NovelToon NovelToon
Istri Kedua Mas Dokter

Istri Kedua Mas Dokter

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Berbaikan / Selingkuh / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:42.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Jatuh cinta sejak masih remaja. Sayangnya, pria yang ia cintai malah tidak membalas perasaannya hingga menikah dengan wanita lain. Namun takdir, memang sangat suka mempermainkan hati. Saat sang pria sudah menduda, dia dipersatukan kembali dengan pria tersebut. Sayang, takdir masih belum memihak. Ia menikah, namun tetap tidak dianggap ada oleh pria yang ia cintai. Hingga akhirnya, rasa lelah itu datang. Ditambah, sebuah fitnah menghampiri. Dia pada akhirnya memilih menyerah, lalu menutup hati rapat-rapat. Membunuh rasa cinta yang ada dalam hatinya dengan sedemikian rupa.

Lalu, apa yang akan terjadi setelah dia menutup hati? Takdir memang tidak bisa ditebak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Part 28

'Restui aku, Tari.' Saga berucap dalam hati.

Langkah kaki ia mantapkan. Saat pintu di buka oleh bik Rina, hati Saga semakin tak karuan. Tatapan lekat penuh rasa bingung yang si bibi perlihatkan semakin membuat perasaan gugup Saga bertambah.

"Den Saga ... bawa bunga?"

"Hm."

"Untuk ... non Lusi?"

"Iya."

"Lusi nya ada kan, Bi? Dia sudah pulang, bukan?"

"Iya, Den. Non Lusi ada di kamarnya. Sudah pulang dari setengah jam yang lalu kok."

"Oh, ya sudah kalo gitu."

"M, malam ini bibi gak usah masak. Aku ingin makan di luar saja."

"O ... baiklah, Den." Si bibi malah terlihat sangat bahagia kini.

Mau heran, tapi dia bi Rina. Wanita yang sudah bekerja dengan keluarga Sanjaya sejak Saga masih anak-anak. Si bibi malah sudah seperti keluarga pun bagi Saga. Jadinya, wajar jika si bibi terkesan sangat peduli pada majikannya itu.

Senyum bi Rina malah membuat Saga semakin gugup saja. Tapi semangatnya malah ikut bertambah. Dia langkahkan kakinya menuju kamar Lusi.

Sampai di depan pintu kamar, Saga malah tertegun karena melihat Lusi yang sedang duduk di atas sofa samping jendela. Pintu kamar yang tidak tertutup dengan rapat itu memperlihatkan si pemilik dengan sangat jelas. Piyama satin yang Lusi kenakan sekarang adalah piyama malam itu. Piyama yang pernah membuat pikiran Saga kacau ketika Lusi berdiri di depan Saga.

Si cantik yang sangat seksi benar-benar membuat Saga hilang kendali. Tapi sayangnya, dia di sadarkan akan rasa bersalah karena pernah menolak wanita tersebut waktu itu.

Perlahan tapi pasti, kaki bergerak mendahului pikiran. Tangan mendorong pintu kamar dengan lembut.

"Lusi."

"Astaga!" Lusi malah terkejut karena kemunculan Saga yang tiba-tiba masuk ke kamarnya.

"Kamu ngapain? Keluar gak sekarang!" Kesal Lusi sambil menunjuk ke arah pintu.

"Aku ... aku datang untuk memberikan buket ini padamu, Si."

"Hah?" Lusi semakin dibuat bingung. Dia lihat ke arah buket yang ada di pelukan Saga.

"Kamu salah minum obat ya tadi pagi? Atau, kamu lagi sakit ya sekarang?"

Saga malah semakin mendekat.

"Aku gak sakit, juga tidak salah minum obat. Aku sudah bilang kalau aku akan memperbaiki hubungan kita."

Saga semakin agresif dengan terus mendekat. Lusi yang gugup ingin mengusir suaminya yang mendadak jadi aneh itu dengan cara mendorong nya. Sayang, tangan Lusi malah Saga tahan, lalu tubuhnya malah Saga raih untuk dia dekap.

"Kamu cantik."

Kuping Lusi langsung terasa hangat. Tapi kesadarannya masih terjaga dengan baik. Bisikan itu tidak membuat dirinya terhanyut. Sebaliknya, Lusi malah semakin sadar akan kegilaan Saga yang mendadak terlihat.

"Gila ya!"

"Iya. Aku gila sekarang. Gila karena kamu abaikan. Gila karena kamu tolak terus menerus."

"Kenapa sih, Si? Kenapa kamu tidak seperti dulu saja? Kenapa tidak seperti kamu yang selalu menginginkan aku, ha?"

Plak! Satu tamparan mendarat di pipi Saga. Wajah Saga langsung tertoleh ke samping.

"Sadar kamu sekarang?"

"Jika sudah, maka segeralah keluar dari kamarku."

Bukannya marah, Saga malah tersenyum. Hal itu semakin membuat Lusi merasa kesal. Dia ingin menampar Saga lagi, tapi Saga langsung menahan kedua tangannya.

"Lepaskan, Saga!"

"Tidak akan. Aku tidak akan melepaskan dirimu. Aku ingin kamu kembali jadi Lusi yang dulu lagi, Si."

"Kamu gila! Aku tidak akan pernah jadi Lusi yang dulu. Karena hati ini sudah mati untuk mu."

Saga malah mengangguk-angguk kecil.

"Kalau gitu, aku akan hidupkan kembali hati itu. Karena aku sekarang sudah jatuh cinta padamu."

Deg. Tidak bisa Lusi tahan, jantungnya malah berdetak tak karuan akibat pengakuan cinta mendadak dari Saga barusan. Meskipun dia bilang hatinya sudah mati untuk Saga, yang namanya hati tentu saja bukan masalah gampang. Apalagi ketika sudah mencintai selama bertahun-tahun.

"Ap-- apa? Kamu bilang apa barusan?"

"Aku bilang, aku jatuh cinta padamu, Lusiana. Haruskah aku jadi gila karena rasa cinta ini?"

"Ha ha ha."

"Kau jatuh cinta padaku? Wow, benar-benar kabar yang luar biasa, dokter Sagara."

Lusi malah mengolok-olok Saga sekarang. Tak lupa, tawa yang dia buat-buat terus saja dia perlihatkan. Lusi benar-benar tidak menganggap indah pengakuan cinta yang Saga ungkapkan dengan susah payah di depannya.

Omongan serius yang Lusi anggap bercanda membuat Saga semakin terpojok. Rasa kesal semakin membesar.

"Lusi!"

"Apa?"

"Aku serius. Aku benar-benar jatuh cinta padamu setelah-- "

"Setelah aku abaikan?" Potong Lusi dengan cepat. Kali ini, wajahnya sudah dia ubah dengan ekspresi serius.

"Si."

"Kamu bukan jatuh cinta padaku, Saga. Melainkan, hanya sebatas tidak terima dengan perubahan sikap yang aku tunjukkan padamu. Singkatnya, aku yakin kalau perasaan itu hanya sebuah perasaan tak terima ketika aku abaikan saja."

"Saga. Sadarlah! Yang meminta aku menyerah itu kamu. Jadi setelah aku menyerah, kamu harusnya bahagia karena tidak akan pernah ada lagi manusia yang tidak punya rasa malu untuk mengejarmu."

"Harusnya begitu. Tapi aku-- "

"Saga cukup. Kamu masih tidak memahami perasaanmu padaku. Tolong, menjauhlah. Kita akan terbiasa dengan keadaan ini nantinya. Seperti aku yang sudah terbiasa dengan rasa sakit atas sikapmu yang mengabaikan aku dulu. Semua akan berjalan sesuai dengan harapan mu. Ku mohon, jaga jarak dariku."

Ucapan dengan nada memelas membuat tubuh Saga melemah. Cengkraman tangan Saga pun terlepas perlahan. Dia benar-benar sadar akan perasaannya pada Lusi saat ini. Tapi sayangnya, wanita itu malah menganggap semuanya hanya omong kosong.

Saga kini benar-benar merasa patah hati. Ingin meyakinkan Lusi, tapi itu tidak semudah yang dia bayangkan. Karena pengakuannya saja tidak Lusi terima. Pengakuan yang susah payah dia ucapkan malah dianggap sebagai lelucon oleh Lusi.

"Pergilah, Saga! Ku mohon, menjauhlah. Bersikaplah seperti sebelumnya."

"Aku-- "

"Ku mohon. Hanya itu yang aku inginkan darimu sekarang."

Saga langsung memberikan anggukan pelan. Pasrah akan keadaan, dia benar-benar tidak lagi bisa melawan.

"Baiklah. Jika itu yang kamu inginkan maka aku akan melakukannya. Tapi, izinkan aku untuk terus mencoba, Si. Mencoba mengejar dirimu seperti apa yang telah kamu lakukan padaku dulu."

Lusi terdiam. Sementara Saga tidak ingin terus bertahan di kamar itu. Dia langsung memutar tubuh setelah beberapa saat kata-kata yang ada dalam benaknya ia lepaskan. Namun, ketika dirinya ingin pergi, tanpa sengaja, mata Saga menangkap tampilan seisi kamar dengan nuansa serba hijau tersebut. Yang paling membuat matanya terpaku adalah dua pot bunga tulip yang ada di samping pintu kamar.

Saga mendekati pot tersebut karena dirinya yakin, dia sama sekali tidak salah melihat.

Ingatannya pun langsung terbayang pada dua pot bunga tulip yang fotonya Iky kirim padanya tadi siang.

Saga langsung menoleh ke arah Lusi.

"Ini ... dapat dari mana kamu dua bunga ini, Si?"

1
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
D_Mayanti
Luar biasa
Rani: makasih banyak. yuhu....
total 1 replies
Wisteria
si authornya g adil banget masak cuman segitu pembalasan buat si saganya. peran ceweknya gampang mleot
Rani: anu, aku nya lagi gak mood soale. maaf yah
total 1 replies
Angga Gati
bagus thor karyamu
Rani: makasih banyaj❤❤❤❤😘
total 1 replies
Dewi S Ayunda
berkurang lg deh.. novell ksukaan ak. moga sukses selalu thor
Rani: hiks, suka kah kamu sama karya aku ini? 😭😭 makasih buanyak lho
total 1 replies
Dewi S Ayunda
yah udah tamat saja.. kak.. lusi saja masih bersegell.haha
Rani: hiks, lagi gak mood atuh aku kemarin.
total 1 replies
mama fia
suka sama saga - lusi - Marsel..
mama fia
semangat Thor..
Bunda
Kaget baca endingny...
Tapi thank's ya thor buat tulisannya. tetep semangat menulis
Nurfaikoh Ikoh
bagus novelnya
Patrick Khan
. makasi ceritanya y kak
. q tunggu cerita br nya🥰
Patrick Khan
. biasa nya klo tamat ginie.. pasti ara cerita baru☺☺
Zainab Ddi
Ya author kok Uda tamat 😭😭😭 padahal suka ceritanya Krn memberikan pelajaran yg bagus buat kita para pembaca bahwa kita harus bisa menghargai orang yg mencintai kita jangan mengabaikan ketulusan nya ,makasih author 💪🏻💪🏻💪🏻 selalu untuk bekarya 😘😘😘ditunggu cerita selanjutnya
Yuli Ana
sehat2 terus ya kk... semangat berkarya...
sebenernya masih kurang sih... he he..
tpi kalau emang kk author lelah, y udh berhenti aja jngn dipaksakan...🥰🥰🥰
ditunggu karya barunya..🥰😍
Yuli Ana
woww.... cpt bngt tamatnya...
pdahal blm puas... he he... effort saga buat deketin lusi masoh kurang...😢
Yuli Ana
entar saga langsung tau kalau biang keroknya si hana... 🤣
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 😘🙏🏻💪🏻
Zainab Ddi
dasar si saga pria bodoh istrinya jd berita trending topik malah ngak tahu sih mending cerai tuh sama suami ngak peka
Nayla Arshaka
papa Saga.. cari tau siapa org yg buat menantu mu malu di dunia ini... jgn beri ampun.. menantu kesayangan kmu lagi di fitnah..
dan satu... kmu menghukum saga aja bsa knp kmu gak bsa mnghukung org yg telah mmfitnah menantu mu itu... ayooookkk begerak cepat papa... jgn mw kalah ma cewek2 ular itu
sella surya amanda
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!