NovelToon NovelToon
Kasih Sayang

Kasih Sayang

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyelamat
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Fatimah Afath ( arasimah )

seorang istri yang bersabar selama dua tahun menunggu suaminya berubah tapi malah berulah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatimah Afath ( arasimah ), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft

Parman di dudukan untuk makan siang. Namun Parman hendak menolak. Surti Langsung mem memberitahukan tentang Parman mau sampai kapan Parman meninggalkan masjid.

Namun Parman yang mendengarnya merasa sedih. Karena sudah empat hari sejak kejadian Parman tidak kunjung pergi ke masjid.

Parman begitu merindukan berada di masjid lagi. Parman sangat merindukan masjid yang di amanahkan kepadanya. Parman seolah - olah telah melalaikan tugas amanahnya.

Akhirnya Parman mau makan sambil disuapi oleh Surti. Parman meminta maaf kepada Surti karena sempat - sempatnya terpuruk. Disaat harus menguatkan sang istri mala jatuh terpuruk dengan keadaan.

Surti menyemangati Parman kembali. Agar bisa bangkit kembali dari rasa terpuruknya.

" Anggap Sakitnya bapak itu penebusan dosa - dosa bapak selama ini " ujar Surti.

" Astagfirullah ya Allah, ampuni hamba yang berprasangka buruk terhadapmu." jawab Parman.

Parman makan dengan lahapnya lalu duduk sebentar barulah Parman tidur setelah makan. Tapi duduk dulu selama lima belas menit barulah tidur kembali.

Setelah makan Parman langsung minum obat yang disediakan oleh Surti. Setelah minum obat barulah Parman tidur lagi.

Surti meninggalkan Parman untuk membereskan rumahnya lalu Surti juga tidak mengadakan pengajian minguan setiap hari kamis karena harus menjaga Parman. Selama Parman sakit Surti banyak membatasi kegiatan di luarnya.

Karena menunggui Parman yang sedang sakit. Setelah masak untuk sore selesai Surti rebahan di depan ruang tamu menggunakan kasur. Karena Surti merasa lelah Surti pun langsung tertidur.

Saat asar tiba Santi izin pulang karena sudah mengerjakan semua kerjaan. Maka bu Hamidah mengizinkan Santi pulang. Santi pulang dengan jalan kaki setiap hari.

Tak lama Santi pun sampai di rumah Surti dan Parman. Santi mengucapkan salam " Assalamualaikum " namun tak ada jawaban dari dalam rumah. Karena biasanya santi akan pulang sekitar jam empat lewat.

Kini demi menghindari Raka Santi akan pulang jam tiga lewat tiga puluh menit atau setelah azar. Santi mencoba membuka pintu yang memang tidak dikunci oleh Surti jika dia di dalam rumah.

Saat Santi masuk Santi melihat Surti sedang tertidur di kasur lantai. Santi berjalan pelan - pelan ke arah kamar Surti dan Parman. Santi mengetuk pintu dan ada dari dalam kamar jawaban dari Parman yang mengatakan untuk masuk.

Santi membuka Pintu dan mengucapkan salam lalu Santi salim terhadap Parman. Parman bertanya tentang Surti istrinya. P

" Ibu tidur di kasur depan pak " Jawab Santi.

" Sudah bapak duga ibu pasti kecapean dia ngurus bapak dari pagi." Ujar Parman.

" Tadi bagaimana hasilnya pak, apa kata dokter ?." Tanya Santi.

" Kata dokter Bapak tidak boleh berjalan dulu sementara waktu karena akan memperparah kondisi kaki bapak. Jika bapak mau keluar bapak harus menggunakan kursi roda." jelas Parman.

" Iya pak kita sewa saja pak bagaimana? "Ujar Santi.

" Tadi ada yang menawarkan tetangga depan perumahan itu yang kerja di klinik." jelas Parman.

" Oh boleh pak, nanti saya datangi rumahnya." jawab Santi.

" Iya terima kasih, neng" ujar Parman.

" Ya sudah pak saya mau bebersih terlebih dahulu." ujar Santi.

Santi meninggalkan Parman terbaring di kamarnya. Lalu Santi kembali ke kamarnya untuk bebersih. Saat Santi keluar kamar ternyata Surti sudah bangun dari tidurnya. Surti habis mandi merasa terkejut melihat Santi keluar dari kamarnya.

Surti bertanya," Kapan kamu pulang neng, ibu tidak tahu?."

" Tadi jam lima belas lewat tiga puluh menit bu, saat ibu sedang tidur." jawab Santi.

" Iya ibu akhir - akhir ini sering merasa lelah." ujar Surti.

" Ya sudah bu jangan terlaku lelah, biar Santi yang kerjakan jika ibu lelah." Jawab Santi.

" Jangan neng, emang ibu saja yang sudah tua makanya gampang lelah." ujar Surti.

Santi pun merasa kasihan di usia Surti yang seharusnya sudah harus istirahat saja dirumah. Namun masih harus mengurus rumah, sehingga sering merasa lelah.

Santi izin mau pergi ke tetangga depan komplek. Surti pun mengizinkan namun saat akan keluar rumah ada seorang tamu datang mengantarkan kursi roda untuk Parman. Surti mempersilahkan duduk tetangga yang mengantarkan kursi roda. Sedangkan Santi membuatkan teh Manis.

1
Fatimah Afath
baik
Fatimah Afath
/Cry/
Edgar
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Fatimah Afath: maaf ya soalnya lagi sibuk kmerin 2 anak sakit ganti - gantian
Fatimah Afath: terima kasih atas semangatnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!