Setelah bertahun-tahun hidup sendiri membesarkan putrinya, Raisa Andriana seorang janda beranak satu, akhirnya menemukan kembali arti cinta pada Kevin Wibisono duda beranak dua yang terlihat bijaksana dan penuh kasih. Pernikahan mereka seharusnya menjadi awal kebahagiaan baru tapi ternyata justru membuka pintu menuju badai yang tak pernah Raisa sangka
Kedua anak sambung Raisa, menolak kehadirannya mentah-mentah, mereka melihatnya sebagai perebut kasih sayang ayah nya dan ancaman bagi ibu kandung mereka, di sisi lain, Amanda Putri kandung Raisa, juga tidak setuju ibunya menikah lagi, karena Amanda yakin bahwa Kevin hanya akan melukai hati ibunya saja
Ketegangan rumah tangga makin memuncak ketika desi mantan istri Kevin yang manipulatif, selalu muncul, menciptakan intrik, fitnah, dan permainan halus yang perlahan menghancurkan kepercayaan.
Di tengah konflik batin, kebencian anak-anak, dan godaan masa lalu, Raisa harus memilih: bertahan demi cinta yang diyakininya, atau melepas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_Fisya08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Sementara itu…
Di tempat berbeda…
Kevin melajukan mobil dengan kecepatan yang tak ia sadari, suara napasnya kacau, kepalan tangannya menggenggam erat setir mobil...
"Raisa… kamu di mana…?"* Gumam nya lalu ia menepuk kemudi, frustrasi...
Ketidaktahuannya selama ini mengenai apa yang dilakukan Desi pada anak-anak, apa yang dialami Raisa, kebohongan-kebohongan Desi, semuanya kini menghantamnya dalam satu pukulan besar yang membuat dadanya sesak...
Ia merasa gagal sebagai suami dan lebih parah… ia membiarkan Raisa pergi dengan hati penuh luka...
Kevin terus menyusuri jalan mencari Raisa, hatinya kacau, takut, dan marah pada dirinya sendiri..
Sedangkan Raisa, tak menyadari ia sedang diikuti oleh seseorang...
Dan Amanda yang tanpa sengaja mendengar percakapan ibunya di toko bersama Audi semalam, hanya bisa menggenggam ponselnya erat...
. Amanda dari tadi pagi mencari Raisa
Ia mencari ibunya ke toko roti ternyata kosong, ke rumah baru nya pun kosong.
Dan ketika ia melihat titik GPS Raisa, ia berada di suatu tempat, ia langsung tancap gas tanpa pikir panjang...
Tapi sebelum ia sempat sampai, ia melihat sosok yang amat ia kenal…
"Mama?" Ia menyipitkan mata.
Raisa turun dari ojek, tergesa dan gelisah.
Amanda langsung meminggirkan motor dan mengikuti...
"Mama!” panggil Amanda.
Raisa hampir melonjak kaget.
“Amanda! Aduh, kamu ngapain di sini nak?” Raisa panik...
Amanda tersenyum kecil, berusaha terlihat santai.
“Manda kebetulan lewat sini, mau ke rumah teman.” ucap nya berbohong
Raisa mengangguk, tapi matanya menatap putrinya dengan penuh keraguan...
"Lalu mama? Mama ngapain di sini? Om Kevin mana?” tanya Amanda
"Maksud kamu ayah Kevin ya, ayah lagi ada urusan keluarga, sayang.”
Jawaban itu meluncur begitu saja dari bibir Raisa, sebuah kebohongan kecil..
“Kenapa mama nggak ikut? Kok mama sendirian?” Amanda curiga.
“Mama mau menenangkan diri" mata Raisa merendah, mencoba menyembunyikan hatinya yang baru saja hancur..
"Mama nggak ke rumah nenek? Nenek dari kemarin melamun terus, Manda takut nenek mikir yang nggak-nggak tentang mama.” ucap Amanda lagi
Ucapan itu membuat Raisa terdiam, ada rasa bersalah yang menohok dada..
“Sayang… nanti mama ikut kamu ya untuk kerumah nenek!" Jawab Raisa,
"Ya mah" ucap Amanda singkat..
"Mah, Manda mau tinggal bersama mama nanti nya apa boleh? tapi Manda belum tahu kapan nya" ucap Amanda sambil tertunduk
" Sayang… nanti kamu boleh tinggal sama mama, mama sudah siapin kamar buat kamu.” ucap Raisa sangat senang
“Benaran?” mata Amanda berbinar, Raisa mengangguk..
Namun sebelum mereka sempat melanjutkan percakapan, sebuah teriakan memecah udara.
“Tolong!!! Jambret!!!”
Raisa dan Amanda menoleh bersamaan.
Seorang wanita berlari, panik.
Seorang pria berlari kencang membawa tasnya, satu lagi mengikutinya dari belakang.
Raisa mengedipkan mata pada Amanda.
Amanda mengangguk cepat, mereka paham, tanpa perlu bicara.
Perampok pertama berlari melewati Amanda.
Amanda menjulurkan kaki...
*BRUK!*
Perampok itu tersungkur keras, berguling di tanah.
Perampok kedua mencoba kabur lewat sisi sebelah, Raisa menendang balik kakinya dengan cepat, membuat pria itu hampir terjengkang.
Aksi keduanya cepat, kompak, dan tanpa ragu.
Amanda merebut tas dan Raisa menahan perampok kedua agar tidak balik menyerang.
Kedua penjahat akhirnya kabur ketakutan..
Wanita itu berlari sambil terengah-engah, rupanya ia adalah Kasandra Raharja istri Bryan Louis Raharja,
“Terima kasih! Ya ampun, kalian hebat sekali!” Kasandra memegang dada, mencoba menenangkan napas.
Raisa menyerahkan tas itu..
“Ini tas nya kak.”
Kasandra mengambilnya, hampir menangis lega, karena di dalam tas nya ada banyak barang-barang berharga..
"Oh ya nama ku Kasandra" Kasandra mengulur kan tangan nya kepada Raisa dan Amanda
"Aku Raisa dan ini anak ku Amanda" jawab Raisa
"Kalian… ibu dan anak? Kompak sekali ya kalian bisa bela diri juga lagi?” Kasandra sangat kagum dengan Raisa dan Amanda
“Hanya sedikit,” jawab Raisa sambil tersenyum malu.
“Oh kamu jangan merendah.Itu tadi keren banget!” kasandra tertawa, kagum.
Kasandra memaksa Raisa dan Amanda untuk makan bersama sebagai ucapan terima kasih, namun Raisa dan Amanda menolak halus..
Akhirnya Kasandra memberikan kartu namanya.
“Kalau kalian butuh sesuatu, telepon aku ya. Jangan sungkan.”
Mereka berpisah dengan senyum ramah..
Raisa ikut bersama Amanda untuk pergi ke rumah ibu anggun sang mama...
Selama di perjalanan Raisa hanya diam dan gelisah, pikiran nya tertuju pada Kevin dan dia akan memberitahu Kevin keberadaannya setelah ia sampai di rumah mama nya...!!
Raisa telah sampai di rumah sang ibu dan saat membuka pintu, angin rumah yang sejuk tidak menghapus kegelisahan...
Raisa merasa pikirannya berkecamuk, namun ia berusaha tetap terlihat normal di depan putrinya...!!
"Assalamualaikum" sapa mereka secara bersamaan..
Bu Anggun yang sedang menunggu cucu nya langsung menjawab salam
"Waalaikum salam" jawab Bu anggun
mata Bu Anggun terlihat berbinar melihat kedatangan Raisa...
Raisa langsung memeluk sang ibu
***
Sementara itu, di sebuah hotel murah, Desi membuka mata, pandangan berkunang-kunang, kepala berat dan tubuh terasa sakit di beberapa bagian...
Ia melihat sekeliling… tempat asing.
Kamarnya berantakan dan yang membuatnya membeku, ia tidak memakai sehelai pakaian pun...
“ASTAGA!!!”
Ia panik, menarik selimut, memeluk dirinya dan napasnya tersengal, pakaian dalamnya terserak di lantai
“Tidak… tidak… SIAPA YANG LAKUKAN INI!?" ia berteriak sambil menendang bantal, melempar gelas yang ada di meja
Ia mencoba mengingat kejadian semalam, tapi yang ia ingat hanya alkohol, musik keras, dan wajah kabur seseorang..
“Kenapa… kenapa hidupku selalu begini ya tuhan?” ia berteriak histeris.
"Dulu aku tinggalkan Kevin demi hidup enak… tapi aku malah dua kali nikah dan dua
kali di selingkuhi…" suara Desi pecah.
“Dan sekarang aku dilecehkan!!” Desi memukuli kasur, kesal, hancur, marah, dan jijik pada dirinya sendiri.
"Semua ini karena kamu Raisaaaaa" pekik Desi dan mengepal kan kedua tangan nya sangat kuat sekali, dendam nya kepada Raisa semakin berkobar...
Desi tidak tahu ada hal lain yang lebih mengerikan dalam kehidupan nya nanti, pria itu…menyimpan video dan foto-foto dirinya semalam bahkan dia tidak tahu identitas pria tersebut..
***
Kevin mulai gelisah, mencari Raisa, semua tempat yang ia datangi tidak menunjukkan tanda-tanda kehadiran Raisa...
Di toko roti -- tidak ada
Di rumah juga -- tidak ada
Ia memegang kepala, frustrasi
Sebelum ia pergi lagi untuk mencari Raisa, tiba-tiba ada pesan masuk di ponselnya
("Maaf mas.. aku izin malam ini untuk menginap di rumah ibu") tulis Raisa
Tanpa pikir lama Kevin langsung membalas nya..
("Baik sayang... Besok mas jemput ya dan kamu jangan marah sama mas ya, mas cinta kamu sayang") balas Kevin
Akan tetapi pesan nya tidak di balas oleh Raisa hanya di baca saja..
Kevin pun menarik nafas panjang, ia tahu kesalahannya, lalu Kevin membaringkan tubuhnya di atas sofa, akan tetapi pikiran nya melayang kemana-mana..!!