Tapak Buddha

Setelah mencari informasi yang cukup mengenai lokasi neraka abadi, thian long dan yuen er bergegas pergi kesana.

Lokasi neraka abadi terdapat disebuah lembah gunung yang lokasinya sangat terpencil dan angker karena itu sangat jarang dilewati orang asing dan pedagang kecuali penghuni neraka abadi sendiri.

Konon sebelum memasuki gerbang neraka abadi harus melewati hutan kematian dahulu.

Hutan kematian dihuni banyak binatang buas dan beracun, serta banyak tumbuhan beracun, pepohonan yang sangat rapat sehingga dalam keadaan siang sekalipun suasananya sangat redup karena memang minim cahaya.

Setelah berminggu minggu melakukan perjalanan yang panjang kini thian long dan yuen er telah tiba dipinggiran hutan kematian.

"Kak long hutan ini sangat seram kabarnya didalam hutan gelap walau saat siang hari sekalipun, juga banyak binatang dan tumbuhan beracun dan sepertinya banyak jebakan juga didalam"

Thian long hanya terdiam mendengarkan cerita yuen er, dengan posisi berdiri dia bermeditasi berusaha mendeteksi keberadaan musuh musuhnya dalam jangkauan beberapa kilometer kedepan.

Dalam pantauannya memang benar seperri apa yang diceritakan yuen er kalau banyak sekali musuh tersembunyi disana dan bisa jadi itu pasukan mayat hidup lagi dan jebakan lainnya.

"Baiklah yuen er...mari kita masuk kehutan" ucap thian long perlahan

"Tunggu dulu kak...!" yuen er segera mengambil botol kecil dari sakunya. Setelah dibuka ternyata isinya beberapa butir pil obat, lalu yuen er memberikan sebutir pil kepada thian long lalu yuen er juga memasukan sebutir pil kedalam mulutnya.

"Makanlah pil itu untuk berjaga jaga kak",

"Obat apa ini dik? "

" Itu adalah pil embun bunga yang berkhasiat melancarkan peredaran darah dan menawar semua jenis racun kak".

Tanpa ragu thian long segera memasukan pil itu kedalam mulutnya dan langsung menelannya.

Setelah mengkomsumsi pil embun bunga, mereka segera berlari memasuki kawasan hutan kematian.

Mereka terus berjalan dan memasuki kawasan hutan, udara sekitar hutan terasa pengap dan berbau amis.

Didepan mereka ada sebuah tugu kecil yang terbuat dari batu dan dihiasi rangkaian tulang belulang, ditugu itu bertulis :

**Hutan Kematian

Masuklah kedalam dan tinggalkan jasad kalian disana untuk makanan kami**

Thian long dan yuen er saling berpandangan setelah membaca tulisan itu, lalu mereka terus berjalan memasuki hutan lebih jauh lagi.

Makin kedalam suasananya semakin redup dan semakin sunyi, cahaya matahari tidak bisa menembus kerapatan pohon yang ada dihutan ini. Di hutan ini juga tidak terdengar suara binatang liar seperti hutan pada umumnya.

Tiba tiba terdengar banyak suara desisan, thian long dan yuen er segera bersiaga, dan benar saja tidak lama kemudian berdatangan ratusan ular berukuran besar.

Ratusan ular terus mendekat dan berusaha menyerang thian long dan yuen er dengan menyemburkan bisanya dn sebagian melompat seperti terbang berusaha mematuk mereka

Thian long dan yuen er segera menghalau dan membunuhi ular ular itu. Yuen er mengeluarkan pedangnya untuk membabat ratusan ular dan thian long mengerahkan tenaga inti api untuk membakar ular ular itu.

Dalam waktu singkat ratusan ular itu mati dengan tubuh terpotong potong dan sebagian hangus terbakar ditangan mereka berdua,

Udara sekitar dipenuhi oleh bau ayir darah dan bau gosong setelah membabat habis gerobolan ular mereka terus berjalan masuk kedalam hutan.

Setelah berjlan agak lama, tiba tiba Thian long menghentikan langkahnya, instingmya mengatakan ada sesuatu bahaya yang akan datang, yuen er yang berada dibelakangnya menjadi lebih waspada.

Benar saja, tidak lama kemudian terdengar suara gaduh dan jeritan dari pasukan mayat hidup yang meraung raung.

"Lagi lagi pasukan mayat hidup" gunam yuen er

****** bersambung *******