We Are RPL 1 ...

“ KENAPA? AKU DAN NOVI MEMANG CUMA SEPUPU JAUH KOK, KENAPA KAMU MENUDUH DIA SEBAGAI CEWEK GATEL? EMANG SALAH JIKA KAMI DEKAT KARENA KAMI SUDAH LAMA TIDAK BERTEMU?” suara keras memecah keheningan karena tuduhan Monica kepada Novi tadi.

Sepupu jauh!

2  kata yang terus saja berulang di telinga banyak orang membuat semuanya tertegun termasuk dengan Monica dan Novi yang keduanya langsung mengarahkan pandangan mereka ke arah pintu yang kini terbuka lebar.

Disana ada sosok menjulang tinggi hampir setinggi Bli, Budi juga ada dibelakang mereka. Ajeng menyipitkan matanya dan menoleh ke arah Adi yang tersenyum licik kearah Ajeng. Ajeng hanya menggelengkan kepalanya karena ia diam – diam juga memuji pikiran licik Adi yang memanggil orang yang bersangkutan.

Bukankah akan lebih cepat selesai masalah ini jika ketiga orang yang bersangkutan dipertemukan? Biar nggak ada dusta diantara kita, biar semuanya semakin jelas gimana kebenarannya daripada hanya mengandalkan omongan dari 1 pihak.

“ Kenapa kakimu?” tanya Bima yang sudah masuk dan mendekat ke arah Novi yang masih menyandar di kursi dengan kaki yang masih dipegangnya.

“ kecetit,” jawab Novi dengan singkat dan manyun. Sepertinya ciwi satu ini merasa dirugikan dengan peristiwa yang menimpanya.

“ Makanya jangan pecicilan,” toyor Bima di kening Novi. Novi mendelik judes kearah Bima yang dengan tampang tak bersalah nya malah duduk di sampingnya.

“ Heh!! Emang situ pikir, aku begini karena kesalahan siapa? Buset, udah dibilangin dari awal dia suka sama kamu, tapi malah nggak mau jelasin! Akhirnya keterusan jadi begini, aku dimusuhi padahal meski bukan sodara sendiri ogah aku sama kamu,” sengak Novi yang akhirnya bisa mengeluarkan uneg – uneg terpendamnya.

See,

Dari sini sudah terdengar jelas jika keduanya memang bersaudara, dan Novi sudah memberitahukan kepada Bima jikalau Monica suka kepadanya sedari dulu. Tetapi entah karena alasan apa, Bima malah membiarkan semua begitu saja sehingga menyebabkan kesalahpahaman meluas hingga bertahun – tahun.

“ Tung... Tunggu sebentar, ka.. kalian benar sepupu?” sergah Monica yang sudah sadar dari keterkejutannya. Kini tatapan para Netizen yang budiman terbagi diantara Monica, Novi dan Bima.

Bima hanya berdecih dan terdiam, jelas sekali dia sama sekali tidak ingin mengucapkan sebuah kata pun. Sementara Novi menatap sendu ke arah Monica dan menghela nafas. Ia juga memelototi Bima dengan garang. Sepupunya ini benar – benar melimpahkan semuanya kepada dirinya.

“ Bukankah sedari Bima akan pindah ke Sekolah kita pas kelas 2 SMP aku udah bilang kalau aku bakal punya sepupu yang pindah ke sekolah kita karena ayahnya dipindahtugaskan ke Sekolah Dasar dekat rumahku. Pas itu kamu malah nggak merhatiin ceritaku karena sibuk ngurusin Mike,” ucap Novi membuat Monica semakin terdiam. Ingatannya terbang kemasa mereka bersekolah di sekolah yang sama di jenjang SMP.

Jadi singkatnya, Novi, Monica adalah teman 1 geng di SMP. Sebenarnya ada juga Ranata, tetapi dia tidak masuk geng Novi dan Monica tetapi tetap berteman baik dengan keduanya.

Bima yang merupakan sepupu dari Novi pindah ke SM yang sama dengan Novi dan Monica, Monica suka sama Bima dan berusaha PDKT.

Tapi Bima saat itu selalu berdekatan dengan Novi, ya, namanya juga sepupu gimana sih? Pasti akan barengan karena Bima pasti belum beradaptasi dengan lingkungan di sekolah Novi.

Dari situlah persahabatan Novi dan Monica retak. Monica dengan kekeh menuduh Novi yang ingin menggaet gebetannya, padahal mah, jika diingat – ingat dengan benar, Bima tidak sekalipun menanggapi Monica.

Pratiwi menarik Ajeng untuk duduk dikursi disebelahnya. Ia dengan iseng mengeluarkan bungkusan berisi kacang rebus dari tas olahraganya dan meminta Ajeng untuk makan bersamanya. Ia bahkan juga membawa minuman soda berwarna hijau gambar jeruk nipis!

Ajeng hanya bisa membolakan matanya dengan persiapan matang yang Pratiwi lakukan, Adi yang berada disamping Ajeng juga hanya terkikik dan juga menarik kursi lainnya diikuti Anggara dan Fajar.

“ Udah, sini. Mendingan kita ngemil sambil ngeliatin Drama, kapan lagi kan?” ucap Fajri yang juga bergabung ketika mendapati Ajeng hanya melongo melihat keempat temannya sudah asyik mengupas kacang rebus dan menyantapnya.

Memang sungguh super para teman – teman sekelasnya ini!!

“ Jadi .. selama ini kamu nggak suka sama Bima?” lirih Monica sambil menundukkan kepalanya. Malu dan kesal sudah pasti ia rasakan, sudah kepedean selama ini hingga merusak persahabatan antaranya dan Novi  ternyata malah endingnya sungguh membagongkan.

Ck ck ck

“ Hah? Nggak lah! Bukan sodara juga aku ogah sama dia, bocah resek kayak dia bukan tipe aku,” ucap Novi dengan sengit yang mendapatkan jitakan di keningnya sekali lagi oleh Bima.

Monica, entah bagaimana akhirnya ia berlari keluar dengan menutupi wajahnya. Malu dan juga  menyesal dengan kebodohannya yang begitu cepat menyimpulkan sesuatu tanpa mencari kebenarannya terlebih dahulu.

Semua antek – antek Monica Juga akhirnya keluar dengan malu, terlebih Prita dan Anjani yang tadi sempat ‘ nyolot ‘ begitu saja bak api kesamber bensin.

Ingin sekali Rinjani dan Desi bersorak ‘ Huuuu’ jika saja tidak dipelototi oleh Dewa yang para lakik lainnya. bagi mereka hal – hal seperti ini sama sekali tidak penting untuk diperpanjang. Malu – maluin!

Setelah kejadian yang cukup menghebohkan dan memalukan ini, Ajeng an yang lainnya melanjutkan menonton pertandingan Voli dan Futsal.

Setelah istirahat untuk sholat, Novi dan yang lainnya bergegas untuk menuju ke lapangan Futsal untuk memberikan dukungan kepada teman lakiknya yang mulai bertanding melawan kelas X TKR 1.

Pertandingan berlalu begitu saja dengan kemenangan tipis untuk kelas RPL. Itupun karena pihak TKR 1 melakukan kesalahan dengan tergelincir waktu ingin mengoper bola ke rekan satu timnya yang akhirnya dimanfaatkan oleh Dewa dan langsung menembak bola ke gawang lawan.

Benar – benar hanya mendapatkan skor 4-3!

Pertandingan Voli para ciwi – ciwi juga berhasil mengantarkan Novi dan yang lainnya menuju ke babak semifinal. Besok mereka akan melawan kelas kelas XI AK 2 dan X AK 2 untuk menentukan siapa yang akan maju ke babak final.

Sementara untuk para lakik,mereka juga berhasil masuk ke semi final. Adi dan kawan – kawan harus berjuang melawan para kakak kelas, XI TKR 1 dan XII RPL untuk maju ke babak final.

“ Haaahh, hari ini sungguh super,” Desah Ajeng ketika ia sudah berada disamping Motor milik Wahid. Terlihat juga sang empunya Motor sedang membereskan barang – barang miliknya.

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore, sebagai salah satu Panitia, Wahid masih harus mengurus beberapa hal sehingga ia pulang terlambat. begitu pula Ajeng yang menjadi 1 bundle dengan Wahid.

“ Ku dengar tadi kalian ada Drama picisan?” Tanya Wahid sambil memberikan Helm kepada Ajeng.

“ Hmmm, Drama picisan yang SUPERR..” kikik Ajeng ketika ia mengingat bagaimana ia an yang lainnya malah menikmati seplastik besar kacang rebus daripada menyimak pertengkaran.