NovelToon NovelToon
Karina : Slave Of Love

Karina : Slave Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Naendia

Jangan lupa untuk follow Ig: naendia9

Karina Zanetta, gadis remaja yang cantik namun sayangnya terkenal dengan sikap dingin dan cueknya bahkan dia dapat julukan Ice cube di sekolahan. Tapi suatu momen Karina di tembak oleh Davino Abimanyu, pria tampan yang kebetulan sangat populer di sekolahan.

"Elo mau gak jadi pacar gue?!" ucap Davin.

Dan saat itu juga seisi sekolahan dibuat heboh oleh tingkah Davin yang menyatakan rasa suka pada Karina. Namun sayangnya Karina belum menjawab iya ataupun menolak perasaan cinta Davin, karena Karina menyukai pria lain dan berharap yang menyatakan cinta itu pria itu bukan Davin.

Dan disisi lain Davin sudah dijodohkan sama kedua orang tuanya dengan Jovita, bahkan mereka setelah lulus akan segera dinikahkan.

Bagaimana kelanjutan kisah cinta Karina? Apakah Karina akan bisa mencintai Davin dengan tulus hati atau Karina masih berharap dengan Crush-nya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naendia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Toilet

Karina yang sudah tiba di dalam kamar mandi ia langsung membasuh mukanya di wastafel.

"Kenapa jadi begini sih?" ucap Karina setelah selesai membasuh mukanya dan menatap kaca yang ada di wastafel.

"Dasar Davin bego!" keluh Karina.

"Kalau dia begitu yang ada Jovita makin benci sama gue. Gue aja gak ada perasaan apapun ke Davin! Ah!!" keluh Karina sembari ia mengepalkan telapak tangan nya dan di hantamkan nya ke wastafel.

Karina hanya bisa terdiam sejenak sembari menatap kaca toilet, ia juga kemudian memberikan riasan nya kembali di mukanya yang tadi sempat terhapus.

Sementara Binta masih menunggu di luar an toilet tanpa Karina sadari dan ketahui.

Setelah selesai merias diri Karina pun keluar dari toilet, saat mendongakkan kepalanya, "Binta?" ucapan itu meloloskan diri dari bibir Karina.

Karina pun berjalan menghampiri Binta, Binta hanya menyandarkan punggungnya di tembok sembari tertunduk dan melipat kedua tangan di dadanya.

Mendengar Karina memanggil nama nya sontak, ia pun mencari sumber suara itu, "Elo udah selesai?"

Lagi dan lagi Karina hanya bisa mengangguk. Lalu karina pun bertanya, "Elo udah lama berdiri disini?" ujar Karina penasaran.

Binta pun mengedarkan seluruh pandangannya dan menoleh kekanan dan kiri.

Lalu, Binta pun menarik tangan Karina dan berjalan masuk ke dalam toilet wanita.

"Binta! El- elo, mau ngapain!" ujar Karina terbata - bata, saat Binta menariknya masuk ke dalam toilet Wanita.

Binta hanya terdiam dan masih menarik tangan Karina, setelah masuk ke dalam toilet dengan gerakan cepat Binta mengunci pintu toilet.

Karina bingung dengan perbuatan Binta, mau berteriak juga tak sanggup untuk Karina, ia tak mau kalau Binta terkena kasus dan bikin heboh orang sekitar.

Binta yang sudah mengunci pintu lalu memojokkan Karina ke tembok, "El- elo ma- mau ngapain!" Karina hanya bisa gugup dan gemetar.

Binta yang sudah mengunci tubuh Karina ke tembok dan memandangi Karina begitu dekat, pun langsung tersadar, Kalau Karina gemetaran akan apa yang ia lakukan saat ini ke Karina.

"Seharusnya elo bersifat begini ke gue Karina!" Binta menyeringai tajam menatap Karina.

Sementara Karina masih terdiam dan menatap lekat - lekat Binta di setiap inci nya.

Tangan kiri Binta menahan tubuhnya dengan menempelkannya di tembok di samping tubuh Karina.

"Gue bukan takut sama elo!" tegas Karina tanpa ekspresi.

Binta kemudian mengerutkan keningnya, "Apa maksud elo? Bukannya elo udah denger dari wanita tadi gue bukan cowok baek - baek. Bahkan bukannya elo udah tau juga sama wanita yang ada di bus bareng gue kapan lalu itu? dan bukannya ada elo juga waktu itu?" ujar Binta ia pun terdiam sejenak lalu menjauhkan dirinya dari Karina.

Saat membelakangi Karina ia pun sampai memegangi keningnya dan berkata, "Ah iya! Gue inget," seru Binta lalu berbalik menatap Karina lagi, sembari berjalan mendekati gadis yang masih berdiri menatap nya.

"Bukannya elo udah tau wanita yang ada di mading sekolah itu orang yang sama di bus itu?" Binta lalu melipat kedua tangannya lagi di dadanya sembari menatap Karina.

"Terus dengan enteng nya elo bilang gue bukan cowok berengs*k? Elo tau dari mana? Elo aja gak kenal gue secara menyeluruh kan?" ungkap Binta.

Karina yang mendengarkan ungkapan Binta yang begitu panjang lebar ini pun langsung menarik nafasnya dalam - dalam, dan di hembuskannya melalui hidung nya secara kasar.

"Gak ada alasan gue tau sifat elo kan? Walaupun secara gak langsung kita gak kenal deket?" tutur Karina berusaha santai dan normal. Ia tak mau kalau perasaan nya di ketahui oleh Doi langsung.

Lagi dan lagi Binta binggung akan ucapan Karina, ia hanya biasa menarik keningnya dengan posisi yang sama seperti tadi.

"Gue tau elo, gue ngerti soal elo bahkan jauh elo belom ngerti gue dan kenal sama gue seperti saat ini. Sekarang gue mau keluar kita udah di tunggu Davin sama Jovita juga."

Saat hendak berbalik, Binta meraih lagi tangan Karina, "Gue yakin elo sembunyiin sesuatu dari gue?" Binta menaikkan satu alus nya menatap Karina.

Karina hanya terdiam dan menatap Binta dalam - dalam, "Terus elo mau gue jawab pertanyaan elo kaya apa?"

Binta langsung terdiam mendengar ucapan Karina yang menohok. Perlahan Binta melepas pergelangan tangan kanan Karina.

"Gue gak tau apapun soal elo rin, bahkan apa yang elo ketahui soal gue juga udah di pasti in elo gak akan tau soal gue secara menyeluruh, elo cuman tau gue secara permukaan yang gue tunjukkin ke orang - orang."

Karina hanya bisa terdiam melihat Binta setelah mengungkapkan perkataan nya barusan. Lalu Binta pun membuka pintu toilet wanita tersebut.

Namun, sebelum melangkah keluar, "Asal elo tau bener kata orang gue bukan cowok baik." Binta menekankan ucapannya lagi, kemudian melenggangkan kaki nya melangkah keluar toilet.

Sementara beberapa pengunjung restaurant yang hendak masuk ke toilet berpapasan dengan Binta.

Pengunjung itu pun langsung bergunjing bahkan masuk ke toilet dan ada Karina di dalam nya, yang masih berdiri mematung. Pandangan pengunjung itu juga langsung melirik ke arah Karina sembari berbisik salah satu orang yang di dekat mereka.

Karina langsung melangkahkan kaki nya keluar dari toilet dan berjalan cepat, lalu memakan makanan nya.

Antara Binta dan Karina sudah tidak ada perbincangan lagi, setelah dari toilet tadi.

Namun berbeda dengan Jovita, ia masih semangat untuk berbicara di antara yang lainnya.

"Kita nonton yah kali ini? Kita kan udah selesai makan kan?" ujar Jovita antusias.

Karina reflek menatap Jovita yang duduk di samping Binta, lagi - lagi Karina hanya mengangguk tanpa bertanya dulu ingin menonton filem apa.

Mereka berempat termasuk Karina langsung meninggalkan restaurant dan berjalan ke bioskop.

Jovita dan Davin berjalan di depan Binta dan Karina, seperti biasa Jovita melingkarkan tangannya di tangan Davin.

Sementara Davin hanya diam saja tak merespon Jovita, sesekali juga Davin menoleh kebelakang melihat Karina.

Sedangkan Karina langsung membuang muka. Bahlan Karina dan Binta yang berjalan di belakang Davin dan Jovita, kedua nya tanpa ada perbincangan lagi setelah dari toilet, dan langkah kedua nya pun terdapat jarak di keduanya. Ini sungguh suasana canggung bagi Karina, dan ia benci dengan suasana yang canggung ini.

Akan tetapi, Binta hanya bisa menoleh kesana kemari melihat berbagai tenant. Berbeda dengan Karina sesaat ia merasa risih saat Davin melihat ke arahnya.

Setelah sampai di bioskop mereka berempat masuk dan melihat layar dengan judul filem yang sedang tayang saat ini.

"Gimana kalau horor? Elo suka gak Rin?" tanya Jovita mencoba ramah, walaupun sebenernya Jovita sebal dengan Karina. Mengingat Davin yang menyatakan cinta secara terang - terangan di sekolah di kala pagi hari itu.

"Gue ngikut aja," jawab Karina singkat.

"Gimana cowok - cowok?" tanya Jovita lagi.

"Gue si ngikut aja sama kayak Karina," jawab Binta.

"Elo yakin nonton horor?" ucap Davin bertanya ke Jovita.

"Yakin lah! Kan ada elo? Kalau gue takut bisa gue jadiin elo tameng buat gue kan?" kekeh Jovita.

"Kalau gitu gue yang bayar aja." Karina langsung berjalan ke tempat pembelian tiket filem.

Davin, Binta dan Jovita terkejut tiba - tiba aja Karina memutuskan untuk membayar tiket bioskop untuk mereka semua.

Padahal benak Karina saat ini ia ingin membalas uang Binta tadi yang membeli makanan di restaurant.

Binta yang menyadari nya hanya bisa tersenyum sekilas sembari melihat Karina.

Davin juga sadar akan perilaku temannya ini ke Karina, Jovita juga memandang ke arah Davin.

'Yah!! Lumayan lah rencana gue berhasil walaupun tadi berantem dulu. Tapi, paling gak Davin tau kalau Karina suka nya Binta bukan elo vin. Gue sengaja lakuin ini biar elo sadar vin.' Jovita hanya bisa berbicara pada diri nya sendiri sambil menatap Davin tunangannya.

Setelah mengantri begitu panjangnya, Karina lalu menghampiri mereka bertiga yang menunggunya. "Nih," ujar Karina menyodorkan tiket ke arah Jovita.

"Filem horor di sini cuman ada nya judul Lantai tiga belas yang lagi tayang," jelas Karina.

Jovita segera mengambil ke empat tiket itu dari tangan Karina, lalu memilih kursi yang di pilihnya. Setelah itu dua tiket itu pun di berikan ke Karina lagi.

"Jadi duduk kita ke pisah?" ujar Jovita lagi sembari melihat tiket yang sudah di pilih nya.

"Filem nya rame dan ke sisa cuman seat G sama K mau gak mau ya kepisah," ujar Karina.

Binta lantas mengambil tiket dari tangan Karina lalu menarik tangan Karina berjalan masuk teater.

Davin dan Jovita hanya mengikuti keduanya, "Kita langsung aja susul mereka."

Davin berjalan begitu saja meninggalkan Jovita, "Tunggu in gue vin!" teriak Jovita.

Sementara di luar bioskop,

"Benerkan gue gak bohong? Sekarang elo bisa percayakan sama omongan gue?"

****

1
Ismi Kawai
ck,ck ck pewaris sih ... jadi pikirannya gini
Ismi Kawai
hmmm... 🤔🤔🤔🤔
Miu Nih.
nggak papa, nanti jadi keluarga prik juga nggak kalah keren kok, penting kompak ❤❤
Miu Nih.
rencana buat jodohin 🤔🤔
Naendia: bisa jadi kak😭
total 1 replies
Miu Nih.
untuk kata yang dipisah pake - langsung saja sambung kak, tidak perlu dispasi. misal, terburu-buru , hati-hati , pelan-pelan 😉
Naendia: halo kak.
makasih atas masukannya kaakk 🤭🙏
total 1 replies
Miu Nih.
like binta ❤❤
Miu Nih.
lucu kocak /Facepalm//Facepalm/
Miu Nih.
seru kalo baca kisah anak sekolah gini. berasa ingin komenin satu per satu percakapan mereka 🤣🤣
Miu Nih.
waah... bab 1 semangat banget nulisnya sampe panjang bener~

semoga semangatnya juga terus panjang ya. salam dari Aira dan Zayyan di 'aku akan mencintaimu, suamiku' jgn lupa mampir 😉
Naendia: makasih kak sudah mau mampir. 🥰🙏
total 1 replies
Alluka
gak baik2 aja pak. hatiku nyessssss
Alluka
asal tampar2 adja. haduhhhhh
Alluka
klo aku sih gak keberatan. gmn klo tlp aku adja... 🤣
Alluka
kenapa sih kamu jadi orang jahat banget??
Ismi Kawai
jangan sialan2 adja karina... jatuh cinta nanti lho... 🤭🤭🤭
Alluka
Davin juga baik, jadi bingung pilih yg mana?
Naendia: Karina sendiri aja bingung kak labilan pula 😭
total 1 replies
Ismi Kawai
hayo.looo... siapa tuh??
Ismi Kawai
duh... prrhatiannyaaa
Ismi Kawai
ini nih enaknya punya bekingan orang dalem. bisa adja kamu karina memanfaatkan situasi dan kondisi
Ismi Kawai
diaminin adja dulu ya. siapa tau othornya baik hati dan mengabulkan
Alluka
awas adja klo jovita macem2!
Naendia: Jovita emg rada2 kak 😭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!