Rinjani Analita (Riri) mahasiswa fakultas keguruan yang merangkap sebagai guru honorer di sebuah sekolah SMP negeri bertemu dengan Abel anak muridnya yang punya seorang ayah berstatus duda anak satu. Abel yang rindu sosok seorang ibu yang meninggalkannya selama 4 tahun berharap sang guru menjadi ibunya. Abel selalu berusaha menjodohkan guru kesayangannya itu dengan Ervan papa nya, sedangkan Ervan punya kekasih dan mereka menjalin hubungan selama 2 tahun.
Apakah Abel berhasil membujuk Riri bersama Ervan atau kah Ervan menolak keinginan abel?
SEASON 2
kisah rumit antara Abelia, Davin dan juga Nolan. Kisah cinta segitiga dua bersaudara yang mencinta satu wanita yang sama.
Davin seorang dirut yang dikenal dengan kebiasaannya sering berganti pasangan. Sedangkan Nolan mahasiswa dingin yang punya jiwa sosial yang tinggi terhadap sesama.
siapa yang akan mendapatkan cinta Abel?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Einaz Ajjah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28 Ancaman
Setelah mendengar adzan sholat magrib kelas di akhiri. Seperti biasa Riri mengikuti sholat berjamaah di masjid kampus bersama Rika. Telepon Riri berbunyi dari nomor hp yang tidak ada dikontaknya, Riri mengangkat mengingat siapa tahu ada hal yang penting.
"Ya halo, assalamu'alaikum."
(Riri bisa ketemu)
"Siapa ya?" Jawab Riri.
(Tiara, sebentar saja 10 menit nggak akan lebih)
Mendengar namanya saja Riri langsung deg dijantungnya. Tapi Riri meyakinkan dirinya bukan orang yang lemah atau menghindari masalah.
"Bisa, dimana? Ada perlu apa ya Bu." Balas Riri sedikit takut sebenarnya.
(Sekarang, saya tunggu di coffe shop depan kampus kamu) telepon ditutup tanpa menjawab pertanyaan Riri.
"Siapa." Rika penasaran melihat muka Riri yang berubah jadi aneh.
"Bu Tiara." Rika yang mendengar omongan Riri kaget menutup mulut nya.
"Mau aku temenin. mau apa dia." Jawab Rika mulai kesal.
"Kamu tunggu aku aja, biar aku pergi sendiri. Kita liat mau apa dia." Balas Riri.
Rika mengalah dan memilih menunggu di taman depan fakultas nya. Riri melangkah kan kaki ke coffe shop sembrang kampusnya. Tubuh nya masih deg deg kan tapi dia harus menghadapi orang yang bertemu dengannya, Tiara. Riri menyiapkan mentalnya bertemu dengan Tiara karena dia tahu Tiara orang yang sangat emosional ketika berbicara. Beberapa langkah lagi Riri tiba didepan coffe shop, dia sudah Melihat sosok yang akan ditemuinya.
Huh. Hela Riri menarik nafas panjang memengangi dadanya.
"Selamat malam Bu Tiara." Riri duduk didepan Tiara yang terlihat sangat anggun dengan rambut nya sebahu dan gaya berpakaian yang berkelas.
"Malam, pesanlah minum dulu." Kata Tiara yang terus memandangi Riri dari bawah ke atas seolah melihat benda aneh.
"Tidak perlu kita hanya sebentar kan, ada apa hak yang penting, kenapa ingin menemui saya." Balas Riri bersikap tenang.
"Riri, sejauh apa hubungan kamu dengan Ervan, akhir-akhir ini kalian sering bersama kan." Tiara mulai Pembicaraan.
"Apa maksud Bu Tiara, seperti yang anda tahu, saya hanya guru les Abel tidak lebih dari itu." balas Riri seolah tidak terima di tuduh.
"Oh begitu, Kenapa aku merasa lebih dari itu." Kata Tiara halus menyindir.
"Tuduhan Bu Tiara sama sekali tidak beralasan. Dan kenapa anda harus terusik dengan keberadaan saya. "
"Karena melihat tingkah kalian berdua membuat aku kesal." Tiara menekan katanya.
"Wah Bu Tiara ada apa ini? Apa perlu saya bawa kan kaca disini, lihat lah kita, kita dua orang yang sangat berbeda, Bu tiara seorang wanita berkelas dengan jabatan bagus diperusahaan impian semua orang dikota ini. Sedangkan saya. Hanya lah seorang guru honorer yang bahkan belum lulus kuliah, kenapa Bu Tiara harus merasa terancam dengan keberadaan saya." Ungkapan Riri yang mulai kesal dengan orang didepannya.
"Karena aku tidak suka, apa yang sudah menjadi milikku diganggu oleh orang lain." Balas Tiara ketus dengan nada pelan karena suasana dikafe cukup ramai.
"Kalau begitu jadilah miliknya seutuhnya!" Balas Riri lagi. Tiara langsung terdiam tersentak mundur bersandar dikursi.
"Kenapa Bu, kenapa ibu diam? ibu hanya ingin memiliki sesuatu tapi tidak mendapatkan seutuhnya, apa itu sebabnya ibu tiara menghindari pernikahan." Balas Riri yang juga sedikit kesal.
"Riri berani sekali kamu, berbicara seperti itu." Tiara mulai kesal.
"Kenapa saya tidak berani, saya hanya bicara apa adanya."
"Riri, saya hanya minta jangan Tampakan wajah kamu di depan Ervan lagi. Soal Abel, berhenti jadi guru les dia, saya akan ganti biayanya 5 kali lipat dari yang Ervan kasih."
"Tunggu, apa maksud Bu Tiara, siapa Bu Tiara berani melarang saya bertemu dengan seseorang. soal les, saya hanya akan di bayar dengan kerja keras saya bukan dengan suapan atau ancaman seseorang." Balas Riri sudah mulai marah dengan orang didepannya tapi tetap menenangkan dirinya.
"Jadi kamu menolak." Balas Tiara.
"Tentu saja Bu Tiara, maaf jika sudah tidak ada yang akan dibicarakan saya akan pergi." Riri mengambil tas yang diatas meja akan beranjak dari kursi.
"Jangan Tampakan wajahmu di depan Ervan atau ada seorang anak yang akan terpisah dari ayahnya." Kata Tiara yang mehalangi langkah Riri.
Deg. Riri langsung kembali duduk, dan mencoba mencari apa maksud perkataan Tiara.
"Apa maksudmu!" Riri mulai berkata kasar karena kesal.
"Kamu menyayangi anak itu kan, yang menganggap mu sebagai ibunya. dan Ervan kau tidak ingin dia kehilangan segalanya kan. Maka lakukan saja perkataanku." Jawab Tiara.
"Bu Tiara, itu bukan cinta tapi obsesi. Bu Tiara tidak seharusnya berbuat seperti itu, Bu tiara mencoba mengancam saya, bagaimana orang terhormat sepeti Bu Tiara bisa melakukan hal serendah ini," Jawab Riri sangat kesal.
"Terserah apa yang kamu bicarakan, ingat perkataan ku lakukan saja. Sudah 10 menit sebaiknya kita pergi." Kata Tiara melihat jam nya mengambil tas di meja dan bangkit dari duduknya berjalan meninggalkan Riri yang masih diam ditempatnya.
Beberapa menit Kemudian, Riri mulai dengan berat melangkahkan kakinya dia berpikir dengan perasaan yang tidak karuan.
Kenapa aku terlibat terlalu jauh dengan keluarga ini, bahkan Bu Tiara mengancam ku, tidak. bagaimana bisa ada orang seperti itu didunia ini.
Aku tidak mau Abel terpisah dari ayahnya, apa yang sudah dilakukan mas Ervan sehingga dia bisa berpisah dari Abel. Ini tidak boleh terjadi, tidak!.
Abel harus bersama ayahnya, Apa karena itu mas Ervan tidak bisa meninggalkan Bu Tiara, dia berada di bawah tekanan Bu Tiara karena Abel, apa yang sebenarnya terjadi dengan hidupku sekarang? untuk pertama kalinya aku mendapat ancaman orang lain. apa yang harus aku lakukan sekarang aku tidak punya pilihan lain selain pergi dari mereka? kenapa hidupku begitu kacau semenjak aku mengenal Mereka. kenapa rasanya begitu berat harus menjauh dari mereka, kita sudah sangat dekat, Abel bagaimana aku bisa jauh dari dia, aku sudah terlanjur menyayanginya. Mas Ervan, apakah ini akhir dari perasaan ku yang tak terbalaskan. mata Riri mulai berkaca-kaca.
"Riri kamu nggak apa-apa." kata Rika melihat Riri yang pucat dan tak terlihat senang langsung duduk disebelah Rika tanpa berkata satu kata pun.
Riri langsung bersandar di pundak Rika, dia menumpahkan air matanya yang mengenang tanpa berbicara. Rika sigap memeluk Riri, dan mengusap punggungnya.
"Ayo kita pulang akan aku ceritakan nanti." ajak Riri Bangkit dari pelukan Rika.
Rika mengangguk dan sedikit cemas dengan keadaan Riri. mereka memutuskan pulang menembus malam dan meninggalkan kampus.
next.....
TERIMA KASIH PEMBACA UNTUK LIKE KOMENT APALAGI VOTE NYA YANG MENJADI BUAT SEMANGAT AUTHOR.