NovelToon NovelToon
Love Me Mr.Leon

Love Me Mr.Leon

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hadya Thunn Zhafira

"Love Me.", kata Keisha dengan raut sedih.
"Jika kau ingin pernikahan ini berlangsung.", ujar Keisha.
"Oke.", Leon menyetujui syarat dari Keisha walaupun terkesan konyol.

Keisha terjebak malam panas dengan Leonardo Smith seorang pengusaha kaya keturunan Inggris, pada saat ulangan tahun perusahaan tempatnya bekerja.

Keisha menyembunyikan kehamilannya, namun keluarganya mengetahui, Keisha yang hanya seorang anak adopsi diusir oleh keluarga angkatnya.

Leon mengetahui kehamilan Keisha dan berniat bertanggung jawab atas perbuatannya, Keisha setuju dengan syarat Leon harus mencintainya. Ia juga ingin dicintai selama hidupnya tak pernah mendapatkan cinta.
Apakah Leon dapat mencintai Keisha? sedangkan Leon masih menyimpan rasa untuk mantan kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hadya Thunn Zhafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbakat menjadi pelayan

"Kau kenal Lidya?", tanya Keisha.

"Kenal", jawab Leon singkat .

"Ada apa kau mendekati istriku?", tanya Leon menyelidik.

"Leon ... Lidya yang menolongku saat aku diculik. Jika tidak ada Lidya mungkin aku sudah dibunuh", ujar Keisha.

"Benarkah?", tanya Leon cuek.

"Terimakasih atas bantuannya", kata Leon.

   Lidya menganggukkan kepalanya.

"Om Leon bolehkah aku mengajak Keisha makan disini?", tanya Lidya. Leon menatap Lidya tajam.

"Hehe ... ", Lidya terkekeh. Leon merasa malu dengan panggilan Lidya. Lidya adalah anak teman bisnisnya.

"Boleh. Hanya sebentar saja", ucap Leon.

"Baiklah."

   Lidya mengajak keisha makan di food court. Tetapi, melihat ayam goreng dengan tepung yang keriting kribo membuat Keisha hampir meneteskan air liurnya.

"Aku ingin ayam tepung", kata Keisha.

"Baiklah akan ku pesankan. Kau duduk di tempat saja", kata Lidya.

"Tapi ... ", Keisha merasa canggung.

"sudah kau kesana saja. Nanti kakimu pegal. Ada lagi yang mau kau pesan?", tanya Lidya.

"satu steak dan 2 jus strawberry ", kata Keisha.

" Oke."

  Keisha duduk di samping Leon yang sedang berwajah muram.

"Ada apa dengan wajahmu itu?", tanya Keisha.

   Keisha tahu Leon sedang kesal karena dipanggil om oleh Lidya.

"Apa aku terlihat sangat tua?", tanya Leon. Baru kali ini Keisha melihat Leon yang tidak percaya diri.

"Iya. Umurmu kan sudah 35. Aku serasa seperti sugar babymu", kata Keisha.

"Oh ya?", Leon menaikkan sebelah alisnya.

"Berarti seratus juta untuk satu malam sampai pagi ya di hotel", kata Leon menyilangkan tangan didepan dadanya.

   Keisha melebarkan matanya mendengar perkataan suaminya menanggapi ucapan Keisha.

"Leon", Keisha memukul lengan Leon.

"Kan kau yang bilang tadi mau jadi sugar babyku", kata Leon tersenyum miring.

"Aku tidak bilang begitu ", kata Keisha manyun.

Cup

   Leon mencium bibir Keisha bahkan melumatnya.

"Mmpph ... ", Keisha seperti kehabisan nafas.

   Leon melepaskan ciumannya lalu mencium bibir Keisha lagi melumatnya lebih rakus. tengkuk Keisha ditahan kedua tangan Leon.

"Hem", terdengar suara Lidya berdehem.

   Leon melepaskan ciumannya, ibu jarinya mengusap bibir Keisha yang terlihat bengkak.

   Keisha melihat Lidya yang sudah berdiri didepannya sambil memegang pesanan mereka dengan nampan.

"Tidak apa-apa. Lanjutkan saja", kata Lidya merasa kikuk lalu meletakkan makanan dan minumannya.

"Lihat kan Lidya tidak masalah kita lanjutkan", bisik Leon di telinga Keisha. Keisha melebarkan matanya.

"Selamat makan", ucap Lidya mulai memotong steaknya.

   Mereka bertiga makan dengan lahap. Keisha merasa ada yang mengelus pahanya naik turun, bahkan sempat-sempatnya menyapa celana dalamnya.

"Ahh ... ", Keisha sudah berusaha mengunci rapat mulutnya namun suaranya lolos begitu saja membuat Leon terkekeh.

"Kau kenapa?", tanya Lidya.

"Hah ... Hah ... Pedas", ujar Keisha mengibaskan tangan di depan mulutnya. Keisha tersenyum kikuk lalu meminum jusnya untuk menyembunyikan rasa malunya.

"Nanti jadi tidak kita ke hotel SAMPAI PAGI", kata Leon berbisik di telinga Keisha menekankan kalimat terakhirnya.

"uhuk ... Uhuk ... ", Keisha terbatuk-batuk. Melihat kejadian seperti itu Leon dengan sigap menyerahkan gelas berisi jus.

"Pelan-pelan honey", kata Leon mengusap lembut punggungnya.

"Dasar playing victim", gumam Keisha kesal.

"Apa sayang?", tanya Leon pura-pura tuli.

"Dasar mesum", gumam Keisha lagi agak sedikit keras.

   Setelah puas menikmati makanan di mall, Lidya pamit lebih dulu. Keisha dan Leon jalan-jalan di mall mampir di toko perhiasan. Leon melihat ada liontin yang indah.

  Leon meminta pelayan untuk mengambilkannya, sedangkan tatapan Keisha sedang tertuju pada gelang.

Keisha yang tengah melamun merasa ada yang melingkar di lehernya. Ia melihat sebuah kalung dengan liontin yang mungil yang indah.

Keisha tersenyum dapat Leon lihat senyum bahagia yang terpancang dari bibir indah Keisha.

"indah sekali", kata Keisha.

"Kau suka?", tanya Leon. Keisha menganggukkan kepalanya.

Leon membayar harga kalung emas yang berliontin berlian. Keisha hendak mengajaknya pulang namun ditahan Leon.

Keisha mengangkat sebelah alisnya,"ada apa?"

"Bukankah kau ingin gelang juga?", tanya Leon.

"Tidak. Ini saja", kata Keisha mengetahui harga kalung yang ternyata mahal Keisha urang membeli gelang.

"Bungkusan satu gelang yang itu", kata Leon kepada pelayan wanita.

"Leon, kalung saja", kata Keisha.

"Membeli dua-duanya tidak akan membuatku miskin", kata Leon.

Setelah membeli kalung dan gelang Keisha dan Leon pulang ke Mension.

Baru saja pintu terbuka Keisha merasakan atmosfer yang berbeda. Merasa tegang setelah tahu siapa yang datang.

"Untuk apa nenek dan kakek datang kesini?", tanya Leon .

"Sopan sedikit Leon ", kata Joseph.

"jika kalian kesini hanya untuk menghina istriku lebih baik pulang saja", kata Leon.

"Kita hanya ingin makan siang disini", kata Margareth.

Leon menganggukan kepalanya lalu meminta pelayanan untuk menyiapkan makan siang untuk Joseph dan Margareth.

"Kami sudah makan tadi di luar. Pelayan sedang menyiapkan makanan untuk kalian. Kami ke kamar dulu", kata Leon menggandeng tangan Keisha menuju lantai atas ke kamarnya.

Begitu sampai di lantai atas Keisha berhenti menatap Leon.

"Ada apa?"

"Apakah jadi kita ke hotel?", tanya Keisha.

Leon tahu Keisha sedang tidak tenang dirumah karena kehadiran Joseph dan Margareth.

"Kau serius?", tanya Leon . Keisha menganggukkan kepalanya. Leon terkekeh.

"Kau tak perlu khawatir soal mereka. Untuk yang soal tadi kita melakukannya disini saja. Anggp saja ini hotel", kata Leon tertawa lepas.

Istri kecilnya ini polos sekali.

"Apakah Mension kita kurang bagus dari hotel?", tanya Leon.

"Tidak. Lebih bagus Mension kita", kata Keisha.

Keisha masuk ke kamar mandi membersihkan tubuhnya. Ia memakai lingerie dengan tali spaghetti, ia ingin mencoba baju dinasnya siang ini terasa panas.

Keisha keluar dari Kamar mandi, Leon memandang Keisha yang terlihat seksi

Leon mencium bibir Keisha lalu melumatnya pelan. Keisha memejamkan matanya.

Lingerienya sudah turun ke lantai hanya menyisakan dalamnya saja, dengan hati-hati Leon merebahkan Keisha ke ranjang mencumbu setiap inci tubuh Keisha yang selalu menjadi candu, tak lupa Leon menciumi perut Keisha lalu memulai membawa Keisha ke surga dunia.

Setelah selesai Leon mengecup kening dan bibir Keisha, menyelimutinya dan membawa Keisha kedalam pelukannya.

Keisha terbangun dari tidurnya, melihat didepannya tersuguhkan pria tampan yang mencintainya. Dia benar menepati janjinya, kemarin lentiknya menelusuri wajah Leon.

"Kau ingin lagi?", tanya Leon sambil memejamkan matanya sedangkan pipi Keisha sudah merona.

Keisha mulai bangkit dari tidurnya namun ditahan oleh Leon.

"Mau kemana?", tanya Leon.

"Aku haus ingin keluar sebentar", kata Keisha menyingkirkan tangan Leon.

Keisha memakai dress warna pink, rambutnya disisir rapi, lalu keluar pelan menuruni anak tangga.

Begitu sampai di lantai satu Keisha menuju dapur mengambil air minum di dispenser. Ia lupa ada Joseph dan Margareth.

Margareth menatapnya nyalang.

"Dimana Leon?", tanya Margareth.

"Dia sedang tidur. Apa nenek butuh sesuatu?", tanya Keisha berusaha sesopan mungkin.

"Buatkan aku teh", kata Margareth menyuruh.

Keisha menganggukkan kepalanya, Lucy meminta agar ia saja yang membuatnya.

"Tidak apa. Biar aku saja", kata Keisha. Dengan cekatan Keisha membuatkan teh untuk Margareth lalu membawanya dengan piring kecil di hadapan Margareth yang tengah duduk santai di sofa ruang tamu.

Dengan pelan Margareth menyesap tehnya.

"Tehnya enak. Kau memang berbakat menjadi pelayan", kata Margareth dengan senyum mengejek.

1
Mrs.Riozelino Fernandez
kuat juga Keisha ini ,tiap sebentar berlari ke wastafel... klo aku udah kram itu perut di bawa lari lari...
Mrs.Riozelino Fernandez
aaaah tu kaaaan...good baby...
buat mommy mu ingin selalu dimanja Daddy mu...😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
lagian kamu pun ada ada aja,Leon mau tanggung jawab kamu malah gak mau...
setidaknya klo pun gak hamil status kamu ada,istri Leon...nanti pun klo pisah status janda.jangan status gadis tapi udah gak virgin lagi...
Mrs.Riozelino Fernandez
ohhhh ... ternyata Leon pria bertanggung jawab...
Mrs.Riozelino Fernandez
jangan gtu donk kei...
kamu kan blom tau hamil atau gak nya
Hadya Thunn Zhafira
Ayo baca karya baruku "Love Me Mr.Leon" Sangat bagus.
×Wanda×
Ceritanya menginspirasi dan memotivasi, thank you author 🙏
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Isin yaa
Hadya Thunn Zhafira: iya sama-sama kak😊
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!