Disaat bumi dikuasai oleh para alien berwujud monster mengerikan. Dunia dilanda kekacauan dimana mana, Umat manusia harus berperang menghadapi ancaman yang nyata tersebut.
Ini adalah awal dari permulaan punahnya umat manusia dari tangan monster ganas, Perwujudan dari alien yang kejam.
Didunia yang hancur ini, Hanya yang terkuatlah yang disegani dan yang lemah hanya akan menjadi mayat tak berharga.
~~
Quotes Day!
Dibuat rindu oleh perasaan, dilarang bertemu oleh keadaan, dan dilarang bersatu oleh kenyataan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Tikus Aneh
Storm tergesa gesa keluar dari WC umum. Setelah secara diam diam mengganti perlengkapan Armornya.
Jelas saja aksi Storm sangat meresahkan masyarakat. Sebab ada orang aneh terdesak desak pergi meninggalkan WC umum ini, Seolah meninggalkan jejak mencurigakan.
'Maaf, Permisi...
Storm segera pergi dari tempat ini. Kembali keperkotaan tak lain Distrik A.
Setibanya ditempat tujuan. Berbagai robot mulai dari humanoid dokter perawat, humanoid polisi, humanoid militer, maupun berbagai drone diluncurkan.
Mengamankan Distrik A dan membangun ulang kerusakan akibat ulah dari monster kepiting.
'Ternyata sekarang sangat canggih sekali?'...
Storm termenung melihat pemandangan yang ada didepan matanya itu.
Semua yang dikerjakan baik pengamanan kota dan pembangunan kota serba modern. Semuanya dikerjakan alat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh.
Storm harus mengakui bahwa kotanya saat ini memang pantas disebut salah satu kota terbaik didunia.
'Hei Aurion, Apa kau tahu dimana para perampok itu berada?'...
Storm bertanya dengan bingung kepada Aurion.
Sebab hampir keseluruhan Distrik A dilarang mendekat diarea yang ditentukan.
Tentu hal itu sangat menyulitkan baginya melacak keberadaan para pencuri yang bersembunyi disekitar Distrik A.
[Mohon maaf saya tidak bisa melacak keberadaan mereka.]
Aurion mengaku dia sama sekali tidak bisa melacak lokasi markas para pencuri.
Kota ini semuanya dipasang Chip khusus. Dimana Chip tersebut berfungsi sebagai anti peretas sistem keamanan kota.
Tentu para peretas internet kesulitan meretas jaringan sistem kota ini.
Karena terpasang pelindung khusus anti diretas oleh musuh yang mencoba menghancurkan kota dari dalam.
'Kalau begini...
Sepertinya tidak ada cara lain lagi?'...
Storm bimbang dia harus mengikuti ide yang muncul didalam benaknya.
Dimana Storm akan mencoba memasuki saluran pipa air bawah tanah kota. Agar lebih aman tanpa dideteksi oleh sistem keamanan kota.
'Tidak salah untuk mencobanya...
Tanpa berdiam diri lagi, Storm segera diam diam membuka penutup lubang saluran pipa bawah tanah ditepian Trotoar.
Lalu Storm dengan cepat melompat kebawah sana, Tak lupa menutup kembali penutup agar tidak mencurigakan.
'Baiklah, Mari kita cari para perampok itu...
Karena pipa saluran air bawah tanah ini dipasang lampu disetiap sudutnya.
Memudahkan Storm berlari tanpa harus takut kegelapan, Menghadapi sepinya pipa saluran ini dari bawah kota.
'Tik!
Tik!
Storm berlari sejauh mungkin, Tetapi dia menemukan tidak ada celah seperti pintu rahasia.
Dimana Storm meyakini, Biasanya penjahat akan bersemayam ditempat seperti ini.
Namun sayang, Dia tidak menemukan apapun yang mencurigakan.
'Mengapa tidak ada?'... Kesal Storm frustasi jika harus berkeliling tidak jelas ditempat seperti ini.
Tak jauh dari tempat Storm berada.
'Cit!
Cit!
Seekor tikus berukuran hampir seukuran manusia tidak sengaja lewat didepan sana.
'Eh, Kambing!
Kambing!
Storm yang terkejut hampir saja pingsan setelah melihat tikus sangat besar itu.
'Aurion, Apa tikus itu jenis monster?'...
Storm yakin tikus itu pastinya dari koloni monster lainnya.
[Tidak tuan]
[Tikus itu bisa sebesar itu dikarenakan tidak sengaja memakan limbah yang sangat berbahaya.]
Aurion memindai dan menjelaskan tikus itu bukanlah seekor monster, Tetapi hasil dari ketidaksengajaan dalam evolusinya.
'Hahaha, Saatnya bersiap memburu tikus itu...
Storm sedikit mengerti penjelasan dari Aurion tentang tikus yang lewat tersebut.
Ternyata tikus itu bukanlah monster, Tetapi semacam hasil eksperimen tetapi secara tidak sengaja.
Tanpa basa basi lagi, Storm mengubah tangan kanannya menjadi pedang Destrolayer X99 miliknya.
'Bersiaplah, Aku akan memotongmu tikus jelek...
Storm segera melesat cepat, Siap membasmi hama meresahkan kota itu dengan segenap kekuatannya.