Seorang suami harus kehilangan istri yang sangat dia cintai dan seorang anak harus rela kehilangan kasih sayang ibu nya. karena insiden kecelakaan.
Mampukah Aditya hidup tanpa istrinya dan membesarkan putri nya seorang diri.
Lalu bagaimana dengan putri mereka setelah kehilangan sang bunda.
Yuk baca dan jadi la saksi kisah ini.
hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
Di tempat Adit karena peralatan medis yang tak memadai Adit di bawa ke rumah sakit yang ada di kita nya agar mendapat perawatan yang baik. Kemal membawa Adit kembali dengan mobil ambulan agar segara sampai dia juga tak lupa menghubungi Nita adik Adit.
Saat malam hari Nita yang lelah tertidur dengan nyenyak ponsel nya dia letak kan tak jauh dari bantal dia tidur. Saat dering ponsel nya nyaring berbunyi dia langsung terbangun.
"Astaghfirullah siapa sih tengah malam buta nelpon gak tau apa orang capek dan ngantuk." ucap Nita dia langsung menjawab tanpa melihat lagi siapa si menelpon nya.
"Assalamu'alaikum siapa ini?" tanya Nita.
"Waalaikumsalam! Ini saya Kemal, Nit kamu cepat kerumah sakit Adit kecelakaan." ucap Kemal.
Mata Nita langsung segar saat mendengar nama kakak nya kecelakaan. Saat berada di tempat dia kerja.
"Apa! Apa yang terjadi? tanya Nita.
"Sudah kamu datang saja dulu dan jangan banyak tanya." ucap Kemal.
"Iya." jawab Nita.
"Jangan lupa kabari Vina tapi jangan bilang jika Adit kenapa - kenapa." pinta Kemal.
Nita memutuskan sambungan telpon nya dan langsung bersiap menuju kerumah sakit. Dia melihat jam pukul 2 pagi. Sebenar nya dia takut pergi sendiri dia ingin meminta Rian mengantar nya tapi dia juga takut mengganggu tidur Rian. Nita pun mencoba terlebih dahulu siapa tau abangnya mau mengantar nya. Nita mencoba menghubungi Vina agar Vina datang kerumah sakit.
******
Di kamar Vina yang gelisah tak bisa tidur dia hanya menatap foto diri nya dan suami nya.
"Kakak kemana Vina gak bisa tidur masa tidur sama ayah, bunda lagi bisa di amuk ayah Vina nanti." ucap Vina dengan menatap wajah suaminya.
Vina berusaha memejamkan mata tapi tetap tak bisa, dia melihat layar ponsel nya menyala dan mengira itu panggilan dari suaminya.
"Nita, tumben tengah malam telpon." batin Vina.
Tanpa basa basi Vina langsung menjawab panggilan dari Nita.
"Assalamu'alaikum Nit ada apa? tanya Vina.
"Waalaikumsalam mbak! Mbak bisa datang ke rumah sakit sekarang darurat mbak." ucap Nita terburu - buru.
"Malam - malam! Siapa yang kondisi darurat Nita?" tanya Vina.
"Belum tau mbak ini Nita juga akan kesana."
"Ya sudah mbak kesana." jawab Vina dengan malas.
Vina langsung bersiap saat dia keluar dia melihat Mahendra yang akan masuk kedalam kamar.
"Kamu belum tidur Hen?"
"Ini baru mau tidur! Kamu mau kemana malam - malam gini?" tanya Mahendra dengan mengerutkan dahi.
"Kerumah sakit ada keadaan darurat." ucap Vina.
"Kerumah sakit malam - malam gini? gila ini anak, saya antar tunggu saya ambil jaket dulu." ucap Mahendra.
Mahendra tak ingin saudara perempuan pergi sendiri di malam buta dia takut Vina kenapa - kenapa. Walau Vina sudah menikah di mata semua orang Vina tetap lah adik mereka yang harus di jaga.
Mahendra menyalakan mobil dan melaju perlahan meninggalkan halaman rumah keluarga Prayudha.
Sedangkan Nita saat dia mengetuk pintu kamar Rian. Rian yang lelah terbangun dan melihat Nita dengan pakaian rapi.
"Apa?" tanya Rian dengan nada ketus.
"Abang bisa antar Nita kerumah sakit?" tanya Nita sedikit ragu.
"Astaga Nita kamu bangunin abang tidur hanya karena minta antar kerumah sakit, ini masih malam Nit. Apa gak bisa besok pagi." ucap Rian.
Rian langsung menutup pintu kamar nya Nita mengira Rian tak ingin mengantar dirinya. Nita berlalu dari depan kamar Rian dan masuk kedalam mobil dia pergi sendiri di tengah malam.
Sedangkan Rian langsung berlari saat mendengar suara mobil dengan jaket di tangan nya dan melihat Nita sudah pergi.
"Anak itu pasti salah paham lagi." ucap Rian.
Rian hanya bisa menarik nafas dan membiarkan saja Nita pergi di malam hari. Saat di tengah jalan hampir dekat dengan rumah sakit 2 orang menghadang Mobil Nita dengan sejam di tangan mereka.
Nita yang takut langsung menghentikan laju mobil nya dia melihat 2 orang turun dari motor berjalan kearah mobil nya.
"Keluar." bentak salah satu dari mereka dengan sejam di tangan nya.
Nita yang berada di dalam mobil gemeteran meneteskan air mata dan keluar dengan ponsel di tangan nya.
"Kalian mau apa saya gak punya apa-apa. Saya hanya seorang dokter saya mohon lepaskan saya." mohon Nita dengan rasa takut di dalam hatinya saat melihat apa yang mereka bawa.
"Diam serahkan semua yang kamu miliki." ucap nya.
Nita dengan tangan gemetar memberikan tas dan juga ponsel nya, mereka menatap Nita dari ujung rambut sampai ujung kaki membuat Nita semakin takut.
"Kalian mau.. Apa?" tanya Nita.
Dia melihat kanan kiri tak ada siapa pun yang bisa dia minta tolong yang ada hanya hembusan angin malam yang dingin.
"Cantik, boleh juga buat nemenin kita malam ini." ucap nya.
Nita yang mendengar apa yang di katakan oleh preman itu berusaha lari, sayang mereka dengan cepat langsung menarik Nita menuju warung kosong yang tak ada orang nya.
"Tolong....! terik Anita meminta tolong berharap ada keajaiban.
ternyata dia sangat menyayangi Adit ya sampai menangis liat Adit terbaring tak berdaya,,,
Doa seorang istri itu emang mujarab ya,,, Alhamdulillah akhirnya Adit sadar,,pasti saat bangun nanti Vina bahagia bgt liat Adit udah sadar/Smile//Smile/
lekas sembuh, semua orang mengkhawatirkan mu