NovelToon NovelToon
CEO Dalam Tubuh Gadis Terlupakan

CEO Dalam Tubuh Gadis Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

CEO paling disegani meninggal dan bangun di tubuh Anggun, putri yang sudah dilupakan semua orang.

Bagaimana bisa Anggun mendapatkan kerja sama dengan Alvin?

Dari mana kemampuan bahasa inggris,, oh, dia juga bisa bahasa arab?

Gawat!

Beberapa orang merasa terancam!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Telah memilih yang terbaik

"Kontrak pernikahan?" Anggun tertawa kecil, apakah pria itu sangat meremehkannya?

Anggun segera membuang berkas itu kembali ke samping dan melajukan mobilnya meninggalkan kediaman keluarga Johar.

Dalam perjalanan kembali ke villa, ponsel Anggun tiba-tiba berdering yang merupakan sebuah panggilan telepon berasal dari pamannya yang ada di hotel.

"Paman," kata Anggun pada pria di seberang telepon.

"Kau baik-baik saja? Paman tidak sengaja mendengarkan percakapan Berlin dengan ibunya, katanya mereka sengaja mengirim mu kepada Alvin Johar agar kau mendapat masalah. Kau belum pergi ke sana kan? Kalau belum, jangan pergi!" Kata Sang Paman dari seberang telepon dengan nada suara khawatir.

"Jangan khawatir paman, aku baik-baik saja," kata Anggun.

"Syukurlah kalau kau baik-baik saja. Ah, temanmu yang dulu kau bawa ke rumah saat SMA datang ke hotel, dia meminta nomormu, jadi paman memberikannya," kata Paman dari seberang telepon.

"Baiklah, situasi di hotel baik-baik saja kan?" Tanya Anggun.

"Jangan khawatir, semuanya baik-baik saja," jawab sang paman.

"Aku berhasil mendapatkan kerjasama dengan Alvin, Aku akan mampir memberikan berkasnya pada paman," ucap Anggun mengejutkan pria di seberang telepon.

"Kau berhasil? Ini luar biasa! Kalau begitu hotel kita bisa semakin maju karena bisa bekerja sama dengan Alvin, ini akan menjadi promosi gratis untuk hotel kita," ucap sang Paman dari seberang telepon.

"Aku ke sana sekarang," kata Anggun lalu mematikan panggilan telepon itu dan mengendara ke hotel.

Hanya dalam waktu beberapa menit, Anggun telah tiba di hotel, begitu turun dari mobil, Anggun disambut oleh pamannya yang kemudian Anggun menyerahkan proposal yang sama dengan yang ia berikan pada Alvin.

"Semua datanya ada di proposal itu, tolong persiapkan dengan baik. Nanti kalau Paman butuh bantuan, jangan ragu menghubungiku," kata Anggun.

"Kau sudah dewasa, seandainya ayahmu sudah sadarkan diri, dia pasti akan bangga melihatmu," ucap sang Paman benar-benar merasa luar biasa dengan keponakannya yang telah mengalami perkembangan besar.

"Apa yang berhasil?" Tiba-tiba Agata muncul bersama putrinya, saat itu keduanya hendak merayakan kehancuran Anggun dengan mendatangi klinik kecantikan untuk melakukan perawatan.

"Kerjasama dengan Alvin sudah berhasil kudapatkan, tolong lakukan dengan baik," ucap Anggun dengan santai membuat dua perempuan di sana terkejut.

Ini mustahil!

Jelas-jelas proposal itu telah dikacaukan, jari tidak mungkin Alvin menyetujui kerjasama mereka.

Tapi bagaimana bisa....

"Meskipun Alvin setuju untuk bekerjasama, kami sudah tidak mau lagi melakukannya," ucap Berlin yang tentunya tidak ingin mengakui kerja keras Anggun.

Tetapi Agatha memegang lengan putrinya agar berhenti berbicara dan kemudian menatap anggun dengan serius, "Kau benar-benar mendapatkan kerjasamanya?" Tanya Agatha tak percaya

"Detailnya ada di proposal itu, jangan mengacaukannya!" Tegas Anggun sebelum berbalik menaiki mobilnya dan mengendara meninggalkan hotel.

Agatha dengan cepat merebut proposal dari tangan paman Anggun dan melihat isinya.

Betapa terkejutnya Agatha ketika ia melihat proposal di tangannya terlihat luar biasa, ide yang dituangkan tak pernah terpikirkan sebelumnya dan bahkan detail-detail ditulis dengan sangat rapi hingga membuat orang yang membacanya bisa memahaminya dengan baik.

"Tidak mungkin dia yang mengerjakan semua ini," Agata merasa kesal, tetapi dia juga cukup senang bahwa mereka benar-benar bisa bekerja sama dengan Alvin dan ini akan membawa keuntungan luar biasa bagi hotel, yang artinya akan semakin banyak uang yang ia hasilkan.

Dia akan menjadi semakin kaya raya.

"Tidak mungkin Anggun bisa melakukan itu," Berlin kesal, seharusnya dialah yang mendapat perhatian Alvin, tetapi sekarang perempuan itulah yang melakukannya.

Agatha juga kesal, dia berbalik menatap Paman Anggun yang masih berdiri di sana, "lakukan semua yang ada di proposal ini, tetapi jangan pernah mengatakan kerjasama ini didapatkan oleh Anggun, putriku lah yang telah melakukan hal besar ini!" Tegas Agatha.

"Apa?" Sang Paman terkejut, tetapi dia dengan cepat mengangguk dan kemudian pergi dari sana dengan rasa kesal.

Dia harus terus berpura-pura mengikuti perintah Agatha untuk membuatnya tetap berada di hotel dan mengawasi hotel.

"Kenapa Ibu tidak memecat pria itu? Dia itu saudara ibunya Anggun, Aku cemas dia di sini menjadi mata-mata Anggun," ucap Berlin.

"Biarkan saja, dengan jabatannya itu, memangnya apa yang bisa dia lakukan?" Ucap Agatha lalu melangkah meninggalkan hotel.

Setelah duduk dalam mobil, Agatha kemudian berkata, "karena kita bekerja sama dengan Alvin, maka tentunya acara yang diadakan oleh keluarga Johar bisa kita hadiri, kau harus berpenampilan menarik hari itu. Meski tidak bisa mendapatkan hati Alvin, setidaknya akan ada banyak koneksi yang bisa kita dapatkan ketika bergabung dengan keluarga konglomerat itu. Katakan juga pada Bryan untuk menghadiri acara itu," kata Agata.

"Ibu jangan khawatir, aku akan melakukannya dengan baik," ucap Berlin kemudian mengambil telepon selulernya dan segera menghubungi Bryan.

Drrtt... Drrtt....

"Halo sayang," jawab Bryan dari seberang telepon.

"Sayang! Aku berhasil mendapatkan kerjasama dengan Alvin! Hotel kami akan menjadi salah satu hotel yang menampung tamu-tamu luar negeri keluarga Johar!" Seru Berlin dengan suara gembira pada pria di seberang telepon.

"Benarkah? Sungguh luar biasa! Kau melakukannya dengan sangat baik, aku sangat bangga padamu," ucap Bryan.

"Kami akan mulai mempersiapkan semua yang diperlukan untuk menyambut kedatangan tamu-tamu itu. Kita juga bisa menghadiri acara yang digelar keluarga Johar nanti, kata ibu kau harus mempersiapkan dirimu, kita harus tampil di acara itu bersama-sama," ucap Berlin penuh semangat.

"Jangan khawatir, aku akan mempersiapkan diri dengan baik. Ada banyak orang besar yang akan menghadiri acara itu, sangat penting mendapatkan koneksi. Kesayanganku telah bekerja dengan sangat baik untuk mendapatkan kerjasama dengan keluarga Johar. Aku pasti akan menyiapkan hadiah terbaik untukmu," kata pria dari seberang telepon.

"Terima kasih sayang. Kalau begitu aku tutup dulu teleponnya, Aku bersama ibu mau pergi ke suatu tempat," ucap Berlin.

"Baiklah," ucap Bryan kemudian mengakhiri panggilan telepon itu dengan senyuman indah di wajahnya.

"Ada Apa denganmu?" Sang ibu yang bersama dengan Bryan langsung bertanya.

Bryan menyimpan ponselnya dan menatap ibu dan ayahnya yang mana saat itu mereka sedang makan siang bersama, "Berlin baru saja mendapatkan kerjasama dengan Alvin, hotel mereka akan menjadi salah satu hotel yang menjadi tempat menginap tamu-tamu luar negeri keluarga Johar. Dengan begitu, aku bersama Berlin juga bisa menghadiri acara yang digelar oleh keluarga Johar," ucap Bryan merasa begitu bangga pada tunangannya.

"Luar biasa! Memang ibu sudah menduga bahwa Berlin jauh lebih baik daripada Anggun. Kau sudah melakukan yang terbaik dengan memutuskan bertunangan dengan Berlin, bukan dengan Anggun perempuan yang tidak bisa apa-apa itu," ucap sang Ibu merasa bangga pada putranya.

"Tentu saja, lagi pula aku melihat Paman Baraya juga lebih menyukai anak tirinya dibanding anak kandungnya. Tidak heran karena Berlin memiliki daya tarik dan kepintaran yang jauh lebih di atas daripada Anggun," ucap Bryan.

"Ibu berharap Tuan Baraya segera sadar dari komanya dan pernikahan kalian bisa segera digelar. Sayang sekali pesta pertunangan juga tidak bisa dilakukan saat ini karena kondisi kesehatan Tuan Baraya tidak baik," ucap sang Ibu cukup menyesal dengan keadaan Tuan Baraya yang saat ini hanya bisa terbaring di rumah sakit.

"Jangan khawatir, aku yakin paman Baraya pasti akan segera siuman," kata Bryan.

1
Safitra
lanjut kak
Soraya
lanjut thor
Safitra
rasain kamu regina
Safitra
lanjut kak
Soraya
lanjut
kaylla salsabella
mampus deh lo Regina🤣🤣
kaylla salsabella
lanjut thor
Safitra
anggun knpa diem bae si
Narti Narti
ih bikin kesel aja si anggun masa d hina gitu tetap diam
Allea
knp si anggun ga bales sih meneng bae 😑
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Anindita keisha
lnjut thor
Safitra
lanjut kak
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰🥰 semangat
Safitra
lanjut kak thor
Safitra
lanjut kak
Teteh
lanjut
Dwi Setyaningrum
yaelah knp ga kerjasama dg polisi sih pura2 mati biar bisa usut tuh siapa yg membunuhnya🤪
Allea
dh tau pernah mati knp ga belajar beladiri kaya novel2 laen 🤣
Anindita keisha
ya ampun harni. kok si anggun gak bisa beladiri sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!