Aku seseorang yang mendaki menuju puncak kekuatan. Setiap tempat yang aku lalui selalu akan terjadi teriakan dan darah.
Tangan yang berlumuran darah ini sudah tidak terhitung nyawa yang dicabut olehnya.
Penghiatan, Kemulian, Keangkuhan, Kelembutan, Kasih Sayang. Semua hal itu ada didalam diriku.
Akulah sang kapten yang menjadi kebanggaan negara, tidak ada keraguan dalam setiap misi yang aku ambil. Tidak ada pengampunana untuk setiap musuhku.
Ahh... Wanita yang aku temui waktu itu. Kamu benar-benar cantik, namun jalan yang kamu ambil salah dimataku. Hanya ada satu kata dariku untukmu yaitu mati...
※※※※※
Novel ini merupakan seri terbaru dari pendahulunya dan menceritakan tentang perjalanan selanjutnya dari seorang Veteran.
Dalam Season 2 ini Mc akan berpetualang didunia Kultivator yang terkenal dengan hukum rimba dimana yang kuat akan menjadi penguasa.
Jangan Lupa Buat Like Dan Bagikan Keteman Kalian Jika Menyukai Novel Ini.
Terimakasih~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aji Nugroho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhir Dari Putra Mahkota
Velskud merasa heran dengan Liu Hongli yang bersembunyi dibelakang tubuhnya dan memiliki raut wajah ketakutan serta terlihat pucat.
Ia juga merasa keheranan dengan perkataan dari Liu Hongli sebelumnya yang mengatakan jika ada hal tidak beres disana.
"Hei, kenapa kamu bersembunyi dibelakangku dan apa maksud dari perkataanmu tadi?" Tanya Velskud yang melihat jika Liu Hongli mencengkram pakaian miliknya dengan kuat.
Liu Hongli tidak menjawab pertanyaan dari Velskud dan hanya menunjuk kearah Liu Mei serta Xia Que yang menatap mereka dengan tajam.
Melihat isyarat yang diberikan oleh Liu Hongli, Velskud lalu melihat kearah yang ditunjuk dan melihat hal sama seperti Liu Hongli.
"Ada apa dengan tatapan kalian berdua itu? Apa ada yang salah?" Tanya Velskud sambil melihat kearah kedua wanita bercadar yang memiliki aura membunuh disekitar tubuh mereka.
Ekspresi yang diperlihatkan oleh Liu Mei dan Xia Que sebelumnya langsung berubah seketika menjadi malu. Keduanya menundukan wajah kebawah dan menggelengkan kepala mereka.
Velskud menyipitkan matanya melihat perubahan yang terjadi diantar kedua wanita tersebut. Velskud kemudian menghela nafasnya dan menyusul Yun San serta Long Jingyi yang terlihat sudah berjalan terlebih dahulu.
Kini ditempat tersebut hanya menyisakan tiga orang saja yaitu, Liu Mei, Xia Que, dan Liu Hongli. Aura membunuh seketika muncul kembali walaupun samar-samar.
Liu Hongli yang berniat menyusul Velskud seketika pundaknya ditahan oleh Liu Mei dan Xia Que saat melewati
kedua wanita cantik tersebut.
Bulu kuduk Liu Hongli seketika berdiri dan wajahnya kembali memucat bahkan keringat dingin mulai membasahi punggungnya.
"Glek..." Liu Hongli menelan saliva miliknya dan berbalik dengan gerakan kaku untuk melihat kearah Liu Mei serta Xia Que.
Begitu berbalik, Liu Hongli bisa melihat dua pasang mata menatapnya dengan tajam. Bahkan dua bilah pedang kini menempel dilehernya.
"Hongli... Apa kamu tahu akibat dari perbuatan yang kau lakukan tadi?" Tanya Liu Mei yang tersenyum mengerikan dibalik cadarnya.
Liu Hongli kembali menelan salivanya dan samar-samar ia bisa melihat senyuman mengerikan dari bibinya tersebut dari balik cadar yang tipis.
Ujung sebilah pedang yang sangat tajam dan terdapat sedikit bercak darah, tiba-tiba muncul tepat didepan mata Liu Hongli dan bisa kapan saja menusuknya.
"Bocah kecil... Akibat perbuatanmu aku dipanggil bibi olehnya walaupun aku masih muda..." Ucap Xia Que yang juga memasang senyuman mengerikan miliknya.
Kaki Liu Hongli seketika bergetar hebat dan ia merasakan jika lututnya mendadak menjadi lemas. Keringat dingin mulai mengalir dari keningnya saat melihat ujung sebuah pedang berada tepat didepan matanya.
"A-Aku bisa jelaskan bibi, lagi pula saudara Velskud juga melakukanya dan kenapa kenapa hanya aku sendiri yang disalahkan?" Kata Liu Hongli yang berusaha tidak bergerak satu inchipun agar kepalanya tidak terpenggal.
Tatapan tajam langsung Liu Hongli terima dari kedua wanita bercadar yang merasa perkataan dari Liu Hongli salah besar dan membuat mereka semakin kesal.
Melihat udara disekitarnya mendadak menjadi dingin, Liu Hongli langsung mengetahui sumbernya.
"Tidakkk!" Teriak Liu Hongli begitu ia menerima hadiah atas perbuatanya yang menyinggung kedua wanita cantik dihadapanya.
※※※※※
Disisi lain Velskud, Yun San, dan Long Jingyi yang mendengar teriakan dari Liu Hongli berhenti sejenak lalu menoleh kebelakang.
Ketiganya bisa merasakan tanah mulai begetar dan bunyi dentuman mulai mereka dengar dari lokasi sebelumnya.
Yun San menyadari hal yang sedang terjadi saat ini memilih untuk tidak ikut campur dan mengajak Velskud serta Long Jingyi melanjutkan perjalanan.
Velskud dan Long Jingyi hanya mengiyakan perkataan dari Yun San untuk melanjutkan perlajanan serta mengabaikan apa yang sedang terjadi dibelakang.
"Berapa lama kita akan sampai guru?" Tanya Long Jingyi yang wajahnya terlihat pucat karena kelelahan sebab belum sarapan pagi ini dan sudah berjalan sangat jauh dari kota sebelumnya.
"Besok saat sore hari kita baru sampai, memangnya ada apa gadis kecil?" Balas Yun San seraya melirik kebelakang untuk melihat salah satu muridnya tersebut.
Saat Long Jingyi ingin mengeluh karena sudah kelelahan dan juga lapar, tiba-tiba pandanganya menjadi kabur dan seketika ia pingsan.
Sebelum tubuh Long Jingyi ambruk, Velskud merangkul perutnya yang langsing hingga membuat tubuh Long Jingyi tidak jadi ambruk ketanah.
Velskud lalu menggendong Long Jingyi yang sudah pingsan dan mengabaiakan sensasi yang ia rasakan dipunggungnya untuk kemanusiaan.
Kruyukkk!!!
Suara perut dari Long Jingyi yang terdengar begitu nyaring dengan jelas Velskud dan Yun San dengar. Keduanya terlihat tertawa pelan dan juga menggelengkan kepala.
"Hah... Ada-ada saja gadis kecil ini. Velskud, kita istirahat terlebih dahulu didepan sambil menunggu mereka..." Kata Yun San yang hanya dibalas anggukan oleh Velskud.
Keduanya kemudian melanjutkan perjalanan sebelum beristirahat untuk menunggu Liu Hongli, Liu Mei, dan Xia Que yang tertinggal jauh dibelakang.
Lokasi yang mereka gunakan untuk beristirahat berada didekat sebuah danau dan butuh waktu cukup lama untuk sampai disana dengan berjalan kaki.
Sebelum Yun San memberi tugas kepada Velskud, terlihat Velskud meletakan Long Jingyi bersandar dibawah pohon dan berjalan untuk mencari hewan buruan.
Namun sebelum Velskud berjalan cukup jauh Yun San menghentikanya. Terlihat Yun San tersenyum tipis dan melihat kearah salah satu muridnya tersebut dengan tatapan misterius.
"Apa kamu ingin latih tanding denganku Velskud? Aku tahu kamu menyembunyikan kemampuanmu yang sebenarnya bukan?" Tanya Yun San seraya tersenyum tipis.
Velskud berbalik dan menatap Yun San dengan tatapan datar mengingat gurunya tersebut sudah tahu kultivasi miliknya yang ia sembunyikan.
"Baiklah namun yang kalah akan menyiapkan makanan malam ini..." Velskud tersenyum kearah Yun San yang membuat wajahnya sedikit memerah.
Yun San terbatuk untuk mengendalikan pikiranya dan mengangguk. Sebelum latiha tanding dilakukan, ia memberi pelindung terlebih dahulu disekitar Long Jingyi yang masih pingsan.
Keduanya lalu berjalan menjauh dari Long Jingyi dan menjaga jarak satu sama lain sebelum memulai latih tanding diantara mereka.
Yun San mengeluarkan sebuah pedang dari cincin spatial miliknya dan menawarkan kepada Velskud untuk menggunakan pedang tersebut.
"Kamu bisa menggunakan pedang ini dan aku akan menggunakan tangan kosong saja..." Kata Yun San yang tidak ingin membuli muridnya dengan ranah kultivasi yang sangat jauh darinya.
Velskud tersenyum tipis dan mengambil sebuah ranting lalu berkata, "Kamu bisa menggunakan pedang itu guru, aku akan menggunakan ranting ini sebagai senjata.
Sudut bibir Yun San berkedut melihat provokasi yang dilakukan oleh Velskud.
Ia mengeratkan pegangan pada pedangnya dan menyimpan kembali pedang tersebut.
"Begini saja, kamu bisa menggunakan ranting tersebut dan guru akan menggunakan tangan kosong..." Ucap Yun San yang ingin balik memprovikasi Velskud karena sedikit kesal.
kok mc nya betah ya
emg alur cerita nya begini muter2 cuma saling hajar sama rekan sendiri🤔
mengis jiwa ku
Bagi kawan" yg tau silahkan komen ........??