Menikah Muda

"Kenapa kita bersembunyi?" Tanya Moana dengan bingung saat sepupunya itu justru menariknya kebelakang pilar, bukannya menghampiri Rain yang saat ini bersama dengan seorang wanita cantik.

Jika dilihat dari penampilannya, usia wanita itu dapat dipastikan lebih tua dari mereka. Tapi yang menjadi permasalahannya, wanita itu siapa? Dan ada hubungan apa wanita itu dengan Rain? Karena ke-duanya terlihat sangat dekat.

"Sudah kau jangan banyak bertanya," ucap Flo tanpa mengalihkan tatapan matanya pada Rain dan wanita itu. Entah mengapa ia merasa emosi melihat Rain pergi jalan-jalan bersama seorang wanita cantik. Pantas saja selama tiga hari ini pria itu tidak menghubungi sama sekali, ternyata sedang sibuk dengan wanita yang baru. "Ayo cepat!" ia menarik Moana saat melihat Rain pergi bersama wanita itu masuk kedalam salah satu restoran yang ada di pusat perbelanjaan tersebut. Tanpa mempedulikan sepupunya yang tampak kesusahan mengimbangi langkahnya karena mengenakan heels tinggi.

"Flo kau itu benar-benar keterlaluan." Moana yang kesal menghempaskan tangan sepupunya dengan kasar. Baru saja ia hendak mengumpat karena sudah membuatnya dua kali keseleo, mulutnya sudah lebih dulu dibekap oleh tangan Flora.

"Jangan berisik!" Ujar Flo.

Moana yang semakin kesal menggigit tangan Flo, meskipun dengan rasa takut jika sepupunya yang Arrogant itu balas menggigitnya.

"Kau lihat tidak?" Moana menarik kepala Flora untuk melihat lebih jelas dimana keberadaan Rain dan keberadaan mereka. "Aku berteriak keras pun Rain tidak akan mendengar." Jangankan mendengar, bahkan mereka tidak bisa melihat dimana Rain dan wanita tersebut duduk. Karena restaurant yang dimasuki sepupunya itu tertutup tidak bisa diliat dari luar. "Lagi pula kenapa kau harus bersembunyi? Kau itu istrinya Rain, seharusnya kau datangi mereka."

"Iya juga, kenapa aku bersembunyi?" tanya Flo pada dirinya sendiri sembari mengusap tangannya yang digigit oleh Moana.

"Yah.., dia baru sadar," Moana menepuk lengan Flora dengan gemas. "Kau itu seharusnya datangi mereka, dan tanya siapa wanita itu!" Hasutnya dengan bersemangat, karena sudah tidak sabar melihat pertengkaran pasangan muda itu. Moana yakin, Flora pasti akan membuat kekacauan dan ia akan dengan senang hati membuat kekacauan itu semakin panas.

"Begitu ya? Eh tapi tunggu dulu, apa kau tidak mengenal wanita itu?"

Moana menggelengkan kepalanya.

"Ish, kau itu sepupunya masa tidak tahu." Gerutu Flo.

"Aku memang sepupunya, tapi bukan berarti aku tahu semua tentang Rain."

"Iya juga. Aku yang bersahabat sejak kecil saja baru tahu sepupumu itu ternyata seorang playboy cap kecoa. Tidak cukup dengan memiliki seorang istri, dan kekasih sekarang jalan dengan wanita lain. Sepupumu itu brengsek, dia bahkan mengabaikan aku selama tiga hari ini demi wanita lain." Ucapnya dengan penuh emosi.

"Ck, kenapa kau jadi marah padaku. Seharusnya kau marah pada Rain." Gerutu Moana dengan sudah tidak sabaran melihat pertengkaran hebat diantara Rain, Flo, dan pastinya wanita cantik yang tidak dikenalnya.

Flo yang sudah tersulut emosi pun tanpa banyak kata keluar dari tempat persembunyiannya, untuk memaki Rain karena dengan tega mengabaikannya hanya demi wanita lain.

"Flo tunggu!"

"Apa lagi sih Moa, kau tidak lihat aku sedang marah?" Ucap Flo tanpa menghentikan langkahnya.

"Dan apa kau tidak lihat kemana kau pergi? Restaurant nya ada disebelah kanan Flora Arbeto."

Flo menghentikan langkahnya, menatap kearah yang ditunjuk oleh Moana lalu kembali berjalan tanpa mempedulikan Moana yang tengah menahan tawa karena lagi-lagi ia salah jalan jika sedang emosi.

Setelah masuk kedalam restaurant, Flora mencari keberadaan Rain. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat pria itu seperti tengah mencium wanita cantik yang dilihatnya tadi.

"Rain Moses!" Teriak Flora.