Clarissa tidak menyangka jika dirinya diberi kesempatan untuk kembali ke waktu.
Dis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ya .... terima nasib deh !
" Mama mau kemana ?" tanya Daniel begitu melihat sang istri yang sudah berpakaian rapi .
" Mau pergi ke apartemen Calvin . Papa mau ikut ?"
" Ngapain ?" tanya Daniel sambil mengerutkan keningnya . Dirinya saja baru pulang dari kantor kok sekarang mau main tinggal aja .
" Mau lihat kondisi Clarissa . Sejak kemarin ponselnya tidak bisa dihubungi ," jawab sandra sambil menatap sang suami
" Mama mau pergi sama siapa ?"
" Sama Carlo lah , memangnya mau sama siapa lagi ?"
" Terus Bella gimana ? "
" Oh .... Dia udah keluar dari tadi . Katanya sih mau ngumpul sama temannya ."
" Oh ..."
" Terus gimana ... Papa mau ikut apa tidak ?"
" ...."
" Ish ... Papa lama deh ," cebik Sandra sambil memanyunkan bibirnya . Membuat Daniel menelan ludahnya kasar. Ingin sekali memagut bibir yang sudah membuatnya kecanduan.
" Bibirnya biasa saja bisa kan ma ."
" Memangnya kenapa dengan bibir mama ?" tanya sandra sambil meraba bibirnya.
" Pengen papa makan ," jawab Daniel sambil tersenyum jail .
" Hari ini libur dulu ."
" Kok gitu .... Nggak ada ya main libur-liburan . Kemarin sama semalam kan sudah libur , masak libur lagi ?" protes Daniel tidak terima .
" Libur sekali lagi kan nggak masalah pa ," jawab Sandra enteng .
" Ya elah mam ... nanti kalau ini sampai karatan mama sendiri loh yang susah, " ucap Daniel sambil memperlihatkan bagian intinya yang mulai mengeras.
" Ngomongnya nggak usah aneh-aneh deh pa," ucap Sandra dengan muka yang sudah memerah. Hal itu malah membuat Daniel semakin terbakar gairah.
Daniel berjalan menghampiri Sandra. Seperti tahu apa yang ingin dilakukan suaminya, Sandra mundur ke belakang.
" Papa mau ngapain? "
" Papa mau _"
" Mam ... Jadi ikut nggak ?" teriak Carlo dari luar .
" Ikut !"
" Nggak !"
Sandra dan Daniel menjawab berbeda . Jika Sandra menjawab ikut maka Daniel tidak . Carlo yang mendengar hal itu pun bingung .
" Jadi ikut kagak nih ?" tanya Carlo sekali lagi .
" Ikut !"
" Nggak usah ... Nanti mama bareng sama papa ," teriak Daniel sambil memeluk sang istri dengan sangat erat . Takut kalau nanti sampai kabur , bisa- bisa atas bawah cenut-cenutan .
Mendengar suara sang papa yang sangat jelas ditelinganya membuat Carlo meninggalkan tempat itu . Meninggalkan kedua orang tuanya yang ingin bermesraan.
" Tadi aja nyuruh Carlo cepat-cepat , nyatanya malah nggak jadi ikutan . Tau gitu tadi gua nggak usah mandi ," Gerutu Carlo sambil terus berjalan ke depan .
Mengetahui jika sang putra mulai menjauh, Daniel melancarkan aksinya. Dia meremas bokong sang istri dengan penuh nafsu.
Sandra merasakan tubuhnya mulai bergejolak. Apalagi saat Daniel tiba-tiba mencium bibirnya. Dia sudah tidak bisa berkutik lagi. Keduanya terbakar api gelora.
Sedangkan Bella memang sedang berkumpul bersama sahabatnya . Tidak ketinggalan Steven, Baim dan Rangga . Mereka berkumpul di kafe langganan mereka .
" Bagaimana kempingnya kemarin seru tidak ?" tanya Bella saat mereka sudah kumpul semua . Belum ada hidangan diatas meja , karena kelimanya belum ada yang memesan .
" Amat sangat seru sekali," jawab Rangga .
" Kalau saja Clarissa nggak rese gua pasti ikutan ," ucap Bella sambil cemberut .
Seolah menegaskan bahwa kalau bukan karena Clarissa dia sudah ikut kegiatan mereka kemarin .
Padahal yang sebenarnya adalah dia tidak pernah suka dengan kegiatan seperti itu. Apalagi jika harus naik turun gunung . Membayangkannya saja sudah membuatnya pusing .
" Memangnya kenapa dengan Clarissa ?" tanya Rangga.
" Kalian tahu sendiri kan ... gua nggak bisa bertindak bebas jika ada tuh anak . Malah kemarin nih ... Seharian dia lengket banget sama gua . Katanya sih takut kalau kita kumpul seperti ini dia nggak diajak ."
" Ha ?"
Steven , Rangga dan Baim saling pandang . Sudah biasa memang jika Bella menjelek-jelekkan Clarissa . Mereka selalu mempercayai apapun yang diucapkan oleh Bella .
Steven mengedipkan matanya pada kedua sahabatnya .
"Terus sekarang dia ada dimana ?"
" Oh ... Biasa , dia lagi shoping sama tante Sandra . Itulah yang membuat gua bisa keluar bersama kalian," jawab Bella dengan kebohongan.
" Kamu nggak ikut ?"
" Boro-boro mau ikut , tante Sandra baru nawarin saja dia sudah mencak-mencak ."
" Memangnya dia belum berubah juga ? Kok kayaknya dia udah agak kalem dari biasanya ," tutur Aurora yang ikut mengomentari .
" Itu ma pencintraan doang . Kalian tahu sendiri kan bagaimana reputasinya saat ini ... sangat buruk . Belum lagi tingkahnya saat dirumah. "
" ...."
" Sudahlah ... Ngapain juga kita ngomongin tuh anak , bikin mood gua anjlok !" seru steven yang merasa omongan Bella semakin melantur.
" Sorry , gua cuman mau membagi apa yang sudah gua rasakan . Kalian merupakan orang terdekat bagi gua, " ungkap Bella dengan sendu.
Sungguh siapapun yang mendengarnya akan langsung percaya saat melihat ekspresinya. Dia sangat cocok menjadi seorang artis.
" Bukankah orang tua Clarissa sangat baik padamu ?"
" Sebaik-baiknya om sama tante , namun jika sudah menyangkut anaknya keponakan ma apa ."
" Kalau begitu lo mesti nyetok stok sabar yang banyak kalau begitu ."
" Buat apa ?"
" Biar jantung selamat dan nggak kumat- kumat lagi .
" Gua punya ide nih .. Bagaimana kalau lo pindah aja dari rumahnya ?" saran Baim.
"Orang tua nggak akan mengijinkan . Gua bisa tinggal disini pun asal tinggal bareng mereka .
" Ya .... Terima nasib deh !"
semoga apa yang di rencanakan bela berbalik ke dia biar tau rasa
up up uup
crazy uup dong thor 😷