NovelToon NovelToon
Nikah Paksa Amrita Blanco

Nikah Paksa Amrita Blanco

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:38.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Amrita Blanco merupakan gadis bangsawan dari tanah perkebunan Lunah milik keluarganya yang sedang bermasalah sebab ayahnya Blanco Frederick akan menjualnya kepada orang lain.

Blanco berniat menjual aset perkebunan Lunah kepada seorang pengusaha estate karena dia sedang mengalami masalah ekonomi yang sulit sehingga dia akan menjual tanah perkebunannya.

Hanya saja pengusaha itu lebih tertarik pada Amrita Blanco dan menginginkan adanya pernikahan dengan syarat dia akan membantu tanah perkebunan Lunah dan membelinya jika pernikahannya berjalan tiga bulan dengan Amrita Blanco.

Blanco terpaksa menyetujuinya dan memenuhi permintaan sang pengusaha kaya raya itu dengan menikahkan Amrita Blanco dan pengusaha itu.

Namun pengusaha estate itu terkenal dingin dan berhati kejam bahkan dia sangat misterius. Mampukah Amrita Blanco menjalani pernikahan paksa ini dengan pengusaha itu dan menyelamatkan tanah perkebunannya dari kebangkrutan.

Mari simak kisah ceritanya di setiap babnya, ya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Perdebatan Kecil

Amrita Blanco menarik tangannya dari arah perut Denzzel Lambert yang terpahat seksi dengan perut six pack serta berotot.

Pandangan dia alihkan ke arah lain dari tatapan Denzzel Lambert yang menatapnya serius.

Kegugupan melanda diri Amrita Blanco terhadap Denzzel yang tidak dia pungkiri bahwa kehadiran laki-laki misterius itu tentu saja dia sangat menawan hati Amrita saat ini.

Amrita berusaha menata degup jantungnya yang tak teratur berirama ketika Denzzel masih saja memperhatikan dirinya.

Berusaha mengalihkan perhatian dalam pikirannya meski itu dirasakannya sangat berat bagi Amrita karena dia harus menghilangkan bayang-bayang diri Denzzel yang memikat seksi.

Amrita menarik cepat-cepat selimut dari atas tubuhnya hingga menutupi wajahnya lalu terpejam.

"Selamat beristirahat, Lambert", ucapnya.

Reaksi Denzzel sangat tak terduga sebab dia menanggapi sikap Amrita padanya hanya dengan tawa kecil.

Denzzel masih menghadapkan tubuhnya ke arah Amrita yang berbaring disampingnya.

Sepertinya laki-laki itu sedang tersenyum meski ekspresi wajahnya tidak dapat terlihat dengan jelas karena tertutup oleh topeng warna hitam pada mukanya.

"Aku tahu kau mendambakan diriku berada dalam tubuhmu, bukan", ucapnya.

"Apa ?" sahut Amrita segera menyingkapkan selimut dari wajahnya lalu menoleh je arah Denzzel Lambert.

"Ya, begitulah kira-kira yang aku tebak darimu jika kau sedang merindukan diriku dalam dirimu lagi", sahut Denzzel yang terdengar datar.

"Apa ?" ucap Amrita tertegun.

"Katakanlah sejujurnya bahwa kau sangat menginginkan diriku bersatu dalam dirimu lagi, apakah kau ingin hal itu, Amrita", kata Denzzel.

"Apa maksudmu ???" sahut Amrita seraya bertanya tak mengerti.

"Aku tahu kalau kau sedang berpura-pura padaku saat ini bahkan menampik kalau kau menginginkan diriku dalam dirimu, menyatu kembali layaknya suami istri, jujurlah, Amrita", ucap Denzzel penuh percaya diri.

"Bukannya kita adalah pasangan suami istri ? Apalagi yang kau pikirkan sekarang ini tentang kita ???" tanya Amrita.

"Kau ingin berhubungan intim denganku dan kau mengharapkannya dariku, bukankah seperti itu kira-kira yang ada dalam pikiranmu saat ini", sahut Denzzel.

Tiba-tiba saja Amrita mendapatkan kekuatan penuh untuk memukul dada Denzzel.

"Pikirkanlah cara terbaik buat kita agar kau mau membuka topeng dari wajahmu itu, Lambert !" sahutnya uring-uringan.

Denzzel hanya bereaksi tertawa saat menerima kemarahan Amrita kepada dirinya.

"Apakah wajah itu perlu sekarang ini, kurasa hal itu tidak dibutuhkan lagi menurutku sebab kau telah menerimaku apa adanya diriku", ucapnya dengan sikap santai.

Suara tawa milik Denzzel masih kedengaran sehingga semakin membuat Amrita bertambah kesal sekali.

"Jangan bicara lagi denganku !" sahut Amrita.

Amrita menarik cepat selimut ke arah tubuhnya lalu tertidur.

"Haruskah kau selalu bertindak bohong dan berpura-pura terhadap keinginanmu itu terhadapku, aku tahu kau tertarik padaku sejak melihatku bertelanjang dada, Amrita", ucap Denzzel.

Tidak ada respon dari Amrita, dia hanya diam dibalik selimutnya.

"Jujurlah, Amrita !" bujuk Denzzel seraya mengguncang-guncangkan badan Amrita yang tertutup kain selimut tebal.

Amrita diam bergeming dalam selimut bahkan dia seakan-akan tidak lagi memperdulikan ucapan Denzzel.

"Amrita...", panggil Denzzel.

"Bisakah kau diam, pergilah beristirahat, Lambert", sahut Amrita dari balik selimut tebalnya.

"Ayolah, Amrita ! Katakan padaku sekarang, jangan mencoba berpura-pura padaku !" sahut Denzzel.

"Sudah kukatakan diamlah, Lambert !" ucap Amrita yang masih menutupi dirinya dengan selimut.

"Amrita, jangan menolak perasaanmu padaku", sahut Denzzel seperti sengaja menggoda Amrita.

"Pergilah tidur, Lambert ! Jangan ganggu aku !" ucap Amrita.

"Kenapa aku tidak boleh mengganggumu, aku ini suamimu, Amrita", jawab Denzzel semakin mengganggu.

"Aku letih, Lambert !" sahut Amrita.

Sesaat suasana berubah hening, tidak ada suara terdengar dari arah Denzzel Lambert yang selalu mengganggu Amrita.

Keheningan benar-benar terasa di ruangan kamar bungalow ini.

Amrita mulai merasakan penasaran dengan situasi hening ini, timbul keinginannya untuk diam-diam melihat Denzzel.

Perlahan-lahan disingkapnya kain selimut tebal dari atas wajahnya lalu dia menolehkan kepalanya ke arah Denzzel Lambert.

Tampak Denzzel telah tertidur pulas di samping Amrita berbaring.

"Ternyata dia tidur...", gumam Amrita pelan.

Amrita memperhatikan Denzzel Lambert yang ada di sebelahnya lalu menatapnya agak lama ke arah suaminya.

"Bisakah aku melihat wajahnya sekarang, ini adalah kesempatan terbaik bagiku", ucapnya semakin penasaran.

Amrita beringsut pelan, mendekati Denzzel Lambert yang berbaring di sampingnya.

Diam-diam perhatian Amrita terfokus pada bentuk perut milik Denzzel yang berotot serta seksi dengan perut datar six pack.

Tanpa sengaja Amrita menelan air ludahnya ketika dia mengamati bentuk badan milik suami misteriusnya itu, tak dia pungkiri bahwa dia ingin sekali membelai setiap inchi tubuh sang pengusaha bahkan dia mulai merindukan Denzzel dalam dirinya.

Mencabik-cabik dirinya atau menyiksanya bertubi-tubi dengan permainan cinta yang terasa liar bagi Amrita, atau mungkinkah dia memang telah terlena dalam ikatan ini.

Amrita tersentak sesaat, terdiam seraya menatap Denzzel.

Baru menyadari bahwa daya tarik sang pengusaha begitu memikat dirinya hingga dia kehilangan kendali pikirannya ketika melihat Denzzel Lambert di dekatnya.

Aroma maskulin dari tubuh milik Denzzel merebak ke arah penciuman Amrita sehingga dia sulit melepaskan rasa tertariknya terhadap Denzzel Lambert yang begitu menawan hatinya.

Amrita tanpa sadar, dia mengarahkan telapak tangannya ke arah badan Denzzel yang berotot seksi itu, menyentuhnya pelan, terlihat dia sangat berhati-hati agar Denzzel tidak terbangun.

Timbul rasa kagum pada diri Amrita terhadap Denzzel Lambert ketika tangannya mulai meraba-raba badan berotot milik suami misteriusnya itu.

Tak terasa air liurnya menetes dari sudut bibirnya saat dia memandangi tubuh seksi milik Denzzel Lambert yang ada didepan matanya saat ini.

"Demi Tuhan...", gumamnya terkagum-kagum.

Amrita semakin gencar menggerayangi badan Denzzel, diusap-usapnya perut six pack milik suaminya itu dengan penuh semangat.

"Bagaimana bisa badan ini tercipta seseksi ini ?!" ucapnya kagum.

Amrita terlihat berseri-seri ketika dia dapat menyaksikan bentuk tubuh Denzzel Lambert dengan sangat puasnya.

"Dia sangat keren...", ucapnya.

Amrita menelusuri setiap jengkal tubuh Denzzel Lambert dengan begitu kagumnya.

"Apa dia membentuk tubuhnya sangat kerasnya ?" ucapnya.

Amrita tidak henti-hentinya memandangi bentuk tubuh milik Denzzel seraya mengusap-usap bagian tubuh sang pengusaha yang seksi terbentuk sangat six pack itu.

"Woah, aku baru pertama kalinya bisa melihat dari dekat tubuh seseksi ini, kapan lagi aku dapat sepuas ini melihatnya", ucapnya.

Pesona Denzzel Lambert mampu membuat Amrita tertarik kagum bahkan dia sepertinya menggilai keseksian yang dimilki oleh suaminya itu. Dan tidak dia pungkiri bahwa dirinya sangat menyukai sang pengusaha itu.

"Sekarang aku menggilai dirinya...", gumamnya termenung.

Amrita menoleh ke arah Denzzel yang terbaring diam.

Hampir tidak terdengar suara dengkuran dari Denzzel yang menandakan dirinya sedang tertidur ataukah tidak.

Hanya saja terlihat irama tarikan nafasnya mengisyaratkan bahwa Denzzel sedang tidur meski itu benar ataukah tidak kalau dia memang terlelap saat ini sebab deru nafasnya sangat teratur tampak dari gerakan dadanya.

Amrita mulai memperhatikan bagian atas tubuh milik Denzzel Lambert, dia pindah mengamati wajah suaminya yang selalu terbungkus oleh kain warna hitam.

Rasa penasaran mulai timbul lagi dari diri Amrita Blanco terhadap wajah Denzzel yang misterius sehingga dia memberanikan dirinya, untuk menaikkan gerakan tangannya ke atas wajah suaminya yang dibungkus oleh kain hitam, rasa menggelitik dalam hati Amrita menariknya untuk menyingkap wajah asli milik Denzzel Lambert.

1
Skyweer Skyweer
up
Anonymous
ketertarikan /Kiss/
Anonymous
fine
Anonymous
up....
Andina Spencer
damn i love you...
Andina Spencer
romantic always...
Andina Spencer
not bad...
Andina Spencer
up...
Bianca Nadia
dia juga bisa dansa
Bianca Nadia
jadi keinget sama film runway bride
Bianca Nadia
semangat amrita
Bianca Nadia
lanjut....
Bianca Nadia
misteri dibalik topeng
Bianca Nadia
semangat pagi thor
Bianca Nadia
pergi ke ibukota mencari harapan
Bianca Nadia
seru nih bakalan ceritanya 🍒
Tamara Black
lanjut...
Andina Spencer
goes 💪
Andina Spencer
something stupid that i love you /Rose/
Andina Spencer
romantic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!