"Puja!! Sampai kapanpun aku akan tetap mencintaimu dan tidak ada orang yang bisa bersama denganmu kecuali aku!!"
Puja nama wanita yang sangat cantik, sopan dan lemah lembut
Setelah kejadian mengerikan yang menimpa dirinya, Puja mengidap penyakit Amnesia retrograde yang membuat ingatannya kembali waktu ia sekolah dulu
Saudara sepupu tiri Puja yang bernama Angga Pratama yang mengetahui hal itu langsung menculik dan menahan Puja sampai beberapa tahun
Angga sangat mencintai Puja dan dia tidak memperdulikan kalau Puja adalah saudara sepupu tirinya
Angga juga merupakan seorang bandar dan ia juga sangat kejam terhadap Puja
Puja sangat yakin jika ada seseorang yang akan menolongnya, tetapi Puja sendiri masih belum tahu siapa yang akan menolongnya dari Angga
Apakah Puja berhasil lari dari cengkraman Angga atau ia akan tetap menjadi budak Angga selama-lamanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Puja terbangun dari tidurnya dan mencari Yudha yang sudah tidak ada disampingnya
Puja berfikir kalau Yudha seperti Andre yang habis diberi kesenangan langsung menghilang
"Bodoh! Kamu bodoh sekali Puja!!" ucap Puja sambil memukul-mukul kepalanya terus
Puja bangkit dari tempat tidur dan memutuskan untuk masuk ke kamar mandi. Di saat melihat cermin Puja sangat terkejut melihat banyak sekali bekas merah ditubuhnya
"Dasar laki-laki mesum!!" Puja berteriak
"Siapa yang mesum? " Tanya Yudha yang tiba tiba masuk ke kamar mandi
Puja langsung terkejut melihat suaminya yang sudah berada di dalam kamar mandi kemudian Puja meminta Yudha untuk keluar dari kamar mandi
Yudha langsung memeluk erat tubuh istrinya yang menurutnya sangat menggemaskan
Yudha meminta Puja untuk diam karena dirinya akan mencium bibir istrinya
Puja diam mematung saat Yudha memberikan ciuman pertamanya di pagi hari
Setelah mencium Puja, Yudha langsung membopong tubuh istrinya dan membawanya masuk ke dalam bathtub
"Sayang,, terima kasih untuk yang tadi " ucap Yudha sambil memijit punggung Puja
Blusshhh
Mendengar perkataan suaminya, wajah Puja langsung memerah seperti kepiting rebus
"Iya Mas"
"Mulai sekarang aku akan memanggilmu sayang" ucap Yudha
Puja tidak membalas omongan Yudha karena saat ini ingin rasanya detik ini Puja menghilang sebentar
Setelah acara memijit dan mandi selesai akhirnya mereka berdua langsung mengambil handuk
Kemudian Yudha mengatakan bahwa dirinya akan mengajak Puja ke rumah sakit
Yudha ingin Puja melihat tempat dimana dia bekerja sebagai dokter
"Iya Mas" Jawab Puja dengan wajah malu-malu
Cuppp......
Yudha mencium bibir Puja
"Makasih ya sayang dan lekas pakai baju kalau nggak nanti aku tergoda lagi" ledek Yudha
"Dasar mesum" ucap Puja sambil mengerucutkan bibirnya
"Walaupun mesum tapi tadi enakkan"
Puja langsung melempar bantal ke wajah Yudha yang berlari ke luar kamar
Setelah selesai bersiap-siap Yudha dan Puja segera berangkat ke rumah sakit
Setelah melewati jalanan yang lumayan ramai akhirnya mereka tiba di rumah sakit
Banyak mata yang memandang mereka berdua saat masuk kedalam rumah sakit
"Eh...eh... Dokter Yudha sama siapa tuh, apa itu istrinya?"
"Mungkin dia adiknya, sepertinya nggak mungkin deh kalau dia istri Dokter Yudha..Type perempuan Dokter Yudha kan yang sexy hot" ucap salah satu perawat
Walaupun mereka bisik-bisik, Puja masih bisa mendengarnya dengan jelas
Puja berifikr apakah dirinya apakah memang sekampungan itu sehingga banyak orang yang melihatnya dengan tatapan aneh
Yudha mengajak Puja untuk masuk ke ruangannya dan setelah itu Yudha meminta Puja untuk menunggunya sebentar karena Yudha akan ke ruangan dokter Andika
Puja mengambil ponselnya sambil menunggu suaminya yang sedang keluar sebentar
Tok...
tok ..
tok ..
Puja mempersilahkan wanita itu masuk ke ruangan suaminya dan Puja memberitahukan kalau Yudha sedang keluar sebentar
Kemudian wanita itu memperkenalkan dirinya kalau dia adalah asisten dari Yudha yang bernama Sukma
"Mbak saudara Dokter Yudha ?" Tanya Sukma
"S-saya..."
Saat Puja akan menjawab tiba-tiba Yudha masuk dan memotong pembicaraan antara mereka
Kemudian Sukma memberitahukan kepada Yudha kalau bulan depan ada seminar di Bali selama tujuh hari dah Sukma telah menyiapkan segala keperluan Yudha
"Apakah Dokter Yudha perlu ditemani?" Tanya Sukma yang sudah lama menaruh hati kepada Yudha
"Saya akan berangkat sendiri saja" jawab Yudha
Melihat mereka yang terus saja mengobrol, Puja langsung pura-pura batuk agar suaminya memperhatikannya
"Kamu sakit sayang?" Tanya Yudha
"Sayang?" ucap Sukma yang kebingungan
Kemudian Yudha memperkenalkan istrinya ke Sukma
"S-selamat, kapan dokter menikah?" Tanya Sukma dengan merasakan hatinya yang sangat sakit
Yudha mengatakan bahwa mereka menikah sudah mau masuk usia 3 bulan
Sukma langsung menaruh kertas kertas yang dibawa tadi ke meja Yudha dan ia langsung meninggalkan ruangan Arjuna
Puja memandang wajah Yudha saat sedang membaca undangan seminar
"Apa suami kamu sangat tampan Nona? sehingga dari tadi kamu menatap aku"
Puja langsung menundukkan wajahnya ketika suaminya ternyata juga memperhatikannya
Yudha pun tertawa kecil melihat istrinya yang menjadi salah tingkah
Puja meminta ijin kepada Yudha untuk ke cafetaria membeli makanan
"Tunggu 5 menit lagi, sama aku kalau mau ke cafetaria. Aku nggak mau istriku hilang" ucap Yudha
"WHAT!? Aku sudah besar nggak mungkin hilang" Jawab Puja
Yudha menunjuk tangannya ke arah Puja agar menunggunya kalau ingin ke Cafetaria
5 menit kemudian
Yudha langsung menggandeng istrinya dan mengajaknya ke cafetaria
"Nggak usah pegangan, nanti ada yang cemburu lagi" Puja melepaskan tangannya dan membuat Yudha mengernyitkan satu alisnya
Mereka berdua berjalan tanpa bergandengan tangan menuju ke Cafetaria
Puja bertemu dengan Sukma dan perawat lainnya sepertinya mereka sedang bergosip
Yudha dan Puja duduk di meja yang agak jauh dari mereka tapi tetap saja Puja bisa mendengarkan apa yang mereka bicarakan
"Patah hati dong aku,,,,"ledek teman Sukma yang berada disampingnya
Salah satu perawat meminta agar Sukma lebih bersabar dan mereka mengatakan kalau Puja menggunakan pakaian pelet untuk memikat Yudha dan ada juga yang berkata kalau Puja sekarang sedang hamil dan membuat Yudha harus menikahinya
Puja mengelus dadanya sambil berfikir bagaimana bisa orang yang berpendidikan tinggi tetapi mempunyai kelakuan seperti itu
Yudha memandang Sukma dan teman temanya sambil menganggukkan kepala
Yudha tidak mengetahui kalau yang mereka bahas adalah Puja istrinya
Puja langsung berubah pikiran dan mengajak Yudha untuk pulang
"Kenapa pulang? Bukankah tadi kamu mengajak kesini?"
Puja langsung bangkit dan berjalan menuju ke parkiran
"Kenapa dengan dia?Apa dia sedang PMS?" Tanya Yudha menggelengkan kepalanya
BRAKK!!.....
Suara pintu mobil yang di tutup sangat keras oleh Puja
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Yudha yang heran melihat perilaku istrinya
Puja menggelengkan kepalanya dan langsung memejamkan matanya
Selama diperjalanan, Puja hanya diam saja dan tidak bicara sama sekali
Sesampainya di rumah, Puja langsung masuk kamar dan mengunci pintu
"Sayang, kamu kenapa? Cerita kalau ada masalah yank"
Berulang kali Yudha mengetuk pintu tetapi Puja juga tidak membukanya
"Puja Anggraeni l, kamu buka pintu ini atau aku dobrak!!!!" Teriak Yudha yang emosi
Puja pun langsung membuka pintu dan keluar dari kamar membawa koper
"Sayang, kamu mau kemana?" Tanya Yudha dengan wajah kebingungan
Puja memberitahukan kalau untuk sementara dirinya akan tinggal di hotel
Yudha langsung memegang tangan Puja dan mengajaknya untuk duduk
Yudha meminta Puja untuk menarik nafas agar tenang
"Ada apa?" Tanya Yudha
"Aku atas nama Om Sasongko minta maaf, kalau pernikahan ini menjadi beban dan aku nggak mau kalau Mas menikahi aku karena terpaksa" ucap Puja dengan air mata yang mengalir deras
Yudha masih bingung kenapa Puja bicara seperti itu dan Yudha mengatakan kalau dirinya menikah dengannya karena cinta bukan paksaan
Puja yang emosi langsung mengatakan kalau Sukma dan beberapa temannya tadi sedang membicarakan dirinya
"Sukma suka sama kamu Mas dan mereka fikir aku merebutmu. Mereka sampai berkata kalau aku pakai pelet lah hamil lah" Ucap Puja yang air matanya masih mengalir
"Aku cuma menganggap Sukma itu asisten aku sayang"
"Ceraikan aku Mas! Biar kamu bisa bahagia dengan Sukma"
"Astaghfirullah sayang,,kamu ngomong apa ? Demi Allah sayang aku nggak punya hubungan sama sekali dengan Sukma
Yudha meminta agar Puja tidak berkata seperti itu karena yang dicintai Yudha adalah dirinya bukan Sukma"
Yudha juga minta maaf karena dirinya tidak tahu kalau Sukma sedang membicarakan istrinya
"Aku lelah Mas dengan hidupku, semua yang aku sayang udah pergi semua. Untuk apa aku hidup lagi " Ucap Puja dengan tatapan kosong
Yudha meminta Puja untuk beristighfar dan jangan bicara aneh-aneh
"Maafkan aku yang nggak peka sayang, Maafkan Mas mu ini Aku sayang kamu"
Puja merasakan kelelahan karena dari tadi belum makan dan ditambah emosi yang berlebihan sehingga ia langsung jatuh pingsan di pelukan suaminya
Yudha merasakan tubuh istrinya yang tiba-tiba lemas dan ia langsung terkejut melihat istrinya yang jatuh pingsan
"Astaghfirullah" Yudha langsung membopong tubuh istrinya dan membawanya ke kamar
Yudha langsung mengambil stetoskop untuk memeriksa kondisi istrinya
Dan setelah memeriksa, Yudha langsung memasang selang infus di pergelangan tangan Puja
Hampir semalaman Yudha menjaga istrinya dan ia tidak tidur sama sekali
Di dalam mimpinya Puja melihat bayangan dimana dirinya sedang bermain di pantai bersama Papa dan Mama
"Pulanglah nak, Suamimu sedang menunggumu" ucap Papa dan Mama
Puja menggelengkan kepalanya dan ia meminta untuk diijinkan tinggal disini
Mama dan Papa meminta Puja untuk pulang, karena suaminya sedang menunggunya
"Mama! Papa! Jangan tinggalkan aku" ucap Puja dengan air mata yang mengalir
Yudha panik saat meilhat kondisi istrinya yang tiba tiba kejang dan Yudha segera memeriksa istrinya yang sudah tidak bernafas lagi
"Sayang, Mas mohon bertahanlah. Jangan tinggalkan aku" ucap Yudha sambil mencoba memberi bantuan CPR kepada istrinya
Pertolongan yang diberikan Yudha berhasil membawa Puja kembali lagi
Yudha langsung bisa bernafas lega ketika melihat istrinya yang selamat
Jam menunjukkan pukul 2 pagi dan Puja membuka matanya dan melihat suaminya yang sedang menggenggam tangannya
Puja melihat wajah suaminya yang masih tertidur dengan menggenggam tangannya
Krucuk....krucukkkk
Bunyi suara perut Puja yang merasakan kalau ia sedang lapar berbunyi sangat keras
Puja memegang perutnya yang terus berbunyi dan berencana untuk turun kedapur mencari makanan
Dengan hati hati Puja melepaskan cairan infus dari pengaitnya tapi karena kurang hati cairan infus itu jatuh mengenai kepala suaminya
Yudha pun langsung terbangun dari tidurnya dan langsung memeluk tubuh istrinya
Yudha langsung membetulkan cairan infus yang jatuh dan ia bertanya kepada istrinya kalau saat ini dia mau kemana
Puja diam membisu tapi perutnya tidak bisa berbohong
Krucuk ... Krucuk......
"Kamu lapar?" Tanya Yudha dengan suara lirih dan ia mencoba bertanya kalau saat ini Istrinya sedang ingin makan apa
Puja mengatakan kalau saat ini ingin makan ayam bakar dan sate pisang
Yudha menganggukkan kepalanya dan ia mencoba mencarikan apa yang diinginkan oleh istrinya
"Sayang, kamu dirumah sendirian berani?!"
"Nggak"
Akhirnya Yudha mengajak istrinya untuk mencari makan malam yang hampir pagi
Yudha melepaskan infus yang berada di pergelangan tangan Puja
"Di tahan,cuma sakit sebentar"
Setelah selesai Yudha menggendong dan membawa Puja ke dalam mobil
Yudha berharap masih ada warung makan yang masih buka di jam seperti ini
Setelah mencari kemana-mana akhirnya mereka memutuskan untuk membeli wedang ronde
Yudha bisa tersenyum lega saat melihat istrinya yang kembali tersenyum lagi