khirani alesya putri seorang siswi sma ahir mengalami kekacauan dalam sekolah nya setelah rotasi kelas yang dilakukan sekolah setiap tahun,ia berjumpa dg bayu endrian laksmana . teman sekelas nya yg menjadi pengganggu ketenangan belajar khiran.
khiran yg tomboi pintar dalam pelajaran bahkan menguasai semua olah raga,jadi kacau setelah bertemu dg bayu.iya hampir putus asa karena mengecewakan orang tuanya.
khiran berhasil menyingkirkan bayu dalam hidup nya dan bertemu kembali dg bayu setelah 7 tahun berpisah..bagaimana kah kelanjutanya..kita nikmati keseruan dan kerendeman mereka bareng2 yuuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34 i am crazy
Hari ini kiran kembali di antar kevin,dirinya sudah sampai di lobi perusahaan dan melambai saat mobil kevin pergi.
Ada dodo dan bayu yg sama sama melintas akan memasuki lif perusahaan.
"pacar lu punya banyak waktu luang ya ran,.? dia tiap hari bisa antar jemput kamu..!" dodo berkata sambil menyindir kiran.
Kiran menjawab tapi mata nya sambil melirik bayu.
"dia bukan pengangguran kok,dia pemilik toko peralatan olah raga dia juga atlet basket nasional hanya sedang free saja saat ini.
jadi dia bebas datang dan pergi sesuka hati.." kiran tak mau kevin di anggap sebagai pengangguran.
"ooh..ok,jadi dia kaya ya ran..?" dodo mencoba menggoda kiran.
"itu..!" kiran gugup sendiri,entah kenapa dia merasa canggung karena dari tadi bayu hanya memandang dirinya tampa bersuara sedikit pun.
Rasanya dia seperti takut di telan oleh atasan nya itu,kenapa ada hawa kemarahan di mata laki2 itu walau wajah nya tampa ekspresi.
Plak..bayu menepuk pundak dodo yg terus terusan memojokan kevin .
"ayo...!" bayu berkata dengan dingin dan nyelonong pergi melewati punggung wanita itu.
Entah kenapa ada getaran yg terasa amat nyeri ketika bayu melintasi nya tampa menoleh dan berlalu begitu saja.
Dodo melambai pada kiran ,dan kiran hanya tersenyum dan menekan dada nya setelah mereka terlihat memasuki lif khusus CEO itu.
Ia membalikan badan nya menghadap pintu lif yg tertutup sedikit demi sedikit dan saling melempar pandang dengan bayu (othor tiru adegan dram2 ya kawan...😂,nih kalo di drama ada back song romantis nya saat pintu lif menutup sempurna hahaha) ,dia semakin meremas kuat dada nya dan terus menatap pintu lif itu.
"ada apa dengan ku...?" kiran segera beranjak dan menaiki lif bersama orang lain yg tergesa memasuki nya.
"lihatlah anda tuan bayu..kesayangan anda bagitu membela pacar nya,dan anda bahkan masih sangat menjaga perasaan nya..!" dodo menyindir bayu yg segera meminta pergi dari hadapan kiran.
bayu mengerti bahwa kiran tidak nyaman dengan ejekan ejekan dodo.
"cinta itu butuh pengorbanan kawan..!" puk puk ..bayu menepuk pundak dodo pelan dan keluar setelah pintu lif terbuka lebar.
"idiiih.. !" dodo mencibir bayu,mereka melangkah menuju ruangan denga tulisan ruangan CEO .
Di ruangan bayu yg sekarang lebih luas dari pada dulu saat dirinya masih menjadi direktur.
Meja sekertaris pun menyatu dengan ruangan nya walau jauh di ujung sana dengan kursi kerja nya.
Tok tok tok..pintu ruangan bayu di ketuk,dodo mempersilahkan masuk ada kiran yg mengangguk dan tersenyum padanya.
"pak dodo,ada berkas2 yg harus di tanda tangani oleh pak bayu." kiran meletak kan di atas meja dodo.
"kenapa tidak anda sendiri yg mengantarkanya ibu kiran..?" dodo menggerak gerak kan kedua alis nya menggoda kiran.
"itu..itu...!" entah kenapa belakangan ini kiran teramat gugup bila harus berhadapan dengan pria itu,padahal bayu tidak pernah berbicara padanya sepatah kata pun.
"bukan kah sama saja ibu kiran, lagi pula anda bisa langsung mengajukan pendapat kan bila mempunyai keluhan..?" dodo masih memainkan alis nya.
"kamu..!" kira melengos dan berjalan menghentakan kaki nya,melangkah menuju meja bayu yg berjarak lumayan jauh dari meja dodo.
Bayu melirik dan tersenyum dalam hati,si dodo emang pengertian.
Dia pura2 sibuk dengan pekerjaan nya dan masih fokus pada layar laptop nya .
"jadi..ehem...! pak bayu ada berkas yg harus anda tanda tangani ..." kiran sudah berdiri di depan meja kerja bayu,dia meletakan berkas itu di ujung meja lebar itu.
Bayu menghentikan gerakan tangan nya,ia menolehkan matanya ke arah kiran dengan tajam dan gaya estetik.
Dasar bayu..melirik saja pake gaya hahaha...
"bisa tolong bawa lebih dekat pada saya ibu kiran..? Itu terlalu jauh. Tangan saya tidak bisa menjangkau nya.." dada kiran bergetar mendengar suara bayu,ia gemetaran saat mendengar pria itu berbicara secara pribadi padanya.
Biasanya hanya dodo yg berbicara mewakili nya bahkan dalam rapat penting sekali pun seperti tempo lalu.
entah kenapa dirinya tiba2 tersipu,wajah nya tiba2 merona saat melangkah menuju atasan nya itu.
Kiran melangkah dengan sangat pelan.
"apa berkas itu sangat berat ibu kiran..?! Kenapa anda berjalan sangat lambat." bayu berbicara pelan dan datar.
Tapi entah mengapa dada kiran semakin bergemuruh,wanita itu tersentak dan buru buru berjalan menuju atasan nya itu.
Apakah akan ada drama tersandung kaki kiran dan berakhir di pelukan bayu...iiih..othor kebanyakan nonton drakor nih😂😂.
Kiran sangat cepat meletakan berkas itu dan akan kembali kedepan meja bayu.
gedebug..benar saja ,wanita itu tersungkur menabrak pojok meja bayu dan terjerembab dengan posisi badan menghantam lantai.
Dodo bangun dan menatap dari kejauhan,ia menepuk jidat nya sendiri.
Dari tadi dodo sedang asyik menyaksika drama romantis di depan nya itu.
"echa...!apa kamu tidak apa2 ..?!" bayu berlari dan membangun kan tubuh kiran yg berada di lantai.
Kiran gemetaran menahan malu juga gugup yg dari tadi ia rasakan.
Aah..ada ada saja kelakuan nya,bakal malu sampai tahun depan ini mah.
Bayu membantu kiran berdiri,wanita itu sedikit menghindar dan merapikan dirinya kemudian berdehem.
"terima kasih pak,saya tidak apa apa.." dia menyeimbangkan dirinya kemudian berbalik pergi menuju pintu keluar dengan menutupi pelipis nya karena dodo tertawa kecil.
Wanita itu berbalik ke meja kerja bayu karena teringat berkas yg ia bawa tadi dan bayu terlihat sudah duduk kembali di kursi kerja nya.
"itu pak..? maaf..apa berkas tadi sudah selesai di tanda tangani..?" bayu menunjuk berkas itu dan kiran segera menyambar nya dan pergi dengan berlari kecil .
"hati hati kiran,nanti kamu jatuh lagi hahaha..!" dodo berteriak saat kiran lewat di dapan nya dan membuka pintu.
Kiran hanya mencibir dan berdecih kemudia segera membuka pintu dan berlari meninggalkan ruangan itu.
"hahaha ..hahah.....!" dodo terpingkal pingkal sepeninggalan kiran dari ruangan itu.
Tertawa keras memegangi perut nya sendiri.
"ayang lu kocak bay....hahaha...!" dodo masih terpingkal dan memegangi perut nya sampai bayu melemparkan sebuah bolpoin padanya.
"jaga sopan santun anda. ini masih di kantor,widodo saputra..!" bayu menatap tajam dodo.
Dodo menghentikan tawanya,dia menatap bayu dan tiba tiba mereka terbahak bersama.
Kiran duduk di kubikel nya sambil memegangi pipi nya yg masih terasa panas,jantung nya masih jedag jedug menahan malu juga menahan rasa gugup .
"kenapa teh,apa teteh sakit..?" anjani yg kursi nya berdempetan dengan kiran,segera memegang kening kiran.
"wajah teteh sangat merah dan terasa cukup hangat..!" rere dan mimi ikut bangun dan melongok dari balik kubikel nya.
"aah..enggak,aku cuma merasa kepanasan saja,iya pasti karena itu. Aku akan ke toilet dulu.." kiran bergegas pergi dari sana dan akan membasuh wajah nya guna menurunkan rasa panas dan rona di wajah nya .
"apa teh kiran habis di marahi lagi ya sama si bos..?" anjani menatap kiran yg berlalu dari sana,rere dan mimi mengedik kan bahu nya dan mereka kembali melanjutkan kesibukan nya masing.
"kenapa dengan mu kiran...?!" wanita itu membasuh wajah nya dan masih terus memegangi pipinya yg masih merona .
rasa hangat di wajah nya bahkan belum menurun walau sudah di siram air,ia menatap pantulan dirinya di cermin.
"i am crazy..!! ingat kiran..kamu punya kevin...!" wanita itu mengangguk menyakinkan dirinya terutama perasaan nya.
Dia merapikan penampilan nya dan keluar dari toilet melakukan terapi pernafasan menarik dan menghembuskan dengan pelan tersenyum kecil dan melangkah pergi dari tempat itu.