CINCIN AMERTHA

Setelah Rudi meninggalkan Rumah Pak Rt, kemudian Pak jino mengambil uang 5 juta untuk diberikan ke pak Rt.

"Ini untuk tanda terima kasih saya" ucap pak jino sambil tersenyum, Pak Rt sangat senang sekali melihat lembaran uang merah di hadapannya.

"Ahh..bapak ini tak perlu repot, itu sudah kewajiban saya sebagai Rt disini" jawabnya sambil mengambil uang itu. Pak Jino tak ingin berlama-lama dan segera pamit dari rumah Pak Rt.

"Mahh...sini" teriak Pak Rt memanggil istirnya, namun istirnya tak kunjung keluar.

Ia segera berdiri dari kursinya serta membawa uang tersebut untuk melihat istirnya yang tak kunjung keluar dari kamar.

"Yaa..ampun mah..fokus banget nonton tvnya, sampai aku panggilin tak dengar" ucap Pria yang melihat istirnya lagi fokus nonton tv.

"Apaansi pak, ini mamah lagi nonton berita ada yang sudah naik haji padahal umurnya baru dua bulan loh" jawab Bu Rt sambil menunjuk layar Tv.

"Hmmm..kamu ini giliran berita kaya gitu aja, nih uang untuk kamu"ucap Pak Rt sambil mengulurkan uang merahan tersebut.

"Wahh...banyak banget pak, ini uang dari mana?" Tanya Bu Rt.

"Itu dari tamu tadi, yang masalahnya aku sudah pecahkan" jawab Pak Rt.

"Yasudah, aku mau mandi dulu nanti abis magrib aku mau ngumpul sama warga untuk laporan uang kas" imbuhnya sambil berjalan meninggalkan istrinya yang sedang menghitung uang.

*

*

Rudi kini sudah tiba dirumahnya setelah Dirinya mampir dulu kerumah yang punya kontrakan. Disana Rudi pun berbohong bahwa ia mengaku sebagai saudaranya yang sedang mengambil pakaian dirumahnya, dan mengatakan kalau rudi kini tinggal dirumahnya dan meninggalkan barang-barang dikontrakannya.

Tentu yang punya kontrakan sangat senang, jadi ia tak repot-repot untuk membuang isi kotrakan bekas Rudi tersebut.

Namun Rudi kini ingin menginap dirumah barunya malam ini, Ia langsung merapikan pakaiannya dan pakaiannya anaknya untuk di masukkan ke koper yang dulunya ia pakai untuk pindah dari rumah mantan istrinya.

Adzan Maghrib sudah berkumandang, Rudi menghentika. Aktivitasnya dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badan serta mengambil air wudhu untuk melakukan sholat.

7 menit sesudah sholat, Ia pun kembali menata pakaian serta buku-buku sekolahnya.

Tak lama kemudian kini sudah terdapat 4 kardus dan 1 koper yang berisikan barang-barang miliknya serta putrinya.

"Aduh..bagaiman yaa cara bawanya" ucap rudi bingung melihat kardus dan koper tersebut.

"Oiyaa..aku lupa, coba aku masukkan barang ini ke cincin" kata Rudi sambil memegang kardus tersebut.

Ia segera memajamkan mata sambil mengucapkan sesuatu.

Syuttt!!

Kardus itu sudah masuk kedalam cincin yang berada di jari kanannya, Ia pun kembali memasukkan kardus sisanya beserta koper.

Setelah semua barang tersimpan dalam cincin, Rudi segera bergegas untuk meninggalkan rumah kontrakan tersebut, lalu pamit ke rumah pemilik kontrakan sambil memberikan kunci kontrakannya itu.

Didalam perjalanannya Ia tak sengaja bertemu dengan pak Rt yang duduk di teras rumahnya sambil menatap ponsel.

Tin..!!

Rudi hanya membunyikan klakson saja, Dan Pak Rt masih fokus dengan ponselnya tak mau melihat siapa yang membunyikan klakson.

"Cih..sombongnya" batin rudi, Ia pun menancapkan gasnya.

Beberapa saat kemudian, Rudi sudah sampai dirumah ibunya, Dan putrinya sudah berada di depan pintu setelah mendengar suara motor Rudi.

"Assalamualaikum" ucap salam rudi.

"Waalaikumsalam ayah...ayo..kita pulang..aku sudah mengantuk" jawab Aiza sambil menguap.

"Ayoo..tapi pulangnya bukan ke kontrakan lagi yaa...kita pulang ke rumah yang tadi pagi kita kunjungi" kata Rudi.

"Loh..ko ke rumah yang itu yah...emang kenapa?" Tanya Aiza.

"Hmmm...nanti ayah akan kasih tau kamu setelah sampai sana" jawab Rudi.

Tak mau lama-lama Rudi segera berpamitan ke ibunya, Ia juga belum memberitahu tentang rumah barunya ke orang tuanya.

**

Mobil Truck yang mengantarkan barang-barang dari Toko ikeh sudah berada dihalaman rumah baru Rudi. Jin itu sukses menjalankan perannya sebagai wanita, orang-orang yang menurunkan barang itu tak curiga sama sekali bahkan ada yang pikirannya macam-macam setelah melihat wanita itu sendirian dirumah sebesar itu.

Sebelumnya tukang Ac sore tadi juga sudah memasang keseluruh ruangan yang ditunjuk wanita tersebut.

Beberapa meter dari rumah itu kini terdapat mobil city car berwarna putih ada sepasang mata sedang memperhatikan wanita yang berada dirumah Rudi.

"Cantik sekali wanita itu, apa dia istrinya" ucap siska yang berada di kursi kemudi.

"Ahh..ga mungkin, padahal lelaki itu pakaiannya biasa saja masa iya wanita itu mau si..ehmm mungkin karna duit kali yaa" imbuhnya.

Wanita yang diperhatikan tersebut, kini sudah menutul pintu karna barang sudah diturunkan semua. Dan truck pun meninggalkan rumah Rudi.

Tak lama kemudian Rudi beserta anaknya sudah tiba di depan pagar rumahnya.

Siska yang melihat anak kecil yang turun dari motor Rudi, menyipitkan matanya.

"Sepertinya anak itu tak asing, kenapa wajahnya mirip sama aku ya" ucap siska bermonolog.

Siska ingin turun dan ingin melihat lebih jelas lagi namun rudi sudah menutup gerbangnya.

"Apa aku samperin sekarang ya biar lebih jelas lagi" ucapnya.

Kringggg!!

Ponsel pun berbunyi di kursi sebelahnya, Siska segera mengambil ponsel itu lalu mengangkatnya.

[Haloo..mas] ucap siska.

[Kamu dimana?, Kenapaa jam segini belum sampai rumah?, Aku sudah tak tahan nih] jawab suara lelaki medesah.

[Aku lagi ngawasin anak buah ku yang ngirim barang mahal, ini aku mau pulang, sabar yaa sayang] ucap siska.

Kemudian ia menutup panggilan telepon dari suaminya, Ia mengurung niatnya untuk menghampiri anak gadis kecil yang wajahnya tak asing tersebut.

Siska segera menyalakan mobilnya untuk pulang ke rumahnya.

Didepan pintu sebelum masuk, rudi menyuruh anaknya untuk menutup mata.

Seelah mendapatkan suara dari jin yang mengatakan bahwa semuanya sudah siap serta rapi, rudi ingin memberikan kejutan yang besar untuk putrinya.

"Nak..tutup mata yaa,ayah mau kasih kamu kado" ucap rudi sambil mengeluarkan kain sapu tangan miliknya.

"Kado??, Ulang tahun ku kan 2 bulan lagi yah" jawab Aiza.

"Iyaa..ga papa..ayah kasih sekarang" ucap rudi sambil menutup mata anaknya menggunakan kain sapu tangan.

Ceklekk!!

Suara pintu terbuka, rudi melihat rumah barunya yang sudah rapi tertata semua barang yang sudah disusun oleh pasukan jin tersebut. Ia segera mengangkat jempol kepada jin yang berada di langit-langit rumahnya.

Rudi segera menyuruh mereka bersembunyi.

"1...2...3 buka sekarang nak" ucap rudi, Aiza segera melepaskan penutup matanya dan melihat ruangan rumah yang terang serta bersih dan luas lebih bagus daripada tadi pagi yang ia lihat.

"Nak..ini sekarang rumah kita, jadi ayah membelinya untuk kamu" jawab Rudi mengatakan jujur ke putrinya.