Novel ini bercerita tentang seorang siswa biasa bernama Reza yang secara mendadak mendapatkan teman-teman baru yang merupakan sekumpulan group Idol kesukannya.
Apa itu idol? idol adalah seseorang atau sekelompok orang yang dicintai dan diidolakan oleh para fansnya karena suatu hal.
Singkat cerita, Reza ingin melindungi senyuman para idol itu dan tidak ingin melihat mereka menangis.
Namun Impiannya punah, dia hanyalah pecundang yang tidak bisa melakukan apapun disaat idolanya membutuhkannya. Alhasil Reza menangis dengan kencang dan tanpa sadar iapun pingsan.
Saat bangun ia terkejut karena waktu terulang kembali ke saat dimana pertama kalinya idol yang ia cintai datang kesekolahnya, dan secara tiba-tiba juga sebuah sistem muncul di hadapannya.
"Sistem Perlindungan Idol"
Akhirnya kisah Seorang Reza sang pemeran utama pun dimulai...
P : Apakah hidup dengan mengidolakan seseorang adalah hal yang salah?
J : Tidak, itu tidak salah, malahan itu hal yang bagus
P : Alasannya?
J : ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rikazum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 : Perlawanan Di Kereta Bawah Tanah -7-
..."Firasat yang terasa kejam dan juga pintu yang dipenuhi dengan banyak kesedihan merupakan awal dari suatu Kemarahan yang terperangkap"...
^^^-R^^^
"Apakah dengan menjadi haus darah dapat membunuh musuh, bahkan terlepas dari Buff Merah sekalipun?"
"Sial. Tidak mungkin ini terjadi! Dia siapa sebenarnya, kenapa Aikalin baru mengenalkannya padaku?"
Aikalin dan Hilmi menatap Reza dengan tercengang. Alucard yang sebelumnya dilawan Reza itu sedang dalam kondisi primanya karena mempunyai darah yang panjang dan juga baru saja mengambil buff merah. Dengan kindisinya yang seperti itu dia bisa saja mengalahkan Argus yang dipakai Reza, dengan serangan kombo skill 2 dan skill 3, tapi akhirnya malah dihancurkan oleh Argus? itu adalah sesuatu yang berada diluar penalaran orang-orang biasanya!
Saito Nikaila dan Ayaka Tachibana juga terkejut. Ketika layar beralih ke jalur teratas, mereka berdua menyaksikan serangan Counter yang benar-benar sangat terlihat begitu fantastis, yang membuat mereka takjub.
Mereka berdua menggunakan serangan biasa dan bergerak perlahan tetapi Reza masih berhasil menghindari serangan biasa dari Alucard tanpa mengalami cedera. Dan saat Alucard ingin menyerangnya untuk yang kedua kalinya? serangannya malah dicounter dengan sangat baik ketika pedang milik Argus menebas Alucard, terutama menjelang akhir, di mana Nikailah dan Ayaka tidak berkedip hampir pada waktu yang sama karena terlalu fokus melihat momen dimana seorang yang dikatakan Newbie menebas para pemain yang menyatakan dirinya sudah berada di Rank mytichal honor "Benar-benar hebat...dia memiliki Refleks yang rapi, tegas, dan juga luar biasa. Aku yakin dia bisa mencapai top global dan pemain esport terbaik sepanjang masa jika saja dia mau!" Ayaka menganalisa
Mengedipkan matanya yang indah setelah beberapa saat tertegun, Nikaila mendapatkan kembali ketenangannya. Seluruh isi kolom komentar siaran langsung juga dipenuhi dengan banyak pujian untuk Reza dan itu membuat Nikaila menjadi kesal. Apakah Reza sengaja terlihat cupu diawal agar bisa merebut hati para penonton streamingnya?
Meskipun dia mengakui keahliannya, dia menolak untuk mengakuinya secara lisan. Dia berpura-pura tidak peduli. Dia berkata,
"Apa yang kau lihat itu hanyalah keberuntungan belaka, Alucard yang menjadi lawan kita terlalu ceroboh, Reza hanya beruntung. Alucard juga benar-benar bodoh; dia tidak langsung menghabisinya dan malah terkena counter serangannya sendiri.“ Nikaila kemudian menjadi serius,” Baiklah, jangan khawatir tentang mereka. Sudah waktunya kita mulai membersihkan gold line. ”
Di ujung lain, Aikalin yang tengah bahagia dengan aksi Reza, mengirim pesan kepada seseorang yang sebelumnya memakai Alucard untuk membunuh Reza, dengan ejekan: Apa kau benar-benar hebat? bahkan orang sebelumnya yang kau ejek membuatmu jadi pecundang yang tidak bisa melakukan apa-apa!"
Merasa Marah, Player Alucard pun mengetik sebagai jawaban, Awas saja kau, Argus , aku akan buat perhitungan denganmu! Tunggu saja! Akan kubuat kau menyesal dan menjadi benar-benar putus asa karena berani bermain trick denganku, tunggu saja, Hahahha...”
Reza hanya mengabaikan semua ejekan yang datang dari lawannya
Reza lalu membeli item tambahan untuk Argus, yaitu sebuah Warrior Boots dan Haas's Claws. Dengan Buff Merah, persediaan lainnya, dan level yang standar, Minotaur lawan hanya bisa menyerang demi sedikit jika dia ingin melawan argus yang dikendalikan oleh Reza. Tapi Minotaur tahu apa yang harus dia lakukan, dia dengan cepat membeli Blade Armor sebelum kembali Respawn di dalam base.
Minotaur tidak hanya memiliki daya serang yang kuat; dia juga memiliki kekuatan skill 3 yang sepesial, yang jika digunakan olehnya, maka akan mengubahnya menjadi Entitas yang memiliki badan yang paling Besar dan tinggi bahkan paling besar di Land of down . Armor / Magic Resistance dan kecepatan serangannya akan naik level, dan ketika ia menekan skill 3 untuk kedua kalinya, maka dengan cepat membuat gempa disekitarnya yang membuat para musuh juga terombang ambing.
Saat ini Reza duduk diatas kursinya dengan sabar . Dia fokus pada peta dan melihat hal-hal banyak hal seperti Pertarungan Nikaila dan Ayaka melawan Marksman dan Tank lawan, tempat aman dan bahaya yang ada dipeta , dan pemblokiran atau penyergapan, ia memastikan lebih awal dan memperkirakan dimana kemungkinan besar tempat yang akan digunakan musuh untuk menyergap dirinya. Atas berkat kecakapannya, Argus berhasil melarikan diri dari skill 3 Minotaur yang selalu saja mengganggu dan menghambat gerakannya.
Disisi lain dan pada waktu yang sama, Nikaila dan Ayaka yang bertarung di jalur bawah juga berhasil menjatuhkan Irithel dan juga Tigreal yang memiliki tingkat serangan yang sangat kuat dan memukul mundur mereka hungga mereka menggunakan Recall untuk kembali ke dalam Base mereka kembali.
"Akhirnya kita bisa mengerahkan serangan balik...dengan ini aku yakin 100% kalau kita pasti akan memenangkan pertarungan ini. Ha ha… . "Aikalin terkekeh kesenengan.
“Dengan Nona Nikaila dan Nona Ayaka di tim kita, tentu saja kita tidak akan kalah. Selain itu, di tim kita juga ada pemain yang sangat hebat , iya kan Rez" ucap Aikalin dengan gembira menatap wajah Reza yang secara fokus menatap ke layar monitor.
Hilmi juga berbalik dan berkata pada Reza yang ada disampingnya, “Bro, minion kita hampir menghancurkan turet lawan. Dan juka kau masih berada di level 5. Jadi bagaimana kalau aku membantumu ngepush turet agar bertambah lebih cepat Hancurnya? Dengan begitu kau bisa fokus dengan menaikkan tingkat levelmu sekarang ”
” Benar juga, ide yang bagus. Akan tetapi aku belum butuh bantuan, jadi bantu saja bagian Lane yang ada ditengah atau dibawah! ” jawab Reza, dengan santai.
“Baiklah kalau begitu . Hati-hati dengan Alucard, bro. Dia mungkin akan membalas dendam padamu segera setelah bertambah kuat. ”
Hilmi memeriksa semak-semak disekitar Reza yang ada di exp lane untuk memeriksa apakah ada lawan yang bersembunyi atau tidak sebelum akhirnya dia berbalik dan berlari menuju bagian mid lane,. Sudah waktunya baginya untuk menghadapi Eudora yang berada di mid-lane.
Argus milik Reza akhirnya mengupgrade kemampuan ultimate skill 3nya setelah mengalahkan gelombang minion yang datang silih berganti. Setelah Di upgrade, Argus akan kebal terhadap kematian selama 10 detik dan mendapatkan 100 koin secara gratis. Dengan begitu, kesempatan Reza untuk menang akan meningkat pesat.
Lawannya, Minotaur, tahu dia tidak bisa mengalahkan Reza saat ini, itu karena ada terlalu banyak antek seperti para minionnya yang selalu berdatangan. Selain Itu, bahkan tidak akan ada gunanya jika dia menyerang di bawah menara. Dia harus menunggu sampai gerombolan minion itu habis terbunuh sebelum akhirnya menghadapi Argus sang malaikat kegelapan.
Namun Reza sendiri tidak sebodoh itu untuk membiarkan Minotaur menjalankan rencananya. Di bawah kendalinya, Argus mendekat tanpa ragu-ragu dan segera menyerangnya.
Minotaur kehilangan separuh HPnya dalam serangan itu, dan dengan cepat menekan skill 1 agar bisa pergi dari jangkauan Reza, tapi mirisnya Reza malah mengikuti di belakang dengan menekan skill 1 nya juga dan melempar rantainya kedepan agar bisa menggapai Minotaur yang melarikan diri. tetapi Reza tidak seberuntung serangan sebelumnya, serangannya kali ini sedikit meleset, Reza pun memutuskan untuk segera berlari ke dalam turetnya agar tidak mendapatkan serangan palu godam minotaur. Melihat Reza membuat kesalahan setelah berjuang mati-matian, Minotaur itu membalikkan badannya dan melawan balik Reza yang sudah akan memasuki area turet dengan kekuatan yang benar-benar sama kerasnya.
Akan tetapi, apa yang tidak ditahu Minotaur adalah, serangan meleset sebelumnya itu sudah direncanakan oleh Reza. Dan Itulah yang diinginkan Reza – serangan yang ditimbulkan oleh Minotaur menarik serangan turet dan juga empat minion yang berada dibelakang Reza. Para minion ini, yang awalnya berada di tengah-tengah antara tower tim Reza dan tim musuh bertujuan untuk menghambat minion musuh dan juga hero-hero dari tim musuh, kini mulai menyerang Minotaur dengan Damage yang tidak sedikit. Argus dari Kendali Reza kemudian meninggalkan area yang sedang mengalami bentrokan itu, sementara turetnya mengurangi HP Minotaur menjadi sekitar 200 poin.
"Sial!"
Melihat para minion mengurangi HPnya, player Minotaur sangat panik dan mulai berkeringat dingin, dia mencoba untuk kabur tapi tidak berhasil. Setelah beberapa minion meluncur ke arahnya bersamaan dengan serangan dari Turet, HP-nya habis, dan layar komputernya memudar menjadi abu-abu putih. Sistem menunjukkan dia telah terbunuh.
Setelah berhasil membunuh Minotaur, Reza melanjutkan aksinya dengan hanya menghabisi para minion yang mulai menerobos turetnya. Pada saat hampir selesai membersihkan Lane exp miliknya, Alucard secara tiba-tiba muncul dari semak-semak lalu menyerangnya dengan Skill satu, Reza yang sudah waspada akan hal itu segera mengaktifkan Aegis miliknya dan bergegas menyerang Alucard dengan gabungan basic attack + skill 1 miliknya setelah meminimalkan kerusakan yang diterima dari serangan sebelumnya.
“Orang ini gila!”
Reza hanya diam dan tersenyum termenung tanpa melakukan selebrasi apapun, dia hanya duduk dikursinya. Argus yang dikendalikannya masih memiliki beberapa serangan tersisa dalam dirinya dan masih berada pada kondisi primanya dengan darah yang terisi full, selain itu levelnya juga sudah berada di level 7, jadi dia tidak perlu takut pada Alucard yang masih berada di level 5. Dengan tubuh yang berlutut diatas tanah dan lalu tersungkur, sistem mengindikasikan bahwa telah terjadi “double kill". Kata-kata itu muncul di layar komputer yang mengartikan bahwa ada pembunuhan yang dilakukan sebanyak dua kali berturut-turut.
"Rentetan komentar memenuhi live streaming Saito Nikailah, namun perhatiannya terpaku pada Argus"
“Wow, Siapa gerangan orang yang memainkan hero Argus ini? Aku ingin berguru padanya, kemampuannya mengendalikan hero Argus itu sangat luar biasa!"
“Benar..benar...aku setuju...bahkan aku juga ingin menjadi muridnya juga. Bisa membunuh kurang dari 5 orang dalam waktu kurang dari 10 menit itu benar-benar prestasi yang menakjubkan...Aku bahkan akan memilih dan mengakuinya jika ada yang bertanya mana yang lebih baik antara Nona Nikailah atau player yang terlihat misterius itu”
“Argus : hmm… itu semua hanyalah hal mendasar, guys. Jangan terlalu bersemangat! ”
***
Seluruh Penonton live streaming dipenuhi dengan keterkejutan tentang apa yang baru saja terjadi.
Dan bahkan di antara para pemain game profesional yang berbahasa Inggris, para wanita semua membicarakannya. Sebuah panggilan, “God of anime” muncul berkali-kali di chatroom; beberapa juga mengatakan, " Buat kakak Argus yang sangat jago banget bermain mobile Legend, pacaran yuk... aku akan putus dengan pacarku kalau kau mau! Tolong jadilah pacarku...aku menyukai cowok yang jago bermain Mobile Legends"
"Kak Argus, apa kakak suka menonton anime? Aku juga suka, jadi pacaran dengan aku saja, aku akan sering bercosplay dihadapanmu kalau kakak mau"
Semua orang mulai memanggilnya “Kakak Argus” karena banyak dari mereka yang belum tahu siapa orang yang memainkan hero Argus sebenarnya. Panggilan itu tidak aneh, malahan terdengar lucu dan juga dipenuhi dengan pujian dan kekaguman. Mereka seketika menjadikan Reza sebagai idola mereka.
"Bro, kau benar-benar sangat hebat"
“Jika membunuh Alucard adalah kebetulan, pembunuhan ganda seharusnya tidak meragukan keahlian luar biasa yang dimiliki Reza,” kata Aikalin dengan terkejut sekaligus juga merasa bangga.
“Kau terlalu berlebihan...Mereka hanya lengah saja, jika pertahanan mereka lebih bagus lagi maka sudah pasti mereka akan memberikan perlawanan yang jauh lebih kuat" Reza menanggapi dengan tetap merendah.
"Himi tertawa terbahak-bahak. “Haha… kau itu terlalu merendah sekalo, bro. ”
Tiba-tiba dia mendapat pesan tajam dari Player Minotaur: Buat kau yang memainkan hero Argus, aku tidak tahu kau siapa dan aku tidak tau bagaimana caramu memgambil resiko untuk membunuhku sebelumnya. Yang jelas, aku bisa pastika kalau kau pasti bukan dari Rank Epik ini, iyakan!.
Wah, orang ini akhirnya mulai melontarkan omong kosongnya lagi!
Player Alucard itu juga mengomel: Mot***f * cka, beraninya kau berpura-pura berasal dari Rank Epik. Bast***!!! F * ck for you!
Kata-kata sumpah serapah muncul tertampil di atas layar kaca itu
Aikalin tertawa tak percaya di atas tempat dimana ia duduk. Sebagai tanggapan, dia mengetik di keyboardnya: Berhentilah menggonggong seperti seekor anjing. Berhentilah bermain game, anak-anak tidak boleh terlalu banyak bermain game, lebih baik cuci tangan dan kakimu lalu tidur, kalau tidak nanti ibumu marah loh, Hahahah..."
"Are you bast***!? Are you kidding here!?. Tidur katamu!? ok kalau behitu kau saja yang tidur, dan saat kau tidur aku akan memper**** ibumu, bahkan sampai ibumu tidak bisa berdiri lagi. Aku akan membunuh seluruh keluargamu dan lalu membuatmu hidup sendirian seperti seorang gelandangan dipinggiran jalan" Player Alucard itu melepaskan rentetan penghinaan dan sumpah serapah.
"WTFF----"
Aikalin tidak ada alasan untuk diam setelah seseorang memprovokasinya. Setelah diprovokasi seperti ini, dia menggebrak meja dengan marah sebelum melompat. “Anak sia**n!!! siapa mereka sebenarnya...kalau dekat aku ingin sekali menghajarnya. ”
“Tenang, Kal. blokir saja akunnya. jangan sampai terpancing emosi olehnya. Jangan repot-repot dengan pecundang kekanak-kanakan ini, ”kata Hilmi berusaha menenangkan Aikalin
Reza sendiri juga menepuk bahu Aikalin. "Itu hanyalah game, tidak perlu emosi. kalau kau ingin balas dendam, maka lakukan saja di dalam game. Tidak ada gunanya marah dalam kehidupan nyata. Marah itu hanya akan membuatmu lelah, kal"