Gadis remaja berusia 15 tahun yang dituntut hukuman 10 tahun penjara itu kini sudah menjadi wanita hebat. Ia dituntut atas pembunuhan Ayah tiri yang menyiksa sang Ibu sampai meninggal.
Power keluarga Ayah tirinya mampu membuatnya tak berkutik saat dimasukkan ke dalam penjara, tapi itu lah awal kebangkitan dirinya.
Di dalam penjara ia diangkat anak oleh seorang wanita gengster, di dalam tahanan akhirnya dia menjadi orang yang ditakuti.
10 tahun kemudian ia keluar dari penjara untuk menuntut balas pada mereka yang menutup mata saat ibunya disiksa semasa hidup dan mereka yang menjebloskan dirinya ke penjara. Ia bersama teman-temannya sesama Ex-Narapidana, bersama mereka menjadi lebih kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bangkitnya Ex-Narapidana - 28.
Begitu banyak kejadian hari itu, sehingga hilangnya Agatha tidak diketahui oleh madam Belle. Apalagi wanita setengah baya itu sibuk mengurusi Maxayla yang kembali mengalami pendarahan serius.
Zephyr terus mendampingi Max saat wanita itu mendapatkan pengobatan Dokter Chao, tak sedetikpun laki-laki itu beranjak pergi dari ruangan rawat Max.
"Kau nggak ingin kencing, Bro?" Lei mencoba membuat Zephyr pergi dari sisi Maxayla, lagipula Max belum sadarkan diri.
"Kalau kamu mau kencing yang kencing aja, ngapain ngajak-ngajak aku!" ketus Zephyr, wong dia sedang tak ingin kencing malah disuruh kencing.
"Astaga! Lebih baik aku pergi minum kopi!" Lei pun keluar meninggalkan kedua manusia yang sudah terjerat takdir di dalam ruangan itu.
"Max, kamu jangan tidur lama-lama. Aku rindu suaramu..." gumam Zephyr seraya menciumi kedua tangan Max.
Keadaan Maxayla sendiri sudah tidak perlu dikhawatirkan, tubuh Max sangat lah kuat.
Di ruangan makan, semua orang berkumpul. Disana ada Madam Belle, Dokter Chao, Jelita, Donita, Enzo bahkan Veronica, Celine dan juga Lei.
"Apa Agatha makan di ruangan bawah lagi? Kapan dia akan meninggalkan kebiasaannya itu, selalu betah menyendiri." Ucap Madam Belle sembari menyuapkan satu sendok makanan ke dalam mulut.
"Tadi dia sempat masuk ke ruangan Alex dan memarahi pria itu... katanya, kenapa Alex nggak mati aja daripada nantinya akan merepotkan Bos Max lagi!"
"Traumanya pada laki-laki sulit disembuhkan!" Madam Belle geleng-geleng kepala, beberapa ahli psikolog sudah Madam Belle datangkan untuk mengobati mental Agatha namun semuanya nihil.
"Demi Agatha, Madam bahkan mempekerjakan hanya pelayanan wanita di dalam Mansion. Meskipun ada beberapa anak buah laki-laki, tapi tidak banyak." Ucap Veronica.
"Panggil kepala pelayan dan tanyakan apa makanan untuk Agatha sudah dikirim ke tempatnya."
"Baik, Madam." Veronica bangkit dari kursi mencari keberadaan kepala pelayan.
Tak lama wanita itu kembali dengan wajah was-was.
"Ada apa, Vero?"
"Kepala pelayan sudah mendatangi tempat Agatha selalu berada, tapi dia nggak ada Madam."
"Coba telepon!"
Veronica mencoba menelepon nomer Agatha, namun tak aktif.
"Habiskan makanan kalian, setelah itu lacak keberadaan Agatha! Perasaan ku tak enak!" Ujar Madam Belle.
Semua orang mempercepat makan mereka, meskipun mereka khawatir namun mereka sangat hapal dengan keahlian Agatha dalam menguasai senjata dan ada sisi kejam dari wanita itu. Jika pun terjadi sesuatu, Agatha tak mungkin akan diam saja dan hanya pasrah.
.
.
.
Di ruangan mewah, tubuh Agatha terbalut hanya dengan kain tidur tipis yang bahkan bisa memperlihatkan lekuuk-lekuuk indah tubuh wanita berusia 38 tahun itu. Dulu saat ia masuk ke dalam penjara usianya 24 tahun, putrinya meninggal saat berusia 2 tahun.
Awalnya kehidupan rumah tangganya baik-baik saja, suaminya adalah pria yang berasal dari keluarga kaya namun sang suami sangat mencintai Agatha dan tak perduli Agatha yang berasal dari kelas bawah. Kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis dan dipenuhi cinta apalagi dianugerahi seorang anak, membuat Agatha dilimpahi kebahagiaan.
Sayangnya, di usia putrinya yang genap dua tahun kekasih lama suaminya datang kembali dan memporak-porandakan rumah tangga Agatha. Kematian putrinya akibat keserakahan selingkuhan suaminya yang tak ingin hubungan terganggu karena masalah hak asuh anak, membuat Agatha kalap dan membunuh si wanita selingkuhan.
"Sayang, kamu sudah bangun..."
Agatha membuka matanya perlahan, rasa pusing menyergapnya mungkin masih tersisa efek dari obat bius.
"Cuihhhh!!!" Agatha meludahi wajah mantan suaminya.
"Hahahahaha..." Fahry malah tertawa.
Laki-laki itu membersihkan ludah dengan telapak tangan. "Semakin kau beringass, semakin cantik kamu di mata ku sayang. Aku menunggu mu selama ini, sayangnya saat kau keluar penjara... ada seseorang yang menjemputmu. Aku mencari waktu untuk membawa mu, akhirnya hari ini datang juga."
Jari-jari tangan Fahry mulai menyentuh wajah Agatha, wanita itu tak bisa bergerak karena kedua tangannya di ikat di belakang tubuh. Agatha bergerak-gerak memberontak, Fahry mencengkraam dagu Agatha untuk mencium wanita itu.
Dugh
Agatha membentuurkan keningnya, Fahry berteriak kesakitan.
"Agatha!" Fahry mengussaap-usaap kening yang terasa sakit.
Wanita itu tak melepaskan kesempatan, disaat Fahry masih kesakitan Agatha turun dari ranjang lalu mengambil lampu tidur di atas nakas dan membanting lampu ke lantai hingga pecah. Dengan pecahan lampu, ia memotong tali yang mengikat kedua tangannya di belakang.
Ptas!
Tali terputus, Agatha menggenggam pecahan lampu meksipun itu tajam. Darah merembes dari telapak tangan, namun wanita itu tak meringis sedikit pun.
Agatha mengacungkan ujung pecahan pada Fahry, mendekati laki-laki itu yang masih tercengang dengan aksi Agatha yang begitu terlihat ahli.
"Kau pikir aku sudi disentuh olehmu lagi pria menjijiikkan....! Anakku mati karena gundikmu! Saat itu, apa yang kau lakukan?! Kau melindungi gundikmu dan mengatakan anakku terjatuh dari atas tangga! Padahal Cctv merekam saat gundikmu mendorong anakku dari atas tangga...! Tapi kau malah memilih melindungi gundik Jalanggg hina mu itu!!!!"
Tatapan mata Agatha tampak dingin, "Seharusnya kau juga mati di tanganku, pengkhianat! Dengan melindungi jalaaang mu itu, kau sama saja menjadi pembunuh...!! Kau bukan seorang ayah tapi kau hanya pencinta selangkaanggan wanita...! Mati saja!!"
Agatha mengangkat ujung pecahan kaca akan menancaapkan di dada mantan suaminya, namun saat itu pintu kamar di dobrak dari luar. Anak buah Fahry merengsek masuk, Agatha berlari ke arah mereka dan menussuukkan benda t a j a m di tangannya ke perut dan leher mereka hingga satu persatu anak buah Fahry tewas mengenaskan dengan luka s o b e k dileher.
Salah satu anak buah Fahry menodongkan senjata pada Agatha, dengan lihai wanita itu menendang senjata hingga terjatuh.
Agatha mengambil senjata tersebut dan kali ini dia menodongkan ke arah anak buah Fahry yang terus berdatangan.
Dorrrr
Dorrrr
Agatha menerjang anak buah Fahry setelah mereka terkena tembak dan ambruk. Wanita itu melewati lorong rumah dan menuruni tangga, namun sayangnya anak buah Fahry sangat banyak di bawah sana.
"Sial!" peluru di senjata Agatha habis.
Dorrr
Dorrr
Bantuan untuk Agatha tiba, Celine, Donita, Enzo masuk menembakkan senjata mereka.
Ternyata Veronica dengan bantuan Lei, mengotak-atik Cctv di sepanjang jalan yang dilewati Agatha untuk mencari keberadaan Agatha dan menemukan tempat Fahry membawa Agatha.
Agatha berhasil keluar bersama yang lainnya, Fahry menggeram marah karena Agatha telah lolos darinya.
Lalaki bajinggaan! Tunggu pembalasanku...! Agatha melempar granat ke rumah laki-laki itu dan...
Duarrrr
ditunggu karya selanjutnya ...🥰
aku punya solusi Sam. bius aja. masukin karung. udah. 🤣🤣🤣🤣🤸
.siap siap karya baru meluncur ya Thor... /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/