NovelToon NovelToon
Morning Dew

Morning Dew

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Harem / Romansa / Penyeberangan Dunia Lain / Kontras Takdir
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Vidiana

Yuki berusia lima belas tahun, ketika Dia menemukan rahasia mengenai asal usul ibunya yang selama ini terpendam rapat di sebuah kamar tertutup yang ada dalam rumahnya. Namun yang tidak Dia sangka, rahasia itu merubah masa depan dan kehidupannya.

Pertemuan kembali dengan Ayahnya dan jati dirinya mulai terkuat seiring dengan rentetan bahaya dan kematian yang mengikuti langkahnya.

Saat akhirnya Yuki menemukan cinta dari seorang Bangsawan, akankah Yuki akan tetap mengikuti takdirnya ?. Bahkan ketika Dua orang Pangeran mulai membayangi hidupnya. Memaksa Yuki untuk menjadi milik Mereka. Sang Bulan di malam musim dingin, ataukah Sang Mentari pagi di musim semi ?

Ikutilah kisahnya dalam Morning Dew Series

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Yuki duduk diam didepan cermin yang ada dalam kamarnya. Beberapa pelayan mengelilinginya. Sibuk memberikan perawatan dan mendandani Yuki. Sementara itu Rena memantau didekat Yuki. Memandangi Yuki dengan senyum penuh kepuasan, hingga nyaris mendengkur saking senangnya melihat mertamorfosis Yuki.

Selama ini, Rena berusaha keras agar Yuki dapat berpenampilan anggun seperti Putri Bangsawan pada umumnya. Tapi Yuki selalu menolak dan mengindahkan semua perkataannya. Rena bukannya tidak tahu jika Yuki akan melepaskan perhiasan yang Dia kenakan, ketika Dia keluar melewati gerbang rumahnya.

Jika saja Perdana Menteri Olwrendho tidak memerintahkan Rena untuk membiarkan Yuki berpenampilan sesuka hatinya. Rena pasti sudah akan memarahi Yuki habis-habisan dan memaksa Yuki untuk mengenakan semua perhiasannya kembali.

Sekarang, Dia tidak perlu memaksa Yuki, dengan posisi Yuki saat ini, mau tidak mau Dia wajib menjaga penampilannya sebagai kekasih Pangeran Riana. Ada Ibu Suri dan dayang tua yang akan membantu mengatasi Yuki dan menangani penampilan Yuki.

Memikirkan hal itu membuat Rena semakin bersemangat.

Di lain pihak, Yuki merasa lelah dan mengantuk. Tiga orang Pelayan bergantian mengikir kuku kaki dan tangannya, Yuki beberapa kali menguap.

Tadi pagi,

Saat membuka mata karena terganggu panggilan Rena didekatnya. Dia sangat terkejut saat mendapati didalam kamarnya sudah berbaris rapi para pelayan dari istana Wanita Pangeran, Mereka membawa nampan berisi perlengkapan lengkap ala putri kerajaan dari istana. Yuki belum sadar sepenuhnya ketika kedua tangannya dipegangi dua orang pelayan sedemikian rupa. Mengamit lengan Yuki dengan kuat. Yuki diseret menuju kamar mandi. Semua pakaian Yuki langsung dilepas. Kemudian Mereka membantu Yuki membersihkan punggung, meluluri seluruh tubuh Yuki dengan campuran herbal yang dihaluskan. Mencuci rambut Yuki dab mengecek kebersihan gigi dan telinga Yuki.

Yuki sudah menolak. Tapi Mereka sama sekali tidak mau mendengarkan Yuki.

Sekarang Yuki duduk ditengah ruangan dalam kamarnya. Memandang dengan malas pantulan bayangan dirinya dalam cermin yang berada didepannya. Setelah semua kuku kaki dan tangannya di rapikan. Pelayan lain maju dan membantu Yuki untuk menyempurnakan make upnya. Sementara yang lain menghias dan menata rambut Yuki.

Yuki melirik ke arah Rena. Jelas sekali raut kesenangan diwajahnya. Dia tampak puas melihat ketidakberdayaan Yuki. Yuki bahkan bisa membayangkan, betapa senangnya Rena saat menerima dekrit kerajaan yang mengangkat Yuki menjadi kekasih Pangeran Riana, dan menempatkan Yuki dalam posisinya di tingkat Consort VIII dalam istana harem milik Pangeran Riana.

Yuki menghela nafas. Dia mengulurkan tangan untuk mengambil tusuk konde yang disodorkan oleh pelayan di atas nampan. Hiasan rambut itu sangat cantik, terbuat dari gading dengan panjang lebih dari tiga puluh cm. Ada batu permata di kepala kondenya. Dengan ukuran halus yang rumit. Itu adalah hiasan kepala yang hanya diberikan untuk seorang Consort VIII seperti Yuki. Melambangkan statusnya di istana harem. Yuki harus mengenakan perhiasan itu disetiap acara resmi kerajaan.

Yuki membiarkan para pelayan memasangkan tiga buah tusuk konde di rambutnya.

“Hormat Kami kepada Pangeran”

Yuki refleks berbalik ketika para pelayan bersujud secara serentak untuk memberikan penghormatan. Pangeran Riana berdiri tenang dengan bersandar di pintu. Dari gesturnya, Pangeran Riana sudah berada di sana beberapa saat yang lalu sebelum orang menyadari kehadirannya.

Yuki langsung berdiri.

Keduanya bertatapan dalam diam.

Pangeran Riana tidak bergeming dari posisinya. Hanya diam dan memandangi Yuki dengan sorot puas.

Bangsawan Voldermon yang ikut serta, menyeruak masuk ke dalam kamar dengan sikap tidak sabar. Setelah para pelayan memberi hormat, Mereka segera membereskan peralatan dan berjalan keluar dengan tertib.

“Lihat penampilanmu. Terlihat pas layaknya seorang ratu kerajaan. Kau sangat cantik” puji Bangsawan Voldermon.

Namun, bukannya senang akan pujian itu, Yuki mencembik. Dia merasa Bangsawan Voldermon sedang mengejeknya.

“Aku benar kan Riana ?” Tanya Bangsawan Voldermon berbalik kepada Pangeran Riana yang masih diam di tempatnya.

“Dia terlihat sama saja seperti biasanya” jawab Pangeran Riana acuh. Bangsawan Voldermon berdecak tidak puas.

“Kau payah” ujar Bangsawan Voldermon kesal.

Pangeran Riana tidak memperdulikan protes Bangsawan Voldermon. Dia berjalan mendekati Yuki, bergeser ke samping gadis itu dan mengulurkan lengannya. Kemudian menarik tangan Yuki, meletakan tangan Yuki agar mengaitkan tangannya di lengan Pangeran Riana.

“Kita berangkat” kata Pangeran Riana tidak mau banyak berkomentar. Yuki berjalan dengan patuh mengikutinya.

Mereka menuju ke sekolah. Yuki mensengar di gedung Basmana akan diadakan jamuan yang dihadiri murid-murid yang pernah bersekolah di sekolah ini. Yuki ingat, karena mendengar acara perkumpulan ini akan diadakan. Para Putri menjadi heboh. Termasuk Elber. Konon kabarnya, ada Pangeran dari Negeri Argueda, Negeri yang memiliki wilayah sebesar Garduete dan kekuatan Militer yang kuat, yang bernama Sera Madza turut hadir dalam perjamuan ini.

Pangeran Sera pernah menempuh pendidikan disekolah ini selama beberapa tahun sebelum Dia kembali ke negeranya. Dia sangat tampan. Seperti Pangeran Riana, Pangeran Sera merupakan perwaris tahtah kerajaan Argueda.

Yuki pernah melihat foto Pangeran Sera yang ditunjukan Elber padanya dua hari yang lalu. Dia sangat tampan. Bahkan menurut pandangan Yuki, jauh lebih tampan daripada Bangsawan Voldermon. Pangeran Sera memiliki rambut bergelombang berwarna pirang keemasan dengan kulit putih bersih. Postur tubuhnya tinggi dan langsing. Terlihat ramah dan baik hati. Yuki menggambarkan Pangeran Sera seperti matahari pagi yang hangat dimusim semi. Banyak Putri yang tergila-gila pada Pangeran Sera.

Kabarnya. Di Argueda bahkan ada putri yang menolak setiap lamaran laki-laki hanya untuk berharap Pangeran Sera meliriknya dan menjadikannya Wanita milik Pangeran Sera.

Yuki mendengar dari para putri bahwa Pangeran Sera belum menikah. Dia juga tidak memiliki selir atau kekasih. Bahkan Dia tidak menyimpan satu wanitapun untuk menghiburnya di istana. Hal itu membuat para Putri semakin penasaran terhadapnya.

Semua Putri begitu bersemangat saat Dia dikabarkan akan datang ke sekolah. Dari jauh hari Mereka sudah merawat diri untuk penampilan yang sempurna didepan Pangeran Sera.

Seluruh tamu yang ada di ruangan serentak menoleh ketika Pangeran Riana masuk ke dalam aula. Yuki berjalan beriringan dengan Pangeran Riana. Bangsawan Voldermon berada di belakangnya. Saat akan memasuki ruangan aula tadi, Yuki melepaskan pegangan tangannya di lengan Pangeran Riana dan bersiap akan mengambil jarak. Tapi Pangeran Riana menarik tangan Yuki dan mengalungkan kembali di lengannya dan menahan tangan Yuki disana.

“Bersikap baiklah atau Kau menerima akibatnya” ancam Pangeran Riana mampu membuat Yuki ketakutan.

Semua pandangan mata mengarah kepada Yuki. Bahkan, ketika pada akhirnya Yuki duduk di meja yang telah diatur dan Pangeran Riana duduk disebelah Yuki. Tatapan penasaran masih mengikutinya.

Beberapa orang datang untuk menyapa dan berbasa-basi. Yuki berusaha mengabaikan tatapan menyelidik yang diarahkan padanya dan bersikap tidak perduli. Jika bisa, Yuki sangat ingin melarikan diri dari tempatnya dan menghilang. Tapi Yuki harus menahan diri demi keluarganya.

“Kau harus terbiasa dan menerima semua” ujar Pangeran Riana ketika pada akhirnya Mereka hanya duduk berdua. Tidak ada lagi yang menganggu Mereka.

Yuki menatap Pangeran Riana tidak mengerti. Pangeran Riana bersandar, matanya menatap lurus ke depan tidak membalas menatap Yuki. “Dengan posisimu yang sekarang, Kau bisa mendapatkan kehormatan yang tidak dimiliki oleh sembarang orang. Kau bisa memenuhi seluruh tubuhmu dengan emas dan berlian, tapi semua itu tentunya ada harga yang Kau bayar”

“Harga ?” Tanya Yuki ulang dengan wajah kebingungan. Pangeran Riana memiringkan kepalanya sehingga mata Mereka bertemu.

“Kau akan kehilangan sebagian dari hidupmu, jalan Yang Kau lalui tidak lagi sama seperti apa yang Kau lalui biasanya”

Yuki menghela nafas. Balik memandang Pangeran Riana dengan wajah serius. “Aku tidak membutuhkan uangmu, statusmu ataupun kejayaanmu. Jika Kau memberikan padaku semua itu dan Aku bisa menukarnya dengan kebebasanku. Aku tanpa ragu akan meninggalkannya”

Pangeran Riana berkedip sesaat.

“Jangan bermimpi Aku akan melepaskanmu” kata Pangeran Riana penuh kepastian.

“Kenapa harus Aku yang Kau pilih ?” Tanya Yuki dengan frustasi, setelah memahami ucapan Pangeran Riana.

Dengan posisinya yang sekarang, Yuki akan kehilangan teman-temannya, jati dirinya dan kebebasannya. Bagaikan boneka dengan tali, aturan kerajaan akan mengendalikan kehidupannya.

“Kenapa itu Kau ?” Ujar Pangeran Riana kali ini lebih bertanya pada dirinya sendiri. “Aku juga sangat ingin tahu, kenapa itu harus Kau”

Yuki ingin mengatakan sesuatu, tapi sebelum Dia sempat membuka mulutnya. Pangeran Riana tiba-tiba berdiri dari duduknya ketika ada rombongan yang baru masuk kedalam aula dan berjalan mendekati Mereka.

Seorang Pria paruh baya, dengan rambut dan jenggot panjang berwarna putih sempurna. Memakai jubah oanjang berwarna abu-abu, Dia datang dengan diampit dua orang di masing-masing sisinya.

Yuki terkejut saat mengenali salah satu orang yang sedang menuju ke mejanya. Dia adalah Pangeran Sera Madza dari Negeri Argueda.

1
CaH KangKung,
👣👣
Dewi hartika
siip thoorrt di tunggu up datenya.
Zhietha Shietha
Hay kak,aq ada grup wa nie,husus para pembaca novel,novel siapa aja.kali aja kakak minat untuk gabung bisa inbox no kkak di fb/ig aku,atau balas komen di sini,mungkin aja minat 🥰 itung2 tambah teman
Rendi Rustandi
lanjut dong
Hana
lanjut
Aegis Aetna
kalo lagi mimpi jiwanya pindah
Aegis Aetna
di sekitarnya
Aegis Aetna
sedari tadi
Aegis Aetna
kok diulang narasinya?
Aegis Aetna
sudah kuduga pasti mimpi
Aegis Aetna
di atas. di bawah
Aegis Aetna
di sekelilingnya
Aegis Aetna
disummon
Aegis Aetna
manusia serigala
Aegis Aetna
di mana.
Aegis Aetna
di sini.
Aegis Aetna
ki yuki... tangi woy wes awan...
Dewi hartika
di tunggu kelanjutannya thorr.
Dewi hartika
semangat up datenya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!