NovelToon NovelToon
Benih Pahit Berbuah Manis

Benih Pahit Berbuah Manis

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak
Popularitas:31.3k
Nilai: 5
Nama Author: Volis

Shanaira Monard tumbuh dalam keluarga kaya raya, namun cintanya tak pernah benar-benar tumbuh di sana. Dicintai oleh neneknya, tapi dibenci oleh ayah kandungnya, ia menjalani hidup dalam sepi dan tekanan. Ditengah itu ada Ethan, kekasih masa kecil yang menjadi penyemangatnya yang membuatnya tetap tersenyum. Saat calon suaminya, Ethan Renault malah menikahi adik tirinya di hari pernikahan mereka, dunia Shanaira runtuh. Lebih menyakitkan lagi, ia harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya tengah mengandung anak dari malam satu-satunya yang tidak pernah ia rencanakan, bersama pria asing yang bahkan ia tak tahu siapa.

Pernikahannya dengan Ethan batal. Namanya tercoreng. Keluarganya murka. Tapi ketika Karenin, pria malam itu muncul dan menunjukkan tanggung jawab, Shanaira diberi pilihan untuk memulai kembali hidupnya. Bukan sebagai gadis yang dikasihani, tapi sebagai istri dari pria asing yang justru memberinya rasa aman.

Yuk ikuti kisah Shanaira memulai hidup baru ditengah luka lama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Volis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27. Perubahan Rencana

Di lantai tertinggi gedung pusat manajemen Hotel Renault, Ethan sedang memandangi laporan mingguan saat pintu ruangannya diketuk. Pak Darmin, Direktur Marketing, masuk sambil membawa tablet dan dokumen di tangan.

"Ada yang perlu saya sampaikan, Pak Ethan," ucapnya sambil sedikit membungkuk.

Ethan mengangguk tanpa melepaskan pandangannya dari layar. "Apa itu?"

"Ini tentang undian hadiah untuk tim marketing yang menangani event Valentine, seperti yang Bapak setujui minggu lalu. Hadiah utama jatuh pada Shanaira."

Ethan mengangkat alisnya, akhirnya mengalihkan perhatian sepenuhnya. "Shanaira?"

"Iya, dan sesuai format undiannya, dia boleh mengajak satu orang untuk menginap selama dua malam di cabang baru kita, Sagara Renault."

Ethan terdiam sejenak. "Siapa yang dia ajak?"

Pak Darmin terlihat ragu. "Menurut informasi yang saya lihat dari surat persetujuannya dia mengisi nama Karenin Alexandrovich."

Sejenak ruangan menjadi sunyi. Hanya suara pendingin ruangan yang terdengar. Rahang Ethan mengeras. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan gerakan lambat, mencoba menyembunyikan gejolak di dalam dadanya.

“Alexandrovich, ya?” gumamnya pelan, hampir seperti berbicara pada diri sendiri. “Jadi mereka akan menginap… berdua… di resort pinggir laut?”

Ethan teringat pria yang menjemput Shanaira beberapa hari lalu, pria yang sekarang berstatus sebagai suami Shanaira.

Pak Darmin menunduk, tak tahu harus menanggapi bagaimana. Dia sedikit tahu tentang hubungan rumit Ethan yang awalnya akan menikah dengan Shanaira justru menikah dengan Claira, adik tiri Shanaira.

Ethan bangkit dari kursinya, menatap jendela besar di hadapannya. Jemarinya mengetuk-ngetuk pelan pinggiran meja.

“Pak Darmin,” katanya akhirnya, suaranya tenang tapi penuh tekanan. “Ubah status liburan itu jadi kunjungan kerja. Katakan padanya bahwa karena performanya baik, saya ingin dia sekalian menilai operasional hotel Sagara Renault untuk keperluan promosi pusat.”

Pak Darmin sedikit terkejut. “Tapi, Pak... hadiah itu kan—”

“Tidak ada yang membatalkan hadiahnya,” potong Ethan cepat. “Dia tetap menginap, tetap boleh bawa satu orang. Hanya saja, saya butuh laporan observasi lengkap tentang pelayanan, fasilitas, suasana, dan potensi pasar cabang baru itu. Detail. Harus masuk minggu depan.”

Pak Darmin mengangguk patuh. “Baik, Pak Ethan.”

Begitu pria itu keluar dari ruangannya, Ethan masih berdiri di depan jendela. Matanya memandang jauh ke luar kota. Pikirannya bukan lagi soal laporan, bukan soal promosi, melainkan bayangan Shanaira dan pria itu... bersama, tersenyum, tertawa di tepi pantai.

“Aku tidak akan membiarkanmu terlalu nyaman bersamanya,” gumamnya pelan. “Bahkan jika kau sudah jadi milik orang lain.”

*****

Siang itu, suasana kantor marketing Hotel Renault cukup tenang. Shanaira sedang memeriksa laporan bulanan di mejanya ketika Dina mengetuk ringan bahunya.

“Shan, Pak Darmin manggil ke ruangannya,” ucap Dina pelan.

Shanaira mengangguk, merapikan dokumen-dokumennya sebelum berjalan menuju ruangan Pak Darmin. Sesampainya di depan pintu, ia mengetuk pelan dan membuka pintu setelah mendengar sahutan dari dalam.

“Silakan duduk, Shanaira,” sambut Pak Darmin sambil meletakkan berkas di tangannya. Wajah pria paruh baya itu tampak serius namun ramah seperti biasa.

“Ada yang bisa saya bantu, Pak?” tanya Shanaira.

Pak Darmin mengangguk. “Saya ingin membahas soal hadiah undian yang kamu dapat.”

Shanaira mengangguk perlahan. “Iya, Pak. Saya juga tidak menyangka mendapat hadiah utama.”

Pak Darmin tersenyum tipis. “Itu memang pantas kamu dapatkan. Tapi, pagi ini saya menerima arahan dari pusat. Karena kamu dan tim berhasil membuat acara Valentine begitu sukses, pihak manajemen ingin memanfaatkan momen ini untuk promosi hotel cabang baru, Sagara Renault.”

Alis Shanaira mengernyit pelan. “Maksudnya, Pak?”

“Pihak pusat meminta kamu untuk sekaligus menilai dan menyusun laporan pengalaman pelanggan selama menginap di sana. Laporan itu akan digunakan sebagai materi promosi eksternal dan evaluasi internal.”

Shanaira terdiam sejenak. “Tapi... itu kan hadiah liburan, Pak.”

Pak Darmin mengangguk pelan. “Saya paham. Karena itu, masa liburannya akan diperpanjang menjadi satu minggu. Supaya kamu punya cukup waktu untuk berlibur dan mengamati hotel secara menyeluruh. Tugasnya bukan laporan teknis, hanya dari sisi tamu: pelayanan, suasana, fasilitas, dan sebagainya.”

Shanaira menarik napas, sedikit berat. “Kalau hanya dua hari memang tidak akan cukup. Tapi… saya tidak menyangka harus bekerja saat seharusnya liburan.”

Pak Darmin tersenyum menyemangati. “Saya tahu kamu punya kemampuan untuk menyeimbangkannya. Ini juga bisa jadi nilai tambah di laporan kerja tahunanmu nanti.”

Shanaira akhirnya mengangguk, walau dalam hati sedikit enggan. “Baik, Pak. Saya akan lakukan yang terbaik.”

*****

Langit mulai gelap saat Shanaira membuka pintu rumah. Aroma masakan yang familiar langsung menyambutnya, membuat hatinya terasa hangat. Di dapur, Karenin sedang membalik ayam panggang di wajan sambil sesekali mengintip ke oven.

Hari ini Karenin pulang lebih awal dan tidak menjemput Shanaira karena ada urusan di luar.

Begitu mendengar pintu ditutup, Karenin menoleh dan tersenyum. “Selamat datang. Kamu pulang tepat waktu. Masakan sebentar lagi matang.”

Shanaira meletakkan tasnya di sofa dan berjalan ke dapur, memeluk Karenin dari samping. “Terima kasih sudah masak.”

“Capek?” tanya Karenin sambil mengelus puncak kepalanya.

“Lumayan. Tapi aku mau ngobrol soal rencana liburan nanti,” jawab Shanaira sambil menarik kursi dan duduk.

Karenin mematikan kompor lalu duduk di seberangnya. “Kenapa? Ada yang berubah?”

Shanaira mengangguk pelan. “Tadi siang aku dipanggil Pak Darmin. Ternyata liburan ke Sagara Renault itu… bukan sekadar liburan.”

Ekspresi Karenin berubah sedikit heran. “Maksudmu?”

“Perusahaan ingin aku sekalian menilai hotel dan membuat laporan promosi. Jadi lebih ke liburan sambil kerja.”

Karenin menyandarkan punggungnya, menatap Shanaira dengan tenang. “Kamu tidak bahagia?” tanyanya melihat ekpresi wajahnya yang murung.

“Um. Awalnya ini akan menjadi liburan, sekarang malah berubah jadi kerjaan. Meski mereka memperpanjang liburanku jadi seminggu, supaya aku bisa rileks sekaligus mengamati dengan lebih teliti. Aku tetap merasa tidak nyaman.” Ia berhenti sejenak, lalu menambahkan, “Aku tetap akan ajak kamu. Rencana itu nggak berubah.”

Karenin tersenyum kecil. “Kamu tahu aku nggak masalah. Aku justru bangga kamu dipercaya untuk tugas kayak gini.”

Shanaira menatapnya dalam-dalam, matanya melembut. “Aku cuma takut kamu kecewa. Kupikir ini bakal jadi liburan pertama kita berdua, tanpa gangguan.”

Karenin menjulurkan tangan dan menggenggam tangan Shanaira. “Yang penting aku bisa bersama kamu. Kalau harus bantu kamu kerja sedikit, itu bukan masalah. Kita bisa tetap nikmati waktunya, kan?”

Shanaira mengangguk dan tersenyum lega. “Terima kasih…”

“Oke, sekarang tugas kamu cuma satu,” ucap Karenin sambil berdiri.

“Apa?” Shanaira menatap Karenin penuh tanya.

“Duduk manis dan siapkan perut. Karena makan malamnya spesial malam ini. Jangan sampai bumil kita ini kelaparan.”

Shanaira tersenyum kecil mendengar ucapan Karenin. Ya, dia tidak sendiri sekarang. Di dalam perutnya ada benih kecil yang perlahan tumbuh.

"Kamu bisa terus bekerja jika tubuhmu sehat. Aku tidak ingin kamu kelelahan." Tambahnya sambil menyendok nasi untuk Shanaira.

"Um." Angguk Shanaira mengelus perutnya yang masih rata menikmati perawatan Karenin.

1
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
kalea rizuky
karenin good boy
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
Myra Myra
dah terlambat
Asih Merta
kereeennn
Jane
Karenine …. Greaaattttt 🥰🥰🥰 Thank you thor 🙏🏻
Sri Solehhati
ceritanya seru
Sri Solehhati
keren suami siaga,,,, semangat
Sri Solehhati
kejam bgt ,semoga cepat terkuak ,,
ThinkerBells
Gak nyangka ceritanya bagus sejauh ini udah baca part 50up tiap part nya bikin panasaran deg-degan. Penulis santai banget bawa alurnya gak banyak percakapan tapi feel nya tetep dapet. Love banget sama karakter Shanaira dan Karenin meski alurnya lambat bikin gemesss tapi tetep nagih mau baca 😭😭😭 semoga bisa triple update yaaaa suka banget jadi kepo 😍😍😍😍😍 sebenernya ini adalah cerita yah pada umumnya tapi seriuss seru banget baca nya bikin nagih penasaran harap2 cemasss gueee 🤣🤣🤣
kalea rizuky
uda g usa kerja ada suami gt mentingin bayi aja lah bodoh
Rewind frederiksen
iya sihhhh
Asih Merta
terlalu berbelit2 ud keluar aja kasihan bayinya.
asihh..💖
perasaan shanaira kerja nya cm tdur makan doank
Asih Merta
ud memundurkan diri aja dari sana kamu kan lagi hamil tar terjadi apa apa lagi
Uthie
menarik 👍
Uthie
Coba mampir 👍
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
kalea rizuky
lanjut donkk bagus lo
kalea rizuky
cla qm. itu jalang sok playing victim deh paling qm yg jebak kan dasar uler
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!