NovelToon NovelToon
PENGGUNA BATU BINTANG

PENGGUNA BATU BINTANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Time Travel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran / Pulau Terpencil
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Petualangan seorang putri dengan kekuatan membuat portal sinar ungu yang berakhir dengan tanggung jawab sebagai pengguna batu bintang bersama kawan-kawan barunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan Hidup Tiku Ra

Sepintas terlihat Piliang benar-benar telah terjerat sulur-sulur rotan, namun ternyata: "Pofff!! "

Tubuh Piliang berubah menjadi balok kayu.  Sundek bereaksi cepat memberi mantra perlindungan pada Kaayat, dia pernah melihat seni bela diri semacam itu yang biasa dilakukan pendekar rahasia di negeri yang dijuluki negeri matahari terbit.

Dan benar saja, Piliang tiba-tiba sudah di belakang Kaayat. Dia hendak menyandera Kaayat tapi mantra pelindung Sundek justru melontarkan nya ketika tangannya menyentuh pundak Kaayat.

Piliang benar-benar meremehkan mereka, sekarang dia menyadari generasi lama pengguna batu bintang membuatnya benar-benar terdesak.

Dia terlontar ke belakang tepat di sekumpulan sulur-sulur rotan yang sudah benar-benar berhasil menjeratnya.

Dia tak punya waktu mengganti tubuhnya dengan benda lain. Misi mereka akhirnya berhasil. Lamaraeng menghadiahi pukulan terakhir di ulu hati Piliang, membuatnya pingsan tak sadarkan diri.

Mereka berempat terengah-engah ketika pengaruh mantra Sundek menghilang.

" Hufff.. merepotkan saja," Kaisiepo berkomentar.

Sundek segera menghampiri Piliang yang pingsan itu dan mengeluarkan keris batu jingganya, mencoba menghilangkan kekuatan batu bintang kegelapan dan yang terjadi adalah, wajah Piliang perlahan berubah menjadi wajah tua yang sudah tak asing lagi bagi Sundek.

" Hah! Tiku Ra! Jadi selama ini dia yang menggantikan pengguna batu bintang Raja Hadranindra," Kaisiepo berseru.

" Dia tentunya sudah menghabisi nyawa Piliang yang asli, menggunakan wajahnya untuk menyusup menjadi pengganti pengguna bintang sebelumnya," Sundek berpendapat.

" Masalahnya siapa pengguna bintang sebelum Piliang itu?" tanya Lamaraeng.

" Zeve.. dialah pengguna batu bintang sebelum Piliang dan Zeve sebenarnya warga Janasaran," Kaayat menjelaskan.

" Entah dimana keberadaan Zeve sekarang, tapi menurut warga kota gaib, dia itu masih hidup. Sesama warga kota gaib mereka bisa merasakan energi kehidupan di manapun mereka berada." Sundek menjelaskan.

" Sekarang apa yang kita lakukan dengan tubuh Tiku Ra ini ?" Kaisiepo menunjuk tubuh Tiku Ra yang terbelit-belit sulur rotan.

" Tetap waspada, dia hanya tak sadarkan diri," Sundek mengingatkan lalu memandang Kaayat dan kembali berkata,

" Kaayat sekarang tugasmu memasuki alam jiwa dan pikiran dalam tubuhnya agar kita tahu tujuan sebenarnya dari dirinya."

" Kita rapikan tempat ini dulu Sundek, tempat ini mirip rimba kecil saja," sambil tersenyum manis Kaayat mengembalikan beberapa pohon menjadi bangku dan kursi lagi.

Di bantu Sundek yang mengeluarkan mantra pembersih, sementara Lamaraeng dan Kaisiepo berjaga mengawasi Tiku Ra yang masih pingsan. Tempat pertemuan itu kembali rapi dan bersih seperti semula.

Kini Kaayat mempersiapkan ritual memasuki alam jiwa dan pikiran Tiku Ra.

Dia meminta Sundek membuat mantra penguncian fisik Tiku Ra terlebih dahulu.

Penguncian tubuh dan fisik Tiku Ra telah siap! Kaayat kemudian membaca rapalan-rapalan dalam bahasa Lamakintan kuno yang terdengar sangat magis dan sakral, bahasa leluhur tertua  Nasutaran.

Terlihat asap atau lebih tepatnya kabut yang turun dari langit-langit ruangan dan samar-samar berwujud seperti makhluk astral tertua yang pernah ada makhluk yang disebut Hudox itu berputar putar mengelilingi tubuh Tiku Ra.

Nenek Kaayat yang bersila di samping Tiku Ra serasa dibawa ke masa lalu Tiku Ra sewaktu masih kecil, waktu demi waktu nenek Kaayat melihat perjalanan hidup Tiku Ra, ketika Tiku Ra melakukan pemberontakan pada Raja Gajayanare,

Tiku Ra menemukan batu bintang kegelapan di reruntuhan sebuah candi yang bisa membuat merubah wajah dan penampilannya, Nenek Kaayat melihat Tiku Ra berjumpa dengan empat pengguna batu bintang kegelapan lainnya.

Kemudian Zeve yang telah dikelabui dan ditawannya di sebuah gua, Nenek Kaayat mencoba melihat di mana tempat mereka bersekongkol itu dia melihat pulau dengan gunung berapi yang mengepulkan asap di antara pulau Waja dan pulau Maresuta.

Dia juga membunuh Piliang di kamarnya, menyerupakan wajahnya dan pergi bersama raja Hadranindra untuk memasuki kota gaib Janasaran.

Kemudian gambaran masa lalu kehidupan Tiku Ra pun memudar karena selebihnya sudah dia lihat sendiri .

Makhluk Astral  yang bernama Hudox itupun lenyap dari pandangan mereka.

Nenek Kaayat membuka matanya dan menjelaskan segala detilnya pada Sundek terutama tentang Zeve yang masih mereka tawan di dalam gua markas mereka.

Sundek mengangguk-anggukkan kepalanya. Tugas itu akan dia percayakan pada Jaka Satya dan kawan-kawannya untuk mengasah kemampuan mereka.

Dia hanya akan memberitahu lokasi dimana Zeve disekap. Selebihnya biarlah mereka memutuskan sendiri penyelesaiannya.

Labosi dan Tihu duduk di tepi taman yang dipenuhi bunga, keduanya tak banyak bicara namun rasa hati mereka tak bisa berbohong, bahwa selama ini mereka saling merindukan satu sama lain.

Begitu juga Bahri dan Mawinei yang duduk di bangku taman memandang kerlap kerlip nya kota gaib Janasaran. Mawinei menyandarkan kepalanya di lengan Bahri yang lebih tinggi darinya, di situ dia merasa nyaman.

Jaka dan Andiek juga duduk sebangku, tapi mereka tampak kelelahan dan terlihat sedang tertidur, mereka berdua memang selalu berlatih menggunakan kekuatan mereka.

Hari itu mereka manfaatkan mengembangkan teknik-teknik penyerangan yang bervariasi, dibanding putri Tihu yang sudah menguasai batu bintang sejak kecil, atau Mawinei dan Bahri hanya mereka berdua yang masih dibilang pemula pengguna batu bintang.

Sundek, Kaayat, Lamaraeng dan Kaisiepo memperhatikan mereka dari kejauhan dan perlahan mendatangi mereka.

Sundek mendatangi Jaka dan Andiek yang sudah mendengkur, Kaayat mendatangi Mawinei dan Bahri, sedangkan Lamaraeng dan Kaisiepo mendatangi Tihu dan Labosi.

Masing-masing mengatakan hal yang sama yaitu "Apakah kalian sudah siap? "

" Eyang resi..? " mata Jaka perlahan membuka mendengar suara gurunya.

" Istirahatlah yang cukup Jaka esok hari katakan pada putri Tihu untuk menuju suatu gua di sebuah pulau yang mempunyai gunung berapi dan pulau itu ada di antara Maresuta dan Waja," Resi Sundek memberi pesan pada Jaka Satya.

Lalu pergi meninggalkan mereka menuju ke ruang pertemuan untuk kembali ke kerajaan Jhamapati.

Sedangkan Lamaraeng mengajak Labosi pulang menemaninya bersama Kaisiepo yang dibutuhkan Ratu Aduyugayi. Jaka bangkit dari duduknya dan berjalan menuju putri Tihu dia memberikan pesan gurunya untuk menjadi tujuan petualangan mereka selanjutnya.

Putri Tihu hanya tersenyum dan mengangguk pelan. Kini putri itu tak sabar menyelesaikan tantangan yang diberikan dan ingin segera lari menuju Labosi.

Nenek Kaayat tidak mengganggu Mawinei dan Bahri dia percaya keduanya tahu menjaga diri masing-masing apalagi Bahri dari keluarga Mangkuto Masiak, yang sudah dikenalnya penuh kehormatan, menjaga harga diri dan siap bertanggung jawab.

Dia hanya menatap mereka berdua sambil tersenyum manis, senyum termanis yang dia berikan malam itu pada mereka.

Dan dia pun beranjak meninggalkan mereka berdua karena teringat akan cucu kecilnya Qeva yang pasti sudah menanti-nantinya.

Putri Tihu bangkit berdiri dan membuka gerbang pintas ungunya ia mengajak semua temannya itu untuk beristirahat dan tidur di istana ayahnya.

1
Nitopeng
samurai showdown /Sneer/
Dwi Utomo
ok
Nitopeng
keren!
Nitopeng
Luar biasa
Nitopeng
gila!
Nitopeng
wuk wuk
Rosy
OK banget apalagi ada gambarnya
Rosy
Suromenggolo kurang gede badannya
Rosy
Garudaaaa!!!
Guns
nyummy
Guns
penempatan ilustrasinya kasih jarak Thor biar imbang
Guns
good night
Guns
kreatif, rumah pohonnya asyik
Guns
banyak pengetahuan baru, itu kan elf Thor? hhhh tapi bagus memperkaya etnis kita hhhh
Guns
/Good/
Guns
hhhhh Goblin itu Thor! hhhh sip!
Guns
jadi ingat Saur Sepuh
Guns
keren, pengetahuan baru nih /Good/
Guns
hhhhh
Guns
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!