Reyhan Giovano, seorang mafia tampan, pria yang berusia 29 tahun itu memiliki dendam yang sangat besar kepada seseorang yang sudah memfitnahnya menjadi tersangka pembunuhan.
Di hari yang bahagia untuknya, saat dia akan melamar kekasihnya, dia malah mendapati calon mertuanya mati mengenaskan, membuat hidupnya malah berakhir tragis harus mendekam di balik jeruji besi selama 7 tahun, sehingga kekasihnya begitu sangat membenci Reyhan. Dan dia juga harus kehilangan adik yang sangat dia sayangi.
Karena itu Reyhan tidak akan tinggal diam, setelah dia keluar dari penjara dia akan membuat perhitungan kepada orang-orang yang terlibat pembunuhan terhadap calon mertuanya, dengan memanfaatkan seorang putri dari salah satu musuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Ingin Tidur Denganmu
Malam ini Reyhan sedang menelpon tetua. Dia melaporkan informasi penting tentang Leon.
"Jadi sebenarnya Andreas itu ada di bawah kekuasaan Leon?" Tetua Dego begitu kaget mendengarnya.
Siapa pun pasti tidak akan percaya jika seorang Leon yang begitu dikenal baik oleh masyarakat , memiliki jiwa penolong dan sering berkunjung ke panti jompo juga panti asuhan itu ternyata hanyalah sebuah kedok semata.
"Tunggu dulu bukannya Leon akan menikah?" Dia memberikan kode kepada asistennya untuk mengecek tentang Leon.
Asisten tetua Dego segera mencari informasi tentang Leon, dia memperlihatkan siapa calon istri Leon di layar laptop.
Tetua Dego tertawa "Hahaha... sebuah kejutan yang menarik, rupanya calon istrinya itu anaknya Andreas?"
"Iya benar." jawab Reyhan, singkat.
"Ternyata kau sudah mengetahuinya. Kau apakan sekarang anaknya Andreas?"
"Aku mengurungnya dirumahku, aku pastikan dia tidak akan kabur dari sini."
"Hmmm... sepertinya kau terlalu baik hanya mengurungnya saja, seharusnya kau menyanderanya di markas." Tetua Dego marasa Reyhan kurang berlaku kejam pada Jenny.
"Dia seorang dokter, aku sangat membutuhkan jasanya karena aku sedang terluka. Apalagi Dokter Bon belum pulang juga dari Amerika. "
Dokter Bon memang Dokter khusus yang merawat anggota the drak devil, tentu saja jangan sembarang dokter yang bekerja disana, karna dokter itu harus benar-benar bisa menjaga rahasia mereka. Kebetulan dia sedang ada urusan penting di Amerika bersama keluarganya.
"Hmm... baiklah itu terserah kau saja. Yang penting jangan sampai wanita lepas. "
"Tentu saja Tetua. "
"Saya usahakan akan secepatnya pulang, tidak akan sampai satu bulan." Setelah mengatakan itu tetua menutup sambungan teleponnya.
klik!
Reyhan mengangkat sedikit tangan kanannya dan memperhatikan tangannya itu, ini untuk pertama kalinya dia akan membunuh seorang wanita. Apa dia sanggup melakukannya? Tentu saja harus, pikirnya.
Reyhan menjadi penasaran Jenny sedang apa saat ini, dia tidak boleh terlihat secara langsung sedang memperlihatkannya. Dia memang harus memperhatikan gerak gerik Jenny, siapa tau ada yang mencurigakan.
Reyhan melihat Jenny yang masih makan di dapur di layar laptopnya. Dia hanya ingin memastikan Jenny tidak macam-macam apalagi sampai nekad bunuh diri. "Kenapa dia memakan mienya lama sekali? Apa dia memakannya sambil menghitung di setiap lembar mie itu?"
Reyhan teringat saat dia mencengkram tangannya Jenny sampai tangannya terlihat memerah karena cengkramannya yang kuat.
"Hah wanita ini... " Reyhan segera mencari sebuah salep di dalam kotak P3K yang tersedia di kamarnya.
Dia berpapasan dengan Jenny yang rupanya Jenny sudah selesai makan. Dia sedang berjalan menuju kamarnya , tentu saja kamarnya ada disebelah kamar Reyhan.
"Kau mau kemana?" tanya Jenny begitu dia berpapasan dengan Reyhan.
"Bu-bukan urusanmu." Reyhan menyembunyikan salep luka itu ke belakang punggungnya. Dia memilih tidak jadi memberikan salep itu, nanti malah membuat Jenny kegeeran.
Tapi Jenny sudah terlanjur melihatnya, "Kenapa kau menyembunyikannya?"
"Menyembunyikan apa?" Reyhan pura-pura tidak mengerti.
"Itu, di belakangmu!" Jenny menunjuk salep yang disembunyikan Reyhan dibelakang punggungnya.
"Kau percaya diri sekali, ini salep untukku."
Jenny malah tersenyum manis, dia jadi ingin menggoda Reyhan, "Jangan berbohong. Mana salepnya?" Dia ingin membawa salep itu di belakang punggung Reyhan.
"Lihat tanganku memerah seperti ini!" Jenny memperlihatkan pergelangan tangannya yang sedikit memerah karena ulah Reyhan.
Namun Reyhan tidak mau memberikan salep itu untuknya, "Sudah ku bilang ini bukan untukmu gadis bodoh!"
Namun Jenny terus saja bersikeras mau mengambil salep itu, sementara Reyhan tidak ingin memberikan salepnya. Sampai mereka tidak sadar bahwa mereka hampir saja berpelukan, malah badan mereka sedikit menempel. Sampai mereka berpandangan dan jantung mereka berdegup sangat kencang.
Jenny memegang dada Reyhan dan tersenyum menggoda "Karena sekarang aku istri kamu, aku ingin tidur di kamarmu!"
Sentuhan tangan Jenny di dadanya membuat aliran darah di tubuh Reyhan berdesir sangat hebat. Tak bisa dipungkiri gadis di depannya itu memang tampak mempesona.
Reyhan membulatkan matanya saat mendengar ucapan Jenny. Bukannya Jenny bersikeras menolak menikah dengannya dan tidak mau tidur satu kamar dengannya. Kenapa dia jadi berubah pikiran?
Sikap Reyhan yang dingin seperti itu Jenny yakin Reyhan bukan tipe pria mesum, dia yakin akan aman tidur di samping Reyhan. Kalaupun Reyhan tergoda karena dia lelaki normal, dia pasti akan gengsi untuk memintanya. Justru itu yang akan membuat Jenny puas untuk mengerjainnya.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...
