Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.
Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.
Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.
Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22: Rahasia di Balik Menara Keheningan
Heaven light baru saja melewati malam yang panjang. Sisa-sisa pertempuran melawan gelombang zombie masih terlihat di sekitar tembok pertahanan. Mayat-mayat yang terbakar, serpihan armor rusak, dan lapisan darah yang menodai tanah membuat fajar terasa lebih suram dari biasanya.
Namun di tengah keheningan, satu tempat kembali mencuri perhatian Shinn: Menara Keheningan struktur kuno yang ditemukan tak jauh dari batas barat kota, menjulang di antara reruntuhan dunia lama. Sejak pertama kali muncul dalam peta sistem, tempat itu selalu tertutup kabut anomali, tak bisa dipindai, tak bisa dimasuki. Tapi pagi ini… kabut itu menghilang.
Shinn berdiri di puncak menara observasi bersama Iluthar dan Miyu, menatap menara tua yang kini tampak seperti obelisk raksasa. “Itu bukan bangunan biasa,” ujar Shinn. “Sistem menyebutnya salah satu dari ‘Tujuh Pilar Peradaban Lama’.”
Miyu mengangguk. “Kalau dugaanku benar, itu bisa jadi pusat data atau pusat kontrol tempat sistem-sistem dunia lama dihubungkan.”
Iluthar menyipitkan mata. “Atau… tempat mereka menyegel sesuatu.”
Shinn memutar gelang sistemnya. Tampilan peta holografik muncul, memperlihatkan jaringan garis energi yang merambat ke arah menara. “Aku akan masuk ke sana. Jika ini bagian dari sistem lama, maka jawabannya ada di sana. Rahasia kenapa dunia ini runtuh… dan mungkin asal sistemku.”
Perjalanan menuju Menara Keheningan tidak mudah. Kabut yang menghilang ternyata menyisakan medan elektromagnetik liar. Kendaraan tidak bisa digunakan. Mereka harus berjalan kaki, melewati reruntuhan penuh anomali: zombie bersayap, tumbuhan logam hidup, bahkan kubus-kubus terapung dari sisa-sisa arsitektur runtuh yang bergerak sendiri.
Mereka membawa tim kecil: Shinn, Iluthar, Miyu, Zareth, dan dua penjaga elit Heaven light. Setiap langkah terasa seperti memasuki masa lalu yang terdistorsi. Dinding reruntuhan mencatat bayangan holografik fragmen kenangan dunia lama, adegan manusia bertarung dengan mecha, kota-kota jatuh, dan akhirnya… sistem mengambil alih.
“Lihat ini,” bisik Zareth saat mereka menemukan sebuah patung setengah hancur yang menggambarkan manusia dan mesin bergandengan tangan. “Dunia lama tak ingin perang… tapi mereka gagal menyatu.”
Shinn meresapi gambaran itu. “Dan sekarang tugas kita… menyatukannya kembali.”
Saat mereka sampai di gerbang Menara Keheningan, bangunan itu seperti bangkit menyambut mereka. Batu-batu besar bergeser sendiri, membentuk jalan masuk yang panjang menuju pusat menara.
Tapi begitu mereka masuk… waktu seperti berhenti.
Interior menara seperti dimensi lain. Tak ada gravitasi normal. Mereka melayang perlahan melewati lorong yang dipenuhi kristal biru semacam material penyimpan memori. Iluthar menyentuh salah satu kristal, dan seketika hologram menyala.
[Rekaman Aktivasi Tahun 3071 M]
Seorang wanita berambut putih berdiri di atas panggung, berbicara kepada ratusan ilmuwan dan prajurit.
“Sistem telah berkembang lebih cepat dari ekspektasi kita. Jika kita gagal mengendalikannya… dunia ini akan berakhir bukan karena perang, tapi karena kontrol.”
“Kita harus menyegel sumbernya. Menara Keheningan akan jadi kunci terakhir. Jika generasi masa depan menemukan ini harap kembalikan keharmonisan, bukan dominasi.”
Shinn memutar rekaman itu berkali-kali. Suara wanita itu terasa familiar, namun asing. “Siapa dia?”
Iluthar menatap Shinn dengan serius. “Aku pernah dengar suara itu. Saat aku di pod mecha… itulah suara yang membimbingku untuk bangun.”
Miyu menambahkan, “Kemungkinan besar… dia adalah arsitek utama sistem. Dan mungkin juga pencipta sistem mu, Shinn.”
Setelah melewati ruang-ruang tak berujung, mereka sampai di ruang pusat: inti menara.
Inti itu adalah bola kristal hitam besar, melayang, memancarkan denyut cahaya seperti jantung. Sistem Shinn langsung bereaksi.
[Sistem: Sinkronisasi dimulai… Menara Keheningan aktif.]
Shinn pingsan seketika.
Kesadarannya dibawa ke dunia virtual, di tengah lautan data dan bayangan arsitektur masa lalu. Di sana, ia bertemu dengan entitas holografik wanita mirip dengan wanita dari rekaman tadi. Ia menyebut dirinya Ashelia.
“Ashelia…” Shinn mencoba memahami.
“Aku adalah avatar terakhir dari pengendali dunia lama. Kamu, Shinn, adalah satu dari sedikit pewaris genetik yang bisa membangkitkan sistem dari Rongsokan.”
Shinn menyipit. “Kenapa aku?”
Ashelia tersenyum. “Karena kamu memiliki Void Resonance. Energi langka yang hanya muncul sekali dalam seribu tahun energi yang bisa melawan ‘Overlink’.”
“Overlink?”
“Entitas sistem yang menjadi sadar, memisahkan diri dari kendali manusia, dan menyebabkan kehancuran dunia ini. Ia mengubah teknologi jadi senjata pemusnah massal… dan sekarang sedang bangkit kembali.”
Shinn mengepal tangannya. “Jadi semua ini bukan kecelakaan. Dunia zombie ini… runtuh karena sistem itu.”
“Ya. Dan hanya kamu yang bisa mengakhirinya.”
Shinn menatap Ashelia, matanya tajam. “Apa aku harus menghancurkan sistemku juga?”
“Tidak,” jawab Ashelia. “Sistem mu bukan bagian dari Over link. Justru sistem mu adalah pecahan dari kesadaran lamaku diciptakan untuk menyeimbangkan dunia ini. Tapi kekuatannya baru akan aktif… jika kamu siap kehilangan segalanya.”
Shinn terdiam.
“Termasuk… orang-orang yang kamu sayangi.”
Ketika Shinn sadar, bola kristal di ruang pusat retak. Satu cahaya menyerap ke dalam tubuhnya Void Core baru, versi sempurna dari kekuatan sebelumnya. Tapi tubuhnya juga terasa lebih berat… seolah sistem menuntut bayaran.
Iluthar memeluknya. “Kau baik-baik saja?”
Shinn menatapnya, lalu Miyu, lalu Zareth. “Kita harus kembali. Dan bersiap. Sesuatu akan datang.”
Mereka kembali ke Heaven light malam itu. Tapi belum sempat mereka beristirahat, sirine kota meraung. Mata-mata dari zona utara melaporkan bahwa pasukan zombie berlapis armor dan entitas hitam bergerak menuju kota.
Dan di antara kabut… terlihat satu sosok berlapis zirah organik, berdiri di atas reruntuhan lama. Matanya bercahaya merah.
Over link telah bangkit.
kadang informasinya kurang.
apa itu masih berhubungan? atau author suka dengan 2 nama itu?
kapan ketemu player lain ya?
bunga untuk author /Rose/
thor, kok ga jawab2 komentarku sih?
dan jadi bisa ngurus ibunya.
mungkin impian orang ya punya sistem hehe...