NovelToon NovelToon
Ex Bastard

Ex Bastard

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Badboy / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Pelakor / Teen Angst
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: nenah adja

Baca Aku bukan/hanya bayangan biar faham alurnya...
.
.

Melarikan diri demi melupakan masa lalu, tersakiti dan terhianati, oleh kekasih dan sahabatnya sendiri..

"Aku benci penghianat, dan aku benci kalian..aku membencimu!"

Kanaya Prameswari Sadewo.

Kesalahannya adalah membuat semuanya abu-abu tanpa penjelasan, membiarkan cintanya pergi tanpa tau yang sebenarnya.

"Aku akan mendapatkanmu kembali..dan mengantikan bencimu kembali menjadi cinta dan ya, kita tak pernah putus maka kamu masih kekasihku!"

Bagaskara Nandowijaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selalu mengawasi

Pagi ini disambut dengan ceria,oleh Kanaya manik gadis itu menyipit seiring senyuman yang mengembang di bibirnya, Kanaya menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, tak lupa ia melepas mukena yang masih membalutnya, tadi subuh setelah melaksanakan kewajiban nya berjamaah bersama Adam dan Alyla, Kanaya kembali tidur karna rasa kantuk yang belum hilang.

Kanaya memasuki kamar mandi untuk membasuh seluruh tubuhnya, hari ini ia akan menyambangi cafe milik Azka, Kanaya juga sudah meminta Bima untuk menemaninya di hari pertamanya, Kanaya akan menjadi pelayan di cafe tersebut Bima menawarkan untuk langsung menjadi manager saja namun Kanaya ingin memulai dari bawah sebelum ia mengurus cafe tersebut.

Azka tak masalah, memberikan satu Cafe miliknya pada Kanaya, satu cafe itu tak berarti apapun bahkan beberapa cafe yang tersebar hingga keluar kota itu tak sempat ia urus, maka dari itu ia menyerahkan pengurusan pada Bima, hanya sesekali ia meminta laporan keuangan dari Bima, yang tentu saja mengurusnya dengan baik.

"Pagi mom.." Kanaya turun dengan pakaian casual nya, kaos putih dengan celana jeans biru yang membalut tubuhnya, tangannya menenteng tas slempang juga sebuah jaket jeans, rambutnya diikat ekor kuda seperti anak muda pada umumnya, tak lupa sepatu sneakers putih yang ia kenakan,Kanaya bahkan terlihat lebih muda dari usianya yang sudah menginjak 24 tahun,ia lebih terlihat seperti gadis baru berusia 19 tahun,berbeda dengan dulu Kanaya sekarang lebih suka pakaian casual dari pada dress yang manis dan feminim.

Alyla tersenyum saat melihat putrinya "Pagi sayang.. gimana sudah siap?"

"Siap dong mom" Kanaya bahkan terlihat bersemangat.

"Kamu yakin bekerja di cafe, kenapa gak di kantor daddy aja nak? masa kuliah S2 jadi pelayan" cibir Adam.

"Ini namanya merangkak dari bawah dad"

"Lalu apa ini pakaian kamu?"

"Aku kan pakai motor dad masa pakai rok nanti terbang ketiup angin,kalo pake rok span nanti susah jalan" Kanaya memakan roti yang sudah dioles mentega.

Adam tersedak "Pakai motor.. gak ada, pakai mobil diantar supir!" perintah Adam.

Kanaya menggeleng "Gak mau,masa pelayan pake mobil dad, tar ketahuan dong"

"Tapi sayang..?"

"Udah lah mas, biarin aja" Alyla menengahi "Lagian kan ada bodyguard yang mengawasi dari jauh" Alyla bersyukur Kanaya kembali ceria dulu saat akan pergi ke Australia Kanaya terlihat murung, seperti kehilangan separuh nyawanya.

Kanaya mengangguk "Ya udah aku berangkat ya mom, dad" Kanaya lari setelah mencium punggung tangan Adam dan Alyla, takut Adam kembali menyemburkan protesnya.

"Aku seneng Kanaya sudah kembali ceria,mas.." Adam mengangguk. "Jadi jangan banyak protes kita awasi saja,beruntung Kanaya gak pernah melenceng ke pergaulan bebas meski tinggal di luar negeri"

"Iya sayang.." Akhirnya Adam pasrah.

.

.

Kanaya memakai helm nya dan melajukan motor matik nya menuju cafe di kawasan perkantoran, jarak setengah jam ia sudah menepikan motornya di pelataran sebuah cafe berlantai dua.

Cafe barusaja buka dan karyawan sedang bersiap, Kanaya menemui Bima yang sudah menunggunya di meja kasir "Pagi pak Bima..."

Bima menengadah kan kepalanya saat terdengar suara lembut mengalun di telinganya.

Bima tersenyum terpesona, 'wah.. bidadari' batinnya. Kanaya mengibaskan tangannya saat Bima tak berkedip, Bima mengerjap beberapa kali "Saya Kanaya pak.."

"Oh.. hai.. saya pangling udah lama gak ketemu kamu makin cantik aja" mereka memang belum bertemu kemarin Kanaya hanya menelpon agar dibimbing langsung oleh Bima.

"Bapak bisa aja..." Kanaya terkekeh "Jadi gimana pak, kerjaan saya, kata bang Azka dia udah ngomong ya sama Bapak"

"Mari keruangan saya" Bima mengajak Kanaya keruangannya "Yakin jadi pelayan?"

Kanaya tersenyum sambil mengangguk.

"Yakin pak.."

"Jangan panggil pak kalau lagi berdua ya, cafe ini kan punya Azka.. itu malah bikin saya minder"

"Oke.., kak"

"Ya sudah saya tunjukan loker kamu,"

Bima memperkenalkan Kanaya sebagai karyawan baru pada seluruh karyawannya, setelah memberikan seragam Bima meminta salah satu pelayan untuk memberi tahu apa saja tugas yang akan dilakukan oleh Kanaya.

Kanaya sudah mengenakan seragamnya dan mulai mengerjakan pekerjaannya dengan penuh semangat.

.

.

Bagas sedang berkutat dengan pekerjaannya, kemudian ia berhenti lalu sesaat mengetukkan tangan diatas meja, beberapa saat kemudian tangannya terangkat menekan tombol interkom yang langsung terhubung dengan asistennya. "Keruanganku sekarang!"

Tak berselang lama pintu ruangannya terbuka setelah terdengar suara ketukan pintu "Kamu punya berita apa Ron?"

Roni akan menjawab tapi tiba tiba ponselnya berdering "Maaf tuan saya ijin mengangkatnya" Bagas mengangguk Roni tak akan berani mengangkat telpon itu di depan Bagas jika tidak penting.

Setelah beberapa saat Roni mematikan telponnya lalu mulai bicara "Saya baru saja mendapat laporan tuan,Hari ini nona Kanaya mulai bekerja di sebuah Cafe.." Roni menghentikan perkataannya lalu melihat tuannya yang terlihat menunggu ucapan selanjutnya,Roni lalu melanjutkan ".. sebagai pelayan" kening Bagas berkerut apa yang gadis itu lakukan, seorang Sadewo bekerja sebagai pelayan cafe, tak mungkin kan mereka bangkrut perusahaan Keluarga Sadewo bisa di bilang berada diatas kekayaan keluarganya,lalu kenapa Kanaya bekerja jadi pelayan.

Bagas mengepalkan tangannya "Bagaimana bisa..?"

"Nona bekerja di Cafe milik tuan Azka,,"

"Apa dia tidak mendapatkan haknya sebagai Sadewo hingga dia bekerja sebagai pelayan" geramnya.

"Saya tidak mendapatkan detail alasannya tuan, tapi apa yang anda ucapkan tidak mungkin terjadi mengingat bagaimana possessiv nya tuan Adam pada putrinya"

Bagas menghela nafasnya benar juga,Adam bahkan selalu mengawasi gerak gerik putrinya.

"Jika dugaan saya benar.. mungkin, nona Kanaya ingin memulainya dari baaah,sebagai pengalaman"

"Ya kamu benar, Kanaya memang berbeda.." Bagas termenung sesaat,lalu menyeringai setelah mendengarkan ucapan Roni selanjutnya.

"Dan tuan Cafe tersebut tepat di depan perusahan kita"

1
Muji Lestari Tari
nama yg bagus
Muji Lestari Tari
bikin adikbuat quen
Muji Lestari Tari
edward keren
Muji Lestari Tari
asik pengantin baru
Muji Lestari Tari
bahagia selalu
Muji Lestari Tari
bahagialah pengantin baru
Muji Lestari Tari
queen kasihan
Muji Lestari Tari
married married anina married anina ma edward
Muji Lestari Tari
bahagialah anina
Muji Lestari Tari
tunggu karmamu lisa
Muji Lestari Tari
Lisa nyari penyakit
Muji Lestari Tari
bagus ed biar. anina merasa dicintai
Muji Lestari Tari
Lisa jahat banget ya
Muji Lestari Tari
Lisa mmg pintar ya
Muji Lestari Tari
mm Edward merasa bersalah
Muji Lestari Tari
dasar bagas
Muji Lestari Tari
sedih dulu ya anina
Muji Lestari Tari
Lisa lucu
Muji Lestari Tari
anina kasihan
Muji Lestari Tari
edward cemburu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!