Hai ketemu lagi sama karya terbaru mommy, yang suka bisa lanjut baca ya, kalau memang tidak suka dan lainnya kasih komentar ya, jangan di rate terima kasih.
Pernikahan akbar anak keluarga terkaya dan terpandang namun nyatanya tidak menjanjikan akan berjalan lancar. Tepat di hari H Galih di tinggalkan oleh calon istrinya.
"Tidak ada, kak," ucap Gina adik dan juga sahabat calon istrinya setelah mencari ke ruangan make up.
"Bagaimana ini, Lih! Acara satu jam lagi!" Bingung dan panik Mulan sebagai orang tua.
"Cepat cari sekali lagi! Jika memang tidak ada terpaksa kita batalkan!" perintah Galang sang Papa pada asisten dan anak buahnya disana.
Setelah 30 menit tidak ada hasil, Galih yang sudah sangat kacau saat ini. Melihat seorang gadis yang masuk dari pintu samping bertepatan dengan matanya mengarah padanya.
"Tidak akan ku biarkan dia menghancurkan dan mempermalukan keluargaku! Dia akan menjadi istriku!" tekad Galih yang menuju ke arah wanita itu.
"Maukah kamu menikah dengan ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Lepas Mas!!!" berontak terus menerus tapi karena Rosa sangat lemah akibat donor tadi dan juga sudah bekerja sangat lelah hari. Tenaganya habis sudah Rosa.
"LEPAS MAS! Jangan sampai aku teriak disini!" ancam Rosa.
"Lakukan saja! Aku jamin tidak ada yang mendengar!" senyum Smirk Dirga.
"Tolo-"terputus suara Rosa yang saat ini sudah di bekap oleh Dirga dengan tangannya.
"Jangan bertindak konyol Ros," bisik Dirga.
Lalu membawa masuk ke dalam mobil Rosa. Kali ini Dirga yang mengemudi di balik setir mobil.
"Mau apa kamu Mas?" bentak Rosa yang berusaha keluar dari mobilnya. Namun sekali lagi Rosa tidak bisa membukanya, menatap tajam wajah yang sudah dia cintai selama ini. Tidak menyangka jika memang hal ini di lakukannya hanya untuk motifnya sendiri.
"Diam dan tenanglah! Aku tidak akan berbuat kasar jika kamu menurut!" perintah Dirga. Lalu menjalankan mobilnya.
"Berhenti Mas! Aku tidak mau sama kamu!" marah Rosa. Yang sudah menggoyang goyangkan tubuh Dirga.
"DIAM, ROS! Bisa celaka kita!" bentak Dirga.
Sontak saja Rosa melepaskan tangannya dari tubuh Dirga. Masih sayang dengan nyawanya yang tidak mau harus di rawat di rumah sakit. Tapi jika Dirga melakukan sesuatu yang fatal pasti akan menyulitkan keluarga suaminya.
Aku harus memberitahu Bang Galih! Sungguh aku tidak mengenal Mas Dirga sekarang ini! Seperti monster! Batin Rosa.
"Diam disana!" bentak Dirga.
Rosa berpura pura diam dengan mengeluarkan hpnya lalu men dial nama suaminya. Setelah memastikan suaminya sudah menjawab baru Rosa berulah kembali.
"Mas jangan begini. Aku ingin pulang!" bentak Rosa.
"Diam, Ros!aku tidak rela kamu dimiliki orang lain!! Kamu milikku!!" bentak Dirga.
"Mas, jangan buat aku nekat disini! Kita mati bersama atau kamu berhenti!" marah Rosa dengan berteriak.
Deg!
Galih yang mendengar percakapan di sebrang telpnya langsung kalap dan tentunya sangat khawatir saat ini juga.
Rosa dalam bahaya! Tidak! Tidak! Aku tidak mengizinkan dia pergi dari sisiku. Tuhan aku harus bagaimana! Batin Galih.
Mengambil telp hotel lalu memanggil Dion segera ke kamaranya. Tidak sampai lima menit Dion sudah masuk ke dalam.
"Cari dimana lokasi hp Rosa, cepat! Dia dalam bahaya!" perintah Galih.
"Baik Tuan," jawab Dion yang baru saja akan mandi. Tapi akhirnya tidak jadi, karena sudah mendapatkan tugas penting untuk menyelamatkan istri bosnya.
"Dion! Kemarikan telp kamu!" perintah Galih kembali. Sementara Dion sedang mencari sesuatu di laptopnya.
"Pa, Rosa dalam bahaya!" getar suara Galih yang sungguh sangat khawatir pada istrinya lewat telp.
"Ceritakan dengan pelan, Rosa kenapa?" pinta Galang.
"Rosa di bawa oleh Dokter Dirga yang entah aku tidak tahu kemana, Pa? Saat ini hpku tetap on telp dengan Rosa. Tapi suara Rosa yang sudah mulai nekat, Pa! Aku takut dia!" tidak sanggup mengatakan hal yang pahit di depannya.
"Jangan sembarangan kalau bicara!! Dion sudah menemukan titiknya kemana? Papa akan langsung menyusulnya!" ucap Galang.
"Dion! Dimana titik istriku!!! Sudah dapat belum!" perintah Galih.
"Sudah Tuan, di titik pom bensin arah apartemen Tuan tapi aku rasa mereka tidak akan masuk kesana." jelas Dion.
"Oke, Papa bersiap sekarang! Jangan putus sambungan telpnya," ucap Galang.
Setelah siap dan tidak ada keluarga yang tahu saat ini, karena bertepatan Mulan ada acara di sosialitanya dan Gina masih belum kembali dari kegiatannya.
Mobil yang di kendarai Galang sudah melesat sangat kencang, takut jika menantunya dalam bahaya yang tidak akan bisa di duga.
"Pa!" ucap Galih.
Monitor GPS hp mertuanya dan Rosa sudah mulai mendekat. Arah yang berlawanan saat ini diantara mereka.
"Tuan, sudah dekat! Nyonya muda menggunakan mobil Tuan, pastikan Tuan besar melihatnya dan langsung putar arah." pinta Dion.
"Papa dengarkan yang Dion katakan," ucap Galih yqng sangat khawatir. Sementara suara Rosa yang terus saja marah dan diam kembali. Berlanjut bentakan Dirga dan Rosa hanya bisa menurut.
"Iya, sudah dengar, nah itu mobilnya. Papa melihatnya! Serahkan dengan Papa sekarang!" ucap Galang.
"Baik Pa, Galih menunggu disini," ucap Galih.
Galang yang terus mengikuti kemana mobil yang di bawa Dirga saat ini tujuannya. Hingga setengah jam perjalanan itu sampai di pinggiran kota jakarta, masuk di dalam rumah yang tidak besar dengan sedikit kasar menarik Rosa.
"LEPAS!" bentak Rosa.
Ya Tuhan tolong aku! Aku berharap banyak Bang Galih bisa menolongku! Atau siapapun yang bisa dengan cepat mengeluarkan aku dari cengkraman keegoisan Mas Dirga! Bang aku takut!!! Tolong aku Bang!!! Aku tahu kamu jauh tapi aku hanya bisa mengandalkan kamu seorang Bang!! Batin Rosa.
"Mas, biarkan aku pulang!! Kamu mau apa!!" kesal Rosa.
"Diam dan tunggu! Kita akan menikah!" perintah Dirga.
"Ck! Jangan mengarah Mas. Aku istri orang! Aku sudah bersuami!" bentak Rosa dan tidak terima. Walau benar dia mencintainya tapi saat ini sudah tidak bisa bersamanya lagi.
"DIAM! Cukup ikuti saja! Aku yakin kamu belum di sentuh olehnya karena-" terputus ucapannya.
"Lepas, Mas! Jangan melecehkan aku!" tolak Rosa yang berdiri langsung tapi tidak bisa keluar karena pintu sudah di kunci oleh Dirga.
"Bukti tanda merah di tubuhmu belum ada bukan! Jadi walau kamu sudah menikah tapi masih suci! Saat ini aku akan mengambil yang seharusnya dari awal menjadi milikku, Ros!" bentak Dirga.
"Mas, aku mohon jangan!!! Biarkan aku pergi.
Hp dan tasnya tertinggal di mobil karena memang Dirga menarik tangannya yang besar itu. Bahkan Rosa tidak ada tenaga untuk kabur.
Brak!!!!
Pintu di dobrak oleh Galang seorang diri, dengan tanpa ampun langsung menghajar Dirga hingga membabi buta disana.
Rosa yang terkejut melihat mertuanya datang memukul Dirga hingga babak belur dan menutup mulutnya debgan tangannya sendiri.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Hingga Dirga sudah terkapar saat ini, dan darah bersimbah banyak di tubuh dan wajahnya saat ini.
"Sekali lagi kamu mendekati menantuku! Jangan harap kamu bisa melihat hari esok!" ancam Galang.
Dirga yang hanya mendengar Galang bicara padanya saat ini. Tubuhnya sudah tidak berdaya lagi.
"Dia sudah aman, Nak," ucap Galang di telp.
"Nanti kamu telp setengah jam lagi. Biarkan kami kembali dulu," lanjut Galang.
Setelah itu membawa Rosa dalam dekapan Galang menuju mobil, seperti seorang ayah pada anaknya. Mobil Galih yang di bawa membawa Rosa tadi dibiarkannya dulu. Nanti akan ada yang mengambilnya.
Mobil langsung melesat mengebut membawa Rosa ke rumahnya tanpa ada percakapan disana. Karena Galang tahu jika menantunya saat ini masih bergetar tubuhnya karena takut dan trauma.
Setelah sampai langsung di bawa ke dalam namun Mulan sudah menunggu di ruang tamu.
...****************...
Terima kasih semuanya yang selalu setia menanti up dari mommy ya
Like dan komentarnya di tunggu.
temukan kebahagian mu...