NovelToon NovelToon
Morning Dew

Morning Dew

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Harem / Romansa / Penyeberangan Dunia Lain / Kontras Takdir
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Vidiana

Yuki berusia lima belas tahun, ketika Dia menemukan rahasia mengenai asal usul ibunya yang selama ini terpendam rapat di sebuah kamar tertutup yang ada dalam rumahnya. Namun yang tidak Dia sangka, rahasia itu merubah masa depan dan kehidupannya.

Pertemuan kembali dengan Ayahnya dan jati dirinya mulai terkuat seiring dengan rentetan bahaya dan kematian yang mengikuti langkahnya.

Saat akhirnya Yuki menemukan cinta dari seorang Bangsawan, akankah Yuki akan tetap mengikuti takdirnya ?. Bahkan ketika Dua orang Pangeran mulai membayangi hidupnya. Memaksa Yuki untuk menjadi milik Mereka. Sang Bulan di malam musim dingin, ataukah Sang Mentari pagi di musim semi ?

Ikutilah kisahnya dalam Morning Dew Series

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Yuki menatap isi kantung itu tidak percaya. Dia memeriksa kantung yang terbuat dari kain sutra dan benang emas, merasa Pendeta Serfa sudah gila karena menyimpan sebongkah batu kerikil di kantung bersulam emas dan membawanya kemana-mana. Yuki menari keras ujung kantung, dan membalikkan kantung tersebut sehingga batu kerikil didalamnya mengelinding keluar. Dengan sigap Yuki menangkapnya.

Sedetik ketika batu itu menyentuh kulit Yuki. Batu itu langsung mengeluarkan cahaya berwarna biru keabu-abuan. Spontan, Yuki terpekik kaget dan melemparkan batu itu keatas tempat tidur. Batu itu kembali menjadi batu biasa.

“Apa Pendeta Serfa telah menyihir batu ini ?”

Pendeta Serfa mampu membawa orang dari dimensi satu ke dimensi lainnya. Jadi Dia pasti juga mampu menyihir batu kerikil menjadi sesuatu yang ajaib.

Setelah rasa kagetnya menghilang, Yuki menunggu sesaat. Tidak terjadi apapun. Tapi Dia belum berani menyentuh batu itu kembali. Yuki beringsut duduk dengan wajah penasaran dan juga takut. Sebisa mungkin tidak menyentuh batu didepannya. Yuki menunggu selama sepuluh menit.

Setelah sepuluh menit tidak terjadi apapun. Yuki menjadi yakin batu itu tidak akan menyerangnya atau memunculkan hantu seperti di film horor. Yuki menarik nafas lega, Dia mengambil batu itu, Cahayanya berpendar ringan menerangi sekitar Yuki. Yuki sangat takjub saat melihatnya.

“Wuuaahhhh” Seru Yuki senang.

Dia terus memainkan batu itu, melemparkannya dari satu tangan ke tangan yang lain. Tiba-tiba Yuki teringat dengan sosok Pangeran Riana saat menyadari warna cahaya yang keluar dari batu itu mirip dengan warna mata Pangeran Riana. Menyadari hal itu, Yuki menarik kantung yang dibiarkan tergeletak di dekatnya dan langsung memasukkan kembali batu kerikil di tangannya kembali kedalam kantungnya. Dia menarik pengikat kantung, membungkuk ke laci dan melemparkan kantung tersebut ke dalamnya.

Terdengar suara peletak saat batu itu terlempar ke dalam laci.

Yuki menarik selimut dan bersiap untuk tidur. Dia akan mengembalikan batu itu besok pagi. Yuki tidak mau mendapatkan masalah jika terlalu lama menyimpan batu itu dirumahnya.

Lebih baik tidak berurusan apapun dengan keluarga kerajaan.

...****************...

Keesokan harinya. Yuki saat jam pergantian pelajaran tiba Dia sudah terlihat berada di gedung Basmana. Yuki mendapat informasi jika hari ini Pendeta Serfa ada didalam gedung Basmana. Ketika Yuki berbelok ke samping dari ujung lorong yang ada dilantai dua. Yuki melihat keberadaan Bangsawan Xasfir dan Bangsawan Asry.

Sebenarnya Yuki sudah berjanji akan menunggu Bangsawan Dalto datang untuk mengantarkan Yuki mencari Pendeta Serfa di gedung Basmana. Tapi, ketika Yuki sedang menunggu kedatangan Bangsawan Dalto. Yuki melihat Bangsawan Xasfir dan Bangsawan Asry memasuki gedung Basmana. Tanpa pikir panjang Yuki langsung mengejar Mereka masuk kedalam gedung Basmana.

Karena Dia berada di gedung Basmana. Yuki merasa murid-muridnya sudah jauh lebih dewasa dan berkharisma. Beberapa orang melirik Yuki ketika Yuki berjalan melewati Mereka.

“Maaf, Apa Pendeta Serfa ada ?” Tanya Yuki tertahan. Nafasnya terenggah-enggah ketika Dia pada akhirnya berhasil mengejar Bangsawan Asry dan Bangsawan Xasfir.

Bangsawan Asry dan Bangsawan Xasfir berdiri didepan sebuah pintu yang berada di ujung lorong. Bangsawan Asry memegang kunci untuk membuka ruangan yang merupakan ruang kerja sekaligus ruang peristirahatan milik Pangeran Riana ketika Dia berada di gedung sekolah.

“Bukankah anda adalah Putri dari Perdana Menteri Olwrendho” ujar Bangsawan Asry mengenali sosok Yuki.

Yuki menundukkan kepala, memberi hormat. Nafasnya masih belum stabil. Keringat mengalir di keningnya.

“Ada perlu apa Putri dengan Pendeta Serfa ?” Tanya Bangsawan Asry dengan ramah. Namun Yuki dapat menangkap jelas di nada suara Bangsawan Asry, bahwa sebaiknya Yuki tidak berada terlalu lama di sini. Mungkin Mereka akan mengadakan rapat.

“Aku…”

“Woowww…wowww…Siapa itu ?” Ucapan Yuki terputus ketika dari belakang terdengar suara milik seseorang yang sangat ingin Yuki hindari setelah Pangeran Riana. Seketika bulu kuduk Yuki berdiri. Yuki berpaling dengan malas. Mulutnya langsung mencembik tidak suka ketika sosok Bangsawan Voldermon sudah berjalan kearahnya dengan mata berbinar senang.

“Mimpi apa Aku semalam bisa melihatmu disini” Bangsawan Voldermon berdendang senang sembari menghampiri Yuki. Yuki mundur. Menjaga jarak dengan sikap waspada. “Aku sudah kama mencarimu Putri Yuki, tapi Kau ini seperti seekor belut, sukar untuk ditangkap” cerocos Bangsawan Voldermon lagi dengan sikap santai. Ternyata ajakan berkencan yang diutarakan tempo hari kepada Yuki adalah ajakan yang serius.

Meskipun Yuki sudah mengatakan pada Raja Bardhana bahwa Dia belum ingin berpacaran dengan siapapun. Dan Raja Bardhana sudah menyetujui untuk tidak memaksa Yuki dengan Bangsawan Voldermon. Tapi, Bangsawan Voldermon tampaknya tidak menyerah. Beberapa kali Dia mencoba menghubungi Gulf Yuki. Tapi Yuki tidak pernah mau meresponnya dan malah memblokir Bangsawan Voldermon.

Terus terang, Bangsawan Voldermon belum pernah ditolak oleh seorang wanita sebelumnya. Penolakan yang dilakukan Yuki justru membuat Bangsawan Voldermon semakin tertantang untuk mengejar Yuki.

Sebenarnya bukan hanya Bangsawan Voldermon. Tapi Yuki melakukan hal yang sama pada semua Bangsawan yang berusaha untuk mengajaknya berkencan dan berkenalan dengan maksud lain. Yuki tidak memberikan kesempatan kepada Mereka untuk mendekatinya dan memilih menutup jalan itu.

“Jadi, ada perlu apa Kau kesini ?. Apa pada akhirnya Kau menerima tawaran kencanku ?”

Yuki memutar bola mata. Merasa Pria didepannya sungguh narsis dan gila. Dia sudah mengambil keputusan tepat memblokir Pria itu dalam hidupnya.

“Tidak. Aku datang kemari untuk mencari Pendeta Serfa” jawab Yuki dengan tegas. Berharap orang gila yang bernama Voldermon ini memahami jelas maksud ucapannya.

“Atau Kau ingin mengajakku makan malam” Bangsawan Voldermon terus mengoceh tidak memperdulikan ucapan Yuki.

“Sudahlah Vold, berhenti untuk mengganggunya” tegur Bangsawan Asry menengahi.

“Aku tidak menganggunya, Dia yang justru datang mengganguku. Benar kan kucing kecil ?”

“Aku tidak datang ke sini untuk mencarimu apalagi menganggumu. Aku sudah bilang, Aku ke sini untuk…” Yuki terkejut. Bangsawan Voldermon tahu-tahu menarik dagu Yuki dan langsung melayangkan kecupan di pipi Yuki.

Yuki langsung mendorong Bangsawan Voldermon dan menamparnya dengan kencang sampai telapak tangan Yuki terasa panas.

Bangsawan Xasfir dengan cepat menahan Yuki. Agar Dia tidak bergerak maju untjk menyerang Bangsawan Voldermon lagi.

“Apa yang Kau lakukan !!” Yuki melotot marah ke arah Bangsawan Voldermon. Dia mengusap pipi bekas ciuman Bangsawan Voldermon dengan rasa jijik yang tidak Dia sembunyikan. “Apa Kau pikir karena banyak wanita yang menyukaimu lantas semua wanita akan bertekuk lutut didepanmu ?”

Yuki masih berusaha keras merangsek maju untuk menyerang Bangsawan Voldermon. Dia merasa tidak ikhlas karena Bangsawan Voldermon mencium pipinya. Tapi tenaganya kalah karena Bangsawan Xasfir terus mencengkramnya kuat dan menahan Yuki untuk tetap ditempatnya. “Lepaskan Aku Bangsawan Xasfir”

Kekesalan Yuki semakin besar ketika melihat senyum di wajah Bangsawan Voldermon yang seolah meledeknya.

“Ada begitu banyak Pemuda yang jauh lebih muda, untuk apa Aku mencari Pria tua sepertimu. Dengarkan Aku baik-baik” Yuki sadar Dia tidak bisa melawan tenaga Bangsawan Xasfir yang menahannya. Jadi Yuki melampiaskan kemarahannya dengan memaki Bangsawan Voldermon. “Meskipun Kau cium aku dari ujung rambut sampai ujung kaki. Aku tidak akan pernah sekalipun jatuh cinta padamu. Tidak akan pernah. Jadi berhentilah mengangguku”

“Ada apa ini ?” Pangeran Riana tiba-tiba muncul bersama dengan Pendeta Serfa. Yuki langsung menciut saat melihat tatapan dingin dan tidak bersahabat milik Pangeran Riana.

Semua orang diam.

Yuki sadar. Bukan hal yang baik jika saat ini berurusan dengan Pangeran Riana. Suasana hatinya sedang tidak bagus. Kabarnya, pencarian calon ratu ke negara Balmira sudah selesai dilakukan. Dan hasilnya calon ratu tidak diketemukan di sana. Hal ini membuat Pangeran Riana merasa frustasi.

“Hanya kesalahpahaman kecil” ujar Bangsawan Voldermon santai. Memecah keheningan yang terjadi. “Hey Xasfir, lepaskan kucing kecil. Dia bisa hancur jika Kau belit dengan ototmu itu”

“Aku akan melepaskanmu jika Kau bisa menahan emosi dan tidak mencoba menyerang Voldermon lagi” kata Bangsawan Xasfir mencoba bernegosiasi dengan Yuki.

“Aku janji” jawab Yuki menyanggupi permintaan Bangsawan Xasfir. Dia tidak bodoh sampai membuat masalah didepan Pangeran Riana.

Bangsawan Xasfir melepaskan Yuki perlahan. Yuki menyentuh pergelangan tangannya dan mendapati bekas jari Bangsawan Xasfir tercetak di kulitnya. Yuki tidak berani mengeluh atau mencari masalah lagi. Dia sangat takut pada Pangeran Riana. Orang itu tidak akan segan untuk menghukum orang lain.

Ketika Pangeran Riana berjalan melewati Yuki, Yuki langsung menahan nafas. Aura Pangeran Riana membuat Yuki takut padanya.

“Aku akan masuk ke dalam, Pendeta Serfa, Putri Yuki datang mencarimu” ujar Bangsawan Xasfir sembari menarik Bangsawan Voldermon untuk mengikutinya masuk. Bangsawan Asry menyusul di belakang Mereka.

“Ada apa Putri Yuki ?” Tanya Pendeta Serfa tenang setelah Mereka hanya berdua di luar ruangan. Pintu belum sepenuhnya tertutup. Yuki masih bisa mendengar dengan samar ada kata cium dan tampar didalam ruangan.

Apa Bangsawan Voldermon mengadukan Yuki pada Pangeran Riana ?. Yuki menjadi panik. Bukankah Bangsawan Voldermon dulu yang mencari masalah dengannya. Kenapa laki-laki bisa selemah itu. Baru ditampar sedikit sudah mengadu ?.

1
CaH KangKung,
👣👣
Dewi hartika
siip thoorrt di tunggu up datenya.
Zhietha Shietha
Hay kak,aq ada grup wa nie,husus para pembaca novel,novel siapa aja.kali aja kakak minat untuk gabung bisa inbox no kkak di fb/ig aku,atau balas komen di sini,mungkin aja minat 🥰 itung2 tambah teman
Rendi Rustandi
lanjut dong
Hana
lanjut
Aegis Aetna
kalo lagi mimpi jiwanya pindah
Aegis Aetna
di sekitarnya
Aegis Aetna
sedari tadi
Aegis Aetna
kok diulang narasinya?
Aegis Aetna
sudah kuduga pasti mimpi
Aegis Aetna
di atas. di bawah
Aegis Aetna
di sekelilingnya
Aegis Aetna
disummon
Aegis Aetna
manusia serigala
Aegis Aetna
di mana.
Aegis Aetna
di sini.
Aegis Aetna
ki yuki... tangi woy wes awan...
Dewi hartika
di tunggu kelanjutannya thorr.
Dewi hartika
semangat up datenya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!