Fu Ningshuang adalah putri bungsu Perdana Menteri Fu yang dimanjakan oleh seluruh keluarga.
Bibinya adalah seorang Permaisuri dinasty ini dengan kakek dari pihak ibu sebagai Jenderal penjaga yang dihormati oleh seluruh rakyat Kerajaan Da Zhao.
Fu Ningshuang memiliki sifat yang ceria dan sedikit keras kepala. Hingga dikalangan bangsawan Da Zhao, Fu Ningshuan terkenal mendominasi dan arogan.
Tapi Fu Ningshuan tidak peduli. Lagipula latar belakangnya yang baik ada disana sebagai pendukungnya.
Banyak orang yang salah paham pada Fu Ningshuang.
Hingga akhirnya dia melihat tunangannya yang dicintainya bersama sahabatnya sendiri.
Fu Ningshuang memilih pergi untuk memulai pernikahan politik untuk menjaga kedamaian seluruh Da Zhao.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BenGõngZhû __, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Fu Ningshuang mengikuti ayahnya menuju paviliun bunga dihalaman dalam. Ketika mereka sampai, Fu Qingyan menatap putrinya yang sudah tumbuh besar.
"Waktu berlalu dengan sangat cepat. Shuang'er juga sudah bisa membuat keputusan sendiri. " Ucapnya.
Tak ada nada kecewa dalam suaranya. Tapi Fu Ningshuang yakin bahwa ayahnya merasa tidak enak dalam hatinya.
Sambil menundukkan kepala, Fu Ningshuang berbicara dengan nada lirih. "Maafkan aku ayah. "
Fu Qingyan terdiam. Sebenarnya dia juga tahu bahwa putrinya sudah mempunyai pemikirannya sendiri sejak kecil. Jadi Fu Qingyan tidak terkejut sama sekali dengan keputusannya hari ini. Hanya saja dia enggan berpisah dari putri kecilnya.
"Shuang'er, tidak perlu meminta maaf. Kau tahu bahwa ayah akan selalu mendukung apapun keputusanmu. Hanya saja ayah tidak tahu bagaimana menjelaskannya pada ibumu. " Ucapnya sambil mengusap puncak kepala Fu Ningshuang.
Hidung Fu Ningshuang sakit. Dia berkata dengan suara tercekat. "Apakah ibu akan kecewa dengan keputusanku? "
Sebuah suara merdu terdengar dari luar paviliun bunga. "Ibu akan menghormati segala keputusanmu. Tapi Shuang'er, ada hal yang ingin ibu tanyakan. "
Fu Ningshuang dan Fu Qingyan menoleh kearah sumber suara. Disana mereka melihat Ling Shi sedang berjalan memasuki paviliun dengan anggun. Meskipun Ling Shi sudah berusia 40an, tapi wajahnya yang cantik seperti baru berusia 30an.
Pantas saja Fu Ningshuang sangat cantik. Dulu Fu Qingyan dan Ling Shi adalah pasangan yang membuat iri seluruh negeri. Mereka berkata bahwa mereka pasangan yang dibuat surga.
"Ibu.... " Fu Ningshuang melemparkan dirinya kepelukan Ling Shi. Didepan ibunya, Fu Ningshuang kembali menjadi anak kecil yang bergelayut manja.
"Shuang'er, apakah kau bahagia? " tanya Ling Shi sambil mengelus kepalanya.
Fu Ningshuang tersenyum dan mengangguk. "Xie Lingyun lebih baik daripada Hu Gaoming. Setidaknya untuk beberapa tahun kedepan Xie Lingyun tidak akan mengambil selir. Dia juga terlihat lebih tampan dari Hu Gaoming. Aku tidak akan terlalu bosan saat melihatnya. "
Ling Shi tertawa dan berkata. "Shuang'er, kau harus bahagia. Jika suatu hari Raja Rui dari Xiebei menyakitimu, kau harus segera kembali. Ingat, Kediaman Fu adalah rumahmu. "
Disaat yang sama Fu Housheng dan Fu Houning tiba dipaviliun bunga. "Ayah, ada apa? "
Fu Qingyan menatap dua putranya itu. Yang tertua pandai dalam sastra, yang muda pandai dalam beladiri. Fu Qingyan memutuskan. "Ning'er, aku ingin kau pergi kebarak kakekmu diperbatasan Xiebei. "
Kakek dari pihak ibu Fu Ningshuang adalah seorang jenderal militer. Dia menjaga perbatasan antata Da Zhao dan Xiebei di utara. Seluruh keluarga Ling juga ada diutara. Awalnya Fu Qingyan tidak setuju Fu Houning mengambil langkah beladiri. Dia takut putra yang tidak berguna itu terluka dimedan perang.
Fu Housheng tertegun sejenak. Jantungnya berdebar kencang. Ayahnya selalu menolak saat dia mengatakan bahwa dia ingin pergi keperbatasan. Tapi kenapa sekarang ayah malah menyuruhnya untuk pergi?
"Apakah yang ayah katakan itu benar? "Tanyanya dengan tidak percaya. Matanya yang menatap Fu Qingyang berbinar seperti anak anjing yang bahagia. Jika Fu Houning memiliki ekor, mungkin dia akan mengibaskan ekornya.
Fu Qingyan merasa tidak berdaya. " Tentu saja benar. "
Tapi Fu Houning memikirkannya kembali. Sepertinya ada sesuatu yang salah. Dia menarik tangannya dan bersikap serius. "Ada apa? Kenapa ayah tiba-tiba mengijinkanku untuk pergi keperbatasan? "
Kali ini Fu Housheng yang menjawab. "Karena kemungkinan besar, Shuang'er akan menikah dengan Raja Rui dari Xiebei. "
Fu Houning membelalakan matanya dengan tidak percaya. Dia langsung menolak dengan keras kepala. "Tidak boleh! Kenapa Shuang'er yang cantik harus menikah dengan pria yang bahkan tidak berani menunjukkan wajahnya? Aku yakin dia sangat jelek hingga harus memakai topeng. Shuang'er, kau tenang saja. Kakak kedua akan menjagamu! "
Semua orang yang ada disana hanya memutar matanya dengan sebal. Fu Ningshuang tidak bisa menahan perkataannya. "Kakak Kedua, Raja Rui adalah pria paling tampan setelah ayah yang pernah ku lihat! Aku bersedia menikah dengannya. Ah, dan kau sama sekali bukan tandingannya. "
Fu Houning langsung memegang dadanya seolah kesakitan. "Shuang'er, kenapa mulutmu sangat tajam? "
Fu Qingyan tidak bisa lagi menonton lelucon putranya. "Jadi Ning'er, kau harus pergi keperbatasan dan harus segera mempunyai prestasi militer. Agar adikmu tidak disepelekan oleh orang-orang Xiebei. "
"Tapi ayah, bagaimana ayah dan ibu bisa melepaskan Shuang'er untuk menikah jauh? Bagaimana jika Xie Lingyun tidak memperlakukannya dengan baik? " Fu Houning masih mengkhawatirkan Fu Ningshuang.
Ling Shi mendekati putra keduanya. "Ning'er, Shuang'er juga ingin membela negaranya seperti kau yang ingin membela negaramu. Jadi kau harus mendukungnya. "
Fu Houning menundukkan kepalanya. Fu Ningshuang tidak tahan dengan penampilan terluka Fu Houning. Dia berkata "Kakak kedua. Bukankah harusnya kau senang karena ayah mengijinkanmu pergi keperbatasan? Itukan impianmu sejak kecil. "
Fu Houning menggelengkan kepalanya dan berkata. "Jika pergi keperbatasan sebagai ganti kau pergi ke Xiebei. Aku lebih memilih menetap diibukota dan menjadi penjaga biasa. "
Fu Ningshuang berkata dengan kesal. "Apa? Apakah kau akan membiarkanku pergi ke Xiebei tanpa orang yang mendukungku? Bahkan jika kakek dan paman ada disana. Aku sama sekali tidak dekat dengan mereka! Kau ingin aku di tindas disana? Bagaimana jika mereka mengejekku yang tanpa dukungan? "
Fu Houning tertegun karena perkataan Fu Ningshuang. Benar, Shuang'er tidak dekat dengan mereka karena saat Fu Ningshuang lahir, mereka sudah pindah keperbatasan. Jadi pada dasarnya Fu Ningshuang tidak memiliki apapun yang bisa mendukungnya.
Fu Houning menyesuaikan mentalnya dan menatap Fu Qingyan. "Ayah, aku akan pergi keperbatasan besok. Tapi bukan keperbatasan selatan. Orang bar-bar selatan akhir-akhir ini melakukan serangan kecil-kecilan. Jika aku ingin meraih prestasi dengan cepat, satu-satunya cara adalah memenangkan orang Bar-bar selatan. "
Fu Qingyan mengerutkan keningnya, sepertinya dia sedang berpikir. Tak lama kemudian dia mengangguk dan berkata "Ayah akan menulis surat untuk Jenderal Yan. Kau bawa surat itu padanya dan biarkan dia menerimamu sebagai prajurit biasa. "
Fu Ningshuang memeluk Fu Houning dan berkata "Jangan terluka. Jika kau tidak bisa mengalahkannya, kabur saja. Aku dan ayah tidak akan menyalahkanmu. "
Fu Houning tidak tahu harus tertawa atau menangis mendengar perkataan Fu Ningshuang. "Prajurit mana yang akan kabur saat tidak bisa mengalahkan musuh? Aku harus bertarung hingga akhir. "
Fu Ningshuang hanya mendengus mendengar perkataan itu. "Prajurit lain, aku tidak peduli. Tapi ini kakakku yang kedua. Dia pergi dalam keadaan utuh dan hidup. Maka harus kembali dalam keadaan utuh dan hidup. Bagaimana menurutmu Kakak pertama? "
Fu Housheng yang sedang minum teh hanya meliriknya dan menganggukkan kepala seolah tak peduli.
Fu Qingyan menatap putra-putrinya dan menghela nafas. "Shuang'er, besok pagi datang keruang belajar ayah. "