NovelToon NovelToon
ISTRI Rasa PELAKOR

ISTRI Rasa PELAKOR

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Butterfly

JENNAIRA & KAFINDRA NARAIN DEWANDARU

Gadis bernama Jennaira harus merasakan kecewa terbesar dalam hidupnya karena membiarkan orang asing merampas sesuatu yang amat sangat berharga baginya.

Ia sempat merutuki kebodohannya karena membiarkan kejadian itu terjadi berulang kali dalam waktu semalam . Tak ada penolakan yang benar-benar ia lakukan.

Dalam keadaan mab*k membuatnya hilang setengah kewarasannya saat itu, hingga ia sadar saat hinaan dan tuduhan tak berdasar dilayangkan padanya .

Wanita ****** dari mana kamu berasal?

Berapa kamu dibayar untuk menghancurkan hidup saya?

Bahkan disaat ia menjadi korban di sini, laki-laki itu sibuk memikirkan kekasihnya. Dunia seolah hanya berisi wanita itu . Tidak memikirkan Jenna yang saat ini tengah terpuruk dengan kenyataan yang ada.


Ikuti kisah Jenna yuk ! Baca dan beri komentar mu tentang karya author 😁🤗 ini hanya untuk orang dewasa ya, anak kecil bukan bacaan seperti ini yang dibaca 😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Butterfly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 15

Jenna buru-buru menyingkir dari atas tubuh bosnya, kepalanya langsung tertunduk dihadapan wanita tua itu .

" Kamu menggoda anak saya? " suaranya menggelegar begitu mengajukan tanya pada gadis di hadapannya, " Sudah berapa kali saya bilang jauhi dia . Kamu lebih pantas menjadi pelayanannya dari pada berdiri di sampingnya menjadi nyonya Narain Dewandaru, " telunjuk yang sedikit keriput itu menunjuk bahkan dengan gerakan kasar ke dadanya.

" Saya hanya membantu putra Nyonya yang sedang sekarat, " Jenna berusaha mengambil napas untuk melanjutkan ucapannya, semua serba dadakan hingga otaknya tak menerima dengan baik " Soal kejadian tadi itu tidak disengaja Nyonya, " lanjutnya.

" Wanita ular sepertimu memang pantas mempunyai bibit wanita penggoda. menggoda pria-pria kaya untuk kamu ambil hartanya, " decakan kecil diakhir kalimat membuat Jenna seperti diinjak harga dirinya. Tangannya seketika mengepal erat, menyimpan dendam yang teramat besar pada wanita dihadapannya.

" Maaf jika sekiranya kehadiran saya mengganggu pemandangan mata Nyonya, saya mohon undur diri. Kedepannya saya juga tidak akan pernah muncul dihadapan Nyonya lagi. " sekuat tenaga, Jenna berusaha menahan air mata yang akan meluncur dimatanya.

Sebentar lagi Jenna, kamu harus menahannya agar tak terlihat lemah didepan wanita tua itu.

Jenna bergegas pergi dari ruangan itu, bahkan Desi yang berada dibelakang tubuh Nyonya Mehra, ia abaikan kehadirannya.

Mehra menatap sekertaris putranya itu, " Kenapa kamu membiarkan wanita rendahan itu masuk keruangan putra saya? "

" Maaf Nyonya, tadinya Jenna hanya membelikan makan siang pesanan Pak Kafindra. Tapi tiba-tiba beliau muntah-muntah hingga lemas seperti sekarang, " jelas Desi. ia juga ikut menunduk melihat tatapan intimidasi itu.

" Makan apa dia? " Mehra melangkah keluar, tadi ia sempat melihat bungkusan makanan aneh dimeja putranya. apa mungkin karena makanan itu? .

" Sampah macam apa ini Desi? " Mehra berteriak kesal. ia menunjuk sepiring makanan berwarna coklat pucat yang tidak ia tau namanya.

" Bukan sampah itu Nyonya, tapi ketoprak. Makanan favorit Pak Kafindra, " jawab Desi ,

Agak ngeri-ngeri sedap berhadapan dengan macan betina satu ini , batin Desi.

" Lain kali kamu harus lebih waspada dengan kondisi bos kamu saat dikantor. Jangan sembarangan nyuruh orang asing buat ngurus makanan anak saya! " setelah puas marah-marah, wanita tua itu kembali masuk kedalam kamar putranya.

Sedangkan Desi diberi titah untuk menghubungi dokter keluarga Dewandaru supaya datang memeriksa Kafindra.

" Masa gara-gara ketoprak sih? Biasanya mau makan ketoprak tiga kali sehari juga gak masalah, " gumam Desi, sempat heran juga apa penyebab Pak bosnya itu muntah-muntah.

Mehra duduk disofa yang ada di pojok ruangan kamar putranya, sembari menunggu dokter datang. Ia menelepon seseorang untuk membereskan hama yang mengganggu keluarga nya.

" Bereskan hama itu secepat mungkin, saya tidak mau melihatnya lagi. "

" Haus " pria itu merintih disela kesadarannya masih belum pulih.

Mehra langsung berdiri, menyambar segelas air putih diatas meja nakas. Mendekatkan pinggiran gelas itu pada bibir anaknya agar mudah saat minum.

" Kamu kenapa Kaf ? " Mehra menatap tak bersahabat putranya. Kejadian tadi ia berfikir jika Kafindra pasti ikut andil didalamnya, sudah mulai tergoda mungkin.

🐣🐣🐣

Jenna bergegas pergi meninggalkan perusahaan. ia tak perlu mengurus surat pengunduran diri karena pemilik perusahaan sendiri yang mengusirnya .

Biarlah selama beberapa hari kedepan ia mungkin akan menganggur, uang gajian dari bulan sebelumnya masih tersisa kalau hanya untuk makan.

" Wanita murahan konon, " Jenna berdecak kesal mengingat harga dirinya benar-benar diinjak oleh wanita tua itu, Jenna malas mengingat namanya.

Saat ia akan membuka pintu kontrakan, dari arah samping seorang gadis muda yang baru dikenalnya semenjak tinggal di sini .

" Mbak Jen " panggilnya.

" Kenapa Ay ? " ia menoleh setelah membuka lebar pintu kontrakannya.

" Punya stok pembal*t nggak mbak? kalau ada saya mau pinjam satu aja. mau jalan ke toko biru perut aku sakit banget, " ucap Ayu, ia berjalan mendekat berdiri disisi pintu masuk.

" Bentar ya, " Jenna masuk kedalam mencari benda yang dicari oleh Ayu.

Saat membuka lemari dimana ia biasanya menyimpan stok pembalut . " Loh kok gak ada? Emang aku belum dapet ya bulan ini? " gumam Jenna. ini sudah awal bulan, sedangkan siklus datang bulannya itu ditanggal tua.

Jenna mengedikkan bahunya keatas, tak perlu pusing karena memang biasanya akan sedikit lambat saat akan berganti tanggal datang bulan. Entah itu lebih lambat atau lebih cepat dari biasanya.

Ia kembali berjalan keluar, menemui Ayu yang masih menunggunya. " Ada mbak? " Ayu bertanya karena Jenna berjalan keluar dengan tangan kosong.

" Habis Ay , lupa belum stok lagi, " ucap Jenna pada gadis muda di hadapannya.

Terlihat wajah kecewa dan frustasi begitu mendengar barang yang ia butuhkan tak ada. Salahnya sendiri juga lupa stok barang penting itu.

" Ya udah mbak, terpaksa beli ke toko biru kalau gitu. Permisi ya mbak maaf jadi ngerepotin, " Ayu berjalan kembali ke kontrakannya yang berjarak dua kamar dengan Jenna.

Jenna menutup pintu kontrakannya karena ingin bersih-bersih tubuh. Tiga puluh menit kemudian Jenna sedang menyantap makan siangnya yang tertunda beberapa jam yang lalu.

Tengah asik menonton drama, dilayar ponselnya muncul pemanggil dengan kontak ID ' Mbak Desi ' .

" Kamu udah pulang Jen? "

Jenna mengangguk samar, masih dengan menikmati makanannya ia menjawab suara diseberang telepon. " Udah mbak, tadi saya langsung pulang kok. "

Terdengar helaan napas panjang di ujung telepon, " Maaf ya Jen, tadi saya gak bisa belain kamu. kaget saya Jen, ngeliat kamu main tindih-tindihan sama pak Bos makanya saya ngefrez mendadak. "

" Gak papa mbak. " sahut Jenna. Ia juga paham kenapa mereka bisa terkejut tadi, sedangkan dirinya saja juga ikut terkejut saat tubuhnya ikut tertarik.

" Gimana keadaan Tuan Kafindra, mbak ? " jauh dilubuk hati Jenna, wanita itu juga khawatir dengan keadaan pria itu tadi. Tubuh yang biasanya sehat kenapa bisa tiba-tiba seperti orang keracunan, lemas tak berdaya.

" Udah mendingan sih, lagi dikasih infus vitamin. "

Jenna mengangguk kecil , Syukurlah .

" Jen menurutmu pak Bos itu sakit apa ya ? Kok tadi kata Dokternya kondisi tubuh Pak Bos bagus semua. "

Jenna menekuk alisnya bingung, tidak mungkin dengan gejala dan kondisi tubuh seperti itu tidak ada penyakitnya? .

" Pasti ada lah mbak, belum ketauan aja itu penyakitnya. "

" Iya kali, " Desi berusaha acuh, tok jika dokter sudah berkata tidak ada penyakit berarti itu sudah aman. Tinggal menunggu masa pemulihan.

" Kamu masih mau kerja disini kan Jen? " Jenna terdiam, masih memilih bekerja disana berarti dirinya ingin melemparkan diri kekubangan lumpur yang dipenuhi oleh ular.

" Nggak mbak. "

🐣🐣🐣

Kondisi Kafindra semakin membaik setelah menghabiskan dua botol impus. Duduk bersandar di kepalanya ranjang, disampingnya Nyonya Mehra tengah menatap sengit kearahnya.

" Kamu harus jauhi wanita itu! " kilatan amarah pada wajah yang tak lagi muda itu, semakin menumbuhkan banyak pertanyaan dikepalanya.

Kenapa Mama Mehra sangat membenci Jenna? Apa mungkin Jenna anak dari selingkuhan Papa? .

🦋🦋🦋🦋

Halo Guys.... Nona usahakan ya tiap hari update walaupun cuma satu bab. maaf kalau tulisannya banyak typo, itu karena ngantuk + capek dipaksakan untuk menulis 🤣🤣 .

Kalau nganggur Nona bakalan up banyak 😇 Jadi jangan lupa dukungannya Like, comen dan selamat membaca.

1
Inonk_ordinary
g romantis,serem
Grasela Malo
Mkanya jgn bodoh
Yami CB
Terus terang ini adalah salah satu cerita terbaik yang pernah gue baca! 🌟
Nurul Khotimah: makasih kak 😍
total 1 replies
Cleopatra
Mantap nih!
vee
Kebanjiran emosi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!