Layla Nadira adalah seorang gadis periang,dan sedikit tomboy.Layla adalah putri dari Mukhlisul ikhlas ibunya bernama Aisha Khalisa.
Layla mempunyai 2 saudara perempuan dan satu saudara laki.Layla hidup dikeluaega yang harmonis,kedua orang tuanya mendidik putr putrinya dengan kasih sayang yang besar.
Layla pun sangat mencuntai dan menyayangin kedua orang tuanya dan saudara saudaranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sean Hayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode XI Keisengan Nadhira dan Lia
Gibran pun membawa Yogi masuk kedalam,untuk berkumpul dengan yang lain.Ayah,bunda dan kerabat yang lain masih betah duduk,di ruang keluarga.Gibran pun mengenalkan Yogi kepada kedua mertuanya.Sedangkan Naufal ikut gabung dengan Akhdan,Lia,dan Nadhira.
"Yah,panggil Gibran pada mertuanya."
" Ada apa bran,tanya Ayah."
Perkenalkan yah ini Yogi adik sepupu saya kata Gibran.
Assalamualaikum yah,bunda perkenalkan saya Yogi,adik sepupunya mas Gibran kata Yogi.
Waalaikum salam,jawab bunda dan ayah.
Sudah makan,tanya ayah pada yogi.
Sudah yah,malah ini kenyang waktu resepsi tadi.
Oh kalaĺu gitu silahkan duduk,mau ngopi seperti yang lain tawar ayah pada yogi.
Makasih yah,jawab yogi,biar saya bergabung dengan yang lain disana,sambil menunjuk kearah dimana Nadhira duduk dengan yang lain.
Oh kalau gitu silahkan,disini memang sudah yang lansia kata ayah.Anak - anak muda memang pada ngumpul disana kata Ayah.
" Ayah bisa aja jawab Yogi,tapi ayah masih kelihatan gagah lho,kata Yogi pada ayah Nadhira.
Kamu memang bisa menghibur ayah yang sudah tua ini.
" Benar yah,kata yogi lagi."
Kamu ini kalau muji ayah terus kapan ngumpulnya sama mereka,yang ada nanti kamu tua seperti kami yang ada disini.
" Ayah bisa aja,canda yogi kepada ayah Nadhira.Jadi kalau gitu saya permisi untuk bergabung dengan yang lain ya kata yogi."
" Oh silahkan nak,kata ayah lembut."
Yogi pun ikut bergabung dengan yang lainn nya.
Lia mulai dengan mulut mak kompleknya.
Gibran dan Insyira yang ikut duduk bersama mereka habis di wawancarai oleh Gibran.
"Mas Gibran,boleh nanya gak,kata Lia."
"Boleh ,emang Lia mau nanya apa tanya Gibran pada Lia."
Kenapa gak dari dulu,mas Gibran datang kerumah ngelamar kak Insyira,lalu menikah.
Lalu punya debay deh,jadi kan ada mainan Lia katanya polos.
Insyira yang mendengar pertanyaan adeknya,tersedak menahan malu.Dia gak nyangka aja Lia berani nanya seperti itu pada Gibran.
" Sayang minum,kamu terbatuk itu,kata Gibran pada Insyira."
Insyira pun meminum air yang diberi Gibran padanya.
" Duh,mesranya kata Nadhira."
Ih,si lemot lebay ejek Lia bang Naufal kan disamping to,minta minum to sama bamg Naufal kata Lia dengan juteknya.
Nadhira pun membuat tingkah lebaynya karena Yogi juga berada disitu.
"Ayang,mau dong minum seperti kak Insyira."
Lia yang melihat tingkah Nadhira lebay pun langsung berdiri.
" Mot,lo gak lagi demam kan tanya Lia kepada kakaknya Nadhira."
Enak aja lo bilang gua lemot,ini kan emang ayang gua,lo lupa kami sudah jadian Nadhira sambil mengedipkan matanya.
Mata lo kenapa mot,lo salah pakaj eye liner tadi.
Makanya lo itu jangan medit eye liner ex fie date lo pakai aja,kan sayang mata lo yang indah ini,nanti bang Naufal gak betah lihat mata lo.
Yogi yang melihat tingkah Lia dan Nadhira tersenyum,karena dia sudah mendengar percakapan Nadhira dan Naufal.
Naufal yang melihat senyum Yogi,tidak mau membuat Nadhira malu.
Ayang Nadhira mau minum,tanya Naufal pada Nadhira,Nadhira pun mengangguk dan menatap mesra Naufal.Naufal pun membalas tatapan mesra Nadhira,entah bagaimana mereka jadi betah saling memandang,dan tiba -tiba aja Nadhira maupun Naufal
merasakan detak jantung mereka berpacu lebih cepat dari biasanya.Mereka baru sadar ketika mendengar suara cempreng Lia.
" Hello,,,,kayak nya disini siapa ya yang pengantin baru Kata Lia."
" Maaf terbawa suasana kata Nadhira."
Lo mau nyusul seperti kak Insyira,biar gua bilang ama ayah kata Lia.
" Emang dasar lo lia,kayak emak - emak komplek mulut lebar kayak ember,mana ember nya kaleng lagi cempreng kata Nadhira."
Nadhira,Lia sudah kalian gak malu ada mas Gibran dan Yogi disini kata Insyira pada kedua adiknya.
Mana bisa tom & jerry ini diam kak,kalau ketemu.
Pasti ada aja yang salah sama tingkah mereka berdua.
Nggak apa sy,tapi aku senang lihat tingkah mereka.Tapi dibalik keributan mereka ini,sebenar nya mereka saling sayang dan membutuhkan kata Gibran.
" Nah,itu mas bilang benar kata Nadhira dan Lia bersamaan."
Akhirnya merekapun tertawa,bersamaan.
Kembali ke pertanyaan mas tanya Lia.
" Lia kamu jangan tanya yang aneh - aneh kata Insyra."
Sy,jangan gitu pada Lia kata Gibran.
Kak Insyira baru satau hari punya titel istri,sudah kayak kakak ipar yang kejam.Sekarang saudara kandungku yang mana ya,Mas Gibran atau kakak sih.
Makanya Lia,jiwa mak komplek mu itu,dibuang kata Nadhira.
" Ala mot,macam lo nggak aja."
" Kok jadi aku kata Nadhira lagi."
Emang nya lho gak mau tahu,kakak kita tersayang ini,setelah ini tinggal dimana.
"Ya aku sih,terserah kak Insyira aja,mau disini monggo,kalau pun Mas Gibran mau bawa Kak Insyira juga sudah haknya Mas Gibran kata Nadhira."
" Tumben lo waras,ejek Lia pada Nadhira."
Lia,kamu itu memang dasar adek gak punya akhlak,Nadhira pun melempar bantal kursi kearah Lia.
Tapi sayangnya Lia mengelak dan mengenai Gibran.Gibran pun tertawa melihat kekonyolan kedua adik iparnya itu,sementara Insyira memukul kepalanya merasa malu akan tingkah adik - adiknya.
" Mas maafin Nadhira dan Lia ya kata Insyira."
" It's ok honey,kata Gibran."
" Duh mas,tadinya aku mau minta maaf,tapi lihat kalian jadi baper aku."
Itu ada Naufal kalau mau mesra - mesraan gida Gibran pada Nadhira.
"Belum halal mas,jawab Nadhira."
Fal,kayaknya Nadhira mau dihalalkan goda Gibran lagi.
Aku sih mau aja mas,tapi Nadhiranya yang aku takut gak mau.
" Nah mot,apa lagi bang Naufal sudah siap itu,gak apa lah lo belum tamat yang penting sah biar lo bebas pergi berdua terus sama bang Naufal."
" Lia ,gak boleh ngomong gitu kata Isyira."
Kakak gak mau ya adik kakak cuma tamat SLTA doang,kasihan ayah ama bunda kata Insyira lagi.
Maaf kak,kita kan cuma canda,supaya wajahnya jangan kayak kanebo kering semua kata Lia.
Langsung yang lain pada ketawa,mendengar ucapan Lia.
Di sini yang lemot kakak apa kamu ya Lia,apa ada wajah kayak kanebo kering kata Nadhira.
" Ada to,Lia menunjuk Yogi."
Gibran pun tertawa karena,wajah sepupunya Yogi disamakan dengan kanebo kering.
Tengok Gi,karena lo manyun aja di bilang kayak kanebo kering oleh Lia kata Gibran.
Padahal dari tadi Yogi menahan rasa cemburu melihat Nadhira yang kelihatan mesra dengan Naufal.Untuk menghilangkan rasa cemburunya,akhirnya Yogi pun bersuara.
"Lia yang imut,super duper cantik,emang ada ya wajah setampan abang ini seperri kanebo kering.
" Ih,bersuara dia kata Lia."
Kirain bisu,kata Lia.Sayang kan cakep - cakep bisu kata Lia.
" Emang abang cakep,tanya Yogi pada Lia."
" Dikit cakepnya,banyakkan ayah."
" Kok dibandingkan sama ayah,tanya Yogi."
Karena ketiga putri ayah mengidolakan ayah kata Lia.
" Bang Akhdan gak Lia,tanya Akhdan pada adeknya."
Bang Akhdan kan Versi ayah waktu muda,jadi ya sama aja.
Kejahilan Nadhira pun tiba - tiba datang untuk menggoda kakaknya Insyira.
" Kamu salah Lia,kata Nadhira."
" Salah apa? Tanya Nadhira."
Dulu waktu ketiga putri ayah masih single,memang mengidolakan ayah,gak ada di dunia ini setampan ayah Kata Nadhira.
" Maksud nya,tanya Lia pada Nadhira."
Tanya dong sama kakak kita ini,tampan mana ayah sama Mas Gibran kata Nadhira.
"Nadhira,kata Insyira pada adiknya Nadhira."
Kalian berdua ini memang mulai nakal ya kata Insyira lagi.
" Jawab dong kak,kami ingin tahu kata Lia."
Gak ah,itu bukan pertanyaan kata Insyira.
Mot,kak Insyira gak mau jawab,kalau gitu aku aja deh nanya sama dikau,kata Lia.
" Mau nanya apa,kata Nadhira sambil mengupas kacang."
Kalau ayah ama bang Naufal mana tampan nan.
Nadhira pun tersendak,pelan - pelan yang kata Naufal,sambil memberi Nadhira minum.
Setelah Nashira minum pun dia mulai mengoceh.
" Lia,lia ,kamu itu masih ingusan sudah tahu pria tampan,aku takut nanti lo duluan yang nikah kata Nadhira."
Itu derita lo,kalau aku nikah duluan.
Yang pasti jawab aja pertanyaanku,gak berani kan,kata Lia.
" Siapa takut."
Kalau ditanya tampanan mana ayah dan bang Naufal pasti jawabnya ada pada versi masing - masing.
Sebagai anak pasti aku akan bilang ayah,karna cinta pertamanya seorang gadus adalah ayah yang memberikan segalanya pada putrinya.
Apa lagi ayah kita adalah sosok ayah yang baik,guru yang baik buat anak - anaknya,yang pertama kita dengar adalah suara ayah waktu menqomatkan kita,mengajarkan cinta dan kasih sayang juga dia,pokoknya ayah is the best and the hero kata Ayah.
" Kalau bang Naufal,tanya Lia."
Bang Naufal baik,bukan denganku saja,tapi juga denganmu Lia,pada ayah bunda,kak Isyira,dan Kak Akhdan.
"Mot yang kutanya,tampan nya kata Lia."
Kalau tampan nya itu ada versinya masing - masing Lia.Ayah kita tampan kalau gak mana mungkin lahir putra - putri seperti kita jawab Nadhira pd.
Bang Naufal juga tampan,kalau gak mana mungkin aku ayang ama dia,tapi sumpah deh bukan karna tampan nya aku sayang sama dia,tapi karena dia baik dan selalu lindungin aku.
"Duh yang,jadi geer ini abang."
" Nah,kak Nadhira aja,jawqbnya lancar,kok kak Insyira gak bisa jawab kata Lia."
" Gak tahu ah,ngantuk kata Insyira sambil pergi meninggalkan mereka."
Mas kayaknya,mbak Insyira kasih kode itu bisik yogi pada sepupunya Gibran.
Sok tahu kamu.
" Iya,susul sana kata Yogi."
Akhirnya Gibran pun menyisul istrinya.
Srlamat bagia instra