Cinta kita berbeda seperti dua garis yang tidak pernah bertemu,namun tetap saling melengkapi. kita memiliki latar belakang, keyakinan, dan impian yang berbeda. Tapi cinta kita kuat dan tak tergoyahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
"Lo tenang saja , kita pasti temanin lo iyakan " Kata rindu kepada sahabat nya.
"Iya... kita akan temenin lo ke SMA international School " Balas adel.
"Atau kita pergi saja sekarang, kan kebetulan jam kosong juga " Ucap vivian dengan enteng.
"Bagaimana lan? " Tanya Arin.
"Gue, terserah kalian" jawab Wulan
"Ya sudah ayo, kita naik mobil gue saja. Kebetulan hari ini gue bawa mobil " Ucap rindu.
"Ayo... " Ucap mereka sambil melangkah keluar menuju ke arah parkiran.
Di perjalanan menuju ke sma international School, mereka bercanda atau memutar musik yang keras sambil mengikuti irama dari musik tersebut.
"Kita serius, mau ke sma international school? " Tanya adel yang belum percaya akan kenekatan mereka.
. "Emang kenapa, kita kan hanya pergi antar Wulan " Ucap rindu.
"Tapi kalian akan temenin gue ke dalam kan" Lanjut Wulan.
"Iya beres itu ma" Lanjut rindu lagi.
Tiba di depan sma international school, mereka tidak perlu keliling sma yang luas itu. Karena kristian yang mereka cari ada di parkiran bersama teman-teman nya.
"Lan, itukan yang lo maksud " Tunjuk Rindu ke arah kristian.
"Iya... " Lanjut Wulan.
"Ayo, gue temenin lo " Ucap rindu lagi,
"Gue juga ikut, " Lanjut yang lain
Ketika mereka berlima keluar dari dalam, mobil kristian kaget pasalnya itu bukan dari sma mereka, melainkan dari sma musuh mereka.
Dengan melangkah penuh pasti mereka berlima melangkah menuju tempat kristian berkumpul bersama sahabatnya.
"Eh siapa tu...? " Ucap Reihan.
ketika Kristian melihat dengan teliti ternyata di antara mereka ada seseorang yang sudah merubah mutnya sedari pagi.
"Ini jaket lo, yang lo pinjamkan ke gue kemarin" Ucap wulan sambil menyerahkan paper bag yang berisi jaket kristian. " Thanks... "Lanjut Wulan lagi.
" kedip bos... "Ucap dimas dengan tertawa.
" Ya sudah kami pergi dulu "Ucap Wulan yang langsung pergi.
Belum jauh mereka pergi, datang ayu dan gengnya seolah-olah sengaja menabrak Wulan.
" Ups sori... "Ucap ayu kala melihat Wulan terjatuh.
Kristian yang melihat sang pujaan hati terjatuh langsung berlari ke arah Wulan, dan mendorong ayu sedikit menjauh dari Wulan.
" Lo, apa-apa ansi "Teriak rindu kepada ayu.
" Lo, nggak apa-apa? "Tanya Kristian ke arah Wulan
" Gue nggak apa-apa kok"Balas Wulan yang langsung memaksakan untuk berdiri.
"Ayo, gue bantu lo " Ucap Kristian yang akan membantu Wulan menuju mobil tapi langsung di cegah oleh adel.
"Nggak usah nanti pacar lo salah paham lagi" Ucap adel yang langsung memapa Wulan menuju mobil. Dan rindu langsung tancap gas meninggalkan sekolah Kristian.
Melihat kepergian Wulan dengan menahan rasa sakit di kakinya, Kristian langsung berbalik dan melihat ke arah ayu dengan tatapan tajam.
"Lo, udah keterlaluan saat ini " Ucap Kristian.
"Gue nggak sengaja " Ucap ayu seraya membelah diri.
"Nggak sengaja lo bilang" Ucap Kristian sambil mencengkram tangan ayu dengan erat. " Lo lihat kakinya bengkak dan lo bilang nggak sengaja. "Teriak Kristian pas di depan muka ayu.
"Udah bos , kasian dia perempuan" Ucap reihan.
Kristian yang menahan emosi langsung meninggalkan parkiran dan mengendarai motor sport nya.
" Lo udah keterlaluan saat ini ayu "kata reihan yang langsung menyusul Kristian.
Kristian membawa motor dengan ugal-ugalan, sembari berfikir bagaimana caranya agar Wulan tidak marah padanya dan meminta maaf ke pada Wulan. Dengan memarkirkan motornya di mansion keluarga Adrian Wijaya, Kristian langsung menghubungi reihan bahwa sore ini reihan harus mendapatkan nomor Wulan.