NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Hamil Saat Masih Sekolah

Tiba-tiba Hamil Saat Masih Sekolah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Beda Usia / Romansa
Popularitas:14.4k
Nilai: 5
Nama Author: Erchapram

"APA?" Jerit Lolita Nismara Fidelia seorang gadis cantik berkulit putih, mata indah berbentuk hazel, hidung mancung dengan tinggi badan semampai. Tapi memiliki kekurangan yaitu IQ di bawah rata-rata, masih duduk di bangku kelas sebelas SMA.

Mata Loli membola ketika garis dua terpampang nyata berwarna merah di atas tespack yang dia beli kemarin atas paksaan dari sahabatnya yang bernama Audy Mahaputri.

"Jadi perut buncit ini bukan busung lapar, tapi ada bayi di dalamnya?" Gumam Loli frustasi.

"Bagaimana cara bayi ini bisa masuk ke dalam perutku ya?" Tambahnya.

Penasaran dengan tingkah konyol Lolita, yukk pantengin terus karya terbaru Author. Semoga suka. Terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Besarnya Rasa Cintaku

Dalam kepanikannya, Edgar lupa jika dirinya hanya mengenakan handuk di pinggang. Pria tampan itu spontan menggendong sang istri dan membawanya ke luar dimana para orang tua sedang menunggu kabar darinya.

"Mama, Papa, Oma, Lolita... Lolita pingsan..." Teriak Edgar terdengar nyaring.

"Ternyata sejak tadi Lolita di rumah, dan sekarang pingsan." Lanjutnya.

"Ayo bawa istriku ke Rumah Sakit, kasihan dia pasti kelelahan." Ucapnya lagi, sementara itu semua orang memandangnya dengan tatapan aneh.

"Kenapa? Kalian tidak mau mengantar aku? Baiklah aku akan pergi sendiri." Ucap Edgar belum sadar.

"Kami tahu kamu panik, tapi apakah harus pergi hanya dengan handuk di pinggang?" Tanya Oma.

"Astaga aku sampai lupa, tunggu sebentar aku akan pakai pakaianku dulu." Edgar pun merebahkan tubuh sang istri di sofa panjang.

"Euugghh..." Suara serak Lolita membuat semua orang menatap ke arahnya.

"Ada apa, aku ngantuk sekali." Ucapnya lirih tanpa membuka mata. Ternyata Lolita hanya tertidur, bukan pingsan seperti yang Edgar khawatirkan.

"Alhamdulillah..." Seru para orang tua, sedangkan Edgar langsung membawa Lolita ke dalam dekapannya. Tanpa mempedulikan rasa dingin, Edgar menangis tergugu di atas pundak sang istri. Lolita yang sebenarnya sangat lelah, terpaksa membuka matanya. Menatap heran pada pria beda usia 10 tahun yang kini memeluk erat tubuhnya. Bahkan perutnya terasa terjepit.

"Abang... Ih... Bayiku sesak nafas. Sana jauh-jauh." Omel Lolita, sedetik kemudian gadis hamil itu dihujani ciuman oleh sang suami.

"Kalau begitu, kami semua akan langsung istirahat. Edgar, jaga Lolita, selesaikan permasalahan kalian dengan kepala dingin. Oma tahu, kejadian hari ini cukup membuat hati terguncang, tapi ingat tidak ada perpisahan."

Setelah itu tinggallah dua insan saling berpandangan penuh arti. Ada rasa cinta, sakit, kecewa dan luka yang melebur menjadi satu. Tidak ada kata terucap, tapi dari sorot mata mereka berbicara. Hingga akhirnya keputusan telah mereka sepakati bersama, saling memaafkan dan menerima. Karena pada dasarnya keduanya hanyalah korban dari manusia serakah.

Edgar dan Lolita berpelukan sangat erat, seolah mengisyaratkan jika mereka sama-sama takut kehilangan. Biarlah kejadian hari ini menjadi ujian cinta mereka. Kenyataannya cinta keduanya sama-sama besar, hingga mereka bisa saling memaafkan kesalahan yang meruntuhkan ego dan harga diri.

"Maafkan abang..."

"Maaf, aku tidak bisa menjaga tubuhku dengan baik..."

Saling meminta maaf, menyadari jika mereka sama-sama telah memberi luka. Tapi mereka tidak mau larut dalam kubangan kesedihan yang berakhir perpisahan. Lolita sangat mencintai Edgar, begitu pula sebaliknya Edgar tidak bisa hidup tanpa Lolita. Mereka saling membutuhkan, saling melengkapi.

"Abang, ayo kembali ke kamar. Aku lelah dan sangat mengantuk."

"Ayo, abang gendong lagi." Ucapnya.

"Abang tidak takut handuknya melorot?"

"Kalaupun melorot hanya ada kamu di sini yang akan melihat."

"Dasar abang tidak tahu malu."

"Abang hanya tahu mencintai kamu."

"Setelah ini aku harap tidak ada lagi yang abang sembunyikan dariku, tidak ada kebohongan, dan selalu berkata jujur mesk menyakitkan."

"Abang janji Lili sayang." Jawabnya.

"Abang tahu, kenapa aku bisa kuat hari ini?" Tanya Lolita.

"Karena apa sayang?" Tanya Edgar.

"Karena aku percaya abang tidak akan pernah meninggalkanku, jikalau itu terjadi aku tidak apa karena aku sudah punya dua bayi. Hal paling menakutkan bagiku adalah jika abang pergi meninggalkanku." Ucapnya.

"Dan saat abang tidak lagi percaya padaku, kedua hal itu akan membuat aku kembali terluka. Semua masalah akan bisa aku lewati asal abang selalu berada di sisiku, asal abang tidak berhenti mencintaiku. Dan asalkan abang selalu memberikan aku sebuah kepercayaan." Edgar begitu terharu mendengar ungkapan isi hati sang istri tercinta.

Rasanya sungguh bahagia, ketika kita saling mencintai dan saling percaya. Edgar merasa bersyukur dirinya dicintai begitu besar dan tulus oleh Lolita. Cinta ugal-ugalan sejak mereka kecil, hingga kini menikah. Edgar berjanji setelah hari ini, hanya akan ada kebahagiaan. Jika suatu hari datang lagi ujian, maka mereka akan hadapi bersama.

"Apa boleh sebelum tidur kembali, abang hapus jejak dari pria sialan itu?" Tanya Edgar pelan.

"Boleh, dan aku juga ingin membuat abang lupa dengan video panas abang itu. Mari kita sama-sama membersihkan bekas mereka."

"Siap sayangku, mau berapa ronde?"

"Berapapun abang mau, tapi bukankah masih harus menunggu seminggu lagi?"

"Kita lakukan dengan lembut dan pelan-pelan saja, supaya tidak membuat dua bayi kembali terguncang."

"Baiklah abang, ayo... tapi aku ingin bersiap dulu. Aku tidak mau dengan tubuh penuh debu, aku belum mandi sejak tadi."

"Tidak usah mandi, karena kita nanti juga akan berkeringat banyak."

"Setidaknya biarkan aku pakai lingerie."

Begitu Lolita keluar dari kamar mandi, mata Edgar langsung terpana. Istrinya sungguh cantik dan sexy, pantas saja banyak pria yang menginginkannya. Tapi mereka tidak akan lagi bisa menyentuh tubuhnya, karena Edgar akan mematahkan tangan mereka.

"Abang... Aku sudah siap, bagaimana apa aku lebih cantik dari wanita murahan itu?" Tanya Lolita.

"Sudah, tidak usah membahas hal yang tidak penting. Karena bagi abang, wanita tercantik hanya istriku. Si gadis cantik yang bar-bar dan selalu menempel ketika kecil. Kini sudah sepenuhnya milik abang seorang." Ucap Edgar merayu.

Edgar mengikis jarak, kemudian menarik lembut pinggang sang istri. Menempelkan bibirnya di atas bibir Lolita.

Suara decakan bibir menjadi irama awal permainan, setelahnya Edgar meng ulum habis bibir yang senantiasa memanggil 'abang' dengan suara khasnya itu hingga bengkak. Turun ke leher jenjang, Edgar memberikan jejak kepemilikan yang seminggu absen dari sana. Dan itulah celah yang dimanfaatkan oleh pria ingusan itu. Mengingatnya membuat darah Edgar berdesir.

Tapi Edgar tidak ingin terpancing, dia tidak akan kasar. Apalagi, mereka telah melanggar saran dokter. Semoga saja dua bayi mengerti kebutuhan biologis mama dan papanya.

"Abang, tolong hilangkan jejak dia dari kedua gunungku." Pinta Lolita.

"Tunggu sayang, abang masih mengukir indah stempel di leher jenjangmu."

"Ahh... Abang...aku tidak tahan."

Dengan menggebu, Edgar membersihkan pabrik ASI dari kotoran dan noda. Menghisap satu persatu bergantian hingga membuat Lolita melenguh merasakan nikmat. Sedangkan tangan Edgar tidak tinggal diam, dia me remas memutari gunung. Seolah sedang menyapu bersih jejak bekas sentuhan pria lain. Malam itu Edgar dan Lolita melakukan penyatuan dengan sangat lembut.

Pagi menjelang, mentari telah bangun di ufuk timur. Tapi pasangan suami istri ini masih saling memeluk di bawah selimut tebal. Tidak ada permainan beronde-ronde seperti permintaan Edgar, hanya satu kali pelepasan Edgar mengakhiri penyatuan. Edgar tidak ingin egois yang akan membahayakan keselamatan istri dan kedua bayi mereka dalam rahim.

Tiba-tiba Lolita membuka mata, dia membangunkan sang suami tercinta.

"Abang... Aku ingin sekolah." Rengek gadis hamil itu dengan manja.

"Mau sekolah apa? Dan dimana?"

1
Erchapram
Luar Biasa
Mar lina
semoga itu
gak benar
bisa kacau balau
rumah tangga
Edward kalau itu beneran
Erchapram: Benar atau tidak ya kak, btw namanya Edgar kak. Author gak kenal Edward. Terima kasih sudah mampir /Smile/
total 1 replies
Atik R@hma
haredung²😂😂😂
Atik R@hma
iya ka😅
Mar lina
lili
kelelahan abang
kayaknya dia lagi bobo nyenyak
NOR RIMA SALSABILA
Luar biasa
Erchapram: Terima kasih kakak.
total 1 replies
Erchapram
Benar banget itu kak, si Lili udah ketagihan. Terima kasih ya kak sudah mampir.
Mar lina
lili
enak kan
surga dunia
kalau sudah halal
dach gitu bisa pacaran lagi
candu untuk mereka berdua
tiada hari tanpa bercinta...
lanjut thor ceritanya
di tunggu up nya
semoga tripel up
Erchapram
Terima kasih, untuk yang sudah dukung cerita Othor ini dengan subscribe dan juga beri like. Kalau boleh bantu beri ulasan bintang limanya. Terima kasih.
Erchapram
Iya, tunggu ya... Makasih supportnya.
Adinda
Lanjut thor
Erchapram
Terima kasih sudah mampir
Adinda
ceritanya bagus semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!