NovelToon NovelToon
SISTEM : GAME PENGHASIL UANG

SISTEM : GAME PENGHASIL UANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Kaya Raya
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: slamet sahid

Dimas, seorang Mahasiswa miskin yang kuliah di kota semi modern secara tidak sengaja terpilih oleh sistem game penghasil uang. sejak saat itu Dimas mulai mendapat misi harian
misi khusus
misi kejutan
yang memberikan Dimas reward uang IDR yang melimpah saat misi terselesaikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon slamet sahid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asrama Pavitra (Pesangrahan Keramat)

Suroso mengayuh sepeda angin dengan napas tersengal-sengal, mendaki lereng terjal menuju Gunung Nggandul. Dia bisa merasakan amarah massa yang mengejarnya, suara teriakan yang tadi di dengarnya perlahan mereka semakin menjauh, tetapi bayangan wajah-wajah murka mereka masih menghantuinya.

Gunung Nggandul, yang terkenal angker, mungkin satu-satunya tempat di mana dia bisa bersembunyi dan menyelamatkan diri, Dia tak peduli lagi dengan segala rumor negatif tentang gunung ini. Terlanjur basah ya sudah sekalian mandi pikirnya.

Setelah menambatkan sepeda angin dengan asal-asalan, Suroso segera memanjat pagar besi yang ada didepannya dan segera berlari pelan ke depan.

Langkah kakinya baru melambat setelah dia tiba di depan sebuah goa besar, yang mulutnya menganga gelap dan dalam. Goa itu seperti mengundangnya untuk masuk ke dalamnya, meskipun terasa menakutkan, namun dia tak punya pilihan lain.

Setelah menimbang sejenak, Suroso menyobek kaos yang menempel di tubuhnya, membuat beberapa potongan panjang.

Dia mematahkan dahan kecil dari pohon terdekat dan membungkus ujungnya dengan kain yang diselipi jerami kering. Dengan tangan gemetar, Suroso merogoh saku celananya dan mengambil korek gas yang masih setia menemaninya sejak lama.

Api kecil dari korek itu menyambar kain dan jerami, menciptakan obor buatan yang redup namun cukup untuk menerangi jalan di depan.

Tanpa ragu lagi, Suroso melangkah masuk ke dalam goa yang gelap gulita itu, berusaha menahan rasa takut yang terus menggelayuti pikirannya.Semakin jauh dia melangkah, semakin dingin udara di sekelilingnya. Suara gemuruh angin dari luar mulai teredam, digantikan oleh keheningan yang hanya dipecahkan oleh suara langkah kakinya sendiri dan gemericik air yang menetes dari dinding goa. Obornya memancarkan cahaya yang redup, hanya cukup untuk melihat beberapa meter di depan.

Setelah beberapa lama berjalan, Suroso tiba-tiba berhenti. Di hadapannya, tepatnya di depan ujung mulut goa di lain sisi, samar tampak pemandangan remang-remang dunia lain.

Dia berdiri di ujung terowongan goa yang mengarah ke sebuah dataran terbuka, dengan langit biru cerah dan hamparan padang rumput yang luas. Anehnya, Matahari bersinar terang saat itu di luar sana, membuatnya sulit untuk percaya bahwa dia baru saja melewati kegelapan yang begitu jauh dari dalam.

ternyata secara ajaib ia sudah semalaman berjalan menyusuri goa itu. Suroso mengedarkan pandangannya, takjub dan tak percaya. Di kejauhan sana, dia juga melihat sebuah rumah kecil yang tampak damai dan tenang, berdiri sendirian di tengah padang rumput.

Tidak ada tanda-tanda kehidupan lain, namun rumah itu terlihat terawat dan seolah-olah sedang menunggunya.Dengan hati-hati, Suroso melangkah keluar dari goa dan mulai berjalan menuju rumah itu.

Setiap langkah yang dia ambil terasa aneh, seakan dia berada di dunia yang berbeda, jauh dari kehidupan yang keras dan kejam yang baru saja dia tinggalkan. Rumah itu tampak semakin dekat, dan akhirnya dia tiba di depannya.

Pintu rumah itu terbuat dari kayu yang tebal, namun tidak terkunci. Diatas pintu terdapat papan indah Dengan ukuran dalam bahasa sansekerta yang berbunyi ' 'Asrama Pavitra' :(Pesangrahan Keramat), Dengan lutut gemetar, kuduk merinding,perasaan campur aduk antara takut dan penasaran, Suroso tanpa sadar mendorong pintu itu perlahan.

Pintu terbuka dengan lembut, dan dia melangkah masuk.Di dalam rumah itu, suasananya hangat dan nyaman. Dindingnya terbuat dari kayu yang dipoles halus, dan ada perapian kecil di sudut ruangan yang menyala dengan api kecil. Meja kayu dengan beberapa kursi mengisi ruangan itu, dan di atas meja terdapat sepiring roti yang masih hangat, seolah baru saja dipanggang.

Suroso merasa seperti sedang bermimpi. Di manakah dia? Siapa yang tinggal di tempat ini? Dan mengapa tempat ini terasa begitu tenang dan damai, jauh dari segala kekacauan yang dia alami, Dan yang paling aneh..kenapa ada sepiring roti yang masih hangat? Siapa yang menyiapkannya?

Pertanyaan-pertanyaan itu segera memenuhi pikirannya, namun satu hal yang dia tahu pasti, Karena merasakan lapar yang tiada terkira ..."peduli pinjaman online" kutuknya, Segera ia duduk dan tanpa takut lagi segera mengeksekusi beberapa potong roti dengan lahap. Dia merasa aman di sini, setidaknya untuk saat ini. Dengan perasaan lega, Suroso mendekati meja di dekat perapian dan duduk di salah satu kursi sembari meminum air putih yang tadi di tuangnya dari kendi :(tempat air yang terbuat dari tanah liat dengan corong di salah satu sisinya) di dekat meja roti. Gelasnya pun sepertinya terbuat dari batang bambu.

Api yang cukup hangat dari perapian sedikit menambah ketenanganya, dan dia menatap roti di atas meja.

Di sini, di tempat yang aneh dan ajaib ini, Suroso merasa bahwa dia mungkin telah menemukan tempat perlindungannya. Namun, di balik ketenangan ini, Suroso belum tahu bahwa dunia baru ini menyimpan rahasia yang jauh lebih besar dari yang pernah dia bayangkan yang selanjutnya akan merubah jalan hidupnya di kemudian hari.

1
Max Dillon
mc bodoh, sudah senang sikit ibu yang susah dilupakan
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih udah mampir. Maaf tidak ada maksud begitu Bang .
total 1 replies
Alfathir Paulina
kok ceritanya ganti jd mistis🤔🤔
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: kalau ini saya sengaja menghadirkan musuh utama pertama yang berbau mistis di daerah saya. 😅 Pokoknya Mohon Maaf jika masih sangat banyak kekurangan. terimakasih hadirnya.
total 1 replies
Alfathir Paulina
kenapa jd cerita masa lalu🤦‍♀️🤦‍♀️
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Terimakasih hadirnya. Mohon maaf tahap belajar, sebenarnya itu hanya kilas balik (agak panjang sih 😅)
total 1 replies
argha putera
mending stop bawa agama bro novel ginian.
argha putera
bawa2 agama lagi novel genre ginian. hadehhh
argha putera
tks gk lanjut baca. novel sampah juga ternyata.
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih sudah mampir,
total 1 replies
argha putera
ini novel mcnya siapa ya? kok malah sibuk nulisin percakapan pemeran pembantu?
argha putera
panel sistem kebanyakan. hadehh di buat sederhana aja kali. jd males liat novel sistem yg panel profilenya sengaja dibuat banyak cm demi nutup target kata.
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: terimakasih masukannya
total 1 replies
Hana
lanjut
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Terimakasih hadirnya.
total 1 replies
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
.
RidhoNaruto RidhoNaruto
👍
Nino Ndut
ijin nanya thor, pas mc dpt 1jt tuh dia ngapain ke rumah ibu kos klo g bayar kos..lah ini blom bayar malah kabur pas bu rt ngomong kek gitu..knp g lempar aj ke mukanya atau mc bisa mulai cari kosan lain..
argha putera: lebay. alibi sangking ting-tingnya. ada lagi aja novel mc banci
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Maaf, saking 'ting-tingnya' Dimas saat itu Kawan. Terimakasih sudah sudi berkomentar.
total 2 replies
Danang Romadhon
upp
Kafa Dayu
crazy up tor yg banyak 👌👌👌👌👌👌👌
🇵 🇱 🇺 🇹 🇴: Mohon Maaf, sebenarnya ide ada, tapi masih dikepala Kawan, jadi terpaksa di tuang satu persatu. terimakasih sudah hadir Komen.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!