orang juga sudah tau bahwa dia adalah istri dari Arqian Yulandres.
"Kalian berdua bener mau kerja hari ini?" Mami Ara memastikan.
"Iya ma"
Mami Ara mengangguk mengerti, anak dan menantunya adalah orang yang keras kepala.
Akan menghabiskan waktu panjang jika harus berdebat terlebih dahulu.
Qian dan Vio pun memasuki mobil yag disupiri oleh asisten Andy.
"Mulai hari ini kamu menjadi sekertarisku"
"Hah? Yang bener aja, aku masih karyawan baru lho mas"
"Ya nggak papa lah, kan kamu istriku"
Degg
Jantung Vio terpompa cepat kala suaminya mengatakan 'istriku' rasanya begitu teduh dihati.
"Nggak mau, aku mau jadi karyawan biasa dulu. Kasih aku waktu dua minggu buat seneng seneng jadi karyawan biasa aja dulu" pinta Vio.
"Kamu nggak malu?"
"Ngapain malu mas? Aku kan kerja bukan nyuri" kesal Vio.
"Ya udah deh terserah kamu" Qian mengalah.
Beberapa saat kemudian, mobil Qian sudah sampai di kantor.
Para karyawan menatap intens pada pasangan pengantin baru itu.
Vio langsung berjalan menuju lift karyawan sedangkan Qian langsung masuk ke lift khusus CEO.
"Vio" suara Kia menggelegar diseluruh ruangan memanggil sang sahabat yang akan masuk lift.
"Ups maaf" ucapnya saat para karyawan lain menatapnya sinis.
Kia segera masuk ke lift bersama dengan Vio.
"Gimana malam pertamanya? Enak gak?" Tanya Kia to the point membuat wajah Vio memunculkan semburat merah nya.
"Malah senyum senyum, ditanyai jugaa" kesal Kia.