Ada yang bilang hidup memberikan seseorang kesempatan kedua...
Namaku Hana Kurniawan. Dalam novel ini, aku sebenarnya sosok antagonis karena awalnya aku memang memiliki watak yang jahat. Kenapa aku menyebut diriku jahat? Itu karena aku rela melakukan apapun demi mendapatkan orang yang aku cintai walau sampai harus melenyapkan orang lain.
Tapi pada akhirnya aku tersadar bahwa yang aku lakukan itu salah. Aku memutuskan untuk membunuh diriku sendiri daripada harus di penjara karena ulahku sendiri. Tapi, sebelum aku meregang nyawa, aku berharap agar Tuhan memberikanku kesempatan untuk bisa hidup lagi.
Dan...
Tuhan ternyata mau memberikanku kesempatan kedua untuk bisa hidup kembali. Maka kesempatan itu tidak akan aku sia-siakan. Aku akan menjadi orang yang lebih baik, dan tidak akan terobsesi pada pria bernama Louis Cullen lagi.
Dialah orang yang sudah membuatku menjadi orang jahat. Dan di kehidupan kedua ini, aku akan berubah. Aku tidak akan mendekatinya lagi..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La-Rayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Villa Louis
Di villa milik Louis...
Louis mendorong Hana ke tembok dan mulai mencium Hana. Dia mencium Hana dengan penuh hasrat.
"Bibirmu begitu manis Hana. Aku benar-benar sangat ingin mencium mu, memelukmu bahkan aku ingin mencumbu mu sejak di pesta tadi saat aku melihatmu." Ucap Louis.
Sebelum Hana bisa mengatakan apapun, Louis sudah menciumnya lagi. Louis kembali mencium Hana dan mereka pun saling berebut untuk mendominasi. Setelah Louis mencium Hana dia menggendong Hana menuju kamarnya.
"Apa yang kau lakukan Louis?" Ucap Hana saat Louis membaringkannya diatas tempat tidur.
"Aku ingin membuatmu menjadi milikku." Balas Louis mulai menciumi leher Hana.
"Tapi Louis, ini salah. Kita bertindak terlalu jauh." Ucap Hana menutup matanya saat tangan Louis mulai menjamah tubuhnya.
Louis menghentikan aksinya saat dia melihat Hana yang menutup matanya.
"Aku tidak akan melakukannya sayang. Aku hanya ingin mencium mu dan tidur dengan memelukmu." Ucap Louis lalu berbaring di samping Hana. "Sekarang tidurlah." Bisik Louis ditelinga Hana seraya mendekap Hana dalam pelukannya.
Hana akhirnya bisa bernapas lega setelah Louis menghentikan aksinya.
Sejujurnya Hana memang tidak bisa menahan pesona Louis. Dia memang tidak bisa menyangkal bahwa perasaannya kepada Louis masih sama seperti yang dia rasakan di kehidupannya yang sebelumnya.
Jika saja dia masih berada di kehidupan yang sebelumnya dan bermesraan dengan Louis, maka dia pasti akan memberikan tubuhnya dengan suka rela. Tapi untuk saat ini, Hana masih berpikir dua kali untuk melakukannya.
Hana takut nantinya Louis akan meninggalkan dirinya terlebih Louis sudah bertemu dengan Mira tadi.
...----------------...
Di tempat pesta...
Kedua keluarga mencoba menemukan Louis dan Hana. Tapi mereka berdua tidak ditemukan di manapun. Arman Papa Hana, menjadi kesal menit demi menitnya.
"Aku akan membunuh putramu jika dia membuat putriku hamil sebelum menikah." Ucap Papa Hana dengan tatapan mematikan ke arah Papa Louis, Jack Cullen.
Papa Louis tertawa.
"Setidaknya aku tidak perlu lama menunggu untuk menjadi seorang Kakek." Ucapnya menyeringai ke arah sahabatnya itu.
...----------------...
Di dalam kamar Louis...
Mereka berdua tidur dengan berpelukan satu sama lain.
Mata Hana membelalak saat dia terbangun dan mencoba untuk bangkit dari atas tempat tidur. Namun kaki dan tangannya dipeluk dengan erat oleh Louis. Hana melihat ke arah Louis.
Louis terlihat begitu polos dan damai dalam tidurnya. Hana tidak tahu sudah berapa lama dia menatap Louis.
"Kau tahu bahwa kebiasaan yang buruk untuk menatap seseorang dan tidak melakukan apapun." Ucap Louis dengan mata yang terbuka.
Wajah Hana merona mengingat apa yang mereka lakukan semalam. Keduanya terus bercumbu mesra dengan saling berpelukan dan berciuman, namun tidak sampai berhubungan melewati itu.
"Louis ayo bangun. Kita sudah terlambat pergi ke kantor." Ucap Hana yang merasa malu.
"Aku ini bosnya. Siapa yang akan memarahi aku." Ucap Louis menyeringai.
"Tidak seperti dirimu aku hanyalah karyawan biasa, dan jika aku terlambat, bos ku akan memecat aku." Ucap Hana.
"Bos mu sangat kejam." Balas Louis dengan tersenyum lagi.
"Sudahlah kita sudah terlambat." Ucap Hana.
Dia lalu bangun dari tempat tidur kemudian pergi masuk ke dalam kamar mandi dengan sedikit berlari.
...----------------...
Satu jam kemudian...
"Ini semua salahmu kita sudah terlambat." Ucap Haba merasa kesal karena Louis yang selalu menggodanya.
Sejak tadi Louis memang terus saja menciumnya dan memeluknya dan tidak membiarkan Hana untuk berganti pakaiannya. Louis hanya menyeringai menatap Hana yang panik.
Bersambung...
bukannya itu jabatan yg ckup tinggi